You are on page 1of 7

PERCOBAAN PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

DAN KOTORAN AYAM


DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN
Zulfikar Ali As, Hardiono, Syarifudin A.
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru
Jl. H. Mistar Cokrokusumo No. 1A Kota Banjarbaru
zulyan03@gmail.com

ABSTRACT
Production of Biogas from Cow Manure and Chicken Manure with Addition of Papain.
Farms not only contribute positively to meet the demands of protein and increase incomes but
also have a negative impact on the environment due to their wastes, especially manure. Biogas
produced from the anaerobic decomposition of organic waste is a solution of manure utilization
to be a fuel which is cheap and environmentally friendly. To accelerate the production of biogas
it is needed a proteoloitik enzyme from papaya, which is called papain. This study aims to
calculate the production of biogas from cow manure and chicken manure with addition of
papain. The experiments were conducted in the digester made from plastic drums and observed
for 30 days. The results showed that the papain influenced of production acceleration of biogas
from cow manure. Comparison of biogas production in a week from cow manure: cow manure +
2 kgs of papaya pieces: cow manure + 4 kgs of papaya pieces are 202.7 liters: 263 liters: 332.3
liters. Cow manure did not need other ingredients except water with ratio 1: 1½ . Chicken
manure had not been able to produce biogas because their CN ratio was not eligible, although the
chaff had been added to increase the carbon content. Biogas from cow manure with addition of
papain can be applied on a wider scale, while biogas from chicken manure requires other
ingredients that biodegrade easier to add C content in the mixture.

Keywords : biogas; cow manure; chicken manure; papain

ABSTRAK
Percobaan Produksi Biogas dari Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam dengan Penambahan
Enzim Papain. Peternakan selain berkontribusi positif untuk memenuhi kebutuhan protein dan
meningkatkan pendapatan masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan akibat
limbahnya terutama kotoran. Biogas merupakan solusi pemanfaatan kotoran menjadi bahan
bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Percobaan ini bertujuan mengetahui potensi
biogas dari kotoran sapi dan kotoran ayam dan efek penambahan enzim papain terhadap
percepatan produksi biogas. Hipotesa penelitian adalah kotoran sapi maupun kotoran ayam
dapat menghasilkan biogas, dan enzim papain mampu mempercepat produksi biogas. Percobaan
dilakukan dalam tiga buah digester yang mewakili tiga perlakuan bahan, yaitu kotoran murni,
kotoran ditambah 2 kg potongan buah pepaya, dan kotoran ditambah 4 kg potongan buah
pepaya. Hasil observasi dianalisis secara deskriptif dengan cara membandingkan produksi
biogas dari masing-masing perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan kotoran sapi dapat
menghasilkan biogas namun kotoran ayam tidak. Enzim papain terbukti mampu mempercepat
produksi biogas dalam satu minggu pertama dengan perbandingan volume produksi: 202,7 liter :
263 liter : 332,3 liter untuk masing-masing variasi perlakuan. Produksi biogas dari kotoran sapi
dengan bantuan enzim papain terbukti lebih efektif. Kotoran ayam yang tidak menghasilkan
biogas disebabkan rasio CN yang terlalu rendah. Penambahan sekam untuk meningkatan CN
melalui penambahan unsur karbon belum efektif. Untuk penelitian selanjutnya disarankan
bahan pencampur kotoran ayam adalah bahan organik yang lebih mudah terurai.

