Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988). Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga : a. Reisner (1980) Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek. b. Logan’s (1979) Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. c. Gillis (1983) Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu. d. Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e. Bailon dan Maglaya Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya f. Johnson’s (1992) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. g. Spradley dan Allender (1996) Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb : 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing- masing 4. Sosialisasi antar anggota keluarga 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga 7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) : a. Pasangan baru (keluarga baru) Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing. b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan c. Keluarga dengan anak pra-sekolah Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. d. Keluarga dengan anak sekolah Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal. e. Keluarga dengan anak remaja Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. g. Keluarga usia pertengahan Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. h. Keluarga usia lanjut Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar. Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall, sociological perspective, 1985) 1. Memantapkan tempat tinggal 2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang 3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab) 4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual 5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional 6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar 7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi 8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya 9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) : 1. Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran berubah. Fungsi baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar. Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan. 2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya. 3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
2.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru
Menikah Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi : 1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah : a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural b. Data lingkungan c. Struktur dan fungsi keluarga d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga e. Perkembangan keluarga Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah : a. Fisik b. Mental c. Emosi d. Spiritual 2. Perumusan diagnosa keperawatan 3. Penyusunan rencana keperawatan Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan. 4. Pelaksanaan asuhan keperawatan Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber- sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah. 5. Evaluasi Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.