Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh sangat di perlukan untuk
memelihara kesehatan dan fungsi tubuh. Keseimbangan adalah menjaga distribusi
air dan elektrolit yang masuk dan keluar di dalam tubuh, ketidakseimbangan dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan beberapa penyakit.
Oleh karena itu, perawat harus waspada terhadap beberapa macam perbedaan dari
klien, meliputi penilian dan koreksi pada ketidakseimbangan dan keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Penyebab dari diare adalah kebanyakan akibat terjadi infeksi saluran
pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. Penyebab utama pada anak
adalah kepada bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula yang disebabkan karena
faktor malabsorbsi dan faktor makanan.
Karena diare merupakan penyakit umum yang dapat diderita oleh manusia,
terutama oleh anak-anak. Maka penulis menyusun studi kasus ini "Diare" yang
bertujuan supaya dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan penulis.
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer
atau cair
B. Ruang Lingkup
Pada penulisan studi kasusu ini penulis melakukan Asuhan Keperawatan
kepada Tn. B dengan diagnosa medis "Diare" di Rumah Sakit Tentara Ciremai.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ada dua:
1. Tujuan Umum
Yaitu memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada klien diare secara komprehensif. Meliputi: aspek biologi,
psikologi, sosial dan spiritual dengan pendekatan proses perawatan.
2. Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk menegakkan diagnosa
keperawatan.
Dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan
Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun
Dapat melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode observasi
langsung ke pasien dengan cara wawancara serta studi pustaka untuk memperkuat
teori yang di dapat.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tujuan Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan
BAB III : Studi Kasus, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi.
BAB IV : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer
atau cair (Suriadi, S.Kp dan Rita Yuliani, S.Kp, 2001). Diare adalah buang air besar
(defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200
ml/jam tinja) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat),
dapat pula disertai frekuensi yang meningkat (Arief Mansjoer, 2001).
2. Etiologi
a) Faktor infeksi
1) Bakteri enteropathogenic eschericia coli, saleuonella, strigela, yersinia,
enterocouhea.
2) Virus; enterovirus – enehoviruses, adenovirus, human retrovirua seperti agent
rotarirus.
3) Jamur, candida enteritis
4) Parasit, giardia clambia, crytosporidium
5) Protozoa
b) Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan; susu, protein
2. Gangguan metabolik atau malabsorpsi
3. Iritasi pada saluran pencernaan
4. Obat-obatan; antibiotik
5. Penyakit usus, confus alceratif
6. Eurosional atau stress
7. Obstruksi usus
c) Penyakit infeksi: otitis media, infeksi saluran nafas atas
Patofisiologi
a. Meningkatnya mobilitas dan cepatnya pengosongan pada infestinal merupakan
akibat dari gangguan absorpsi dan ekresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
b. Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraselular ke
dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan tempat terjadi asidosis
metabolik.
c. Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus
halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatkan sekresi
cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa
intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas
intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit
d. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan
elektrolit dari bahan-bahan makanan.
e. Meningkatnya mobilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi
intestinal.
3. Manifestasi Klinis
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
b. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan mata
cekung, membran mukosa kering
c. Keram abdorminal
d. Demam
e. Mual dan muntah
f. Anoreksia
g. Lemah
h. Pucat
i. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat
j. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
k. Kekurangan cairan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, tulang pipi
menonjol, turgor kulit menurun serta suara serak.
4. Klasifikasi
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
b. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Ketentuan ini
berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu 2
minggu.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Riwayat alergi pada obat-obat atau makanan
b. Kultur tinja
c. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin dan glukosa
d. Pemeriksaan tinja; PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
6. Penatalaksanaan
a. Penanganan fokus pada penyebab
b. Pemberian cairan dan elektrolit, onal seperti oralit atau terapi perenteral.
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
7. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Hipokelami
c. Hipokalsemi
d. Cardiae dysrhytimias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
e. Hiponatremi
f. Syok hipovolemik
g. Asidosis
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian riwayat diare
b. Pengkajian status hidrasi: ubun-ubun, furgor kulit, mata, membran mukosa mulut.
c. Kaji tinja: jumlah., warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar.
d. Kaji intake dan output
e. Kaji berat badan
f. Kaji tingkat aktivitas anak
g. Kaji tanda-tanda vital
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan
encer.
b. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar.
c. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi human diare atau
kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran penyakit.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya
intake dan menurunnya absorpsi makanan dan cairan.
3. Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
mengatakan klien BAB elektrolit
mencret Iritasi usus
Keluarga klien
mengatakan klien BAB Paristaltik usus meningkat
> 3 x hari
Sari makan sulit diserapi
DO:
Konsistensi feces cair Sehingga air & garam
Turgor kulit jelek mineral terbawa ke dalam
Mata cekung usus
Kadar elektrolit
Cairan & elektrolit terbuang
melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan pemenuhan
Pasien mengatakan intestinal nutrisi
badanya lemas
DO: Fungsi intestinal terganggu
Frekuensi BAB > 3 x
sehari Terjadi p paristaltik usus
Pasien tampak lemah
Pasien muntah, mual Sari makanan banyak
Bising usus meningkat terbuang karena teransit time
sewaktu diauskultasi absorbsi berkurang
selama 1 menit
Sari-sari makanan terbuang
melalui feces
Kebutuhan nutrisi terganggu
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
b. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
5. Rencana Tindakan
No DX. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Kesiembangan cairan Observasi TTV Untuk menge-tahui
keseimbangan dan elektrolit dapat keadaan umum
cairan dan dipertahankan dalam Untuk menge-tahui
elektrolit ditandai batas normal Kaji kebutuhantanda-tanda
dengan: Mencret dapatcairan dehidrasi
DS: berkurang dalam Untuk meng-ganti
Keluarga kelienjangka waktu 1X24 Pemberian oralit 3xcairan
mengatakan klienjam sehari Agar mencret
BAB mencret Anjurkan banyakberkurang
Keluarga klien minum
mengatakan klien
BAB > 3 x hari
DO:
Konsistensi feces Konsistensi BAB
cair lunak
Turgor kulit jelek Turgor kulit baik
Mata cekung
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT: DIARE
DI DESA KARYA MULYA 02/08 – MAJASEM
CIREBON
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Gol. Darah : -
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Tgl. Pengkajian : 23 Juli 2006
Diagnosa Medis : Diare
B. Keluhan utama
Klien mengatakan klien mencret 5 x/hari
F. Keadaan Umum
1. Tingkat kesadaran : composmentis
Eye (mata) membuka tidak sepontan :5
Verbal :4
Motorik :6
15
2. Tanda – tanda vital :
Suhu : 37,5oC
Nadi : 90
Respirasi : 30Xmnt
TD : 130/90 mmHg
3. Penampilan umum : Klien tampak lemah
G. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1. Kepala : Bentuk simetris, rambut Beruban.
Mata : Bentuk simetris, cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan baik.
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi penciuman baik ditandai
dengan dapat membedakan bau terasi dengan balsem.
4. Mulut : Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.
elinga : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran baik ditandai klien masih
dapat merespon pertanyaan perawat dengan baik.
eher : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran KGB.
Dada : Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak terdengan ronci, bunyi jantung I dan II
normal, tidak terdengar bising
bdomen : Bentuk simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.
9. Ektremitas :
Ekstremitas atas
Tidak ada keluhan
Ektremitas bawah
Tidak ada keluhan
10. Integumen :Warna kulit putih, turgor kulit baik.
I. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostik
a. Tes darah:
HB : 9,5 g/dl
Leukosit : 10,300/dl
Trombosit : 38,6000/l
Limfosit : 32 %
Monosit : 0%
Haemotokrit : 28,3
b. Tes urin
Warna : Kuning
BD : I,036
pH : 6,0
Keton : 1 mg
Albumin : +
Reduksi : -
2. Pemberian Terapi
Oralit 1\4 bungkus perhari
Parasetamol 0,5 drof
Infus Rl 60 tetes per menit
Analisa Data
Data Fokus Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-
Keluarga kelien intestinal imbangan cairan &
mengatakan klien BAB elektrolit
Iritasi usus
mencret 5 x/hari
DO:
Paristaltik usus meningkat
Konsistensi feces cair
Konsistensi Kulit jelek Sari makan sulit diserapi
Mata cekung
Sehingga air & garam mineral
terbawa ke dalam usus
Cairan & elektrolit terbuang
melalui feces
DS: Masuknya bakteri dalam Gangguan pemenuhan
Keluarga mengatakan, intestinal nutrisi
Klien susah makan
Keluarga klien Fungsi intestinal terganggu
mengatakan klien
badanya lemas Terjadi p paristaltik usus
DO:
Pasien tampak lemah Sari makanan banyak terbuang
Pasien muntah karena teransit time absorbsi
Bising usus > BAB berkurang
menurun
Sari-sari makanan terbuang
melalui feces
Kebutuhan nutrisi terganggu
Diagnosa Keperawatan
c. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
d. Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
J. Rencana Tindakan
DX.
