Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Lansia mengalami resiko jatuh disebabkan oleh penurunan fungsi dari segifisik, psikis, maupunsosial.
Jatuh dikarnakan lansia tidak memiliki bentuk latihan fisik maupun aktivitas fisik. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pada lansia, khususnya masalah keseimbangan dan
kejadian jatuh adalah dengan melakukan latihan fisik yang teratur dan terprogram. Penelitian ini
dilakukan di Panti sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara motivasi melakukan aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah
keselurahan lansia yang berada di Panti sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru yang
berjumlah 65 orang. Data hasil penelitian tentang motivasi melakukan aktivitas fisik menunjukkan
sebagian besar lansia yaitu 37 lansia (56,9%) memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan lathan
fisik. Berdasarkan analisa data diketahui p value 0,000 hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi melakukan latihan fisik dengan risiko jatuh pada lansia pada Panti sosial
TresnaWerdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Diharapkan bagi petugas panti dapat mengantisipasi
terjadinya risiko jatuh pada lansia dengan memberikan motivasi latihan fisik seperti menjelaskan
dampak risiko jatuh dan mamfaat melakukan latihan fisik
Abstract
[Correlation Between Risk For Falls With Motivation To Do Physical Exercise In The Elderly
At The Social Institution TresnaWerdhaKhusnulKhotimahPekanbaru] The elderly experience
the risk for falls due to a decrease of function in terms of physical, psychological, and social. The
causes of falling in the elderly is the lack of physical exercise or physical activity. One effort that can
be done to overcome disorders in the elderly, especially the balance problem and the incidence of
falls is to do regular and programmed physical exercise. This research was conducted at the social
home TresnaWerdhaKhusnulKhotimahPekanbaru. The purpose of this study was to determine the
correlation between risk for falls and the motivation to do physical exercise in the elderly. This
research was quantitative research. The sample in this study was the whole elderly people who were
in the social center TresnaWerdhaKhusnulKhotimahPekanbaru which amounted 65 people. The result
of this research on the motivation to do physical activity showed that most of the elderly, 37 elderly
(56.9%) had low motivation in carrying out physical training. Based on the data analysis, it is known
that p value 0,000 showed that there was a significant relationship between the risk for falls and the
motivation to do physical exercise in the elderly at the social institution
TresnaWerdhaKhusnulKhotimahPekanbaru. It is expected that nursing staff can anticipate the risk for
falls in the elderly by giving motivation to do physical training such as explaining the impact of the
risk for falls and the benefits of doing physical exercise.
Tabel 7. Hubungan motivasi melakukan latihan fisik dengan risiko jatuh pada lansia pada Panti sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Risiko Jatuh
Tidak P
Motivasi
Risiko n Risiko n Total n Value OR
Melakukan
Tinggi 5 (16,7%) 25 (83,3%) 30 (100%) 0.000
Latihan
0,1
Fisik
Rendah 23 (65,7%) 12 (34,3%) 35 (100%)
Berdasarkan analisa chi square dapat dilihat oleh proses penuaan yang mempengaruhi
bahwa nilai p value adalah 0,000. Maka p value kemampuan otot dan sendi, fleksibilitas dan
0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan otot sehingga aktivitas fisik pada
terdapat hubungan yang signifikan antara lanjut usia cenderung menurun.
motivasi melakukan latihan fisik dengan risiko Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko
jatuh pada lansia di Panti sosial Tresna jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Lanjut dan tangan, memperbaiki keseimbangan,
usia merupakan tahapan akhir yang akan dilalui koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap
oleh setiap individu karena adanya proses bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
penuaan tubuh. Seseorang yang telah mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif.
memasuki usia lanjut akan mengalami berbagai Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih
kemunduran baik dalam fungsi fisik, psikologis kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan
dan sosial. Kemunduran yang terjadi pada semampunya, salah satunya adalah berjalan
lanjut usia akan menyebabkan terjadinya kaki.
masalah-masalah kesehatan, salah satu masalah Penurunan progresif pada massa tulang
yang sering dialami oleh lanjut usia adalah terjadi pada saat penuaan. Penyebab dari
risiko jatuh. Faktor risiko kuat untuk terjadinya penurunan ini antara lain perubahan hormonal,
risiko jatuh pada lanjut usia dipengaruhi oleh ketidakaktifan fisik, dan kecepatan resorpsi
buruknya aktivitas fisik dan adanya gangguan tulang lebih cepat daripada kecepatan
keseimbangan. Kurang aktifnya lanjut usia pembentukan tulang sehingga mengakibatkan
dalam melakukan aktivitas fisiknya disebabkan penurunan massa tulang total. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa usia elderly hanya mengalami resiko 5. Ucapan terimakasih
jatuh tinggi sebanyak 11% sedangkan pada usia Peneliti mengucapkan terima kasih untuk
old resiko jatuh tinggi dua kali dari elderly semua orang yang terlibat dalam penelitiaan ini
yaitu sebanyak 54%. Tingginya resiko jatuh yaitu pembimbing 1 dan 2, terkhusus untuk
pada responden usia old disebabkan usia old ayahanda dan Ibunda dan kedua saudara
cenderung tidak aktif dalam aktivitas fisiknya kandung saya serta seluruh keluarga besar yang
yaitu sebanyak 85%. Aktivitas fisik yang aktif telah banyak membantu peneliti baik secara
yang dilakukan responden pada usia elderly moril maupun materil dan terimasih kepada
maupun old berpotensi dapat mengurangi pada Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul
terjadinya resiko jatuh. Hal ini seperti yang Khotimah Pekanbaryang telah memfasilitasi,
dikatakan oleh Nelson et al. (2007) bahwa membantu, dan mengizinkan melakukan
aktivitas fisik yang aktif dapat mengurangi penelitian.
