You are on page 1of 49

2. 2.

25 - PS

P anduan
elaksanaan

Imbal Swadaya SMK SBI

Direktorat Pembinaan SMK


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional i
KATA PENGANTAR

Kebijakan pokok Departemen Pendidikan Nasional untuk


mewujudkan (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2)
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing (3) penguatan
tatakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik, menjadi dasar
pelaksanaan program-program tahun 2007 pada Direktorat
Pembinaan SMK.

Program/kegiatan pada Direktorat Pembinaan SMK yang


disampaikan melalui bantuan Imbal Swadaya atau Subsidi
disalurkan langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Institusi
lain sehingga setiap bantuan yang sampai ke SMK/Institusi lain
diharapkan memiliki dampak manfaat yang langsung menyentuh
pada kebutuhan sekolah.

Panduan Pelaksanaan ini memberikan penjelasan tentang deskripsi


program bantuan, persyaratan yang harus dipenuhi, organisasi
pelaksana program, mekanisme pelaksanaan, pemanfaatan dana,
ketentuan pertanggungjawaban keuangan, dan sistem pelaporan
hasil pelaksanaan. Oleh karena itu, setiap SMK/Institusi lain yang
akan mengusulkan dan menjalankan program ini agar memahami
terlebih dahulu Panduan Pelaksanaan ini untuk menjamin
kesesuaian keberhasilan pelaksanaan program di SMK yang lebih
efektif, efisien, dan akuntabel.
i
Selanjutnya, apabila dalam Panduan Pelaksanaan ini terjadi
kekurangan atau kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai ketentuan
yang berlaku.
Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan menyampaikan pemikirannya dalam pembuatan
Panduan Pelaksanaan ini.

Jakarta, Februari 2007


Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno


NIP. 131 415 680

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Tujuan..............................................................................2
C. Dasar Hukum....................................................................2
D. Sasaran Program...............................................................3
E. Hasil yang Diharapkan.......................................................3
F. Nilai Imbal........................................................................4
G. Karakteristik Dana Bantuan................................................4

BAB II
PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB.......6
A. Organisasi.........................................................................6
B. Tugas dan Tanggung Jawab...............................................6

BAB III
KETENTUAN PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
DANA....................................................................................11
A. Ketentuan Penggunaan Dana...........................................11
B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana........................... 11

BAB IV
PERSYARATAN, MEKANISME PROSEDUR PENGAJUAN.......13
DAN PENYALURAN DANA.....................................................13
A. Persyaratan SMK Calon Penerima Bantuan........................13
B. Mekanisme Pengajuan Proposal……………………………………..14
C. Penyaluran Dana.............................................................15
D. Jadwal Kegiatan..............................................................16

iii
BAB V
PELAPORAN..........................................................................17

BAB VI
PENUTUP..............................................................................18

LAMPIRAN............................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sasaran Rencana Strategis Direktorat


Pembinaan SMK tahun 2005-2009 adalah terwujudnya 443
SMK Bertaraf Internasional (SBI) yang tersebar di seluruh
kabupaten/kota. Pengembangan SMK bertaraf
internasional dimaksudkan untuk mempersiapkan SMK
memasuki era perdagangan bebas yang menuntut
kemampuan bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Pada akhirnya, pengembangan SMK Bertaraf Internasional
tersebut diharapkan akan lebih menjamin keterserapan
tamatan pada lapangan kerja yang relevan baik di dalam
maupun di luar negeri.

Program pengembangan SMK Bertaraf Internasional


dilandasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
50 yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf
internasional.

Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK pada tahun


anggaran 2007 akan memberikan dana imbal swadaya
kepada 170 SMK untuk mempercepat pencapaian SMK
Bertaraf Internasional sesuai dengan profil yang
ditetapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu disusun


Panduan Pelaksanaan Imbal Swadaya bagi SMK yang akan
dikembangkan menjadi SMK bertaraf internasional.
1
B. Tujuan

Mengembangkan SMK untuk mencapai taraf internasional


sesuai dengan profil akhir SMK Bertaraf Internasional
(lampiran 2).

C. Dasar Hukum

Dasar hukum pemberian subsidi pembinaan SMK Bertaraf


Internasional dilandasi ketentuan perundangan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI No. 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang RI No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang RI No. 15 tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
5. Undang-Undang RI No. 8 tahun 2005 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang RI No. 18 tahun 2006 tentang APBN
tahun 2007;
7. Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi
sebagai Daerah Otonom;
8. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004
– 2009;
10. Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Perpres No. 85 tahun 2006 ;
2
11. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 134/PMK.06/2005
tentang Pedoman Pembayaran APBN
12. Kepmendiknas No 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah;
13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.
66/PB/2005 tentang mekanisme pembayaran atas
beban APBN;
14. Surat Dirjen Mandikdasmen No. 905/C1.C3/KU/2006
tanggal 13 Februari 2006 tentang Nomor
Rekening Sekolah;
15. Renstra Depdiknas 2004 – 2009;
16. Road Map Direktorat Pembinaan SMK 2006 – 2010.

D. Sasaran Program
Sasaran kegiatan ini adalah 170 (seratus tujuh puluh) SMK
yang akan dikembangkan menjadi SMK Bertaraf
Internasional; terdiri atas 159 SMK tahap pemantapan
(Akan Dilakukan Evaluasi Kemajuan dan Keterlaksanaan
Program tahun Sebelumnya) dan 11 SMK tahap
pengembangan (akan dilakukan evaluasi proposal dan
verfikasi potensi awal minimal).

