Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan
A. Format Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Ny ‘E’
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl Punokawan no.33 Jombang
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Tanggal Mrs : 8 oktober 2011, jam 20.20 wib
Diagnose Mrs : Efusi Pleura
Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Umur : 53 tahun/ 3 bulan/ 5 hari
Suku/ Bangsa : Jawa/ WNI
Agama : Islam
Alamat : Jl Punokawan no.33 Jombang
B. Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama
Saat MRS : Klien mengatakan sesak nafas
Saat pengkajian : klien mengatakan sesak dan dada terasa nyeri pada bagian kiri, sesak dan
nyeri dada klien bertambah bila dibuat gerak, skala nyari 5
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien merasa sesak, batuk dan nyeri dada sejak jum’at (7 oktober 2001) lalu klien berobat
dipuskesmas dengan diagnose asma, klien pulang dan meminum obat yang diberikan
dokter dipuskesmas, tetapi sesak nafas dan nyeri dada klien tidak berkurang. Kemudian
klien dibawa ke IRDRS. Sumber waras jombang pada tanggal 8 oktober 2011 jam 20.00
WIB.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mempunyai riwayat penyakitasma sejak 6 tahun yang lalu, klien tidak pernah MRS
sebelumnya
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan anak klien mempunyai riwayat penyakit asma.
C. Aktifitas sehari-hari
1. Nutrisi : pasien minum 4-5 gelas perhari, kadang-kadang minum kopi, nafsu makan
tidak ada penurunan, porsi makan dihabiskan. Makan 3x sehari.
2. Eleminasi : BAK dan BAB tidak ada perubahan
3. Tidur/Istirahat : tidur jam 21.00 s/d 05.00 pagi. Sejak sakit klien mengeluh susah tidur
karena merasa sesak dan nyeri pada dadanya. Klien tidak pernah tidur siang.
4. Persoanal Hygiene : klien mandi dengan diseka di TT, tidak gosok gigi
D. Data Psikososial
1. Psikososial : Klien mengatakan merasa cemas tentang penyakit yang di deritanya, apa
sudah parah dan apa masih bias disembuhkan.
2. Sosial : klien mampu berinteraksi dengan baik dangan keluarga, pasien disekitarnya dan
dengan petugas kesehatan.
3. Spiritual : klien beragama islam, selama sakit klien tidak menjalankan solat karena
merasa sesak jika ibuat bergerak.
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6
TTV : TD: 120/80 mmHg, Nadi : 112x/mnt, suhu : 36,6 C RR : 28x/mnt
2. Pemeriksaan Body of system
a. Breathing (B1)
Inspeksi:
Bentuk dada asmetris, cembung pada sisi kiri, pergerakan dada menurun pada sisi
kiri, terpasang nasal kanule O2 2 ltr/mnt, sesak nafas (+), batuk produktif (+), secret
(+), warna hijau purulent, terdapat pernapasan cuping hiung.
Palpasi:
Pergerakan dada asimetris, fremitus dada melemah pada sisi kiri, terdapat nyeri tekan
pada dada kiri
Perkusi:
Pada dada kiri terdapat suara redup
Aukultasi:
Tidak terdapat ronchi dan wheezing, suara napas melemah pada sisi kiri, terdapat
egofoni.
b. Blood (B2)
Inspeksi :Tidakterlihat adanya Cyanosis
Palpasi :Akral hangat, CRT <3 detik, nadi : 122x/ mnit
Perkusi :Suara redup pada daerah jantung
Aukultasi : Bunyi jantung normal, TD : 120/90 mmHg
c. Brain (B3)
Kesadaran composmentis, GCS 456, mata : konjungtiva tidak anemis, sclera merah
muda. Fungsi sensoris : penglihatan tidak terdapat gangguan, pendengaran masih
dapat mendengarkan suara baik pelan maupun keras, penciuman, perabaan, dan
pengecapan masih pad abates normal.
d. Bladder (B4)
Kondisi saluran kencing bersih, tidak terdapat lesi atau benjolan, BAK 3x sehari
warma kuning jernih, bau khas urine, minum 3/4 gelas/hari
e. Bowel(B5)
Abdomen simetris, tidak ada benjolan, mukosa bibir lembab, tidak terdapat
stomatitis, gigi lengkap, BAB 1x/hari, lembek berbau khas. Tidak terdapat nyri tekan
pada abdomen, perkusi abdomen tympani, peristaltic usus 16x/mnt
f. Bone(6)
Ekstremitas simetris kiri kanan, tidak terdapat fraktur pada ektremitas atas dan
bawah, kekuatan otot normal, akral hangat, CRT <3 detik
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Ro
Perselubungan homogeny di hemithoraks kiri, pendorongan jantung kekanan,
pendorongan trachea ke kanan, diafragma kiri sulit dinilai.