Kata kunci : biogas; kotoran ayam; kotoran sapi; papain

PENDAHULUAN berdampak negatif bagi lingkungan akibat


Industri peternakan di samping mem- limbah yang dihasilkannya. Kotoran sebagai
berikan kontribusi besar untuk pemenuhan bagian terbesar dari limbah peternakan jika
kebutuhan protein, peningkatan pendapat- masuk ke lingkungan dapat menyebabkan
an masyarakat dan devisa negara, juga gangguan estetika, menjadi tempat per-

177
178 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 11 No. 1 Januari 2014

kembangbiakan vektor dan parasit serta Kelebihan unsur N dapat dioptimal-


meningkatkan kandungan kimia organik. kan melalui pemecahan protein dengan
Industri peternakan juga mengemisikan bantuan enzim papain yang terdapat dalam
CH4 yang memiliki potensi panas 70 kali getah pepaya. Papain adalah enzim pro-
dibandingkan CO2, dan menjadi salah satu teolitik yang mengkatalisa reaksi pemecah-
aktor utama pemanasan global. (1). an rantai poli-peptida pada protein dengan
Potensi panas CH4 dari kotoran dapat cara menghidrolisa ikatan peptide-nya men-
dimanfaatkan untuk bahan bakar ramah jadi senyawa yang lebih sederhana seperti
lingkungan yang dikenal dengan istilah bio- dipeptida dan asam amino (10). Senyawa
gas. Didominasi oleh 60% gas methan dan sederhana inilah yang menjadi suplai ma-
40% gas CO2, biogas dapat dibuat dengan kanan untuk bakteri metanogen pembentuk
teknologi sederhana melalui proses fermen- methan yang terdapat dalam biogas.
tasi bahan-bahan organik yang berasal dari Berdasarkan latar belakang di atas
limbah rumah tangga dan kotoran hewan peneliti tertarik melakukan percobaan pem-
(sapi, babi, ayam) oleh bakteri anaerob (2). buatan biogas dari kotoran ayam dan
Dengan demikian pemanfaatan biogas tidak kotoran sapi dengan bantuan enzim papain
hanya mengurangi dampak negatif kotoran dengan tujuan 1) mengetahui potensi bio-
ternak terhadap lingkungan tetapi juga gas dari kotoran sapi dan kotoran ayam, 2)
memberikan solusi bahan bakar yang saat mengetahui pengaruh penambahan enzim
ini ketersediannya semakin terbatas (3). papain terhadap percepatan produksi bio-
Pemanfaatan kotoran ternak untuk gas.
produksi biogas dari kotoran sapi sebenar-
nya sudah dikembangkan secara masif di BAHAN DAN CARA PERCOBAAN
pulau Jawa. Di tahun 2010 telah dibangun Biogas dibuat dari campuran bahan
1.300 reaktor biogas (biodigester) tingkat baku, bahan pencampur, bahan pengencer
rumah tangga bagi peternak sapi perah dan katalis. Bahan baku adalah kotoran sapi
yang dilanjutkan dengan 8.000 unit di tahun atau kotoran ayam, sedangkan bahan pen-
2012 (4). Berbeda dengan di Pulau Jawa, di campur adalah bahan lain yang ditambah-
Kali-mantan Selatan jumlah peternak sapi kan untuk mengatur rasio CN pada kisaran
jauh lebih sedikit dibandingkan peternak 25 s.d. 30. Bahan pencampur yang diguna-
ayam. Populasi ayam yang dikembangkan di kan dalam percobaan ini adalah sekam.
sektor peternakan di Kalimantan Selatan di Kotoran sapi, kotoran ayam dan sekam
tahun 2010 saja telah mencapai 48 juta masing-masing memiliki rasio CN sebesar
ekor (5). 24, 10 dan 70. Dengan demikian rasio cam-
Dibandingkan kotoran sapi, kotoran puran sekam dengan kotoran ayam antara 1
ayam memiliki kandungan air dan rasio CN : 2 hingga 1 : 3, sedangkan untuk kotoran
yang lebih rendah sehingga lebih sulit sapi 1 : 7 (9). Bahan pengencer adalah air
diolah dan dapat menimbulkan bau yang bersih yang ditambahkan dalam campuran
menyengat (6). Kotoran ayam juga lebih bahan. Rasio campuran air optimal untuk
banyak menghasilkan amoniak sehingga kotoran sapi adalah 0,79 : 1 (11), sedangkan
sebaran bau yang dihasilkan dapat men- rasio campuran air untuk kotoran ayam
capai ribuan meter dari kandang ternak (7). adalah 1 : 1. Hal ini disebabkan kotoran
Menurut Prasetyo (2009), kotoran ayam memiliki kandungan bahan kering
ayam dapat diolah menjadi biogas selama 1,39 kali lebih tinggi daripada kotoran sapi.
rasio CN dan faktor pendukungnya ter- Katalis adalah bahan tambahan yang digu-
penuhi (8). Unsur N yang banyak terdapat nakan untuk mempercepat reaksi pemecah-
dalam kotoran ayam merupakan makanan an bahan organik. Katalis yang digunakan
bakteri metanogen sehingga potensinya adalah enzim papain yang diwakili oleh
untuk menghasilkan biogas lebih besar. potongan buah papaya mentah 2 kg dan 4
Rasio CN sendiri bisa ditingkatkan dengan kg.
penambahan bahan organik yang memiliki Biogas diproduksi dalam sebuah ta-
rasio CN lebih tinggi seperti batang jagung, bung tertutup yang disebut digester. Setiap
jerami, serbuk gergaji dan sebagainya (9). digester dibuat dari dua buah drum plastik
berkapasitas 0,2 m3 dan 0,18 m3 masing-
Zulfikar Ali As, Percobaan Produksi Biogas dari Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam 179
dengan Penambahan Enzim Papain