E. Hasil yang Diharapkan


Tercapainya SMK bertaraf internasional melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap Pengembangan (Development) :
 Penerapan Sistem Manajemen mutu ISO 9001 :
2000;
 Penyusunan KTSP dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris seluruh program keahlian;
 Pembelajaran berbasis kompetensi;
 Pelaksanaan pembelajaran untuk 4 mata pelajaran
produktif menggunakan pengantar bahasa Inggris;
 Pengembangan program praktik kerja industri;
3
 Penyusunan modul dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris;
 Promosi dan pemasaran sekolah bertaraf
internasional;
 Penataan lingkungan;
 Pengembangan website atau jaringan informasi
sekolah.

2. Tahap Pemantapan (Establishment):


 Maintenance Sistem Manajemen Mutu;
 Pembelajaran menggunakan bahasa Inggris atau
bahasa asing lainnya;
 Pengembangan program kerja praktek kerja industri;
 Pembelajaran berbasis produksi;
 Pengembangan sertifikasi internasional;
 Kemitraan (student and teacher exchange program);
 Program kompetisi siswa tingkat internasional
 Peningkatan displin

F. Nilai Imbal
1. Nilai Imbal : Rp 450.000.000,00 (empat ratus lima
puluh juta rupiah).
2. Nilai Pendamping : Penerima Imbal Swadaya ini wajib
menyediakan dana pendamping minimal 20% dari
Rp. 450.000.000,- atau Rp. 90.000.000,-.

G. Karakteristik Dana Bantuan


1. Bantuan ini bersifat imbal swadaya sebagai pemicu
(trigger) bagi pemerintah daerah dan sekolah dalam
rangka pengembangan SMK yang dikembangkan
menjadi SMK Bertaraf Internasional. Melalui pola ini
diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota dan
penyelenggara pendidikan dapat termovitasi
menyediakan dana pendamping.

4
2. Imbal swadaya Sekolah Bertaraf Internasional
dari Pemerintah diberikan secara kompetitif melalui
proses verifikasi.
3. Dana imbal disalurkan dengan cara
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara
(Pemerintah Pusat c.q Departemen Keuangan) ke
Rekening Sekolah (bukan atas nama pribadi atau
yayasan)
4. Dana imbal swadaya secara penuh/utuh tanpa
potongan pajak baik dari Kas Umum Negara maupun
ke Rekening Sekolah. Kewajiban pajak atas
penggunaan dana imbal diselesaikan oleh sekolah
penerima dana subsidi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Dana imbal swadaya harus dikelola secara
benar dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang
berlaku, dengan menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan demokratis.

5
BAB II
PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi

Pelaksanaan program SMK Bertaraf Internasional


melibatkan berbagai unsur sebagai berikut :
1. Direktorat Pembinaan SMK,
2. Dinas Pendidikan Provinsi,
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
4. Komite sekolah,
5. SMK,
6. Tim Pelaksana

B. Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap unsur yang terlibat dalam Pengembangan SMK


bertaraf internasional sebagaimana tersebut di atas
memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

1. Direktorat Pembinaan SMK

a. Menyiapkan panduan pelaksanaan pemberian


bantuan imbal swadaya.
b. Mensosialisasikan program kepada Dinas
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
Kab/Kota.
c. Melakukan seleksi sekolah melalui proposal yang
diusulkan.
d. Melakukan evaluasi kinerja/profil dan verifikasi ke
sekolah yang telah lulus seleksi proposal untuk
melihat kesesuaian antara proposal dengan
kenyataan serta untuk mendapatkan informasi
tambahan yang diperlukan.

6
e. Menetapkan SMK sebagai sekolah yang menjadi
SMK Bertaraf Internasional.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terpadu
terhadap pelaksanaan program imbal swadaya.
g. Melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan
program imbal swadaya.

2. Dinas Pendidikan Provinsi

a. Mensosialisasikan program pengembangan SMK


bertaraf internasional kepada SMK dan pihak-pihak
terkait.
b. Bersama dengan Dit. Pembinaan SMK melakukan
verifikasi calon SMK yang menjadi SMK bertaraf
internasional.
c. Memberikan masukan dan saran terhadap
pelaksanaan pengembangan program.
d. Melakukan supervisi sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

a. Bertanggungjawab terhadap keberhasilan


pelaksanaan program.
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan agar
program dapat terlaksana sejalan dengan
pembangunan daerah.
c. Bersedia pengusulan pengalokasian dana sharing
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana
ketentuan tersebut di atas.
d. Menelaah proposal pengembangan program SMK
Bertaraf Internasional yang disusun dan diajukan
oleh SMK.
e. Menyetujui dan mengesahkan proposal yang dinilai
berpotensi menjadi SBI.
7
f. Merekomendasikan penyelenggaraan program SMK
Bertaraf Internasional.
g. Melakukan pembinaan dan evaluasi kepada sekolah
dalam pelaksanaan program agar tepat sasaran
serta tepat waktu.
h. Melaporkan hasil pembinaan dan evaluasi kepada
Bupati/Walikota dengan tembusan ke Dit.
Pembinaan SMK.
i. Secara sistematis mendorong sekolah
meningkatkan komponen-komponen pendidikan
agar dapat mencapai profil SMK Bertaraf
Internasional mengalokasikan dana operasional
pendidikan dalam APBD

4. Komite Sekolah
a. Bersama dengan sekolah menyusun proposal
pengembangan program SMK Bertaraf
Internasional.
b. Bersama dengan sekolah membentuk tim
pelaksana program pengembangan SMK Bertaraf
Internasional.
a. Bersama dengan sekolah menyusun dan
mengirimkan laporan pelaksanaan program SBI
tahun sebelumnya kepada Dit. PSMK dengan
tembusan dinas pendidikan kab/kota.
b. Bersama dengan sekolah menyerahkan laporan
teknis kegiatan dan administrasi untuk
pertanggungjawaban penggunaan dana imbal
kepada Dit. PSMK dengan tembusan dinas
pendidikan kab/kota.

