Penelitian 2 Judul Prognostic Accuracy of Sepsis-3 Criteria for In- Hospital Mortality Among Patients With Suspected Infection Presenting to the Emergency Department 3 Latar belakang / alasan di Satuan tugas internasional mendefiniskan teliti kembali konsep sepsis dengan merekomendasikan penggunaan skor Penilaian kegagalan organ berurutan (qSOFA) yang cepat alih –alih kriteria sinrom respon inflamasi sistemik (SIRS) untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko kematian. Namun belum divalidasi secara prospektif dan nilai tambahannya di departmen darurat belum diketahui. 4 Tujuan khusus untuk memvalidasi qSOFA secara prospektif sebagai prediktor mortalitas dan membandingkan kinerja kriteria sepsis baru dengan kriteria sebelumnya
5 manfaat Untuk mengetahui dan membandingkan kinerja
kriteria sepsis baru ataupun prognostik yang lebih besar di rumah sakit 6 Teori utama yang mendasari Ginjal merupakan pengendali utama homeostasis cairan, elektrolit dan asam basa. Pada gagal ginjal kronis tubulus tidak dapat lagi menukar K+/ H+ untuk Na+, yang pada akhirnya mengakibatkan resiko terjadinya henti jantung 7 Jenis penelitian kuantitatif
8 Rancangan penelitian /desain Studi kohort prospekif internasional
9 populasi 30 unit gawat darurat 1088 pasien.
10 Sampel 879 yang dijadikan analis.
11 Teknik sampling -
12 Pengolahan Data Dari 879
Usia 67 tahun (rentang interkuartil , 47-81 tahun), 414 (47%) perempuan, 379 (43%) memiliki infeksi saluran pernapasan 13 Hasil dan kesimpulan Diantara pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan dugaan infeksi, penggunaan qSOFA menghasilkan akurasi prognostik yang lebih besar untuk mortalitas di rumah sakit dibandingkan SIRS atau sepsis berat 14 Saran Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan untuk kriteria Konsensus Internasional Ketiga untuk kriteria Sepsis dan Syok Sepsis dalam pengaturan gawat darurat