You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit Metabolik


dengan karakteristik Hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
Insulin, kerja Insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan
dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa Poliuria, Polidipsia, Polifagia, dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara
epidemiologik Diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan mulai
terjadinya adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas
dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi. (Soegondo, et al.,
2005).
Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat
mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit
Serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai,
penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu
dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat
dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan
cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit Diabetes. (Soegondo, et al.,
2005)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan wawasan dan promosi kesehatan tentang Diabetes


melitus pada pasien

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Melitus

1
b. Untuk mengetahui faktor resiko DM
c. Untuk mengetahui faktor penyebab DM
d. Untuk mengetahui gejala penderita DM
e. Untuk mengetahui komplikasi
f. Untuk mengetahui dasar-dasar pengelolaan DM
g. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan DM
h. Untuk mengetahui pencegahan DM

C. Sitematika Penulisan

Makalah ini berisi tentang promosi kesehatan tentang Diabetes melitus


yang ditulis dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi
kesehatan. Makalah ini memiliki sistematika penulisan yang dibagi menjadi 3
bab utama, yakni bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang dari,
tujuan dari pembuatan makalah ini, terdiri dari tujuan utama dan tujuan khusus
serta sistematika penulisan dari makalah ini.
Bab II merupakan tinjauan teori yang berisi beberapa pembahasan yaitu
pembahasan mengenai promosi kesehatan tentang Diabetes melitus dan
menjelaskan dari rumusan masalah atau tujuan pembuatan makalah ini.Bab III
merupakan penutup dari makalah ini yang berisi kesimpulan dari pembahasan
dalam makalah ini dan saran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada


seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
keturunan Insulin baik absolut maupun relatif. Diabetes mellitus (DM) atau
yang lebih dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis merupakan
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat tubuh mengalami
gangguan dalam mengontrol kadar gula darah. (Anani 2012).

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit Metabolik yang


ditandai oleh Hiperglikemia akibat defek pada : 1. Kerja Insulin (resistensi
Insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik) dan jaringan perifer
(otot dan lemak), 2. Sekresi Insulin oleh beta pankreas. (Anani, S., Ari
Udoyono, & Praba Ginanjar. 2012)

Ada 2 klasifikasi DM yang umum terjadi dan diderita orang yaitu :


1. DM tipe 1 ; destruksi sel β, umumnya diikuti defisiensi Insulin absolut
2. DM tipe 2 ; bervariasi mulai dari predominan resistensi Insulin dengan
defisiensi Insulin relatif sampai predominan defek sekretorik dengan resistensi
Insulin. (Lanywati, Endang. 2011)

Perbedaannya adalah jika DM tipe 1 karena masalah fungsi organ


pankreas tidak dapat menghasilkan Insulin. Jadi Diabetes tipe ini berkaitan
dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas penghasil Insulin. Sebagian
besar terjadi pada orang dibawah umur 30 tahun (lebih banyak terjadi pada
anak-anak dan remaja). Sedangkan DM tipe 2 karena masalah jumlah Insulin
yang kurang bukan karena pankreas tidak berfungsi baik. DM tipe 2

3
merupakan jenis Diabetes yang sebagian besar diderita, khususnya orang
dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun. (Lanywati, Endang. 2011)

B. Faktor resiko Diabetes melitus


Sudah lama diketahui bahwa Diabetes Mellitus merupakan penyakit
keturunan. Artinya bila orang tuanya menderita Diabetes Mellitus, anak-
anaknya kemungkinan akan menderita Diabetes Mellitus juga. Tetapi, faktor
keturunan saja tidak cukup, diperlukan faktor lain yang disebut faktor resiko
atau faktor pencetus misalnya, adanya infeksi virus (pada DM tipe – 1 ),
kegemukan, pola makan yang salah, minum obat yang dapat menaikan kadar
gula darah, proses menua, stres dll. (Arifin, S. 2008)

C. Faktor Penyebab Diabetes Melitus


Umumnya Diabetes Mellitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil
atau sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada
pankreas yang berfungsi menghasilkan Insulin, akibatnya terjadi kekurangan
Insulin. (Kimble 2009)
Disamping itu Diabetes Mellitus juga dapat terjadi karena gangguan
terhadap fungsi Insulin dalam memasukan glukosa kedalam sel. Gangguan itu
dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui .(Kimble
2009)