8
5. SMK
SMK Tahap Pengembangan:
a. Bersama dengan komite sekolah menyusun
proposal pengembangan program SMK Bertaraf
Internasional.
b. Mengirimkan proposal yang telah mendapat
persetujuan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota ke Dit. Pembinaan SMK dengan tembusan ke
Dinas Pendidikan Provinsi.
c. Memiliki/membuka rekening sekolah pada bank
pemerintah.
d. Bersama dengan komite sekolah membentuk tim
pelaksana program pengembangan SMK Bertaraf
Internasional.

SMK Tahap Pemantapan:


a. Memiliki/membuka rekening sekolah pada bank
pemerintah.
b. Bersama komite sekolah menyusun dan
mengirimkan laporan pelaksanaan program SBI
tahun sebelumnya kepada Dit. PSMK dengan
tembusan dinas pendidikan kab/kota.
c. Bersama komite sekolah menyerahkan laporan
teknis kegiatan dan administrasi untuk
pertanggungjawaban penggunaan dana imbal
kepada Dit. PSMK dengan tembusan dinas
pendidikan kab/kota.

6. Tim Pelaksana

Tim Pelaksana adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan


Komite bersama SMK dengan keanggotaan terdiri dari
unsur SMK (Pemimpin/bukan Kepala Sekolah, Guru,
Tenaga Kependidikan), dan Komite.

9
Adapun tugas dan tanggungjawabnya adalah sbb:
a. Menyusun rencana program pelaksanaan
b. Menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB)
c. Menyusun jadwal pelaksanaan
d. Melaksanakan kegiatan
e. Menyampaikan laporan kepada komite dan SMK.

10
BAB III
KETENTUAN PENGGUNAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN DANA

A. Ketentuan Penggunaan Dana

Ketentuan penggunaan dana imbal adalah sebagai berikut:


1. Bantuan (imbal swadaya) akan disalurkan kepada
pihak sekolah melalui rekening sekolah sebesar Rp
450.000.000,00 (empat ratus lima puluh juta rupiah).
2. Dana imbal harus sudah mulai dimanfaatkan/
dibelanjakan selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari
kerja setelah dana diterima di rekening sekolah.
3. Dana imbal dan dana pendamping (sharing) digunakan
dalam rangka pencapaian profil SMK Bertaraf
Internasional dan penggunaannya dapat diarahkan
sesuai dengan School Development and Investment
Plan (SDIP) dan profil SMK Bertaraf Internasional yang
telah disetujui.
4. Dana imbal SMK Bertaraf Internasional yang diterima
harus selesai dipertanggungjawabkan 3 bulan dihitung
mulai dana diterima di rekening sekolah.

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

Pertanggungjawaban pengelolaan penggunaan dana imbal


swadaya harus memperhatikan antara lain:
1. Setiap penggunaan dana imbal swadaya hanya
diperuntukkan untuk pekerjaan yang prioritas dan
mengutamakan kualitas serta harus

11
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara fisik
dan administrasi.
2. Setiap penerimaan dan pengeluaran uang harus
dicatat/dibukukan, dilengkapi bukti yang
ditandatangani oleh pihak yang berwenang
mengeluarkan dana imbal swadaya.
3. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus
dibubuhi materai yang cukup sesuai ketentuan yang
berlaku. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian
mengenai peruntukkannya (misalnya pembelian
barang atau jasa) yang dibayarkan dan diberi tanggal
dan nomor bukti pengeluaran.
4. Memungut dan menyetor pajak-pajak atas
pembayaran honor/ pembelian/pengadaan/
penggandaan barang dalam jumlah tertentu sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan di setor ke Kas
Negara.
5. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan program imbal swadaya ini secara
administrasi kepada Direktorat Pembinaan SMK.

12
BAB IV
PERSYARATAN, MEKANISME PROSEDUR PENGAJUAN
DAN PENYALURAN DANA

A. Persyaratan SMK Calon Penerima Bantuan


1. SMK Tahap Pengembangan:

a. Memiliki profil sesuai dengan potensi awal minimal


(entry point) yang telah ditetapkan;
b. Ada komitmen dari bupati/walikota agar tetap
mempertahankan kepala sekolah SBI;
c. Memiliki program pengembangan sekolah menjadi
Sekolah Bertaraf Internasional (sebelumnya
disebut School Development and Investment
Plan/SDIP);
d. Surat Persetujuan Calon SMK Bertaraf Internasional
dari Pemerintah Kabupaten/kota;
e. Dinyatakan layak berdasarkan hasil penilaian
proposal, dan verifikasi sekolah oleh Tim yang
dibentuk oleh Direktorat;
f. Bersedia menyiapkan dana pendamping minimal
20% dari nilai imbal swadaya yang diterima
sekolah pada saat penandatanganan Surat
Perjanjian.

