You are on page 1of 9

27

STUDI KASUS

A. Desain Studi Kasus

Desain yang digunakan dalam studi kasus ini adalah desain penelitian

deskriptif , penulisan studi kasus ini bertujuan untuk memonitor penderita

hipertensi sebelum dan sesudah mengikuti program kartu sehat di

Poliklinik Polres Kendal.

B. Subyek Study Kasus

Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah yang terdaftar pada

program prolanis di Poliklinik Polres Kendal sejumlah 2 orang. Adapun

kriterianya adalah sebagai berikut :

1. Laki-laki atau perempuan yang terdaftar di pada program prolanis.

2. Penderita Hipertensi

3. Riwayat Hipertensi minimal 1 tahun.

C. Fokus Studi Kasus


Fokus studi kasus ini adalah pengaruh pelaksanaan program kartu

sehat hipertensi terhadap penderita hipertensi sebelum dan sesudah

mengikuti program kartu sehat di Poliklinik Polres Kendal. Fokus studi

kasus ini adalah dua orang peserta prolanis di Poliklinik Polres Kendal.
28

D. Tempat dan Waktu


Studi kasus ini dilaksanakan di Poliklinik Polres Kendal dalam

pelaksanaan progam prolanis. Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari

2019 sampai dengan April 2019.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008). Pengumpulan data dalam metode penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh program kartu sehat penderita

hipertensi sebelum dan sesudah melaksanakan program. Tehnik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

dan observasi. Penggumpulan data pada studi kasus ini adalah :

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien

1) Nama : Tn. P , Umur : 58 tahun, Jenis Kelamin : Laki-laki, Status

Perkawinan : Kawin, Pendidikan : SMA, Agama : Islam, Suku :

Jawa, Alamat : Ds. Kebondalem RT 3/I Kendal, Dx. Medis :

Hipertensi, Tanggal Pengkajian 7 Januari 2019.

2) Nama : Tn. M , Umur : 54 tahun, Jenis Kelamin : Laki-laki,

Status Perkawinan : Kawin, Pendidikan : SMA, Agama : Islam,

Suku : Jawa, Alamat : Ds. Wonosari RT 01/II Patebon, Dx.

Medis : Hipertensi, Tanggal Pengkajian 7 Januari 2019.


29

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama

a) Tn. P

Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan pusing,

nyeri dada, sesak nafas.

b) Tn. M

Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri

kepala, kaki terasa sakit.

2) Riwayat penyakit Sekarang

a) Tn. P

Pasien merupan pasien prolanis Poliklinik Adhi Prana Polres

Kendal saat mengikuti program prolanis pasien mengatakan

nyeri kepala, kaki terasa sakit.

b) Tn. M

Pasien merupan pasien prolanis Poliklinik Adhi Prana Polres

Kendal saat mengikuti program prolanis mengatakan pusing,

nyeri dada, sesak nafas.

3) Riwayat penyakit dahulu

a) Tn. P

Pasien memiliki memiliki penyakit hipertensi sejak 3 tahun

yang lalu, dan rutin kontrol, dan juga pasien mengalami

gangguan pada jantung dan sudah dilaksanakan pemasanganan

ring 2 tahun yang lalu.


30

b) Tn. M

Pasien memiliki memiliki penyakit hipertensi sejak 3 tahun

yang lalu, dan rutin kontrol, dan pasien mengalami gangguan

pada fungsi ginjalnya.

4) Riwayat penyakit keluarga

a) Tn. P

Dalam keluarga pasien ada yang menderita penyakit hipertensi .

b) Tn. M

Dalam keluarga pasien yang menderita penyakit hieprtensi

adalah ayah dan ibu pasien.

c. Aktivitas Fisik

1) Tn. P.

Pasien jarang melakukan aktivitas fisik karena pasien merasakan

sesak nafas.

2) Tn. M

Pasien jarang melakukan aktivitas fisik karena merasakan kaki

sakit dan pasien mengatakan bahwa asam uratnya tinggi.

d. Integtitas Ego

1) Tn. P.

Pasien sering merasakan cemas akibat penyakitnya.

2) Tn. M

Pasien merasakan sulit mengontrol emosi akibat beban pekerjaan


31

e. Eliminasi

1) Tn. P.

Pasien mengatakan pola eliminasinya tidak terganggu

2) Tn. M

Pasien mengatakan pola eliminasinya tidak terganggu

f. Makanan / cairan

1) Tn. P.