D. Gejala Penderita Diabetes Mellitus


Tiga gejala klasik yang dialami penderita Diabetes Mellitus yaitu:
1. Banyak minum,
Polidipsia (banyak minum), sebenarnya merupakan akibat (reaksi
tubuh) dari banyak kencing tersebut. Untuk menghindari tubuh kekurangan
cairan (dehidrasi), maka secara otomatis akan timbul rasa haus yang
menyebabkan timbulnya keinginan untuk terus minum selama kadar gula
dalam darah belum terkontrol baik. Sehingga akan terjadi banyak kencing
dan banyak minum. (Lanywati 2011)

4
2. Banyak kencing
Poliuria (banyak kencing) merupakan gejala umum pada penderita
Diabetes Mellitus. Banyaknya kencing ini disebabkan kadar gula dalam
darah berlebihan sehingga merangsang tubuh untuk berusaha
mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan kencing. Gejala banyak
kencing ini terutama menonjol pada waktu malam hari, yaitu saat kadar gula
dalam darah relative tinggi. (Lanywati 2011)
3. Berat badan turun

Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita Diabetes naik.


Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila
keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus.
Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus
tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau
menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut
tanpa dikehendaki. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa
kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah
kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan
ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan. (Lanywati 2011)
Gejala:
Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru
diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :

1.Rasa haus

2.Banyak kencing
3.Berat badan turun
4.Rasa lapar

5.Badan lemas
6.Rasa gatal

7.Kesemutan

5
8.Mata kabur
9.Kulit Kering

E. Patofisiologi

Menurut Brunner & Sudddart (2002) patofisiologi terjadinya penyakit Diabetes


Mellitus tergantung kepada tipe Diabetes yaitu :
1) Diabetes Tipe I
Terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan Insulin karena sel-sel
pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam
darah dan menimbulkan Hiperglikemia Postprandial (sesudah makan). Jika
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut
diekskresikan dalam urin (glukosuria). Ekskresi ini akan disertai oleh
pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan
diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria)
dan rasa haus (polidipsi). (Silbernalg, 2014)
2) Diabetes Tipe II
Resistensi Insulin menyebabkan kemampuan Insulin menurunkan
kadar gula darah menjadi tumpul. Akibatnya pankreas harus mensekresi
Insulin lebih banyak untuk mengatasi kadar gula darah. Pada tahap awal ini,
kemungkinan individu tersebut akan mengalami gangguan toleransi
glukosa, tetapi belum memenuhi kriteria sebagai penyandang Diabetes
Mellitus. Kondisi resistensi Insulin akan berlanjut dan semakin bertambah
berat, sementara pankreas tidak mampu lagi terus menerus meningkatkan
kemampuan sekresi Insulin yang cukup untuk mengontrol gula darah.
Peningkatan produksi glukosa hati, penurunan pemakaian glukosa oleh otot
dan lemak berperan atas terjadinya hiperglikemia kronik saat puasa dan
setelah makan. Akhirnya sekresi Insulin oleh beta sel pankreas akan
menurun dan kenaikan kadar gula darah semakin bertambah berat.
(Silbernalg, 2014)

6
F. Komplikasi:

1. Penglihatan kabur
2. Penyakit jantung
3. Penyakit ginjal
4. Gangguan kulit dan syaraf
5. Pembusukan
6. Gairah sex menurun

Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit Diabetes bisa
menimbulkan berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai
lengah untuk selalu mengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau
gunakan alat sendiri. (Tobing, 2016)
Bila tidak waspada maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah
antara lain :

1. gangguan pembuluh darah otak (stroke),


2. pembuluh darah mata (gangguan penglihatan),
3. pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner),
4. pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
5. pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).

Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi
serta saluran kemih.

G. Dasar- dasar pengelolaan DM

Ada 4 pilar utama pengelolaan DM, yaitu ; perencanaan makan, kegiatan


jasmani, penggunaan obat, dan promosi kesehatan.