2. SMK Tahap Pemantapan:

a. Menyerahkan laporan pelaksanaan program


pengembangan SBI tahun sebelumnya, dan
ditetapkan berpotensi/layak menjadi sekolah yang
13
bertaraf Internasional melalui Surat Keputusan
Direktur Pembinaan SMK
b. Dinyatakan layak berdasarkan hasil evaluasi
profil/kinerja dan verifikasi sekolah;
c. Bersedia menyiapkan dana pendamping minimal 20
% dengan nilai imbal swadaya yang diterima
sekolah pada saat penandatanganan Surat
Perjanjian (atau sesuai kesepakatan).

B. Mekanisme Pengajuan Proposal

1. SMK Tahap Pengembangan:


a. Proposal SDIP sekolah lengkap dengan data
pendukung, disampaikan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk mendapatkan pengesahan.
b. Dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan
pengkajian kelayakan proposal dan memberikan
pengesahan.
c. Sekolah mengirim proposal SDIP ke Direktorat
Pembinaan SMK, dan tembusannya disampaikan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi.
d. Tim Penilai melaksanakan penilaian kelayakan
proposal yang dibuktikan dengan Berita Acara
Penilaian.
e. Direktur Pembinaan SMK menetapkan sekolah
penerima bantuan.
f. Direktorat Pembinaan SMK bersama dengan Kepala
Sekolah menandatangani Surat Perjanjian
Kerjasama dengan diketahui oleh Komite Sekolah
dan Kepala Subdit Pembelajaran.

2. SMK Tahap Pemantapan:


a. Calon SMK BI Pemantapan harus menyerahkan
laporan pelaksanaan program SMK BI tahun 2006;

14
b. Direktorat Pembinaan SMK melakukan evaluasi
kinerja/profil dan verifikasi ke sekolah.
c. Direktorat Pembinaan SMK menetapkan SMK untuk
dikembangkan menjadi SMK bertaraf internasional
berdasarkan hasil evaluasi laporan, evaluasi kinerja
dan verifikasi sekolah.
d. Direktur Pembinaan SMK menetapkan sekolah
penerima bantuan.
e. Direktorat Pembinaan SMK bersama dengan Kepala
Sekolah menandatangani Surat Perjanjian
Kerjasama dengan diketahui oleh Komite Sekolah
dan Kepala Subdit Pembelajaran.

C. Penyaluran Dana

Dana Imbal Swadaya disalurkan langsung ke rekening


sekolah melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Direktur Pembinaan SMK selaku penanggung jawab
kegiatan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan
Sekolah yang terseleksi sebagai calon penerima
bantuan Imbal Swadaya;
2. Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan
Koordinasi/Konsultasi dengan Sekolah calon penerima
bantuan Imbal untuk penandatanganan Surat
Perjanjian Kerjasama dan dokumen administrasi
lainnya yang diperlukan;
3. Direktorat Pembinaan SMK memproses pencairan dana
bantuan Imbal Swadaya dengan cara pemindahbukuan
dari rekening Kas Umum Negara (Pemerintah
Pusat/Provinsi c.q Departemen Keuangan) ke Rekening
sekolah.

15
D. Jadwal Kegiatan

April Mei Juni Juli Agustus


Tahapan
No II I II I II I I II I II
Pelaksanaan I II IV I IV I I IV I IV
I I I I I V I I I I
1 Sosialisasi
2 Penerimaan
Proposal
3 Penilaian
Proposal
4 Evaluasi
kinerja/verifikasi
5 Penetapan
6 Penyaluran dana

16
7 Monev dan
Pelaporan

17
BAB V
PELAPORAN

1. Sekolah bersama komite sekolah harus membuat laporan


pertanggungjawaban keuangan setiap 3 (tiga) bulan sekali
dan disampaikan kepada Direktorat Pembinaan SMK Jakarta
dengan dilampiri copy bukti pengeluaran dan bukti
penyetoran pajak terkait yang meliputi:
 Laporan Awal Pelaksanaan Program;
 Laporan Perkembangan/ Kemajuan Pekerjaan;
 Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Laporan harus sudah diterima oleh Direktur Pembinaan SMK,
Jakarta paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan
setelah dana imbal tersebut digunakan.
3. Laporan dibuat rangkap 4 (empat), dijilid rapi, 1 (satu) asli
untuk Komite Sekolah, 1 (satu) copy untuk Sekolah, 1 copy
untuk Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan 1 copy untuk
Dit. Pembinaan SMK Jakarta.

18
BAB VI
PENUTUP
Mengembangkan SMK menuju Bertaraf Internasional memerlukan
dukungan sumberdaya yang sangat banyak dan berkesinambungan.
Hal ini menggambarkan bahwa pencapaian Profil SMK Bertaraf
Internasional tidak mudah. Akan tetapi perlu disadari bahwa
mempertahankan taraf internasional yang telah dicapai akan lebih
sulit daripada mencapainya. Untuk itu SMK perlu melakukan upaya
yang terus menerus agar predikat yang telah diperoleh dapat
bertahan.

Kemandirian sekolah merupakan tujuan utama dari program SMK


Bertaraf Internasional. Bila SMK telah mencapai predikat bertaraf
internasional, diharapkan dapat mempertahankan kesinambungan
pengembangannya meskipun tanpa subsidi dari pemerintah pusat.
Imbal Swadaya SMK Bertaraf Internasional kiranya dapat
mendorong/ memotivasi SMK untuk mengoptimalkan pemberdayaan
sumberdaya yang ada untuk menjadi SMK yang mandiri.

Dengan tersusunnya panduan pelaksanaan ini mudah-mudahan


dapat membantu sekolah atau instansi terkait dalam proses
pengajuan proposal Swadaya SMK Bertaraf Internasional.

