You are on page 1of 36

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga laporan praktek kerja lapangan

(PKL) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Rangkaian kegiatan PKL yang kami laksanakan di PUSKESMAS

Antang merupakan salah satu program kuliah yang harus dilaksanakan.

` Dan dengan terselesaikannya laporan PKL ini,kami mengucapkan

banyak terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Rusmin Rivai, S.Si, M.Kes Apt selaku direktur Akademi

Farmasi Yamasi dan selaku pembimbing supervise kegiatan PKL

ini.

2. Ibu A.Tenri Olle, S.si, Apt selaku pembimbing tekhnis kami di PKM

Antang yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan

membantu kami selama proses PKL dan seluruh staf dan karyawan

yang ikut sert dalam membantu kami.

3. Bapak Zulfahmi Hamka, S. Farm, Apt selaku pembimbing PKL

kami yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami

selama pembuatan laporan PKL ini

Kami masih menyadari bahwa laporan PKL ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari kata-kata maupun kelengkapan isi dari

laporan ini karena kami masih dalam tahap pembelajaran dan

dalam pengalaman kami pun masih kurang.

1|Page
Untuk itu,sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca ini perkembangan dan kemajuan di

bidang farmasi dan di bidang kesehatan lainnya untuk mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Kami mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua orang yang membaca laporan ini dan dapat menjadi contoh

untuk pembuatan laporan-laporan selanjutnya,AMIN

Makassar, Februari 2018

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 5

B. Tujuan PKL ............................................................................... 6

C. Tujuan Laporan ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian umum tentang Puskesmas .......................................... 7

B. Struktur umum puskesmas ....................................................... 12

C. Personalia puskesmas ............................................................. 12

D. Tugas dan fungsi puskesmas ................................................... 13

E. Kegiatan kegiatan di puskesmas .............................................. 17

BAB III URAIAN KHUSUS

A. Uraian tentang PKM Antang ................................................... 18

B. Struktur organisasi PKM Antang .............................................. 18

C. Personalia PKM Antang ........................................................... 19

D. Pengolahan sediaan farmasi dan perbekalan lainnya .............. 22

3|Page
BAB IV PEMBAHASAN

A. Masalah yang ditemukan ......................................................... 34

B. Alternativ pemecahan masalah ................................................ 34

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4|Page
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional bidang kesehatan yang diarahkan untuk

mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat secara

optimal.

Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan

untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu

mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan

dan pembaruan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Akademi farmasi yamasi makassar adalah satu akademik yang

mendidik calon tenaga kesehatan di bidang farmasi yang mampu

bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan secara terpadu. Oleh

kerena itu, pihak kampus dengan pelayanan kefarmasian, memberikan

kesempatan kepada para mahasiswa untuk menerapkan parktek kerja

lapangan (PKL).

PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah proses pembelajaran

yang diadakan diluar kampus, yang merupakan saran pengenalan

lapangan kerja, sehingga peserta didik dapat mengetahui,

mendapatkan informasi dan melihat secara langsung sebagaimana

penerapan dari disiplin ilmu yang telah diajarkan dari kampus.

5|Page
I.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Mempelajari tugas, fungsi dan instalasi farmasipuskesmas.

2. Mempelajari cara pelayanan perbekalan farmasi puskesmas.

3. Mempelajari cara pengolahan perbekalan farmasi di puskesmas

yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan

pendistribusian.

I.3 Tujuan Pembuatan Laporan

1. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan mampu memahami,

memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah di

peroleh dikampus dan di terapkan dilapangan kerja.

2. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) mampu mencari alternatif

pemecahan masalah yang di temukan dilapangan.

3. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun

peserta didik yang bersangkutan.

6|Page
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Umum Tentang Puskesmas

1) Pengertian

Puskesmas adalah kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayahnya dalam

bentuk kegiatan pokok dan langsung berada dalam pengawasan

administrasi maupun tekhnis dari dinas kesehatan kabupaten/kota.

2) Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian

dari kecamatan ( rata-rata 30.000 penduduk). Faktor kepadatan

penduduk,luas daerah,keadaan geografi dan keadaan infrastruktur

lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja

puskesmas.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan,maka

puskesmas perlu ditunjang jangkauan dengan unit pelayanan kesehatan

yang lebih sederhana yaitu puskesmas pembantu (PUSTU),Puskesmas

keliling (PUSKEL),Posyandu,Dan Bidan Desa

a. Puskesmas Pembantu (PUSTU)

Adalah unit kesehatan yang sederhana dan berfungsi

menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan

7|Page
yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup yang lebih

kecil.

Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari

puskesmas. Dengan kata lain, suatu puskesmas juga meliputi

seluruh puskesmas pembantu yang ada di wilayah

kerjanya.Puskesmas pembantu merupakan sarana pelayanan

kesehatan yang berada ditingkat kelurahan/desa.

b. Puskesmas Keliling (PUSKEL)

Adalah unit pelayanan kesehatan dalam bentuk kendaraan

roda empet perahu motor yang lengkap dengan fasilitas alat

kesehatan,obat-obatan,alat komunikasi,serta tenaga yang

berasal dari puskesmas.

Puskesmas Keliling berfungsi melaksanakan kegiatan

puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau di

wilayah kerjanya. Kegiatan Puskel adalah:

 Memberikan pelayanan kesehatan yang belum

terjangkau.

 Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa

(KLB).

 Dapat digunakan sebagai alat transport dalam rangka

rujukan .

 Melakukan penuluhan kesehatan.

c. Posyandu

Adalah keterpaduan antara puskesmas dan masyarakat di

tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk pos pelayanan

8|Page
terpadu. Satu posyandu sekitar seratus balita (20 kepala

keluarga) atau sesuai dengan kemampuan.

1. Tujuan Posyandu:

 Mempercepat penurunan angka kematian

bayi,balita dan angka kelahiran.

 Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma

Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera)

2. Sasaran Posyandu

 Ibu hamil beresiko tinggi

 Ibu menyusui

 Bayi

 Balita

 Pasang usia subur

d. Bidan Desa

Adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh DEPKES

dan ditempatkan didesa dengan tugas meberikan pelayanan

kepada ibu hamil,bayi atau balita dan PUS. Bidan desa

memberikan pelayanan langsung di posyandu dan pertolongan

persalinan di rumah warga.

3) Tugas dan fungsi puskesmas

Untuk mengembangkan, meningkatkan dan melaksanakan

pelayanan kesehatan secara merata dan bersifat menyeluruh kepada

setiap lapisan masyarakat agar tercapai derajat kesehatan,masyarakat

yang optimal.

9|Page
Pelayanan kesehatan yang di berikan puskesmas meliputi:

 Pelayanan pengobatan atau kuratif

 Upaya pencegahan atau preventif

 Peningkatan kesehatan atau promotif

 Pemulihan atau rehabilitasi

Fungsi Puskesmas :

 Pusat pembangunan kesehatan masyarakat.

 Membina peran serta masyarakat untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat

 Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu

terhadap masyarakat.

Kegiatan Pokok Puskesmas :

 Kesejahteraan ibu dan anak.

 Keluarga berencana.

 Usaha peningkatan gizi.

 Kesehatan lingkungan.

 Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

 Pengobatan termaksud pelayanan darurat karena kecelakaan.

 Penyuluhan kesehatan masyarakat.

 Kesehatan sekolah.

 Kesehatan olaraga.

 Perawatan kesehatan masyarakat.

 Kesehatan kerja.

10 | P a g e
 Kesehatan gigi dan mulut.

 Kesehatan jiwa.

 Kesehatan mata.

 Lab. Sederhana pencatatan dan pelaporan dalam rangka system

informasi kesehatan.

 Kesehatan Lanjut usia

 Pembinaan Pengobatan dan kefarmasian.

B. ORGANISASI PUSKESMAS SECARA UMUM

KEPALA PUSKESMAS

URUSAN TU

UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV UNIT V UNIT VI UNIT VII

PUSKESMAS PEMBANTU

11 | P a g e
C. PERSONALIA

Terdiri dari 3 unsur :

 Unsur pimpinan : Pimpinan Puskesmas

 Unsur pembantu pimpinan : Urusan tata usaha

 Unsur pelaksana :

a. Unit yang terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional

b. Unit yang terdiri dari tenaga pada kegiatan tenaga dan

fasilitas daerah masing-masinf yaitu :

UNIT 1 Pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular,imunisasi

UNIT 2 Peningkatan Kesehatan keluarga

KIA/KB,gizi,UKS,kesehatan kerja atau usila.