Dalam perencanaan makanan, standar yang dianjurkan adalah makanan


dengan komposisi karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%.
Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari. Diusahakan lemak
berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA = Mono Unsaturated Fatty

7
Acid) seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun dll. dan membatasi
PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) seperti minyak jagung, biji bunga
matahari, kacang kedelai dll dan asam lemak jenuh, seperti daging sapi,
kambing, babi, keju, mentega cream, margarine dll. (Baradero, 2014)

Kegiatan jasmani, merupakan kegiatan ragawi yang bertujuan untuk


membantu kelancaran proses metabolisme dalam tubuh. Frekuensi yang
dianjurkan 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit). Prinsip yang
dianut adalah kegiatan jasmani adalah ; terus menerus, teratur, ada kemajuan
kekuatan, dan kemajuan ketahanan tubuh. . (Ilyas, 2009)

Intervensi Farmakologis dimaksudkan untuk mengendalikan kadar glukosa


dengan menggunakan obat. Obat yang umum digunakan adalah obat
hipoglekimia oral (OHO), yang berfungsi untuk memicu sekresi Insulin,
menambah sensivitas terhadap Insulin dan penghambat absorbsi glukosa.
(Soegondo 2009)

Pilar utama pengelolaan DM yang keempat adalah promosi kesehatan.


Promosi kesehatan sangat penting bagi orang dengan DM. Tiga unsur penting
dalam promosi kesehatan, yakni ; pemberdayaan, kemitraan dan advokasi
merupakan dasar utama pengobatan dan pencegahan yang sempurna. Dengan
promosi DM, diharapkan orang dengan DM dapat merawat dirinya secara
mandiri. Sesuai dengan definisi WHO, Promosi Kesehatan adalah proses atau
upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. (Baradero, 2014)

H. Tujuan pengelolaan DM
Tujuan pengolaan Diabetes dapat dibagi atas tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah hilangnya berbagai
keluhan / gejala Diabetes sehingga pasien dapat menikmati kehidupan yang
sehat dan nyaman. Tujuan jangka pankang adalah tercegahnya
berbagaikomplikasi baik pada pembuluh darah ( mikroangiopati dan

8
makroangiopati ) maupun pada susunan saraf ( neoropati ) sehinga dapat
menekan angka morbiditas dan mortilitas. (Pulungan dan Herqutanto 2009)
Secara praktis, kriteria pengendalian Diabetes adalah sebagai berikut :
1. Kadar glukosa darah puasa : 80-110 mg /dL, kadar glukosa darah 2 jam
sesudah makan : 110-160 mg / dL dan Hb Aic : 4-6,5.
2. Kadar kolesterol total dibawah 200 mg/ dL, kolesterol HDL diatas 45 mg /
dL dan tigliserida dibawah 200 mg /L.

I. Pencegahan Diabetes Melitus

Dibawah ini adalah beberapa tips penting untuk mencegah Diabetes (bagi
orang yang memiliki kadar gula darah normal dan pra Diabetes).

1. Berhenti Merokok.

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sebaiknya berhenti mulai


sekarang. Rokok meninggalkan nikotin dalam saluran pernafasan kemudian
akan diambil oleh darah. Darah yang mengandung nikotin akan merusak
sistem Insulin pada pankreas sehingga resiko Diabetes menjadi semakin
tinggi. Bahaya merokok selain menjadi penyebab Diabetes juga dapat
menimbulkan ratusan penyakit paling mematikan di dunia lainnya.

2. Berhenti Minum Alkohol.

Alkohol adalah salah satu pemicu beberapa jenis penyakit dalam tubuh
seperti jantung, stroke, kanker hati dan beberapa jenis penyakit lain. Jantung
menjadi salah satu potensi besar untuk merusak kemampuan tubuh dalam
menghasilkan Insulin. Karena itulah bahaya alkohol bisa meningkatkan
potensi Diabetes.

9
3. Hindari Kebiasaan Tidak Melakukan Aktivitas Apapun.

Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan


remote kontrol. Terlalu banyak duduk akan memicu timbunan lemak dalam
tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih gemuk. Jadi, membuat tubuh selalu
bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat simpanan kalori
dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga.