Dengan berpedoman pada panduan pelaksanaan, diharapkan


sekolah dalam mengajukan proposal mengacu pada rambu-rambu
yang telah ditetapkan sehingga dalam pelaksanaannya dapat
berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan yang
diharapkan.

Layanan Informasi :
Subdit Pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah
Telp/Fax : 021-5725474

19
LAMPIRAN

20
Lampiran 1

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL

I. Abstraksi
II. Pendahuluan
1) Dasar dan latar belakang Penyusunan SDIP
2) Tujuan penyiapan SDIP – untuk meningkatkan mutu Program
Keahlian yang ingin dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI)
3) Output yang dihasilkan (Rencana Pengembangan Sekolah;
Rencana Investasi Sekolah; Proposal Pengembangan Sekolah;
Proposal Investasi Sekolah)
4) Lingkup SDIP
5) Standard yang dipergunakan untuk SBI (akan dilampirkan juga
standard SBI untuk Program Keahlian yang akan
dikembangkan) dan mengapa dipergunakan standard tersebut
6) Kondisi nyata SMK (garis besar dan untuk core profile)
7) Asumsi-asumsi yang dipergunakan
8) Proses Penyiapan SDIP

III. Rumusan SDIP


1) Perumusan Target dan Program Pengembangan
a. Ringkasan Target dan Program Pengembangan
b. Rincian
2) Perumusan Rincian Kegiatan Pengembangan
3) Perumusan Anggaran Pengembangan
a. Anggaran Pengembangan per komponen/DT/Program dan
alokasi sumber dana
b. Lampiran (rincian per jenis rincian kegiatan)
IV. Penentuan urutan prioritas
V. Rumusan Proposal
1) Perumusan Target dan Program Pengembangan
a. Ringkasan Target dan Program Pengembangan
b. Rincian
2) Perumusan Rincian Kegiatan Pengembangan
3) Perumusan Anggaran Pengembangan
a. Anggaran Pengembangan per komponen/DT/Program
b. Lampiran (rincian per jenis rincian kegiatan)

21
VI. Kesimpulan

22
Lampiran 2
PROFIL AKHIR SMK BERTARAF INTERNASIONAL (SBI)
(Berlaku untuk Program Keahlian yang Dikembangkan)

KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR


A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
2. Program Adaptif, menggunakan kurikulum yang berlaku; dan atau
berdasarkan kesepakatan dengan Mitra internasional bagi (sesuai
dengan standar kompetensi masing-masing program keahlian,
terlampir)
3. Program Produktif, menggunakan kurikulum sesuai dengan
standard internasional yang disepakati bersama dengan Mitra
Internasional (sesuai dengan standar kompetensi masing-masing
program keahlian, terlampir)
B. Bahan Ajar 1. Setiap pemelajaran harus menggunakan modul (tertulis atau
Interaktif) dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia.
2. Setiap siswa memiliki dan menggunakan satu paket modul untuk
setiap pemelajaran
C. Buku Pegangan 1. Setiap siswa harus memiliki Buku Pegangan untuk setiap mata
diklat yang pokok
2. Setiap guru harus memiliki Buku Pegangan sesuai dengan
spesialisasi mata diklat yang diajarkan

23
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
D. Adminitrasi Pengajaran dan
Proses Belajar Mengajar
D.1 Satuan Acara Pemelajaran 1. Setiap guru harus menggunakan SAP untuk setiap pemelajaran
(SAP) dalam Bahasa Indonesia (dalam Bahasa Inggris jika diperlukan
oleh MI).
2. Untuk mata diklat Bahasa Inggris, SAP harus disiapkan dalam
Bahasa Inggris

D.2. Jadwal Pemelajaran dan Adanya jadwal pemelajaran dan jurnal pelaksanaan kegiatan
Jurnal normatif, adaptif dan produktif yang telah disepakati bersama dengan
MI

D.3. Buku Legger Adanya buku legger yang komprehensip

D.4. Proses Pemelajaran 1. Proses pemelajaran dilaksanakan dengan pendekatan competency


based dan production based.

2. Pemelajaran adaptif (untuk Mata diklat bahasa inggris) dan


produktif menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.

3. Dalam pemelajaran praktek satu siswa menggunakan satu


alat/mesin.

24
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
4. Dalam pemelajaran praktek satu guru membimbing maksimal 12
siswa
5. Sistem pemelajaran harus kelas berpindah (moving class)

6. Setiap siswa harus memiliki Kartu Rencana Studi (KRS)

7. Proses pemelajaran dilakukan dengan pendekatan sistem ganda


(industri dan sekolah)

8. Setiap guru produktif, adaptif, dan normatif harus bersertifikat


kompetensi dibidangnya

9. Menerapkan berbagai metode pemelajaran yang inovatif, kreatif,


edukatif, produktif, dan kontruktif sesuai dengan jenis komptensi
yang akan dicapai.

1. Sistem penilaian harus menggunakan Competency Based


Assessment
D.5. Assesment (Penilaian)
2. Setiap siswa harus memiliki Kartu Hasil Studi (KHS), Transkrip
Nilai, Portfolio, Skill Paspor, Buku Induk Kompetensi

3. Guru Produktif harus bersertifikat assessor dibidangnya

25
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)

4. Pengujian dan Sertifikasi dilakukan oleh LSP atau MI dengan


Standard MI

5. Pelaksanaan pengujian dan sertifikasi dapat dilakukan setiap


waktu sesuai dengan kesiapan siswa
6. Pelaksanaan ujian nasional tetap harus diikuti oleh setiap siswa
sesuai dengan ketentuan nasional dengan standar kelulusan yang
akan ditetapkan bersama MI

E. Institusi Pasangan Sekolah harus memiliki Institusi Pasangan baik didalam maupun diluar
Negeri sesuai dengan Bidang keahlian.