UNIT 3 Pemeliharaan kesehatan/Rujukan,pelayanan

darurat,Kesehatan gigi/mulut.

UNIT 4 Kesehatan lingkungan/rujukan/PSM, kesehatan

lingkungan,Penyuluruhan kesehatan masyarakat

UNIT 5 Perawatan,Rawat jalan,kartu

UNIT 6 Pelaksanaan,Lab, Farmasi

UNIT 7 Pelaksanaan khusus, Kesehatan mata,kesehatan

jiwa, dan kesehatan lainnya.

D. TUGAS DAN WEWENANG

1. Tugas dan wewenang penangung jawab ruang obat

a. Bertanggung jawab atas pelaksaan pengolahan obat dan pencatatan

laporan di puskesmas.

12 | P a g e
b. Mengawasi dan membina pengolahan obat dan pencatatan pelampiran

di puskesmas

c. mengajukan permintaan obat kepada gudang farmasi kabupaten/kota.

d. menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada gudang

farmasi setempat.

e. Melaporkan semua obat yang rusak dan obat kadaluarsa kepada

gudang farmasi setempat.

f. mengembalikan obat yang rusak dan obat kadaluarsa kepada gudang

farmasi setempat.

2. Tugas dan Wewenang petugas kamar obat :

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat pengeluaran perbekalan

farmasi yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat

puskesmas.

b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan.

c. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa kepada petugas gudang

obat.

d. menyiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep ke pasien.

e. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat

kepada pasien.

3. Tugas dan wewenang petugas gudang obat :

a. Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari dinas kesehatan

kabupaten/kota.

b. Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.

c. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.

13 | P a g e
d. Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan.

e. Pengendalian penggunaan persediaan.

f. Pencatatan dan pelaporan.

g. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan.

h. Penyusunan persediaan obat dan perbekalan obat.

i. Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke dinas kesehatan Kab/kota.

j. Penyusunan laporan ke DINKES kabupaten/kota.

6. Tugas dan fungsi asisten apoteker :

Tugas asisten apoteker yaitu :

a. Perencanaan,yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat untuk

periode yang akan datang.

b. Pengadaan, yaitu melaksanakan kegiatan pengambilan obat-obatan

dan alkes dari gudang farmasi.

c. Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang di serahkan

dari gudang farmasi Kabupaten/Kota.

d. Penyimpanan, yaitu melaksanakan kegiatan untuk mengamankan

persediaan obat agar dapat tahan lama dalam penyimpanan.

e. Distribusi, yaitu melaksanakan kegiatan penyerahan obat ke unit-unit

pelayanan.

f. Penggunaan, yaitu melaksanakan kegiatan pemanfaatan obat yang

sesuai bagi keadaan si penderita.

g. Pencatatan dan pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan

laporan yang diperuntukkan kepada bagian tata usaha obat-obatan di

puskesmas.

14 | P a g e
FUNGSI : Membantu apoteker dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian di

puskesmas.

E .Kegiatan-Kegiatan di puskesmas

1. Pengelolaan perbekalan farmasi

Pengelolaan obat di puskesmas meliputi kegiatan sebagai berikut

a. Perencanaan

b. Pengadaan

c. Penerimaan

d. Penyimpanan

e. Pendistribusian

f. Pelaporan

2. Pelayanan

Pelayanan di puskesmas meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut :

a. Penerimaan resep

b. Penyerahan obat

c. Pelayanan obat

d. Informasi obat

e. Etika pelayanan.

15 | P a g e
BAB III

URAIAN KHUSUS

III. 1 Uraian Umum PKM Antang

Puskesmas Antang merupakan salah satu puskesmas rawat

jalan yang ada di Makassar yang terletak dijalan Antang raya No 43,

manggala. Puskesmas yang dipimpin oleh dr. Hj. Roslina Abu Bakar

ini, memiliki Visi dan misi yaitu :

Visi :

Menjadi salah satu puskesmas yang memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas (prima) untuk Mewujudkan Indonesia

sehat

Misi :

1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan

dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, terjangkau,

aman dan nyaman ( prima ) yang dilaksanakan sesuai dengan

prosedur secara bertahap, berkesinambungan dan terarah.

2 .Menyiapkan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan

keterampilan serta dedikasi yang tinggi.

3. memasyarakatkan sikap hidup sehat dengan menggunakan

paradigm sehat sebagai landasan program.