4. Turunkan Berat Badan

Obesitas adalah salah penyebab Diabetes yang paling tinggi. Memiliki


berat badan yang berlebih akan memicu beberapa penyakit seperti jantung.
Ketika tubuh beresiko memiliki penyakit jantung maka potensi Diabetes
juga akan semakin tinggi. Jika kondisi ini terjadi maka Anda bisa
menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara teratur dan diet.
(Baradero, 2014)

5. Ganti Sumber Karbohidrat dengan Biji-Bijian

Sumber karbohidrat yang berasal dari tanaman gandum dan biji-bijian


bisa membuat enzim pencernaan sulit merubah pati menjadi glukosa. Proses
ini akan membuat tubuh mendapatkan kadar gula dalam darah dengan
proses yang lebih lama. Jika hal ini terjadi maka tubuh akan memproses
Insulin sesuai dengan kebutuhan. Dengan cara ini maka resiko Diabetes bisa
dikurangi dan untuk mencegah terjadinya Diabetes. beberapa jenis makanan
yang bisa digunakan untuk menggantikan karbohidrat lembut seperti nasi
adalah gandum, sereal, jagung dan ubi.

10
6. Hindari Terlalu Sering Konsumsi Minuman Manis

Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain telah
meningkatkan resiko Diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan oleh
tubuh sebagai sumber tenaga tapi dalam jumlah yang kecil. Selain minuman
manis maka minuman yang mengandung soda dan berbagai bahan pengawet
juga harus dihindari. Minuman manis akan meningkatkan kadar glikemik
dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko obesitas dan Diabetes.
(Baradero, 2014)

7. Konsumsi Lemak Tak Jenuh Ganda

Lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada
beberapa jenis kacang-kacanga, biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan
beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat membantu tubuh dalam
mencegah Diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit dan
margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan meningkatkan
resiko Diabetes. (Shadine, 2013)

8. Batasi Konsumsi Daging Merah

Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa
meningkatkan resiko Diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh
tubuh termasuk dalam proses metabolisme. Untuk menghindari resiko ini
maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas.

9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik

Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari
penumpulan lemak, resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih
sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka tubuh akan meningkatkan
produksi Insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar gula
dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang,

11
senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan
resiko terkena Diabetes.

10. Konsumsi Makanan Berserat

Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme


dalam tubuh berjalan lebih lancar. Organ pencernaan bisa bekerja secara
maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari makanan bisa digunakan
oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan resiko
penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka
resiko Diabetes akan menjadi lebih rendah. beberapa makanan berserat
antara lain adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-
bijian. (Shadine, 2013)

11. Atur Porsi Makan

Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh


adalah langkah yang sangat bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring
makan harus terdapat sekitar seperempat bagian protein, sayuran, buah, dan
karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang paling sehat.
Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut menjadi
kenyang namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh tubuh.
Mengatur porsi makanan dengan jumlah yang kecil dan sesuai dengan
kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko Diabetes. (Christmastuti Nur,
2016)

12. Batasi Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit semua
orang. Namun tanpa disadari ternyata minyak yang berasal dari minyak
sawit mengandung lemak yang cukup tinggi. Lemak bisa meningkatkan
resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko Diabetes juga akan

12
meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng sebaiknya ganti
cara memasak dengan direbus atau dikukus.

13. Batasi Makanan Olahan

Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah ditemukan


dimana saja. Namun ternyata makanan olahan belum tentu sehat untuk
tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan Diabetes.
Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan makanan tambahan
yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh. Karena itu
hindari makanan olahan dan pilih makanan sehat. (Shadine, 2013)

14. Selalu Perhatikan Label Makanan

Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu


perhatikan dengan label nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi
akan dicantumkan dalam daftar makanan seperti kalori, gula, karbohidrat,
dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan yang terlalu
banyak mengandung kalori maka amati semua daftar dalam label.
Sebaiknya juga jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam
kemasan. (Christmastuti Nur, 2016)

15. Berolahraga secara rutin

Ada banyak olahraga yang membakar kalori super banyak yang dapat
anda manfaatkan untuk mencegah terjadinya Diabetes dan memperkecil
risiko tersebut.