Institusi Pasangan dalam negeri harus bertarap Nasional atau


Internasional

Institusi pasangan harus berperan aktif dalam pengembangan sekolah


dan pemasaran tamatan.

F. Siswa
1. Penerimaan siswa baru Seleksi siswa untuk mata pelajaran akademik dan persyaratan lain
antara lain psikotest, test matematika, bahasa inggris, IQ, kesehatan,
26
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
buta warna, bebas narkoba, tidak cacat, dll. seperti yang
dipersyaratkan oleh sekolah
2. Jumlah Siswa 24-36 siswa/kls, dengan 2 kls parallel
3. Nilai Minimal Mata
Matematika 7,0; Bhs Inggris 7,5; Bhs Indonesia 7,0
Pelajaran Siswa
4. Sertifikat TOEIC Setiap Siswa Memiliki Sertifikat TOEIC (minimal score TOEIC 525)
5. Sertifikat Kompetensi Setiap Siswa Memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya
6. Attitude Setiap siswa memiliki sikap profesional
7. Kontrak Kerja Siswa Setiap Siswa memiliki kontrak kerja dengan Industri di bidangnya

G. SDM
1. Guru Normatif & Adaptif
a. Tingkat pendidikan: Minimal S1 atau D4
b. Bidang Pendidikan Sesuai dengan kompetensi yang diajarkan
c. Memiliki kompetensi untuk Memiliki Keahlian & ketrampilan sesuai dengan standard guru SMK dan
melaksanakan tugas dan bidang keahlian (lihat buku SKG – Dit.Tendik)
fungsinya:
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis bahan
ajar/mo-dul/makalah, memahami pendapat/masukan orang, dan
mengemukakan pendapat sesuai dengan mata diklat/kompetensi
dalam program keahlian/ jurusannya) ekuivalen dengan TOEIC :
a Guru Bahasa Inggris > 600
27
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
b Guru adaptif lainnya > 450
c Guru Normatif – mampu berkomunikasi
e. Penguasaan dalam bidang a. Mampu mengajar dengan menggunakan media electronik
Komputer sebagai alat bantu pengajaran
b. Mampu membuat materi pengajaran dalam satu atau lebih
format media electronik
c. Mampu men-download materi mapel dari Internet
d. Mampu meng-upload materi mapel ke intranet dan/atau
Internet
2. Guru Produktif

a. Tingkat pendidikan:
Minimal S1 atau D4
b. Bidang Pendidikan
Sesuai dengan kompetensi materi yang diajarkan
c. Memiliki kompetensi untuk
melaksanakan tugas dan
fungsinya:
Memiliki Keahlian & ketrampilan sesuai dengan standard kompetensi
d. Kemampuan bahasa Inggris guru SMK dan bidang keahlian (lihat buku SKG – Dit.Tendik)
Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis bahan
ajar/mo-dul/makalah, memahami pendapat/masukan orang, dan
mengemukakan pendapat/mengajar sesuai dengan mata
28
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
diklat/kompetensi dalam program keahlian/jurusannya) ekuivalen
dengan TOEIC sebesar > 550
e. Penguasaan dalam bidang 1 Mampu mengajar dengan menggunakan media electronik sebagai
Komputer alat bantu pengajaran
2 Mampu membuat materi pengajaran dalam satu atau lebih format
media electronik
3 Mampu men-download materi mapel dari Internet
4 Mampu meng-upload materi mapel ke intranet dan/atau Internet

f. Pengalaman mengajar 1. Minimal 5 tahun sesuai dengan kompetensi yang diajarkan


2. Minimal ≥ 6 bulan bekerja atau on-the-job training di industri
g. Pengembangan Profesi Pelatihan dengan Sertifikat Internasional

3.Kepala Sekolah
a. Tingkat pendidikan: Minimal S1 atau D4
b. Memiliki kompetensi untuk Memiliki kemampuan manajerial dan leadership sesuai dengan
melaksanakan tugas dan indikator keberhasilan Kepala SMK
fungsinya:
c. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis bahan
ajar/mo-dul/makalah, memahami pendapat/masukan orang, dan
mengemukakan pendapat dalam bidang leadership dan manajemen
sekolah ekuivalen dengan TOEIC sebesat : > 600

29
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
d. Penguasaan dalam bidang a. Mampu mengoperasikan komputer untuk keperluan administrasi
Komputer b. Mampu merumuskan rencana strategis (strategic plan) dan
program kerja pengembangan ICT sekolah
c. Mampu berkomunikasi dan berperan aktif dalam diskusi-diskusi di
dalam/luar negeri melalui forum diskusi elektronik (discussion
board)
d. Mampu memberdayakan dan mendayagunakan berbagai informasi
sekolah untuk membantu pengambilan keputusan
e. Pengalaman mengajar Minimal 5 tahun
f. Pengembangan Profesi a Memiliki sertifikat pelatihan calon kepala SMK atau sertifikat
pelatihan manajemen kepala sekolah
b Pelatihan dan Sertifikat Internasional
4.Tenaga Pendukung
Pustakawan
a. Tingkat pendidikan: Minimal D3
b. Bidang Pendidikan: Diutamakan Kepustakaan
c. Memiliki kompetensi untuk a. Memahami dan mengaplikasikan Sistem Pengelolaan
melaksanakan tugas dan Perpustakaan (Library Management System, misalnya Winisis).
fungsinya: b. Mampu melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain di
dalam negeri untuk inter-library loan dan pertukaran koleksi.