masing untuk penampung bahan baku dan sambungannya, serta sebuah keran besi
penampung gas, pipa PVC dan sambungan- untuk pengeluaran gas (Gambar 1).

Gambar 1. Digester biogas

Instrumen lain yang dibutuhkan yang dianalisis. Hal ini disebabkan bebe-
dalam observasi adalah timbangan untuk rapa masalah yang penyebabnya diketahui
mengukur massa bahan, meteran untuk setelah pengamatan berjalan, antara lain:
mengukur volume produksi biogas, alat 1. Kotoran ayam belum berhasil diolah
pengukur waktu, termometer dan pH menjadi biogas.
meter. 2. Penambahan sekam untuk meningkat-
Percobaan diawali dengan pengolah- kan unsur C dalam campuran bahan
an bahan campuran, meliputi kegiatan pe- belum efektif.
nimbangan, homogenisasi, dan pengadukan 3. Volume produksi biogas dari kotoran
sampai seluruh bahan siap dieramkan sapi sangat berfluktuasi dan tidak liner
dalam digester. Massa kotoran sapi dan dengan penambahan enzim papain.
kotoran ayam ditetapkan sebesar 75 kg 4. Penambahan air dengan rasio 1:1 masih
kemudian sebagai variasi perlakuan ditam- terlalu pekat.
bahkan katalis yang direpresentasikan Dalam dua kali pengamatan awal,
dengan 0 kg, 2 kg dan 4 kg potongan buah kotoran ayam tidak menghasilkan biogas
pepaya mentah. Setiap variasi diujicobakan meskipun gas yang dihasilkan lebih cepat
sebanyak 3 kali sebagai ulangan sehingga dan lebih banyak dibandingkan kotoran
total perlakuan dalam percobaan ini adalah sapi. Gas yang keluar dari ujung keran
2 bahan baku x 3 variasi katalis x 3 kali berbau menyengat yang diduga disebabkan
ulangan = 18 sampel. Selanjutnya dilakukan oleh amoniak sehingga tidak menyala saat
pengamatan, uji coba pembakaran dan pen- dibakar. Karena kondisi ini, pengamatan
catatan (waktu, pH, temperatur dan volume produksi biogas dari kotoran ayam tidak
produksi) setiap hari pada jam yang sama. dilanjutkan.
Percobaan ini seluruhnya dilaksanakan di Rasio CN yang rendah pada kotoran
bengkel kerja Poltekkes Kemenkes Banjar- ayam menunjukkan kelebihan unsur N dan
masin Jurusan Kesehatan Lingkungan kekurangan unsur C. Sekam yang ditambah-
Banjarbaru. Dengan rancangan quasy kan untuk menyuplai kekurangan unsur C
experiment pengamatan dilakukan selama ternyata tidak efektif karena faktor de-
90 hari, terdiri dari 3 kali pengamatan x 30 komposisinya yang sangat lambat. Hal ini
hari perpengamatan. berbeda dengan kotoran ayam yang ter-
dekomposisi sejak dimasukkan ke dalam
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN digester dengan indikasi meningkatnya
Produksi Biogas temperatur pada digester dan terbentuknya
Pengamatan terhadap produksi bio- gelembung-gelembung gas di permukaan
gas telah dilaksanakan selama 90 hari slurry. Dalam dua hari, drum penampung
namun hanya data pengamatan terakhir terisi penuh oleh gas hasil dekomposisi
180 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 11 No. 1 Januari 2014

