Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
A. Ringkasan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomer 15 dan
Nomer 16 /KKI/PER/VIII/2006
1. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomer 15/KKI/ PER/ VIII/2006,
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Majelis Kehormatan dan Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Di Tingkat Provinsi
Bab II membahas tentang lambang, logo dan lencana MKDKI. Bab III
menjelaskan tentang fungsi, tugas dan kewenangan MKDKI dan MKDKI-P
dimana dimulai dari pasal 3 sampai pasal 6.
Bab VII membahas tentang tata kerja organisasi MKDKI dan MKDKI-P
dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin maupun anggota
organisasi.
Bab VIII menjelaskan bagian pebiayaan dalam Organisasi MKDKI dan
MKDKI-P. Bab IX berisi tentang ketentuan lain mengenai organisasi MKDKI
dan Bab terakhir yaitu bab 10 berisi tentang penutup.
Bab IX adalah bab penutup dari peraturan konsil nomer 16 yang terkait
dengan cara penanganan kasus dugaan pelanggaran diiplin dokter dan dokter gigi.
BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal2
:DalamMelaksanakantugasdanfungsinyaprofesikesehatanmasyarakatlebihmementi
ngkankepentinganumumdaripadakepentinganpribadi.
Pasal3 :Dalammelaksanakantugasdanfungsinya,
hendaknyamenggunakanpronsipefektifitas-
efisiensidanmengutamakanpenggunaanteknologitepatguna.
Pasal5 :HakAnggota
Dalammelaksanakanfungsidantugasnyaahanyamelaksanakanprofesidankeahlianny
a.
BAB II
Pasal6 :Dalammelaksanakantugasdanfungsinya,
selaluberorientasikepadamasyarakatsebagaisatukesatuan yang
tidakterlepasdariaspeksosial, ekonomi, politik, psikologisdanbudaya.
Pasal7 :Dalammelaksanakantugasdanfungsinya,
harusmengutamakanpembinaankesehatan yang menyangkut orang banyak.
Pasal8 :Dalammelaksanakantugasdanfungsinya,
harusmengutamakanpemerataandankeadilan.
Pasal9
:Dalampembinaankesehatanmasyarakatharusmenggunakanpendekatanmenyeluruh
, multidisiplindanlintassektoralsertamementingkanusaha – usahapromotif,
preventif, protektifdanpembinaankesehatan.
Pasal10 :Upayapembinaankesehatanmasyarakathendaknyadidasarkankepadafakta
– faktailmiah yang diperolehdarikajian – kajianataupenelitian – penelitian.
Pasal11 :DalamPembinaankesehatanmasyarakat,
hendaknyamendasarkankepadaprosedurdanlangkah – langkah yang profesional
yang telahdiujimelaluikajian – kajianilmiah.
Pasal12
:Dalammennjalankantugasdanfungsinyaharusbertanggungjawabdalammelindungi,
memliharadanmeningkatkankesehatanpenduduk.
Pasal13
:Dalammenjalankantugasdanfungsinyaharusberdasarkanantisipasikedepan,
baikdanmenyangkutmasalahkesehatanmaupunmasalah lain yang
berhubunganataumempengaruhikesehatanpenduduk.
BAB III
Pasal14 :Dalammelakukantugasdanfungsinya,
harusbekerjasamadalamsalingmenghormatidengananggotaprofesilain,
tanpadipengaruhiolehpertimbangan – pertimbangankeyakinan, agama, suku,
golongan, dansebagainya.
BAB IV
Pasal16
:AhliKesehatanmasyarakathendaknyabersikapproaktifdantidakmenunggudalamme
ngatasimasalah.
Pasal17
:Ahlikesehatanmasyarakathendaknyasenantiasamemeliharadanmeningkatkanprofe
sikesehatanmasyarakat.
Pasal18 :Ahlikesehatanmasyarakathendaknyasenantiasaberkomunikasi,
membagipengalamandansalingmembantu di
antaraanggotaprofesikesehatanmasyarakat.
BAB V
Pasal20
:Ahlikesehatanmasyarakatsenantiasaberusahauntukmeningkatkanpengetahuandan
Keterampilannyasesuaidenganperkembanganilmupengetahuandanteknologi.
BAB VI
PENUTUP
Pasal21
:Setiapanggotaprofesikesehatanmasyarakatdalammelaksanakantugasnyasehari-
hariharusberusahadengansungguh-
sungguhmemegangteguhkodeetikkesehatanmasyarakat Indonesia ini.
D. KodeEtikApoteker Indonesia
BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal1 :SeorangApotekerharusmenjunjungtinggi,
menghayatidanmengamalkanSumpah / JanjiApoteker.
Pasal2 :SeorangApotekerharusberusahadengansungguh-
sungguhmenghayatidanmengamalkanKodeEtikApoteker Indonesia.
Pasal3
:SeorangApotekerharussenantiasamenjalankanprofesinyasesuaikompetensiApotek
er Indonesia
sertaselalumengutamakandanberpegangteguhpadaprinsipkemanusiaandalammelak
sanakankewajibannya.
Pasal4 :SeorangApotekerharusselaluaktifmengikutiperkembangan di
bidangkesehatanpadaumumnyadan di bidangfarmasipadakhususnya.
Pasal5 :Di
dalammenjalankantugasnyaSeorangApotekerharusmenjauhkandiridariusahamenca
rikeuntungandirisemata yang
bertentangandenganmartabatdantradisiluhurjabatankefarmasian.
Pasal7 :SeorangApotekerharusmenjadisumberinformasisesuaidenganprofesinya.
Pasal8 :SeorangApotekerharusaktifmengikutiperkembanganperaturanperundang-
undangan di bidangkesehatanpadaumumnyadan di bidangfarmasipadakhususnya.
BAB II
BAB III
Pasal11
:SesamaApotekerharusselalusalingmengingatkandansalingmenasehatiuntukmemat
uhiketentuan-ketentuankodeEtik.
BAB IV
Pasal14 :SeorangApotekerhendaknyamenjauhkandiridaritindakanatauperbuatan
yang
dapatmengakibatkanberkurangnyaatauhilangnyakepercayaanmasyarakatkepadasej
awatpetugaskesehatan lain.
BAB V
PENUTUP
A. Identifikasi Masalah
1. Pasal 24
Diskusi :
Berdasarkan pasal tersebut maka apoteker tersebut tidak salah, tetapi menjadi
salah karena landasan dasar yang digunakan dalam mengganti obat bukan karena
stok kosong tapi karena jumlah obat Y berlebih digudang dan mendekati waktu
ED serta ada kemungkinan kerja sama antara apoteker dengan produsen obat
tersebut.