30
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
c. Mampu melakukan akses dengan perpustakaan lain di luar
negeri untuk pertukaran informasi
d. Memahami dan mampu mengoperasikan berbagai koleksi
media elektronik yang terdapat di perpustakaan
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis
makalah, memahami pendapat/masukan orang, dan mengemukakan
pendapat sesuai dengan bidang kepustakaan) ekuivalen dengan ≥ 450
e. Penguasaan dalam bidang a. Mengoperasikan dan menggunakan Sistem Pengelolaan
Komputer Perpustakaan (Library Management System, misalnya Winisis)
berbasis komputer.

b. Mampu mengoperasikan dan menggunakan word processing,


spreadsheet, dan basis data.
c. Mampu mengoperasikan dan menggunakan Internet pencarian
dan temu kembali sumber-sumber referensi
f. Pengalaman bekerja Minimal 2 tahun di administrasi perpustakawan
g. Pengembangan Profesi Pelatihan dan bersertifikat pustakawan
5.Laboran/Teknisi Bengkel
a. Tingkat pendidikan: Minimal SMA/SMK
b. Bidang Pendidikan IPA atau sesuai dengan bidang keahlian
31
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
c. Memiliki kompetensi untuk a. Mampu melakukan pendataan dan penyimpanan secara
melaksanakan tugas dan sistematik alat-alat laboratorium/bengkel.
fungsinya: b. Mampu melakukan pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan
alat-alat laboratorium/bengkel.
c. Mampu membantu guru dalam menyiapkan dan melaksanakan
kegiatan laboratorium
d. Memahami dan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip
keselamatan kerja di laboratorium.
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, memahami
pendapat/masukan orang, dan mengemukakan pendapat sesuai
dengan program keahlian/ jurusannya) ekuivalen dengan TOEIC ≥ 450
e. Penguasaan dalam bidang a. Menginstall dan menggunakan berbagai perangkat lunak
Komputer (software) yang berkaitan dengan kegiatan laboratorium/bengkel
b. Mampu mengoperasikan dan menggunakan word processing,
spreadsheet, drawing dan basis data
c. Mampu mengoperasikan dan menggunakan Internet (download,
upload dan email) untuk mengakses referensi berkaitan dengan
kegiatan laboratorium/bengkel
f. Pengalaman bekerja Minimal 2 tahun
sebagai laboran
g. Pengembangan Profesi Pelatihan dan bersertifikat laboran
32
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
6.Teknisi komputer
a. Tingkat pendidikan: Minimal D3
b. Bidang Pendidikan Komputer/Teknik Informatika
c. Memiliki kompetensi untuk a. Mampu memastikan seluruh sarana prasarana ICT (termasuk
melaksanakan tugas dan hardware dan software) cukup dan berfungsi dengan baik
fungsinya: b. Mampu menginstall berbagai perangkat lunak (software)
c. Mampu memperbaiki perangkat keras dan alat input/outputnya
(hardware)
d. Mampu mengidentifikasikan dan mengatasi trouble shooting
software dan hardware
e. Mampu menata dan memperbaiki topologi jaringan lokal (intranet)
dan extranet/Internet
f. Mampu mengatur hak akses pengguna pada intranet dan extranet
g. Mampu melakukan download dan upload materi mata pelajaran
h. Mampu mengoperasikan dan menggunakan word-processing,
presentasi, spreadsheet dan basis data
i. Mampu mengoperasikan dan menggunakan Internet
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis bahan
ajar/mo-dul/makalah, memahami pendapat/masukan orang, dan
mengemukakan pendapat dalam bidang komputer) ekuivalen dengan
33
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
TOEIC ≥ 450
e. Pengalaman bekerja Minimal 2 tahun
sebagai teknisi computer
f. Pengembangan Profesi Pelatihan dan bersertifikasi teknisi komputer
7. Kepala TU
a. Tingkat pendidikan: Minimal S1
b. Bidang Pendidikan Sesuai dengan pekerjaan yang ditangani
c. Memiliki kompetensi untuk a. Memahami dan mampu mengoperasionalkan sistem manajemen
melaksanakan tugas dan SDM, administrasi keuangan sistem sarana dan prasarana, dan
fungsinya: sistem kesekretariatan.
b. Mampu menjamin bahwa data entry dilakukan dan laporan
dihasilkan secara mutakhir.
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca buku dan referensi, memahami
pendapat/masukan orang, dan mengemukakan pendapat dalam
bidang administrasi) ekuivalen dengan TOEIC ≥ 450
e. Penguasaan dalam bidang a Mampu mengoperasikan komputer untuk keperluan administrasi
Komputer b Mampu berkomunikasi dan berperan aktif dalam diskusi-diskusi
bidang administrasi dengan menggunakan komputer
c Mampu memberdayakan dan mendayagunakan berbagai informasi
sekolah untuk membantu pengambilan keputusan dalam bidang
34
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
administrasi
f. Pengalaman bekerja Minimal 5 tahun
sebagai tenaga administrasi
g. Pengembangan Profesi Pelatihan dan bersertifikat tenaga administrasi