Penting Untuk Diabetes.

 Makanan untuk penderita Diabetes


 Pantangan Diabetes
 Buah untuk penderita Diabetes

13
Diabetes masih menjadi penyakit yang sangat menakutkan bagi semua
orang. Diabetes bisa meningkatkan beberapa resiko penyakit lain sehingga
terkadang penderita merasa sangat depresi. Hidup sehat dengan menghindari
semua resiko Diabetes akan memberikan kesempatan untuk memiliki
kehidupan yang lebih baik. Selain itu penting bagi semua orang untuk
memeriksa kadar gula darah secara berkala.

J. Penatalaksanaan

1. Edukasi
Edukasi pada penyandang Diabetes meliputi pemahamantentang
perjalanan penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara
berkelanjutan, penyulit/komplikasi DM dan risikonya, dan cara penggunaan
obat Diabetes/Insulin. Selain itu, untuk mencapai pengelolaan . (Saraswati
2009)
Diabetes yang optimal pada penyandang DM dibutuhkan perubahan
perilaku agar dapat menjalani pola hidup sehat
meliputi:DUKASIPERENCANAANN
a. Mengikuti pola makan sehat
b. Merningkatkan kegiatan jasmani
c. Menggunakan obat Diabetes dan obat–obatan pada keadaan khusus secara
aman dan teratur
d. Melakukan pemantauan gula darah mandiri
e. Melakukan perawatan kaki secara berkala
f. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit
akut seperti hipoglikemia
2. Diet atau perencanaan makan
Perencanaan makan menggambarkan apa yang dimakan, berapa
banyak, dan kapan makan. Dietisien atau ahli diet dapat membantu
membuat perencanaan makan yang cocok. Makanan sehari- hari hendaknya
cukup karbohidrat, serat, protein,rendah lemak jenuh, kolesterol, sedangkan
natrium dan gula secukupnya. Karbohidrat adalah sumber zat tenaga dan zat

14
gizi utama yang menyebabkan kadar gula darah naik.Namun penyandang
Diabetes tidak usah takut mengkonsumsi karbohidrat. Kebutuhan
karbohidrat pada penyandang Diabetes antara 45-65% kebutuhan kalori
dengan asupan karbohidrat tersebar dalam sehari, hindari makan karbohidrat
dalam jumlah besar dalam satu kali makan. (Saraswati, Sylvia. 2009)
Sumber karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks
seperti nasi, roti, mie, dan kentang. Batasi karbohidrat sederhana seperti
gula, kue, tarcis, dodol, sirup, dan madu. Serat merupakan bagian dari
karbohidrat yang tidak dapat diserap tubuh, rendah lemak serta berpengaruh
baik untuk kadar gula darah. (Saraswati, Sylvia. 2009)
Pada umumnya gula darah setelah makan akan naik lebih lambat
bila makan makanan yang mengandung banyak serat. Makanan berikut yang
mengandung banyak serat makanan adalah havermout,
kacangkacangan,sayur-sayuran, dan buah-buahan seperti apel, jeruk, pir,
sirsak, jambu biji dan lain-lain. Protein digunakan untuk pertumbuhan &
mengganti jaringan tubuh yang rusak. (Saraswati, Sylvia. 2009.)
Sumber protein terdiri dari protein hewani & protein nabati.
Sumber protein hewani utama adalah ikan atau ayam tanpa kulit oleh karena
rendah kandungan lemaknya. Sumber protein lemak sedang seperti daging
atau telur sebagai pengganti protein rendah lemak dapat dikonsumsi kira-
kira 3x seminggu. Sedangkan sumber protein tinggi lemak seperti otak,
merah telur, dan jerohan perlu dibatasi. Sumber protein nabati adalah
kacang-kacangan seperti kacanghijau, kacang merah, kacang tanah, kacang
kedele, tahu, & tempe. Kebanyakan makanan nabati rendah kandungan
lemaknya dan mengandung lemak tidak jenuh tinggi sehingga dapat
membantu menurunkan kolesterol darah. Sayuran merupakan bahan
makanan yang sehat, tinggi kandungan vitamin, mineral, dan serat. Sayuran
boleh dimakan bebas tanpa dibatasi dan dianjurkan mengkonsumsi aneka
ragam sayuran. Buah-buahan juga merupakan makanan yang sehat, selain
berkalori juga merupakan sumber vitamin,mineral, dan serat. Dianjurkan
makan buah 2 sampai 3 buah sehari. Susu merupakan sumber protein, dan