jatuh dan cidera akibat jatuh sebanyak 35-45%.
Hasil penelitian Buatois et al. (2008) juga 6. Daftar Pustaka
mengatakan bahwa aktivitas fisik secara teratur Azizah, (2011). Keperawatan Lanjut Usia.
dapat meningkatkan penggunaan vestibular dan Edisi 1.Yogyakarta : GrahaIlmu
input somatosensori dan meningkatkan proses Azizah. (2017). Hubungan Antara Aktivitas
pusat integratif pada otak dengan melibatkan Fisik Dengan Resiko Jatuh Pada Lanjut
adaptasi yang cepat, serta menghasilkan motor Usia Di Desa Jaten Kecamatan Juwiring
strategi yang tepat untuk menjaga Klaten. Skripsi: Fakultas Ilmu Kesehatan
keseimbangan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dalam penelitian ini, tingginya resiko jatuh Darmojo, R. (2011). Buku Ajar Geriatic
pada lanjut usia yang tidak aktif disebabkan (IlmuKesehatanLanjutUsia) edisike –
oleh penurunan kekuatan otot yang 4.Jakarta:BalaiPenerbit FKU
menyebabkan perubahan pada performa Darsono, (2010). Belajar dan Pembelajaran,
ototnya sehingga berpengaruh pada 8 Semarang : IKIP Semarang Press
keseimbangan pada saat lanjut usia melakukan Dinkes Provinsi Riau, (2017). Profil Kesehatan
aktivitas fisik. Keseimbangan yang buruk saat Provinsi Riau Tahun 2017,
beraktivitas fisik dapat menyebabkan resiko Pekanbaru:Dinkes Provinsi Riau
jatuh. Lanjut usia yang aktif saat melakukan Djamarah, (2012). Psikologi Belajar, Jakarta:
aktivitas fisik akan banyak gerakan yang PT. Rineka Cipta
dilakukan. Hal tersebut memicu terjadinya Dwiguna, (2010). Panduan Gereontologi.
kontraksi otot, sehingga sintesis protein Jakarta:Gramedia
kontraktil berlangsung lebih cepat. Hal tersebut Effendi, (2009). Keperawatan Kesehatan
akan meningkatkan filamen aktin dan miosin Komunitas: Teori dan. Praktek Dalam
didalam miofibril sehingga massa otot Keperawatan. Jakarta: Salemba medika
bertambah. Peningkatan akan disertai pula pada Erwin, (2010). Motivasi Lansia dalam Senam
peningkatan komponen metabolisme otot yaitu Lansia di Panti Werdha Jogjakarta.
ATP yang berdampak pada peningkatan Skripsi: Fakultas Ilmu Kesehatan
kekuatan otot. Jika kekuatan otot optimal maka Universitas Muhammadiyah Surakarta
akan membantu lanjut usia mempertahankan Gunarso, (2009). Psikologi Praktis: Anak,
keseimbangan tubuhnya (Manangkot et al., Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung
2008). Mulia
Hamalik, (2008). Kurikulum dan
4. Kesimpulan dan Saran Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Berdasarkan penelitian yang telah Harsono, (2008), Model-model Pembelajaran.
dilakukan diketahui bahwa Sebagian besar Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
responden terdiri dari jenis kelamin Irwanto, (1994). Psikologi Umum. Jakarta:
perempuan, Rerata umur responden lansia Gramedia Pustaka Utama
adalah 70,85 tahun, minimal 53 tahun, Koswara, (2008). Teori Motivasi dengan
maksimal 92 tahun. Sebagian besar responden Pendekatan hierarki Kebutuhan Manusia.
menderita penyakit hipertensi dan low back PT PBP, Jakarta
pain (LBP). Sebagian besar motivasi Lela Hardi. (2012). Fisiologi Olah Raga, Edisi
melakukan latihan fisik pada lansia rendah. Pertama. Makasar: Bagian Ilmu Faal,
Sebagian besar resiko jatuh pada lansia Universitas
beresiko jatuh tinggi. dan Terdapat hubungan Manangkot, (2016). Pengaruh senam lansia
yang signifikan antara motovasi melakukan terhadap keseimbangan tubuh pada lansia
latihan fisik dengan resiko jatuh pada lansia di di lingkungan dajan bingin sadin. Jurnal
panti sosial tresna werdha khusnul khotimah Keperawatan COPING NERS,2016 april,
pekanbaru. Edisi Januari
Martono, (2009). Geriatri.Jakarta : Yudistira.