kotoran ayam, sedangkan butiran sekam menghambat pergerakan drum penampung


hampir tidak berubah hingga akhir waktu gas methan. Penambahan air dengan rasio
pengamatan. Gas nitrogen yang dibebaskan 1:1 juga dinilai masih terlalu pekat sehingga
selama proses dekomposisi berakumulasi menghambat keleluasaan pergerakan drum
membentuk ammonia (NH4) dan mening- penutup dan menyebabkan banyak bahan
katkan pH antara 8 hingga 8,5. Kondisi ini baku di bagian atas drum penampung
berpotensi mematikan populasi bakteri terbuang. Dalam percobaan ini ditemukan
metanogen pembentuk gas methan. Hal ini rasio optimal antara air dengan bahan baku
sejalan dengan hasil penelitian Haryati sebesar 1½ : 1. Beberapa kondisi di atas
(2006), (9). menyebabkan data pengamatan yang dapat
Volume produksi biogas dari kotoran digunakan hanya data pengamatan terakhir
sapi yang sangat berfluktuasi dan tidak ber- (30 hari) dimana bahan baku yang diguna-
korelasi dengan penambahan enzim papain kan hanya kotoran sapi dan tanpa penam-
diduga disebabkan oleh ketidakseragaman bahan sekam.
bahan baku. Perbedaan spesies sapi, Biogas dari kotoran sapi sebenarnya
makanan dan lamanya kotoran berada di sudah diproduksi dalam 24 jam pertama
lingkungan menyebabkan komposisi kotor- yang dibuktikan dengan nyala api di ujung
an terutama kandungan bahan kering dan keran digester dan kompor gas (Gambar 2).
rasio CN bervariasi satu sama lain. Penam- Namun untuk meminimalisir gangguan gas-
bahan sekam pada kotoran sapi juga tidak gas lain, pencatatan produksi biogas di-
efektif karena di samping dekomposisinya mulai pada hari ke-3 setelah seluruh isi
yang sangat lambat, keberadaanya juga drum penampung dikosongkan.

Gambar 2. Uji coba biogas pada kompor gas

Kotoran sapi cepat menghasilkan bio- pertama pengamatan (Gambar 3). Setelah
gas karena pada dasarnya, fermentasi an- itu produksi berlangsung normal mengikuti
aerobik telah terjadi dalam sistem pen- pola produksi biogas dari kotoran murni.
cernaan sapi dengan adanya bakteri Rata-rata produksi biogas pada ketiga di-
Methanosarcina sp. (12). Dengan demikian gester hampir sama yaitu antara 30-34 liter
selulosa yang terdapat dalam kotoran sapi perhari atau 1,3-1,45 m3 perbulan.
sudah merupakan bahan “setengah matang” Pengaruh penambahan enzim papain
yang mudah diuraikan. Di sisi lain kotoran Kamase (2009), dalam situsnya
sapi mengandung selulosa dengan rasio CN menyatakan bahwa biogas dari kotoran
optimal, sehingga untuk menghasilkan bio- sapi terbentuk pada hari ke 4–5 dan
gas tidak membutuhkan campuran bahan mencapai puncak pada hari ke 20–25 (13).
lain. Pernyataan tersebut terlihat relevan
Enzim papain terlihat memberikan dengan produksi biogas dari kotoran sapi
efek percepatan produksi biogas di minggu murni (Gambar 3).
Zulfikar Ali As, Percobaan Produksi Biogas dari Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam 181
dengan Penambahan Enzim Papain

