You are on page 1of 13

A.

Definisi

Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng
berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit
tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia,
reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu
dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.

Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada
lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di
lidah bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit untuk mencerna
makanan.

Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan
untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan
peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini
telah terjadi pergesaran usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu
oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang
kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.

B. Anatomi dan Fisiologi Lidah


Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk
menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan.
a. Otot-otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringsn diluar lidah
serta berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan.
b. Otot-otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap keberbagai
arah untuk membentuk sudut satu sama lain. Ini memberikan mobilitas
yang besar pada lidah.
c. Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan
dorsal lidah. Papila-papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.
 Papila fungiformis dan papila sirkumvalata memiliki kuncup-kuncup
pengecap.
 Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah,
bercampur dengan makanan pada permukaan lidah dan membantu
pengecapan rasa.
d. onsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian
belakang lidah (Sloane, 2003).
Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni :
1. Apek linguae (ujung lidah)
2. Corpus linguae (badan lidah)
3. Radix linguae (akar lidah)

a) Struktur-struktur Superficial Dari Lidah


Membran mukosa yang melapisi lidah yaitu dipunggung lidah, dipinggir
kanan dan kiri dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil-kecil disebut
dengan papillae. Dasarnya papillae ini terdapat kuncup-kuncup pengecap
sehingga kita dapat menerima / merasa cita rasa. Ada empat macam yaitu:
papillae filiformes, papillae fungiformes, papillae circumvallatae dan papillae
foliatae.
Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat
licin, elastis dan banyak terdapat pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini
mudah bergerak, serta pada mukosa dasar mulut tidak terdapat papillae. Dasar
mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan otot-otot dasar mulut yang insertionya
disebelah dalam mandibula. Disebelah dalam mandibula ini terdapat kelenjar-
kelenjar ludah sublingualis dan submandibularis.

b) Otot-otot Pada Lidah


otot-otot ekstrinsik melekatkan lidah ke bagian eksternal yaitu hioglosus,
genioglosus, palatoglosus, pharingoglosus dan stiloglusus. Otot-otot intrinsik ini
berjalan vertikal, transversal dan longirudinal. Dengan struktur otot ekstrinsik
dan intrinsik memungkinkan lidah untuk bergerak lincah (Suyatno, 2010)

c) Persarafan Pada Lidah


Otot-otot lidah di inervasi oleh nervus hipoglosus (N.XII). Sensasi untuk
perabaan (touch sensation) dari lidah 2/3 depan dibawah oleh N. Trigeminus (N.
V cabang lingualis) dan dari 1/3 belakang lidah dibawah olhe N
Glosopharingeus (N. IX). Sensasi untuk pengecapan (taste sensation) dari 2/3
depan dibawah oleh N. Fasialis (VII) dan dari 1/3 belakang lidah melalui N.
Glosopharingeus. Vaskularisasi lidah terutama disediakan oleh arteri
lingualis(Suyatno, 2010).

d) Aliran Limfa Pada Lidah


Aliran limfa disini penting oleh karena berhubungan dengan penyebaran
dini carcinoma lidah.Penyaluran limfe melalui lingua terjadi melalui 4 jalur :
 Limfe dari bagian 1/3 posterior lingua disalurkan ke cervikalis profunda
superior dikedua sisi.
 Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lingua disalurkan langsung ke
cervicalis profunda inferior.
 Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lingua disalurkan ke submandibularis
 Limfe dari ujung lingua disalurkan ke submentalis

C. Etiologi
a. Merokok (terutama yang lebih dari 2 pak sehari)
b. Alkohol
c. Infeksi kronis
d. Trauma kronis pada gigi yang tajam sehingga menimbulkan trauma pada lidah.
Selain itu ada juga factor-faktor lain yang menyebabkan ca lidah terjadi
 Faktor heriditer
 Faktor non heriditer
Factor-faktor non heriditer karsinoma lidan terdiri dari :
a. Faktor fisik (sinar ultraviolet)
b. Faktor biologis (virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,
hepatitis, parasit, bakteri)

D. Manifestasi Klinis

Gejala-gejala kanker lidah diantaranya adalah ;

 Biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan
pengobatan yang adekuat
 Mudah berdarah
 Nyeri local
 Nyeri yang menjalar ke telinga
 Nyeri menelan, sulit menelan
 Pergerakan lidah menjadi sangat terbatas.
Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir tidak pernah di pangkal
lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama
beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada lidah seringkali tampak seperti luka
terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. Merokok
sigaret lebih mungkin menyebabkan kanker mulut dibandingkan merokok cerutu atau
melalui pipa. Bercak perokok (bintik kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi
dimana sebuah sigaret atau pipa biasanya diletakkan di bibir. Dengan biopsi, bisa
diketahui apakah bercak tersebut bersifat ganas atau tidak.

E. Patofisiologi
Kejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang dikelompokkan
menjadi beberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, faktor heriditer dan faktor non
heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis.
Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis
seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis)
parasit, dan bakteri.
Faktor-faktor tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang
mengenai sel squamous carcinoma pada mukosa mulut yang tidak mempunyai keratin sebagai
pelindung. Dimukosa mulut tersebut, zat-zat karsinogen tertampung dan
berproliferasi secara tidak terkontrol. Kanker lidah yang mengenai radix linguae
biasanya asimptomatis hingga proses penyakit berlanjut hingga timbul nyeri
menelan dan pergerakan lidah yang terbatas. Kanker pada posterior lidah (radix
linguae) dominan bermetastase kecolli/leher. Ketika kanker mengenai corpus
linguae tanda yang paling sering terlihat adalah putih-putih pada lidah yang tidak bisa
dihilangkan. Kemudian bisa terbentuk ulkus yangmudah berdarah. Kanker pada anterior
(corpus linguae) dominan metastase pada kelenjar limfe submental dan
submandibular. Penatalaksanaan kanker lidah meliputi operasiglosektomi dan
diseksi leher yang dilanjutkan dengan kemoterapi.
Dasar lidah memainkan peran penting dalam berbicara dan menelan.
Selama fase faring menelan, makanan dan cairan yang mendorong ke arah
oropharingdari rongga mulut oleh lidah dan otot-otot pengunyahan. Laring
terangkat, efektif menekan katub tenggorok dan memaksa makanan, cair, dan air
liur kedalam kerongkongan hypopharynx.
Meskipun laring menghasilkan suara, lidah dan faring adalah organ utama
yang membentuk suara. Kerugian jaringan dari dasar daerah lidah mencegah
penutupan yang kedap air dengan laring selama tindakan menelan.
Ketidaksesuaian ini memungkinkan makanan dan cairan untuk melarikan
diridalam faring dan laring, koreografer dengan hati-hati mengubah reflex menelan
dan sering mengakibatkan aspirasi. Baik neurologis penurunan dan perubahan
dalam tindakan terkoordinasi menelan dari penyakit berbahaya didaerah ini dapat
merusak mempengaruhi pada kemampuan berbicara dan menelan.
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium
yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan
pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien
akhirnya datang ke dokter gigi. Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau
kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi.
Menurut tanda histology, tumor termasuk dalam derajat I-IV (Broder). Lesi yang
agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut carcinoma verukcus oleh
Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk, membentuk massa
papileferuspada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya,
tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai
susunan pembuluh limfe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar
getah bening dan dimungkinkan oleh susunan pembuluh limfe yang saling
berhubungan kanan dan kiri.
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan
penyebaran ringan kejaringan didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup
dalam serta cepat ke jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang
kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat
terletak diantara kedua batas tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada
bagian tengah lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol. Walaupun terdapat
penyebaran local yang besar, tetapi anak sebar tetap berjalan. Metastase
haematogenus terjadi pada tahap selanjutnya.
F. Klasifikasi

Jenis kanker lidah yang lain adalah adanya daging tumbuh dibawah lidah yang
menyebabkan lidah menempel dengan langit langit bawah.
Untuk jenis kanker seperti ini, kesehatan penderita akan cepat drop karena
kesulitan untuk makan, sementara nafsu makan hilang karena dalam waktu yang
bersamaan dari dalam mulut keluar cairan bening kanker yang berwarna bening atau
kekuningan, dimana cairan ini makin lama makin menebal sehingga lidah akan sulit
bergerak dan kerongkongan akan menyempit.
Kanker yang menempel pada lidah akan menyebabkan pembusukan dan lama
kelamaan akan pecah, dan mengeluarkan cairan kanker yang terus menerus.
Gejala kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti
sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri
lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah
menjadi semakin terbatas.

G. Pencegahan Kanker Lidah

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan risiko kanker ganas yang
menyerang organ lidah tersebut secara umum, antara lain:
 Berhenti merokok. Merokok adalah faktor resiko kanker yang terbesar.
Semua jenis tembakau membuat Anda berisiko kanker. Mencegah tembakau atau
memutuskan untuk berhenti menggunakannya merupakan keputusan kesehatan yang
sangat penting. Hal ini merupakan bagian dari mencegah kanker.
 Hindari minuman beralkohol.
 Pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi. Salah satu hal yang wajib
dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan
memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal itu bisa mencegah karang
gigi, gusi sakit, gigi berlubang,kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu
sampai Anda punya masalah, lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum
terjadi.
 Menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam
hari menjelang tidur
 Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Apabila mulut dan gigi tidak terjaga
kebersihannya, maka membuat kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur dan
akhirnya berkembang menjadi kanker. Selain menyikat gigi disarankan untuk
menggunakan obat kumur yang menuntaskan kegiatan membersihkan mulut.
Beberapa tindakan untuk mencegah kanker lidah yang bisa berguna dalam jangka
panjang antara lain :
 Menghindarkan makan atau minum yg panas - panas.
 Membersihkan mulut (lidah) sehabis makan khusunya makanan
berlemaktinggi.
 Meningkatkan konsumsi makan makanan yang asam.
 Mengikuti pola hidup sehat .

Tindakan pengobatan terbaik untuk kanker mulut non medis antara lain :
 Penggunaan obat alami.
Pengobatan kanker Daryels adalah pengobatan khusus kanker dengan bahan
alami yaitu kemoterapi alami. Obat memiliki kemampuan yang baik untuk mematikan
sel dgn cepat dan terlokalisir dengan tidak merusak jaringan sel yang baik. Obat ini
mampu mematikan sel kanker dgn cara pemanasan atau grilling sel sehingga kanker
tidak dapat berkembang.
 Penggunanaan konsumsi makanan jus teraphy Daryels utk menghambat
suplai makanan untuk kanker. Perpaduan kedua metode ini sangat berhasil untuk
menyembuhkan kanker
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, nomor
register, tanggal masuk, dan nama penanggung jawab pasien elama dirawat.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh.
b. Riwayat penyakit sekarang
Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh. Kemudian membesar dan
menekan atau menginfiltrsi jaringan sekita yang megakibatkan nyeri lokal,
otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula.
c. Riwayat penyakit dahulu
Tembakau: 80% penderita kanker lidah adalah perokok. Risiko
perokok adalah 5-9 kali lebih besar dibandingkan bukan perokok.
Alkoholisme: peminum berat mempunyai risiko 30 kali lebih besar
dan efeknya sinergis dengan merokok.
Infeksi virus dalam rongga mulut: Human papilloma virus (HPV)
khususnya HPV 16 dan HPV 18.
Oral hygiene yang jelek.
3. Analisa data
Data Subjektif :
 Pembekakan
 Nyeri pada lidah
 arna putih/merah pada lidah.
 Nyeri yang menyebar keleher,rahang atau telinga.
 Pembekakan kelenjar dileher
 Rasa nyeri dan terganjal waktu menelan
 Terjadi penrunan BB
 Produksi kelenjar ludah meningkat
 Suara bicara tidak jelas
Data objektif :
 Terdapat ulkus pada lidahPembekakan pada kelenjar leher
 Hipoalbumin,hiponatremia,hiperkalsemia
4. Pemeriksaan diagnostik
a. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficial.
b. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk
lesi lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan
menunjukkan apakah terdapat metastase atau tidak. (Charlene J. Reeves,
2001)
B. Pemeriksaan fisik
 B1 (Breathing)
Sesak napas, RR meningkat, penggunaan otot bantu pernafasaan.
 B2 (Blood)
Takikardia, Hipertensi (nyeri hebat).
 B3 (Brain)
Gangguan saraf IX & X (penurunan reflek menelan), saraf XII
(gerakan lidah terganggu.
 B5 (Bowel)
Anoreksia, nafsu makan menurun, nyeri telan, perubahan berat badan.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan ulkus pada lidah akibat kanker.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan orofaring akibat
pembesaran tumor.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kesukaran menelan.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Nyeri(akut) Tujuan : a. Menajemen nyeri
berhubungan Rasa nyeri terkontrol - -Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan ulkus Kriteria hasil : komprehensif termasuk lokasi,
pada lidah -Mendemonstrasikan karakteristik, durasi, frekuensi,
akibat kanker. penggunaan kualitas dan faktor presipitasi
ketrampilan 2. -Observasi reaksi nonverbal dari
relaksasi nyeri ketidaknyamanan
-Melaporkan 3. -Gunakan teknik komunikasi
penghilangan terapeutik untuk mengetahui
nyeri maksimal/kontrol. pengalaman nyeri pasien
4. -Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan .
-- -Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)