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Tupan: Observasi TTV Untuk menge-tahui
keseimbangan Kesiembangan cairan keadaan umum
cairan dan dan elektrolit dapat Untuk menge-tahui
elektrolit ditandai dipertahankan dalam Kaji kebutuhantanda-tanda
dengan: batas normal cairan dehidrasi
DS: Tupen: Untuk meng-ganti
Keluarga Mencret
kelien Pemberian oralit 3xcairan
dapat
mengatakan klienberkurang dalamsehari Agar mencret
BAB mencret 5jangka waktu 1x 24 Anjurkan banyakberkurang
x/hari jam minum
Konsistensi BAB
lunak
DO:
Konsistensi fecesKonsistensi bab lunak
cair Turgor kulit baik
Konsistensi Kulit
jelek
Mata cekung
2. Gangguan Tupan: Pemberian ASI Untuk meme-nuhi
Memperbaiki
pemenuhan nutrisi nutrisi
ditandai dengan: kebutuhan Pemberian susu
nutrisi Untuk memberi
DS: dalam keadaan tenaga pada klien
Keluarga normal Untuk mengetahui
mengatakan, KlienTupen: Observasi TTV keadaan umum
susah makan Nafsu makan pasien
Keluarga klienkembali normal
mengatakan klien Kebutuhan nutrisi
badanya lemas terpenuhi dalam
DO: waktu 4 hari
Pasien tampak
lemah
Pasien muntah
K. Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
No. TTD & Nama
Hari/Tanggal Jam Tindakan Keperawatan respon
DP perawat
DX Sabtu 08.00 Observasi TTV untuk mengetahui
I 23 Juli 2006 suhu normal klien
R: Suhu normal 36,5oC
T: Memberi therapi, oralit
R: Mencret masih tetap
T: Memberi cairan RL
10.00 Kebutuhan cairan belum
DX terpenuhi
II
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi keseimbangan
cairan dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit secara teori
ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan elektrolit tubuh perlu dijaga
keseimbangan. Dari kasusu yang ada ternyata berkurangnya cairan tubuh dapat
memberikan dampak yang negatif misal; kematian,fisiologis tubuh terganggu,
turgor kulit jelek dan mata cekung, dan untuk menanggulangi itu pada dasarnya
kita perlu cepat mengganti cairan tubuh itu dengan oralit dan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya cairan
tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah kami ini sifatnya hanya
mendukung terhadap permasalahan yang ada.
Adapun kritik yang membangun kami tambung.
B. Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para
mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses Asuhan
Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Jilid I. FKMI: Jakarta
Mansjoer Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Media Ausculapius:Jakarta
Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. CV. Sagung
Seto: Jakarta
Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek. Salemba
Medika: Jakarta
Diare adalah kehilangan cairan dan ekolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu
kali atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau cair.
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti malabsorbsi. Diare
sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada system gastrointestinal atau penyakit
lain di luar saluran pencernaan. Tetapi sekarang lebih dikenal dengan “penyakit diare” karena
dengan sebutan penyakit diare akan mempercepat tindakan penanggulangan. Penyakit diare
terutam pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila
terlambat.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya karena faktor malabsorbsi, tetapi
perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan cuci tangan untuk mencegah infeksi
serta tempat pakaian kotor tersendiri. Masalah pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko
terjadi gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan rasa
aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa maupun orang tua
(lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan disebabakan oleh infeksi. Oleh karena itu
penulis merasa tertarik untuk menerapkan asuhan keperawatan diare pada pasien S.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat memperoleh gambaran nyata atau informasi tentang asuhan keperawatan pada
pasien diare.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, membuat
diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
melakukan evaluasi keperawatan pada pasien diare.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini ditulis dengan metode deskriptif dengan
teknik pengumpulan data, wawancara dan pemeriksaan fisik.
