You are on page 1of 1

Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Pusat Kesehatan Masyarakat

Tirtajaya Periode Januari sampai dengan Juli 2017

Oscar Wiradi Putera

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Email: puteraoscar@yahoo.co.id

Abstrak

Menurut UNICEF (2012) di dunia satu pertiga kematian balita disebabkan gizi buruk.Hasil Riskesdas tahun
2007,2010 dan 2013 membuktikan bahwa di Indonesia masih ditemukan masalah-masalah terkait gizi antara
lain tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita,tingginya prevalensi anak pendek dan
sangat pendek (stunting) pada anak balita,meningkatnya kecenderungan gizi lebih pada berbagai kelompok
umur,tingginya bayi yang terlahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan rendahnya pengetahuan dan
sikap perilaku gizi seimbang pada berbagai kelompok umur. Di Puskesmas Tirtajaya, evaluasi program
pemberian makanan tambahan pada balita pada periode Januari sampai dengan Juli 2017 didapatkan hasil
pada persentase cakupan pelaksanaan program sebesar 38,92 % dari target 58,33% dan cakupan evaluasi balita
yang diberikan makanan tambahan hanya 56,25 % dari target 100 %. Penyebab belum tercapainya program
adalah karena masih belum maksimalnya kegiatan promosi pentingnya pemberian makanan tambahan, terutama
dalam kegiatan sosialisasi kepada sasaran. Alat bantu promosi seperti leaflet, poster, dan lembar balik juga tidak
ada. Puskesmas diharapkan bisa meningkatkan kegiatan promosi pemberian makanan tambahan terutama untuk
menyediakan alat bantu, juga dapat dibuat buku resep pembuatan makanan tambahan untuk memenuhi
kebutuhan gizi balita di rumah dan memaksimalkan pemberian makanan tambahan melalui kunjungan rumah.

Kata kunci: Gizi buruk, Gizi Kurang, Balita, Makanan Tambahan

iii

You might also like