b.pemberian analgesik
-tentukan lokasi, karakterisitik,
kualitas dan hebatnya nyeri
sebelum mengobati klien
-cek order medis mengenai
obat,dosis, frekuensianalgesik
yang diberikan
-cek riwayat alergi obat
-pilih analgesik yang tepat atau
kombinasi analgesik ketika lebih
dari satu obat yang diresepkan
-tentukan analgesik yang disukai,
rute pemberian dan dosis untuk
mencapai efek analgesik yang
optimal

2. Pola nafas Tujuan : a. menajemen jalan nafas


tidak efektif perbaikan dalam pola - Posisikan pasien untuk
berhubungan nafas. memaksimalkan
dengan Kriteria Hasil : Ventilasi
penyumbatan RR 16- 24 x/menit, -Ajarkan pasien pernafasan
orofarinf akibat tidak menggunakan otot diafragmatik dan pernafasan bibir
pembesaran bantu pernapasan dan -Berikan O2 tambahan
tumor tidak sesak. -Berikan dorongan untuk
menyelingi aktivitas dan periode
istirahat
-Berikan dorongan penggunaan
pelatihan otot-otot pernafasan jika
diharuskan

b.terapi oksigen
-jaga kepattenan jalan nafas
-sediakan peralatan oksigen,
system humadifikasi
-pantau aliran oksigen
-monitor posisi pemasangan alat
oksigen
-pantau kecemasan klien yerkait
terapi oksigen

Perubahan Tujuan : a. menajemen nutrisi


3. nutrisi kurang Kebutuhan nutrisi dapat - Kaji adanya alergi makanan
dari kebutuhan terpenuhi 2. - Kolaborasi dengan ahli gizi
tubuh Kriteria hasil : untuk menentukan jumlah kalori
berhubungan -Berat badan meningkat. dan nutrisi yang dibutuhkan
dengan Nafsu
- makan pasien.
kesukaran meningkat. -Berikan informasi tentang
menelan. kebutuhan nutrisi
4. - Monitor mual dan muntah
5. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
6. - Monitor makanan kesukaan
-Berikan dorongan untuk
meningkatkan asupan nutrisi

b.monitoring nutrisi
- pantau lingkungan ketika makan
-pantau pilihan makanan dan
aneka pilihan
-anjurkan konsultasi diet secara
tepat
-sediakan lingkungan yang
optimal pada saat makan
-sediakan makanan bernutrisi dan
cairan,secara tepat
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta.

Roezin Averdi. 2004. Ilmu Penyakit Telinga-Hidung-Tenggorok. Jakarta: FKUI.

Schrock, Theodore. 1995. Ilmu Bedah (Handbook Of Surgery). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Sjamsuhidayat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Suyatno. 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Sagung Seto.

You might also like