Sebelum menderita hipertensi pola makan pasien tidak terjaga,

pasien sering makan makanan yang mengandung lemak jenuh

( jeroan)

2) Tn. M

Pasien sebelum menderita hipertensi kurnag menjaga pola

makan, sering makan yang mengandung kholesterol, pasien

mengatakan suka makanan yang asin.

2. Pemeriksaan fisik

Tabel 3.1 : pemeriksaan fisik

Tn. P Tn. M
Keadaan umum Baik, komposmentis Baik, komposmentis
Tanda-tanda vita
a. Tekana darah 130/80 mmHg 190/110 mmHg
b. Nadi 88 x/mnt 84 x/mnt
c. Pernafasan 24 x/mnt 20 x/mnt
d. Suhu 36,40 C 37,20 C
Rambut Warna hitam campur Warna hitam campur
32

putih (ubanan, bersih putih (ubanan, bersih


dan tak berketombe dan tak berketombe),
terlihat memegani
kepala (menahan
nyeri)
Mata Konjungtiva tak Konjungtiva tak
anemis anemis
Kulit Turgor baik, akral
hangat

3. Terapi

Tabel 3.2. : Terapi

Tn. P Tn. M
Terapi Amlodipine 5 mg 1x1 Amlodipine 10 mg 1x1
Salbutamol 3x1 Asam Mefenamat 500 3x1

C. Analisis data

Tabel 3.3 : Analisa Data

Tn. P Tn. M
Data Subjektif Pasien mengatakan Pasieng mengatakan
pusing, pasien pusing, kaki sakit
mengatakan sesak nafas
Data Objektif TD : 130/80 mmHg TD : 190/100 mmHg
N : 88 x/mnt N : 88 x/mnt
R : 24 x/mnt R : 24 x/mnt
S : 36,40 C S : 36,40 C

D. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia


33

terhadap gangguan kesehatan atau [roses kehidupan, atau kerentanan terhadap

respon tersebut dari seorang individu, keluarga kelompok atau komunitas.

(Nanda-I 2018). Diagnosa keperawatan dari studi kasus ini adalah sebagai

berikut :

1. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan

peningkatan pembuluh darah serebral ditandai dengan pasien mengatakan

pusing.

2. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi diri berhubungan dengan

keterbatasan kognitif ditandai dengan pasien tidak tahu tentang diet

hipertensi, pasien tidak tau aktivitas fisik (olahraga) apa yang harus

dilakukan

E. Perencanaan

Dx 1. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan

peningkatan pembuluh darah serebral ditandai dengan pasien

mengatakan pusing

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

diharapkan nyeri berkurang

Kriteria : pasien mengatakan nyeri berkurang

Intervensi

1. Monitor tanda-tanda vital

2. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam

3. Kolaborasi pemberian obat (Amlodipine 10 mg 1x1, Asam Mefenamat


34

500mg 3x1)

Dx 2. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan

keterbatasan kognitif. Ditandai dengan pasien tidak tahu tentang

diet hipertensi, pasien tidak tahu tentang aktivitas fisi (olahraga)

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit

diharapkan pasien tau tentang diiet hipertensi, aktivitas olahraga

Kriteria : pasien/keluarga bisa tahu tentang diet hipertensi dan aktivitas

olahraga

Intervensi

1. Kaji pengetahuan pasien tentang pengertian diet hipertensi dan aktivitas

yang sering dilakukan

2. Jelaskan kepada pasien tentang diet hieprtensi

3. Jelaskan kepada pasien aktivitas fisik atau olahraga yang bisa

laksanakan dan manfaat olaharaga.

F. Implementasi
Tabel 3.4. Implementasi

No Dx Implementasi Evaluasi
35

Keparawatan
1 Dx.2 1. Berikan pendidikan S :

kesehatan tentang Klien mengatakan sudah

hipertensi. mengerti tentang

2. Berikan pengertian penyakit yang

tentang penyakit dideritanya dan aktivitas

hipertensi fisik yang harus

3. Jelaskan tentang dilakukan

aktivitas fisik (olahraga O :

yang dianjurkan bagi Klien dapat menjelaskan

pasein hiepertensi ulang terkait diet

4. Ajarkan tehnik relaksasi hipertensi, aktivitas fisik

5. Jelaskan tentang diit yang harus dilaksanakan

rendah kalori dan rendah A :

natrium Masalah teratasi

6. Jelaskan tentang P :

perlunya pengecekan Intervensi dihentikan

rutin tekanan darah bagi

pasien hipertensi

You might also like