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
1. Pengertian
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
2. Etiologi
a. Infeksi (virus, bakteri dan parasit)
b. Non Infeksi
Alergi makanan : susu, protein
Gangguan metabolic atau mal-absorbsi
Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
Penyakit gangguan endokrin
Emosional atau stress
Menurunnya daya tahan tubuh
Kekurangan gizi
Obat-obatan : antibiotika
3. Patofisisologi
Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari
gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
Cairan sodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekrtraseluler ke dalam tinja,
sehingga mengakibatkan dehidrasi dan dapat terjadi asidosis metabolic.
Transportasi aktif akibat rangsangan taksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit.
Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan
elektrolit.
Peradangan akan terjadi penurunan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan
elektrolit serta bahan-bahan makanan.
Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat :
- Muntah - Demam
-Diare -Hiperventilasi
Ketidakseimbangan elektrolit
Disfungsi selulere
Syok hipovolemik
Kematian
Derajat Dehidrasi
1. Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini
Latergi atau tidak sabar
Mata cekung
2. Dehidrasi dingin
Gelisah, mudah marah
Mata cekung
Haus, banyak minum
Cubitan kerut kembalinya sangat lambat
3. Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/ sedang
5. Pemeriksaan Diagnostic
6. Penatalaksanaan
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
: S
: 65 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/ Indonesia
: Sawalan
: -
: Tidak bekerja
: Pada saat pengkajian ps mengeluh / mengatakan badannya lemas dan diare
n sekarang: Ps mengatakan diare tanggal 3 Februari 2006 setelah makan seiang. Ps mengatakan makan sesuai
menu seperti biasa. Ps mengatakan belakangan ini di kamarnya banyak terdapat lalat. Ps BAB
lebih dari 5 kali dengan kensistensi encer. Ps tidak menatakan kondisinya kepada keluarganya,
akhirnya sore tanggal 3 Februari 2006 Ps diberikan perawatan khusus
n dahulu : Ps menatakan dulu pernah diare tapi hanya 2 hari setelah minum obat anti diare Ps langsung
sembuh. Ps pernah masuk rumah sakit karena kecelakaan.
n : Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular.
2. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit ps mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu pagi bubur, satu gelas kopi dan
kue. Siang dan malam nasi, lauk, sayur dan kadang buah, makan habis satu porsi tiap makan.
Minum 6-7 gelas/ hari
Saat sakit pasien mengatakan selalu lapar tapi nafsu makan berkurang. Ps hanya makan setengah
porsi dari biasanya, minum 6-7 gelas/ hari.
b. Pola Tidur/ Istirahat
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22.00 sampai 05.00. ps terbiasa tidur siang
selama 2 jam
Saat sakit ps mengatakan tidur sering terjaga karena merasa kurang nyaman dengan keadaannya.
Ps mengatakan mulai dapat tidur pukul 20.00 sampai04.00 ps sering terbangun dimalam hari.
c. Pola Aktifitas
Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan aktifitasnya tidak begitu terganggu. Ps masih bisa
memenuhi kebutuhannya secara mandiri seperti mandi, makan, hanya pada saat sakit ps
mengatakan kebanyakan istirahat.
d. Pola Eliminasi
Sebelum sakit ps mengatakan biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi feses lembek, warna
kuning. BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning, bau pesing
Saat sakit pasien mengatakan diare dengan konsistensi encer, bau, warna kakuningan. Lendir tidak
ada, darah tidak ada Ps mengatakan BAB kurang lebih sudah 5 kali sehari. BAK tidak mengalami
perubahan 4-5 kali sehari.
e. Pola Koping
sebelum sakit ps mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya dengan orang lain, ps
berusaha mengatasi sendiri tanpa bantuan orang lain
saat sakit ps menatakan selalu menceritakan masalahnya dengan orang lain (keluarga). Dalam
mengatasi masalahnya ps meminta bantuan keluarga
f. Pola kognitif
Ingatan pasien menurun. Bila ditanya sesuatu pasien berusaha keras mengingatnya kembali
g. Konsep diri
Sebelum sakit ps selalu tampak ceria, dapat memenuhi kebutuhannya dengan mandiri seperti
mandi, makan, pasien banyak bicara (cerewet) tapi pada saat sakit pasien lebih banyak diam,
mengurung diri di kamar. Ps mengetakan tidak percaya diri, merasa tidak berguna dengan kondisi
seperti ini.
h. Pola reproduksi
Pasien mengatakan empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Ps mengatakan tidak
menstruasi lagi (menopause) ps sudah memiliki 5 orang cucu.