60

50
Kapasitas Biogas (liter)

40

30

20

10

0
06,09,13
07,09,13
08,09,13
09,09,13
10,09,13
11,09,13
12,09,13
13,09,13
14,09,13
15,09,13
16,09,13
17,09,13
18,09,13
19,09,13
20,09,13
21,09,13
22,09,13
23,09,13
24,09,13
25,09,13
26,09,13
27,09,13
28,09,13
29,09,13
30,09,13
01,10,13
02,10,13
03,10,13
04,10,13
05,10,13
Tanggal Pengamatan

Pepaya 0 kg Pepaya 2 kg Pepaya 4 kg

Gambar 3. Perbandingan produksi biogas dari kotoran sapi dengan variasi penambahan
potongan buah pepaya mentah 0 kg, 2 kg, dan 4 kg.

Pada kotoran sapi yang ditambahkan dari kotoran sapi murni hanya 202,7 liter,
enzim papain, produksi biogas meningkat sedangkan dengan penambahan potongan
sejak dieramkan dan mencapai puncak pada pepaya 2 kg sebesar 263 liter atau 1,3 kali
minggu pertama. Semakin banyak tambah- lebih banyak dan dengan penambahan
an buah pepaya terlihat laju produksi bio- potongan pepaya 4 kg sebesar 332,3 liter
gas juga semakin tinggi. Gambar 4 menun- atau 1,6 kali lebih banyak.
jukkan produksi biogas dalam satu minggu,

60,0

50,0
Kapasitas Biogas (liter)

40,0

30,0

20,0
Pepaya 0 kg
10,0 Pepaya 2 kg
0,0 Pepaya 4 kg
06,09,13 07,09,13 08,09,13 09,09,13 10,09,13 11,09,13 12,09,13

06,09,13 07,09,13 08,09,13 09,09,13 10,09,13 11,09,13 12,09,13


Pepaya 0 kg 22,6 32,0 30,4 29,4 20,6 26,5 41,2
Pepaya 2 kg 26,5 36,3 36,3 39,3 42,2 43,2 39,3
Pepaya 4 kg 45,7 54,0 54,0 53,0 51,0 37,3 37,3

Tanggal Pengamatan

Gambar 4. Perbandingan produksi biogas dari kotoran sapi selama satu minggu dengan variasi
penambahan potongan buah pepaya mentah 0 kg, 2 kg, dan 4 kg.
182 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 11 No. 1 Januari 2014

Selulosa “setengah matang” yang ter- menjelaskan kebutuhan enzim secara


dapat dalam kotoran sapi mempermudah akurat untuk dekomposisi sejumlah bahan
kerja enzim papain. Saat sebagian selulosa baku. 4) Tidak tersedia bahan organik lain
terhidrolisis menjadi glukosa, waktu yang dengan laju dekomposisi yang lebih baik
dibutuhkan untuk membentuk asam lemak untuk menggantikan sekam, sehingga pro-
dan alkohol (senyawa dasar pembentuk gas duksi biogas menggunakan kotoran ayam
methan) menjadi lebih singkat. Dipeptida tidak bisa dilanjutkan.
dan asam amino yang terbentuk dari hasil
kerja enzim papain inilah yang memberikan KESIMPULAN DAN SARAN
suplai energi yang lebih banyak untuk Kotoran ayam secara mandiri tidak
aktifitas bakteri metanogen. dapat diolah menjadi biogas sehingga
Percepatan produksi biogas memberi- dibutuhkan campuran bahan organik lain
kan banyak keuntungan. Di samping potensi yang memiliki rasio CN lebih tinggi dan
eksploitasi biogas yang lebih besar, kotoran mudah terurai. Kotoran sapi dapat diolah
sapi dapat diproses lebih cepat sehingga menjadi biogas tanpa campuran bahan
tidak menumpuk dan mencemari lingkung- organik lain dan dapat dipercepat produk-
an. Ampas sisa pengolahan biogas meru- sinya dengan penambahan enzim papain.
pakan pupuk organik yang kaya unsur hara Kapasitas produksi biogas dari kotoran sapi
dan bernilai ekonomis lebih tinggi di- dengan bahan baku 75 kg berkisar antara
bandingkan kotoran sapi. Percepatan siklus 1,3 hingga 1,45 m3. Penambahan enzim
produksi biogas dengan sendirinya juga papain dalam potongan buah pepaya
mempercepat produksi pupuk organik ini. mentah terbukti mempercepat produksi
Kelemahan Percobaan biogas antara 1,3 kali (untuk 2 kg buah
Meskipun produksi biogas dari kotor- pepaya) hingga 1,6 kali (untuk 4 kg buah
an sapi dengan penambahan enzim papain pepaya) dalam satu minggu pertama peng-
berhasil dilakukan namun masih terdapat amatan. Rasio optimal antara bahan peng-
beberapa kelemahan yang dapat dijadikan encer dan kotoran sapi adalah 1½ : 1.
pertimbangan dan dasar perbaikan untuk Pengolahan biogas berbahan dasar
percobaan selanjutnya, antara lain: 1) kotoran ayam dapat dilanjutkan dengan
Komposisi campuran mengikuti referensi mempertimbangkan alternatif bahan pen-
penelitian sebelumnya tidak sesuai dengan campur lain yang memiliki rasio CN di atas
kondisi di lapangan dan homogenitas bahan 30 dan mudah terurai. Jika bahan pen-
yang tidak dikendalikan di awal percobaan campur yang digunakan adalah sekam,
menghabiskan banyak waktu percobaan. sebaiknya dihaluskan dan dibusukkan ter-
Hal ini menyebabkan sisa waktu yang lebih dahulu dalam wadah terpisah untuk
digunakan untuk pengamatan tidak cukup mempercepat penguraian. Untuk menun-
untuk pengulangan. 2) Percobaan tidak jang pengolahan biogas secara lebih optimal
diawalai dengan analisis kandungan bahan dibutuhkan analisis kandungan bahan ter-
(trace element) baik untuk bahan baku lebih dahulu karena referensi tentang rasio
maupun hasil percobaan. Analisis kan- CN berbagai bahan masih sangat minim dan
dungan bahan baku sangat dibutuhkan bervariasi. Percobaan biogas menggunakan
untuk menentukan rasio CN sehingga dapat enzim papain murni perlu dilakukan untuk
ditentukan perlu tidaknya penambahan menemukan kuantitas campuran enzim
bahan pencampur. Selain itu analisis secara tepat.
prosentase bahan kering juga dibutuhkan
untuk menentukan volume campuran air. KEPUSTAKAAN
Analisis kandungan biogas juga dibutuhkan 1. Anonymous. Greenhouse Gases
untuk menentukan secara pasti kapan kom- Emission. epa.gov. [Online] US EPA, 8
posisi ideal biogas yang terdiri dari 60% gas 31, 2012. [Cited: 11 7, 2012.]
CH4, 38% CO2 dan 2% kandungan lain mulai http://www.epa.gov/climatechange/gh
terbentuk. Informasi ini dibutuhkan untuk gemissions/gases.html.
memastikan titik awal pengamatan. 3) 2. —. Biogas FAQ. electrigez. [Online]
Enzim papain direpresentasikan oleh po- 2012. [Cited: 11 7, 2012.]
tongan buah papaya mentah sehingga tidak http://www.electrigaz.com/faq_en.htm.
Zulfikar Ali As, Percobaan Produksi Biogas dari Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam 183
dengan Penambahan Enzim Papain

