You are on page 1of 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektroplating didefinisikan perpindahan ion logam dengan
bantuan arus listrik melalui elektrolit sehingga ion logam mengendap
pada benda padat konduktif membentuk lapisan logam. Ion logam
diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutan anoda logam ke
dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku
sebagai katoda. Lapisan logam yang mengendap disebut juga sebagai
deposit. Dalam pembahasan selanjutnya digunakan istilah pelapisan
logam atau elektroplating (Sutomo, 2012).
Dalam melaksanakan proses electroplating ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu arus yang dibutuhkan untuk melapis (rapat
arus), temperatur larutan, waktu pelapisan dan konsesntrasi larutan.
Semakin besar arus densitas maka semakin besar pelapisan logam yang
terjadi karena semakin banyak ion dari anoda sebagai bahan pelapis
yang tereduksi dan terbawa menempel di permukaan logam induk
sebagai katoda (Manurung, 2015).
Dengan melukakan proses elektroplating tersebut, dapat
mencegah logam agar tidak mengalami korosi. Sehingga penggunaan
alat-alat logam di industri akan lebih aman dan tidak cepat mengalami
kerusakan. Selain itu, produk yang dihasilkan bisa dibuat lebih menarik
agar daya jual lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari
percobaan elektroplating.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari percobaan ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan CuSO4 0,28 N; 0,38 N;
0,48 N; 0,58 N; 0,68 N pada elektroplating logam Cu terhadap Fe?
2. Bagaimana cara menghitung tebal lapisan dan laju korosi dari
hasil elektroplating logam Cu terhadap Fe?

1.3 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan CuSO 4 0,28 N;
0,38 N; 0,48 N; 0,58 N; 0,68 N pada elektroplating logam Cu
terhadap Fe.
2. Untuk mengetahui cara menghitung tebal lapisan dan laju korosi
dari hasil elektroplating logam Cu terhadap Fe.

1-1

You might also like