Kesimpula : Efusi pleura kiri
2. Laboratorium
Hb : 9,6
Leukosit : 11.500
Hematokrit : 28.8
Eritrosit : 4.200.000
Trombosit : 505.000
Bilirubin T : 26,3
Bilirubin D : 12,8
SGOT : 90
SGPT: 117
Kreatinin Serum : 0,79
Urea : 17,1
Asam Urat : 3,97
GDA : 86
G. Therapy
1. Infus RL 20 lpm
2. Fungsi pleura
3. Ciprofloxacim 2x500 mg
4. Aminophilin 4x200 mg
H. Analisa Data
No Kelompok Data Etiologi Masalah
1. DS menurunnya ekspansi Ketidakefektifan
klien mengatakan sesak napas. paru sekunder terhadap pola pernapasan
DO : penumpukan cairan
Dispnea, dalam rongga pleura
perubahan frekuensi napas
Pernapasan sukar,
Ortopnea,
Takipna, hiperpnea,
pernafasan disritmik
Nadi: 112x/mnt, RR: 28x/mnt
Dada simetris,cembung pada sisi kiri
pergerakan dada menurun pada sisi
kiri
Diafragma kiri sulit dinilai
2. DS : Gangguan frekuensi Nyeri akut
Klien mengatakan sesak dan dada terasa jalan nafas
nyeri pada bagian kiri (skala nyeri 5 )
DO :
gangguan kosentrasi,
Sesak nafas
Batuk produktif
Secret
Agitasi
menggosokbagian yang nyeri
Imobilitas
Gangguan kosentrasi
Mengatupkan
rahang/mengepalkan tangan.
Terdapat nyeri tekan pada dada kiri
3. DS : Sesak napas Imsomnia (susah
Klien mengeluh susah tidur, tidur)
DO :
Klien tampak kurang bergairah
Afek tamapk berubah
Perubahan pada pola tidur
4. DS : Ancaman kematian Ansietas
Klien mengatakan merasa cemas tentang
penyakit yang di deritanya
DO:
Pasien selalu menanyakan keadaannya
Pasien trlihat cemas
Kontak mata yang buruk
Gugup
Melihat sepintas
Tampak waspada
J. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVEN RASIONAL
O STANDART SI
1 Ketidak Pasien mampu - Irama: 1. Mengkaji 1. Dengan mengkaji
efektifan pola mempertahan Reguler dan pernafasan,kita dapat
pernafasan kan fungsi - Frekuensi : identivika tahu sejauh mana
berhubungan paru secara 20-24x/mnt si perubahan kondisi
dengan normal. - Tidak ada penyebab pasien dan
menurunnya Dalam jangka dispnea ke tidak mengidentifikasi pen
ekspansi paru waktu 3x24 - Pernapasan efektifan yebab, kita dapat
sekunder jam ritmik pola menentukan jenis
terhadap - nafas. effusi pleurasehingga
penumpukan Pada pemeri dapat mengambil
cairan dalam ksaan sinar X tindakan.
rongga dadatidak
pleura. ditemukan 2.Pening katan RR dan
adanya tachcardi merupakan
akumulasi medikasi adanya
cairan penurunan fungsi pan.
- Bunyi nafas 2. Melakuka
terdengar jela n 3.memudahkan
s. observasi pertukaran gas agar
TTV. tidak mengalami
kesusahan pada pola
nafas.
7.Kolaborasi
dengan tim
medis lain
untuk
pemberian
O2 dan
obat-
obatan
serta
frothorax
2 Nyeri akut Nyeri hilang - Pasien 1. Mengkaji 1. Nyeri dada biasanya
b/d gangguan atau mengatakan terhadap ada dalam beberapa
pernafasan berkurang nyeri adanya derajat pada
ditandai Dalam jangka berkurang atau nyeri. pneumonia, juga
dengan sesak waktu 2x24 dapat dapat timbul
dan nyeri jam dikontrol, komplikasi
pada dada - Pasien tampak pericarditis dan
bagian kiri tenang endocarditis.
- Wajah pasien
tampak 2. Agar menurunkan
membaik 2. Ajarkan ketegangan otot
- Kondisi pada klien rangka, yang dapat
pasien tidak tentang menurunkan
terlihat lemah. manajeme intensitas nyeri.
nt nyeri
dengan
distraksi 3. Alat untuk mengontrol
dan ketidaknyamanan
relaksasi. dada sementara
meningkatkan
3. Anjurkan keefektifan upaya
dan bantu batuk.
pasien
dalam 4.Nyeri dada biasanya
menekan ada dalam beberapa
dada derajat pada efusi plura.
selama
episode
batuk.
5. Obat ini dapat
digunakan untuk
4. menekan batuk
Menentuka nonproduktif/paroksi
an mal atau menurunkan
karakteristi mukosa berlebihan,
k nyeri. meningkatkan
kenyamanan/
istirahat umum.
5. kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
analgetik
sesuai
indikasi
.
3.
Pertahanka
n 4. Tindakan yang tepat
hubungan di perlukan dalam
saling mengatasi masalah
percaya dan membangun
antara kepercayaan dalam
perawat mengurangi
dan pasien kecemasan.
5. Bantu
pasien
mengenali
dan
mengakui
rassa
cemasnya.
K. Implementasi Keperawatan
TGL/JAM NO.DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PARAF
8 Oktober 2011
08.00 WIB 1 1. Mengajarkan untuk Klien
mengatasai hiperventilasi mengikutinya.
melalui control
pernafasan..
9 oktober 2011
09.00 WIB 2 1. Mengajarkan pada klien Pasien mengaku
tenang manajemen nyeri mengerti dan
dengan distraksi dan mencobanya.
relaksasi
10 oktober 2011
L. Evaluasi
Tgl/Jm No Diagnosa Evaluasi Paraf
8 oktober 2011 1 S : Pasien sudah bisa mempertahankan
fingsi paru secara normal
14.00 O:
- T:120/mmHg, nadi: 89x/mnt, S:36,6
RR: 14x/mnt
- Terpasang nasal klaune
- Melakukan observasi RR 2x 24 jam
- Memberikan oksigenasi 2 liter/menit
padapasien
- Menetapkan pasien dalam posisi semi
folaer.
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan