You are on page 1of 5

BAB II

KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti
”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai
arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang
tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga


Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998) :
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
(psikologis) keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.
Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah


Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan
masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan
awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan jugA harus melakukan penyesuaian
kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin
sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan
suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung
kpd orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada
fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall,
sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa
(pembagian peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
 Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
 Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
 Peran berubah.
 Fungsi baru diterima.
 Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
 Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat
pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya.
Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

2.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru


Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi
sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-
sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan.

You might also like