Mubarak, (2009).Ilmu Keperawatan Komunitas Soejono, (2010). Pedoman Pengelolaan
Pengantar dan Teori.Jakarta : Salemba Kesehatan Pasien Geriatric untuk Dokter
Mulyasa, (2013), Pengembangan dan dan Perawat. Jakarta: FK UI.
Implentasi Pemikiran Kurikulum. Soemargono, (2009). Pembelajaran Nilai
Rosdakarya Bandung Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo
Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Stanley, ( 2006). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta Gerontik, Jakarta:EGC
Nugroho, (2008). Keperawatan Gerontik & Stockslager, (2008). Asuhan Keperawatan
Geriatrik, Edisi-3. Jakarta:EGC Geriatrik Edisi 2. Jakarta.
Nursalam, (2011). Konsep Dan Penerapan Sudjarwo, (2011) Perkembangan dan Belajar
Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Gerak. Jakarta : Universitas Terbuka
Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika Sugaray, (2012). http://.Jurnal/Faktor-Faktor
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Yang Mempengaruhi Motivasi Lansia
Fundamental Keperawatan Konsep, Dalam Melakukan Senam Lansia Di UPT
Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume Pelayanan Tresna Werdha Khusnul
1.EGC. Jakarta. Khotimah Pekanbaru/.edu,com. Diakses
Risman, (2008). Gizi dalam daur Kehidupan: pada tanggal 12 Maret 2018
Buku Ajar Ilmu Gizi. Edisi Ke-2. Jakarta: Sugiyanto, (1994). Perkembangan dan Belajar
EGC Gerak.Jakarta : Universitas Terbuka
Rita, (2005). Pengaruh Keseimbangan Dan Sugiyono, (2008). Metode Penelitian
Resiko Jatuh Pada Lansia. Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
(ejournal.litbang.depkes.go.id. Diakses Alfabeta
pada 19 Juli 2018). Sujarweni, (2014). Metode Penelitian:
Riyadina, (2009). “Cidera Akibat Jatuh Pada Lengkap, Praktis, dan Mudah. Dipahami.
Penduduk Usia Lanjut (Usila) yang Yogyakarta: Pustaka Baru Press
mengalami Obesitas di Indonesia”. Sulistyorini, (2012). Belajar
(ejournal.litbang.depkes.go.id. Diakses Pembelajaran.Meningkatkan Mutu
pada 19 Januari 2018). Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.
Rubenstein, (2007). Kedokteran Klinis.Edisi 6. Yogyakarta: Perum
Jakarta: Erlangga Suparman, (1996). Motivasi Instrinsik dan
Rurmi, (2005). Gambaran Tingkat ekstrinsik dan penerapannya. Jakarta:
Kemandirian ADL Dengan Risiko Jatuh Pelita
Pada Lansia Di PSTW Mulia Jakarta Tamher, (2009). Kesehatan Usia Lanjutdengan
Timur.jurnalhttp://lontar.ui.ac.id diakses pendekatan asuhan keperwatan.
pada 1 Agustus 2018 Jakarta:Salemba Medika
Rusdi, (2009). Keperawatan Lanjut Usia. Tobing, (2011), PrinsipIlmu Bedah Saraf,
Jakarta:Graha Ilmu Sagung Seto, Jakarta
Rusman, (2010). Model Model Pembelajaran. Weni, (2016). Masalah Jatuh Pada Lansia
Bandung: Rajawali Pers, Faktor Risiko, Komplikasi . Skripsi:
Santoso, (2010). Keterampilan Dasar Praktik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Empat Muhammadiyah Surakarta
Sardiman, (2016). Interaksi dan Motivasi Wilkinson, (2005), Buku Saku Diagnosa
Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers. Keperawatan, Jakarta: EGC
Setiawan, (2010). Metodologi Penelitian Wilson, ( 2006). Patofisiologi Vol 2 ; Konsep
kebidanan.Nuha.Medika. Jakarta. Kllinis Proses-proses Penyakit. Penerbit
Shoba, (2015). Ilmu Perilaku Kesehatan. Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Jakarta: Rineka Cipta. Suryono, S., & Meilani, R. D. (2016).
Siti, (2013). Adaptasi Fisiologis Tubuh Pengetahuan pasien dengan gastritis tentang
Terhadap Dosis Latihan Fisik. Makalah pencegahan kekambuhan gastritis. Jurnal
disajikan dalam pelatihan senam aerobic, akp, 7(2). Diperoleh dari
Laboratorium Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Malang