i. Hubungan dengan masyrakat
Hubungan ps dengan masyarakat baik.
j. Pola kepercayaan (spiritual)
Pasien beragama Hindu dan bisa biasa sembahyang setiap hari pada pagi hari. Saat sakit pasien
hanya berdoa di tempat tidur
3. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
TB/ BB : 160 Cm / 59 Kg
b. Vital Sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 72x/mnt
Pernafasan : 20 x/ mnt
Suhu : 36.7 0C
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada
5. Analisa Data
6. Rumusan Masalah
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare b/d malabsorbsi kekurangan Volume cairan b/d Diare (BAB encer) d/d ps mengatakan diare
lebih dari 5 kali, konsistensi feses encer. Ps tampak pucat, mukosa bibir kering. Karena volume
cairan b/d kehilangan volume cairan secara aktif.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pola makan terganggu d/d ps
mengatakan makanan habis setengah porsi, nafsu maka berkurang, ps tampak lemas, perut
cekung. Keseimbangan nutrisi : dari kebutuhan b/d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan.
3. Gangguan pola tidur b/d nyeri d/d ps mengatakan cemas dengan keadaannya. Ps mengatakan
sering terbangun di malam hari. Ps tampak gelisah dan muka pucat. Gangguna pola tidur b/d
mual.
3. INTERVENSI
4. IMPLEMENTASI
Ps
mengatakan makan habis
setengah porsi, nafsu makan
Pk. 15.00 Dx II Mengkaji intake dan outputmenurun, ps tampak pucat, Mhs
makanan mukosa bibir kering.
Mengajurkan ps untuk
Tekanan Darah 130/80mmHg RR :
Pk. 19.30 Dx III berdoa sebelum tidur 20 x/mnt Prwt
Nadi : 72 x/mnt
Suhu : 36.50C
5. EVALUASI
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
4. Diare adalah kehilangan cairan dan elekrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu
kali lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
5. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam beberapa jam
sampai 7 atau 14 hari.
6. Diare dapat disebabkan oleh infeksi baik virus maupun bakteri dan tanpa infeksi (non infeksi)
7. Pada Ps S setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam ps mengatakan tidak diare
lagi, semua masalah ps dapat teratasi.
KASUS
Pada tanggal 22 Juni 2010, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan keluhan diare
selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer
berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan klien
panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan
makanan pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,5 C
Keadaan umum : Lemah
Mukosa bibir kering
PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gadung 1
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
hubungan dengan klien : Anak klien
alamat : Gadung 1
a. Keluhan Utama
Klien menyatakan diare 2 hari.
1 – 2x / hari, dengan
2. Pola Eliminasi konsisten lunak dan 4 – 5x / hari, dengan konsisten
BAB berwarna kuning cair
Keramas
Gosok Gigi
Ganti Pakaian
a. Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian
b. Konsep Diri
- Body image
Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan dari Tuhan
- Self Ideal
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat beraktivitas seperti biasa dan dapat
berkumpul dengan keluarganya kembali.
- Self Esteem
Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat
- Role Performance
Klien di rumahnya berperan sebagai ibu rumah tangga
- Self Identify
Klien adalag seorang ibu dengan tiga orang anak dan seorang istri dari seorang suami
c. Interaksi Sosial
Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d. Spiritual
Klien beragama Islam.
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
d. Kepala
- Ekspresi Wajah : Tenang
- Rambut : Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
- Wajah : Simetris, tidak ada luka
a : Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara spontan
- Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret.
- Mulut : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
er : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis
e. Thorax
- Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dullnes
- Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur
f. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk perut datar
- Auskultasi : Bising usus 14x / menit
- Perkusi : Suara hipertimpani
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
g. Ekstermitas
- Atas : Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan, tonus otot 5 I 5
- Bawah : Jari lengkap, tonus otot 5I5
ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastroenteritis
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastrointeritis
No DIAGNOSA MEDIS
Nama : Ny.S
Dx.Medis : Gastroenteritis
5. Mengkolaborasikan
dengan dokter
DAFTAR PUSTAKA
- Lynda Juall Carpenito R.N., M.S.N., Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
- Mi Ja Kim, Gertrude K. McFarland, Audrey M. McLane, Diagnosa Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1994
- Marilynn E/ Doengoes, Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3, Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
1999
- Potter & Perry, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005