3. Fahruddin, Ali. Program Konversi Tuti. 2006, Wartazoa, Vol. Vol. 16 No.3,
Minyak Tanah ke Gas Elpiji 3 Kg Masih p. 163.
Menyisakan Masalah. Tanjabtimkab. 10. Winarno, F. G. Kimia Pangan dan Gizi.
[Online] 11 7, 2011. [Cited: 11 7, 2012.] Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
http://www.tanjabtimkab.go.id/v2/ind 2002.
ex.hp?option=com_content&view=articl 11. Pengaruh Perbandingan Kandungan Air
e&id=60:program-program-konversi- dengan Kotoran Sapi terhadap Pro-
minyak-tanah-ke-gas-elpiji-3kg-masih- duktifitas Biogas pada Digester Bersekat.
menyisakan- Triyatno, Joko. 2012, Media Sains, p.
masalah&catid=48:artikel&itemid=67. 165. 2085-3548.
4. Eki. 1.300 Reaktor Biogas Rumah 12. Fithry, Y. Pengaruh Penambahan Cairan
Dibangun di Jawa. Kompas. [Online] 4 Rumen Sapi pada Pembentukan Biogas
15, 2010. [Cited: 12 1, 2012.] dari Sampah Buah Mangga dan
http://regional.kompas.com/read/201 Semangka. Universitas Gajah Mada,
0/04/15/21261374/1.300.Reaktor.Bio Program Pascasarjana. Yogyakarta : s.n.,
gas.Rumah.Dibangun.di.Jawa. 2010. Tesis .
5. Anonymous. Kondisi yang Ingin 13. Care, Kamase. Cara Mudah Membuat
Dicapai. Dinas Peternakan Prov. Kalsel. Digester Biogas. Kamase. [Online] 6 6,
[Online] 1 18, 2011. [Cited: 11 7, 2012.] 2009. [Cited: 6 6, 2014.]
http://disnak.kalselprov.go.id/index.ph http://www.kamase.org/?p=548.
p?option=com_content&view=article&i 14. Simamora, Suhut, et al. Membuat
d=6:kondisi-yang-ingin-dicapai-. Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak
6. Biogas. Kaltwasser, Bernd. 1980, Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta :
Wiesbaden, pp. 35-56. PT AgroMedia Perkasa, 2006.
7. Adnan S., Kunta. Mengapa Terjadi Bau 15. Paimin, Farry B. Alat Pembuat Biogas
Busuk pada Peternakan Ayam? Fedco dari Drum. Jakarta : Penebar Swadaya,
Sierra. [Online] 10 4, 2009. [Cited: 12 1, 2001.
2012.] 16. Said, Sjahruddin. Membuat Biogas Dari
http://www.fedcosierra.com/2010/05/ Kotoran Hewan. Jakarta : Bentara Cipta
mengapa-terjadi-bau-busuk-pada.html. Prima, 2008.
8. Prasetyo, Didit Eko. Produksi Biogas 17. Pemanfaatan Enzim Papain Sebagai
pada Fermentasi Ekskreta Ayam Broiler Penggumpal Susu dalam Pembuatan
Menggunakan Starter Bakteri Fibrolitik Keju. Yuniwati, Murni, Yusran and
Kolon Domba. Universitas Muhammad- Rahmadany. Yogyakarta : Seminar
iyah Malang, Fakultas Peternakan dan Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi
Perikanan. Malang : UNM, 2009. Skripsi. 2008-IST AKPRIND Yogyakarta, 2008.
9. Biogas: Limbah Peternakan yang Men-
jadi Sumber Energi Alternatif. Haryati,

You might also like