Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan laboratorium sekret konjungtiva bulbi akan memberikan gambaran khusus untuk
jenis infeksi, yang akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi virus, bakteri,jamur, atau alergi pada
pemeriksaan sitologik.
Glaukoma Kongestif
Konjungtivitis Keratitis Uveitis Anterior
Akut
Menurun perlahan,
Tergantung letak
Visus Normal tergantung letak Menurun mendadak
infiltrat
radang
Hiperemi konjungtiva perikornea siliar Mix injeksi
Epifora,
- + + -
fotofobia
Sekret Banyak - - -
Palpebra Normal Normal normal Edema
Edema, suram (tidak
Kornea Jernih Bercak infiltrat Gumpalan sel radang
bening), halo (+)
COA Cukup cukup Sel radang (+) dangkal
Sel radang (+), flare
H. Aquous Normal normal Kental
(+), tyndal efek (+)
Kadang edema Kripta menghilang
Iris Normal normal
(bombans) karena edema
Pupil Normal normal miosis Mid midriasis (d:5mm)
Lensa Normal normal Sel radang menempel Keruh
Komplikasi yang terjadi apabila tidak ditangani dengan baik berupa terjadinya keratitis, ulkus,
dan bisa perforasi sehingga menyebabkan uveitis anterior, glaukoma, dan endoftalmitis.
Diagnosa Konjungtivitis
Gejala penting konjungtivitis adalah sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, sensasi
penuh di sekitar mata, gatal dan fotofobia. Sensasi benda asing dan tergores atau terbakar sering
berhubungan dengan edema dan hipertrofi papiler yang biasanya menyertai hiperemi
konjungtiva. Sakit pada iris atau corpus siliaris mengesankan terkenanya kornea.4
Tanda penting konjungtivitis adalah hiperemia, berair mata, eksudasi, pseudoptosis, hipertrofi
papiler, kemosis (edem stroma konjungtiva), folikel (hipertrofi lapis limfoid stroma),
pseudomembranosa dan membran, granuloma, dan adenopati pre-aurikuler.4
Pemeriksaan mata awal termasuk pengukuran ketajaman visus, pemeriksaan eksternal dan slit-
lamp biomikroskopi.Pemeriksaan eksternal harus mencakup elemen berikut ini:5
Limfadenopati regional, terutama sekali preaurikuler
Kulit: tanda-tanda rosacea, eksema, seborrhea
Kelainan kelopak mata dan adneksa: pembengkakan, perubahan warna, malposisi,
kelemahan, ulserasi, nodul, ekimosis, keganasan
Konjungtiva: bentuk injeksi, perdarahan subkonjungtiva, kemosis, perubahan sikatrikal,
simblepharon, massa, sekret
Slit-lamp biomikroskopi harus mencakup pemeriksaan yang hati-hati terhadap:5
Margo palpebra: inflamasi, ulserasi, sekret, nodul atau vesikel, nodul atau vesikel, sisa
kulit berwarna darah, keratinisasi
Bulu mata: kerontokan bulu mata, kerak kulit, ketombe, telur kutu dan kutu
Punctum lacrimal dan canaliculi: penonjolan, sekret
Konjungtiva tarsal dan forniks
1. Adanya papila, folikel dan ukurannya
2. Perubahan sikatrikal, termasuk penonjolan ke dalam dan simblepharon
3. Membran dan psudomembran
4. Ulserasi
5. Perdarahan
6. Benda asing
7. Massa
8. Kelemahan palpebra
Konjungtiva bulbar/limbus: folikel, edema, nodul, kemosis, kelemahan, papila, ulserasi,
luka, flikten, perdarahan, benda asing, keratinisasi
Kornea
1. Defek epitelial
2. Keratopati punctata dan keratitis dendritik
3. Filamen
4. Ulserasi
5. Infiltrasi, termasuk infiltrat subepitelial dan flikten
6. Vaskularisasi
7. Keratik presipitat
Bilik mata depan: rekasi inflamasi, sinekia, defek transiluminasi
Corak pewarnaan: konjungtiva dan kornea
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas DSM, Sidarta,. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 1998
2. http://www.scribd.com/doc/29896570/Definisi-Etiologi-Klasifikasi-Dan-Patofisiologi-
Konjungtivitis
3. https://online.epocrates.com/u/291168/Acute+conjunctivitis/Summary/Highlights
4. Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000
5. American Academy of Ophthalmology. Preferred practice pattern: conjunctivitis, 2nd ed.
San Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology; 2003
6. Buku saku dasar patologis penyakit, robbins & cotran, edisi 7, EGC: Jakarta, 2008.
7. http://www.4shared.com/document/4iB3gm3a/Konjungtivitis.htm
8. Sirajuddin, Junaedi. Bagian Mata FKUH. Konjungtivitis.
9. http://media.mansmed.com/details.php?image_id=41