16 | P a g e
III. 2 Struktur Organisasi PKM Antang ( Terlampir )

III. 3 Personalia

Personalia pada PKM Antang dengan jabatan :

Kepala puskesmas : dr. Hj. Roslyna Abu Bakar

Kasubag tata usaha : Masni, SKM

Bagian Sistem Informasi : M. Sullam Fatwa, SKM

Kepegawaian : Masni, SKM

Keuangan : Irma Zukriyah, SKM

Rumah Tangga : Ahsan, Amd.Kep

UNIT I

P2 Imunisasi : Ermawati Basri, AMK

P2 ISPA : Sinarwati

P2 Diare, kecacingan, thypoid, DBD : Hj. Saang, SKM

P2 Surveilans, campak, malaria,rabies : Irma Zujhriyah, SKM

P2 kusta/TB : Kumalasia, Amd.Kep

UNIT II

Kesling : Hj. Saang, SKM

M. Sullam Fatwa, SKM

Gizi : Halimah, SKM

UNIT III

Promkes / PHBS / PSM / PKM : HJ. Rosdiana, SKM

UKS / UKGS : A. Rosmiati, AMKG

17 | P a g e
UNIT IV

Kesehatan Ibu/Anak : Amiratna, SST

KB : Musdalifah, SST

Kespro : Amiratna, SST

UNIT V

UKM Pengembangan : drg. Nurlayli

Kesehatan Jiwa : Sinarwati

Kesehatan Lansia : Hasniati, S. Kep, Ns

Kesehatan Olahraga : Ahsan, Amd. Kep

Kes. Gigi Masyarakat : drg. Nurlayli

A. Rosmiati, Amkg

Kesehatan Indra : Sinarwati

Kesehatan Batra : A.Tenri Olle S D , S.Si, Apt

Kesehatan Kerja : Hikmah Dwi C S , S.Kep, Ns

UNIT VI

Penanggung Jawab UKP : dr. Mukhlisina

Pel Rawat Jalan : dr. Mukhlisina

: dr. Sri Selvia

: dr. Hj. Nurmala Andi Ma’mur


Djama

Pel. Rawat Darurat : Ahsan, Amd. Kep

Pel. Kefarmasian : A.Tenri Olle S D, S.si, Apt

Pel. Laboratorium : Siti Rabiah, SST

Pelayanan KIA/KB : Amiratna, SST

Musdalifah, SST

18 | P a g e
Pel. Kes. Gigi dan mulut : drg. Nurlayli

A.Rosmiati, AMKG

Pelayanan Gizi : Halimah, SKM

Pel. Persalinan : Amiratna, SST

UNIT VII

Jejaring Fasyankes : dr. Sri selvia

Puskel : Sinarwati

HJ. I Nikma

Poskeskel : Musdalifah, SST

Bidan Kelurahan : Amiratna, SST

Musdalifah, SST

III. 4 Pengelolaan Sedian Farmasi dan Perbekalan Lainnya

a. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan

perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam

rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Perencanaan

kebutuhan obat untuk puskesmas setiap bulan dilaksanakan oleh

pengelolah obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Data

pengeluaran obat yang di hasilkan puskesmas merupakan salah

satu faktor utama dalam mempertimbangkan perencanaan

kebutuhan obat tahunan. Oleh karena itu, data ini sangat penting

untuk perencanaan kebutuhan obat di puskesmas.

Ketepatan dan kebenaran data di puskesmas akan

berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan

19 | P a g e
kesehatan secara keseluruhan di Kab/Kota. Dalam proses

perencanaan Kebutuhan obat pertahun, puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan

LPLPO.

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :

a. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan

yang mendekati kebutuhan.

b. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

c. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

Adapun, kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan

kebutuhan obat adalah:

a. Tahap pemilihan obat

Fungsi pemilihan obat adalah untuk menentukan apakah

obat benar-benar diperlukan sesuai dengan pola penyakit.

Obat dipilih mengacu pada obat generic, terutama yang

tercantum dalam DOEN ( Daftar Obat Esensial Nasional )

b. Tahap perhitungan kebutuhan obat :

Untuk menentukan kebutuhan obat, dapat dilakukan

melalui metode :

 Metode Konsumsi

Metode ini di dasarkan atas analisa data komsumsi obat

tahun sebelumnya.

20 | P a g e
Dimana :

Keb.Obat=Pemakaian rata-rata perbulan X 12 + 20% - Sisa

Stock

 Metode Morbiditas

Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat

berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan,

stok pengaman dan waktu tunggu. Langkah- langkah dalam

metode ini yaitu :

- Menghitung jumlah penduduk yang telah dilayani

- Menghitung jumlah kunjungan kasus berdasarkan

frekuensi penyakit

- Menyediakan standar/pedoman pengobatan yang

digunakan

- Menghitung perkiraan kebutuhan obat.

b. Permintaan / pengadaan

Adapun, tujuan dari Permintaan/ pengadaan obat yaitu untuk

memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan

kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah

kerjanya.

Sumber penyediaan obat di puskesmas adalah berasal dari

dinas kesehatan kabupaten/kota. Obat yang akan digunakan

disediakan oleh menteri kesehatan dengan merujuk kepada daftar

obat esensial nasional.

21 | P a g e
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di

masing-masing puskesmas diajukan oleh kepala puskesmas,

kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dengan menggunakan

format LPLPO. Sedangkan permintaan dari Sub unit ke kepala

puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub

unit.

a. Kegiatan pada pengadaaan/permintaan :

 Permintaan Rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh dinas

kesahatan kabupaten/kota untuk masing-masing

puskesmas.

 Permintaan Khusus

Dilakukan diluar jadwal rutin apabila :

- Kebutuhan meningkat.

- Menghindari kekosongan.

- Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Obat rusak

dan kadaluarsa.

Menentukan jumlah permintaan obat. Data yang

diperlukan :

- Data pemakaian obat periode sebelumnya.

- Data penyakit

- Frekuensi distribusi obat oleh UPOPPK.

22 | P a g e
c. Penerimaan Barang (obat)

Adapun, tujuan dari penerimaan barang yaitu :Agar obat

yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan

yang di ajukan oleh puskesmas.

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-

obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi

kepada unit pengelola di bawahnya.

Setiap penyerahan obat oleh UPOPPK kepada puskesmas

dilaksanakan setalah mendapatkan persetujuan dari kepala dinas

kesehatan kabupatan/kota atau jabatan yang di beri wewenang

untuk itu.

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan

terhadap obat-obatan yang diserahkan. Mencakup jumlah

kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, bentuk obat, sesuai dengan

isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerima/diketahui kepala puskesmas. Bila tidak memenuhi

syarat petugas penerima dapat mengajukan keberatan.

d. Penyimpanan

a. Tujuan penyimpanan adalah :

Agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya

dapat di pertahankan. Penyimpanan adalah suatu keinginan

pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman

23 | P a g e
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin.

b. Persyaratan gudang dan pengaturan penyimpanan obat :

1. Persyaratan gudang

 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

 Ruangan kering tidak lembab

 Ada ventilasi agar aliran udara tidak lembab atau

panas

 Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus

mempunyai pelindung untuk menghindari adanya

cahaya langsung dan berteralis.

 Lantai di buat dari tegel/semen yang tidak

memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran

lain,bila perlu di beri alas papan

 Dinding dibuat licin

 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang

tajam

 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

 Tersedia lemari/ laci khusus untuk narkotik dan

psikotropika yang selalu terkunci.

 Sebaiknya ada pengukur suhu ruangan.

24 | P a g e
2. Pengaturan penyimpanan obat

 Obat disususun secara alfabetis

 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

 Obat yang di simpan pada lantai harus sesuai dengan

petunjuk.

 Cairan di pisahkan dari padatan

 Sera,vaksin,suppositoria di simpan dalam lemari

pendingin.

e. Pengamanan dan pengendalian Persediaan

Adapun, tujuan dari pengamanan dan pengendalian

persediaan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di

unit pelayanan kesehatan dasar.

a. Pengendalian obat terdiri dari :

- Pengendalian persediaan

- Pengendalian penggunaan

- Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk

memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai

dengan strategi dan program yang telah di tetapkan sehingga

tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di

unit pelayanan kesehatan dasar.

b. Kegiatan pengendalian adalah :

25 | P a g e
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian periode tertentu di

puskesmas dan seluruh unit pelayanan. Jumlah stock ini

disebut stock kerja.

2. Menentukan :

o Stock Optimum adalah stock obat yang diserahkan

agar tidak mengalami kekurangan/ kekosongan

kepada unit pelayanan.

o Stock pengaman adalah stock yang disediakan untuk

mencegah terjadinya sesuatu hal yang disediakan

untuk mencegah terjadianta hal yang tidak terduga.

o Misalnya karena keterlambatan pengirim dari

UPOPPK.

3. Menentukan waktu tunggu (Leadtime), yaitu waktu yang

diperlukan mulai dari pemesanan sampai obat di terima.

f. Distribusi

A. Tujuan :

Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan

yang ada di puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah, dan

tepat waktu.

B. Pengertian Penyaluran/Distribusi :

26 | P a g e
Adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat

secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-

sub unit pelayanan kesehatan antara lain :

a. Sub inti pelayanan kesehatan di lingkungan

puskesmas (kamar obat,laboratorium) :

1. Puskesmas Keliling

2. Posyandu

b. Kegiatan :

1. Menentukan frekuensi distribusi

2. Menentukan jumlah dan jenis obat yang

diberikan

3. Melaksanakan penyerahan obat

g. Pencatatan dan Pelaporan

Adapun, tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :

1. Bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan

2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3. Sumber data untuk pembuatan laporan

Pencatatan dan pelaporan data obat di puskesmas

merupakan rangkaian kegiatan dalam angka panatalaksanaan

obat-obatan secara tertib, baik obat yang diterima, disimpan,

didistribusikan di puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya..

27 | P a g e
III.2 Kegiatan Pelayanan farmasi klinik

Pelayanan obat yang baik terdiri atas 3 kategori yaitu :

III.2.1 Penerimaan resep

Resep yang diterima di kamar obat berasal dari poliklinik

Umum, Poliklinik Gigi, BKIA (KIA, Imunisasi), UGD dan lain-lain.

Resep yang diterima terbagi atas 2 jenis yaitu :

a. Resep umum

b. Resep BJPS

Setelah resep diterima, petugas di kamar obat resep tersebut

memahami dan memperhatikan dengan cermat penulisan resep

tersebut yang meliputi jenis obat dan dosis, apabila ada keraguan

maka ditanyakan kepada apoteker penanggung jawab.Dan

apabila keduanya tidak dapat membaca dan mengerti isi resep

tersebut maka langsung ditanyakan kepada dokter penulis resep

tersebut.

III.2.2 Penyerahan

Setelah resep dipahami dan dimengerti kemudian disiapkan

jenis-jenis obat yang sesuai dengan isi resep.Petugas harus

berhati-hati dalam membaca resep yang telah diterima. Sebaiknya

petugas di kamar obat memeriksa dua kali yaitu sebelum

memberikan obat dan sewaktu obat akan diserahkan kepada

pasien.

28 | P a g e
Obat yang tersedia kebanyakan tidak perlu diracik hanya

tinggal menghitung dan membaginya saja. Dalam menghitung

jumlah obat perlu ketelitian, jumlah obat yang akan diberikan

harus sesuai yang ditulis di resep. Jumlah obat yang diberikan

umumnya untuk pemakaian selama 3 hari sehingga dalam resep

puskesmas tidak mencantumkan jumlah obat. Jadi bila aturan

pakai tertulis 3 x 1 maka jumlah obat yang diberikan sebanyak 9

tablet atau kapsul dan seterusnya.

III.2.3 Pemberian informasi obat

Tahap terakhir penyerahan obat di puskesmas adalah

penyerahan dan pemberian informasi obat kepada pasien.

Sebelum obat di serahkan, petugas kamar obat memeriksa

kembali kesesuaian jumlah dan jenis obat dengan isi resep, nama

pasien dan aturan pakai obat. Setelah semuanya telah benar dan

sesuai dengan isi resep maka obat dapat diserahkan kepada

pasien. Pada waktu penyerahan obat, petugas kamar obat harus

menjelaskan kepada pasien tentang aturan pakai obat maupun

cara penggunaan obat tersebut, seringkali pula disertai dengan

penjelasan keadaan penyakitnya dengan efek positif dan efek

samping dari obat tersebut.

III.2.4 Etika Pelayanan

Petugas harus memperhatikan etika pelayanan kesehatan

terutama pada saat penyerahan obat dan pemberian informasi

29 | P a g e
,karena disamping ramah dan sopan kita perlu adanya kesabaran

dalam melayani pasien juga karena pasien sebagai penderita

biasanya dalam keadaan tidak sehat atau kurang stabil emosinya .

Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan

cara yang baik dan sopan dengan menggunkan bahasa daerah

setempat sehingga pasien yang menerima dengan senang hati.

Petugas yang ramah dan sopan memberikan semangat

kesembuhan kepada pasien sehingga membantu penyembuhan

pasien yang bersangkutan secara psikologis.

30 | P a g e
BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Masalah Yang Ditemukan

Selama kami melaksanakan Prakter Kerja Lapangan di

Puskesmas Antang raya, ada beberapa hal yang kami hadapi

diantaranya:

1. Ruang kamar obat yang kurang luas atau sempit, sehingga kurang

leluasa bergerak.

2. Terdapat beberapa jenis obat yang seringkali mengalami

kekurangan atau kekosongan seperti oralit, sehingga petugas

sering menyiasati dengan mengganti atau mengarahkan pasien

menebus obatnya di luar puskesmas

3. Sarana penyimpanan obat pada ruang obat dan gudang sangat

kurang.

4. Jumlah tenaga farmasi yang sedikit hanya 3 orang yang membuat

petugas terkadang kewalahan mengerjakan penyiapan dan

pencatatan obat yang sangat banyak.

IV.2 Alternatif Pemecahan Masalah

1. Sebaiknya kamar obat diperluas agar memudahkan dalam

pelayanan, penyiapan obat kepada pasien,juga agar leluasa

bergerak.

31 | P a g e
2. Banyak faktor yang mempengaruhi kekurangan atau kekosongan

obat-obatan di Puskesmas Antang dan salah satu faktor yang sangat

menentukan adalah faktor perencanaan atau perhitungan perkiraan

kebutuhan obat yang belum tepat, belum efektif dan kurang efisien.

Solusinya yaitu perlunya antisipasi jumlah kunjungan pasien dengan

melebihkan permintaan obat sekitar 10-15% dari kebutuhan

sebenarnya.

3. Pencatatan laporan pemakaian obat baik laporan obat yang keluar

dan tersisa hingga laporan lain setiap harinya membuat petugas di

Puskesmas Antang sering kewalahan. Ada baiknya jumlah tenaga

farmasis perlu dipertimbangkan sehingga mampu memperlancar

pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

32 | P a g e
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil yang kami peroleh dari pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan di Puskesmas Antang raya, maka kami dapat menarik

kesimpulan:

1. Puskesmas Antang raya merupakan suatu organisasi fungsional

dan merupakan pusat pelayanan yang langsung memberikan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu sebagai

usaha dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

2. Keberhasilan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik

kepada masyarakat terutama dalam bidang kefarmasian tidak

hanya ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan, tetapi

perlu ditunjang dengan pengalaman, kedisiplinan dan kerja sama

yang baik dengan rekan kerja.

3. Tugas dan peran Apoteker di puskesmas yaitu melakukan

pengelolaan obat mulai dari perencanaan, melakukan

pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran serta laporan.

4. Tugas dan peran apoteker dan asisten apoteker yaitu melakukan

pelayanan obat kepada pasien dan juga memberikan informasi-

informasi tentang obat, serta mempunyai tanggung jawab untuk

menjamin ketersediaan obat disetiap untuk pelayanan di

Puskesmas.

33 | P a g e
V.2 Saran

1. Besar harapan kami sebagai peserta PKL, agar di waktu

mendatang pelaksaan PKL di PKM Antang raya dapat lebih

intensif lagi khususnya dalam hal perencanaan obat, pengadaan

obat, pendistribusian dan pelayanan kepada masyarakat

(pasien).

2. Untuk memperlancar kegiatan kefarmasian, khususnya dalam

pelayanan obat-obatan sebaiknya menambah tenaga kerja dan

memperluas ruangan obat.

34 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Akademi

Farmasi Yamasi : Makassar.

Anonim. 2018. Laporan PKL Puskesmas Antang. Akademi Farmasi

Yamasi : Makassar.

Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 75. 2014. Tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 51. 2009. Tentang Pekerjaan

Tenaga Kefarmasian

Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 30.2014. Standar Pelayanan

Kefarmasian di Puskesmas.

Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia No. 36

Tahun 2009Tentang Kesehatan.

Profil Puskesmas Antang (pkmantang.wordpress.com) diakses pada 22

Maret 2018, Puskesmas Antang

35 | P a g e
LAMPIRAN

36 | P a g e

You might also like