15
mengandung lemak, karbohidrat, dan vitamin serta kalsium Penyandang
Diabetes dianjurkan minum susu yang tanpa atau rendah lemak. Bagi yang
menyukai susu dapat menggantikan 1 lauk hewani dengan 1 penuh takar
susu. (Saraswati, Sylvia. 2009).
3. Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari–hari dan latihan secara teratur 3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit. Tujuan latihan jasmani untuk
menjaga kebugaran,menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas
Insulin sehingga akan memperbaiki kendali gula darah. Latihan jasmani
yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan
kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Hindarkan kebiasaan hidup
yang kurang gerak. (Ilyas, 2009)

4. Intervensi obat oral farmakologis


Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral & bentuk
suntikan Insulin. Saat ini terdapat 5 macam obat tablet yang beredar di
pasaran untuk menurunkan kadar gula darah. (Soegondo 2009)

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes meletus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada


seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
keturunan Insulin baik absolut maupun relatif. Faktor resiko atau faktor
pencetus misalnya, keturunan, adanya infeksi virus (pada DM tipe – 1 ),
kegemukan, pola makan yang salah, minum obat yang dapat menaikan kadar
gula darah, proses menua, stres dll.

Diabetes Melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian


besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang
berfungsi menghasilkan Insulin, akibatnya terjadi kekurangan Insulin. Tiga
gejala klasik yang dialami penderita Diabetes yaitu banyak minum, banyak
kencing dan berat badan menurun. Komplikasi dari Diabetes Melitus yaitu
penglihatan kabur, penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan kulit dan
syaraf, pembusukan dan gairah sex menurun. Ada 4 pilar utama pengelolaan
DM, yaitu perencanaan makan, kegiatan jasmani, penggunaan obat, dan
promosi kesehatan.

Pencegahan dari Diabetes Melitus yaitu berhenti merokok, berhenti


minum alkohol, hindari kebiasaan tidak melakukan aktivitas apapun, turunkan
BB, ganti sumber karbonhidrat dengan biji-bijian, hindari terlalu sering
konsumsi minuman manis, konsumsi lemak tak jenuh ganda, batasi konsumsu
daging merah, lakukan berbagai macam aktifitas fisik, konsumsi makanan
berserat, atur porsi makan, batasi makanan yang di goreng, batasi makanan
olahan, selalu perhatikan label makanan dan berolahraga secara rutin.

17
B. Saran
Makalah yang telah disusun ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
diharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Terima kasih

18
DAFTAR PUSTAKA

Anani, S., Ari Udoyono, & Praba Ginanjar. 2012. Hubungan antara Perliaku
Pengendalian Diabetes dan Kadar Glukosa Darah Pasien Rawat Jalan
Diabetes Melitus. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2.
www.ejournals1.undip.ac.id.

Baradero, 2014. Klien Gangguan Endokrin. Jakarta: EGC.

Christmastuti Nur, 2016. Sarana Deteksi Penyakit Diabetes Dengan Sampel


Saliva

Sarwono, Waspadji. 2002 Pedoman Diabetes Melitus. Jakarta : Balai Penerbit


FKUI

Shadine, 2013. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke, dan Serangan


Jantung. Jakarta : Keenbooks.

Silbernalg, 2014. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Tobing, 2016. Care Yourself, Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Plus.

http://rsud.cilacapkab.go.id/v2/promosi-kesehatan-Diabetes-melitus/

Diakses pada tanggal Selasa, 10 April 2018 pukul 16.25

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/Diabetes-Mellitus-tipe
2/edukasi-dan-promosi-kesehatan

Diakses pada tanggal Selasa, 10 April 2018 pukul 16.36

19

You might also like