8. Kepala Keuangan dan


Akuntansi
a. Tingkat pendidikan: Minimal D3
b. Bidang Pendidikan Akuntansi
c. Memiliki kompetensi untuk a. Memahami dan mampu mengoperasionalkan sistem akuntansi
melaksanakan tugas dan b. Mampu melakukan data entry dan menghasilkan laporan
fungsinya: keuangan dan akuntansi yang manual maupun berbasis komputer
d. Kemampuan bahasa Inggris Mampu berkomunikasi (membaca, menulis, mendengar, dan
berbicara) ekuivalen dengan TOEIC ≥ 450:

e. Penguasaan dalam bidang a. Menginstall, mengoperasikan, dan menggunakan berbagai


Komputer perangkat lunak (software) yang berkaitan dengan aplikasi
keuangan dan akuntansi
b. Memastikan bahwa data keuangan dan akuntansi dijaga agar
selalu mutakhir

35
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
c. Mampu mengoperasikan dan menggunakan word processing,
spreadsheet dan basis data
d. Mampu mengoperasikan dan menggunakan Internet
f. Pengalaman bekerja Minimal 3 tahun sebagai tenaga administrasi keuangan dan akuntansi
g. Pengembangan Profesi Pelatihan tenaga keuangan dan akuntansi

H. Sarana dan Prasarana


Pendidikan
1. Bangunan
a. R Teori Jumlah dan luas Ruang Teori sesuai dengan kebutuhan jumlah
kelompok belajar dengan menerapkan kelas berjalan dengan luas
minimal 63 m2

b. Lab. Fisika, Kimia, Masing-masing 1 buah ruang dengan luas minimal 63 m2


Biologi, Bahasa,
Komputer
c. Ruang Praktik Produktif
Jenis, jumlah, luasan dan persyaratan teknis ruang praktik sesuai
d. Perpustakaan
kebutuhan untuk satu Program Keahlian
a. Perspustakaan memenuhi kebutuhan, nyaman untuk membaca dan
studi individu
36
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
b. Menggunakan sistem catalog sesuai dengan standar internasional
c. Tersedia multimedia beserta perangkatnya
e. KM/WC
Tersedia KM/WC yang bersih dan terpisah antara laki-laki dan wanita
f. Ruang Penunjang Tersedia ruang OSIS, UKS, R Koperasi, R Ibadah, Kantin, R. Serba
Lainnya Guna

2. Infrastruktur Tersedia jalan, listrik daya dan penerangan, telepon, sumber dan
instalasi air bersih, pembuangan air hujan, pengelolaan limbah cair
dan padat, pagar pengaman kompleks sekolah
3. Perabot Tersedianya Perabot dengan jumlah, jenis dan persyaratan teknis
sesuai dengan kebutuhan Diklat
4. Peralatan
a. Ruang Teori Set PC/Laptop, 1 set speaker, 1 LCD projector, 1 screen projector
minimal untuk setiap ruang teori Internasional.
Tersedia jenis, jumlah dan spek peralatan untuk praktik fisika, kimia,
b. Lab Fisika, Kimia,
biologi, bahasa untuk 18 siswa
Biologi, dan Bahasa
c. Lab. Komputer a. Tersedianya jenis, jumlah dengan spek perlatan sesuai kebutuhan
untuk praktik Komputer untuk 18 siswa
d. Ruang Praktik Produktif b. Komputer terhubung dengan jaringan local area nework
(LAN)

37
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
c. Terhubung dengan jaringan internet
a. Tersedia jenis, jumlah dan spek peralatan sesuai kebutuhan untuk
praktik Produktif
e. Perpustakaan
b. Peralatan ditata sesuai dengan tata letak (lay out) yang
dipersyaratkan pada suatu kegiatan praktik
a. Tersedia jenis, jumlah dan spek peralatan sesuai kebutuhan untuk
multimedia
b. Tersedia akses internet yang terhubung dengan jaringan
5. Buku a. Tersedia buku untuk siswa kelas internasional dengan
perbandingan:
(1) Buku teks per judul 1:1 (satu buku satu siswa)
(2) Buku referensi per judul 1:3 (satu buku tiga siswa)
b. Perbandingan buku dengan guru untuk kelas internasional
(1) Buku teks per judul 1:1 (satu buku satu guru)
(2) Buku referensi per judul 1:1 (satu buku satu guru)
I. Organisasi, Manajemen dan
Administrasi

1. Perencanaan Memiliki visi, misi Sekolah

38
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
Memiliki Renstra Sekolah

Memiliki rumusan Rencana Tahunan/RAPBS

Perumusan rencana dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen


sekolah (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Ketua Prog
Keahlian, Ka.Subag TU, guru,siswa, dan Komite Sekolah)

2. Organi Menerapkan Sistem Manajemen Mutu


sasi, Manajemen, dan
Administrasi
3. Keuangan dan Akuntansi Memiliki sistem anggaran yang mencakup rencana dan pengawasan
anggaran ang diintegrasikan dengan sistem perencanaan dan
akuntansi

Memiliki dan menggunakan sistem pembukuan berpasangan (accrual


accounting system)

Memiliki dan menggunakan sistem pembukuan berpasangan tertulis


yang terkomputerisasi

39
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)

Memiliki sistem pelaporan untuk semua stakeholders

rumusan juklak dan juknis untuk sistem administrasi tersebut diatas


4. Memiliki rumusan sistem dan telah melaksanakan Rencana rinci
Pengembangan mutu dan karir pengem-bangan mutu dan karir Guru dan Tenaga Kependidikan lain
Guru dan Tenaga Memiliki rumusan sistem dan telah melaksanakan kebijakan,
Kependidikan lain
juklak dan juknis pengembangan mutu dan karir Guru dan Tenaga
Kependidikan lain
5. Teknologi Informasi dan 1 Memiliki rumusan sistem dan telah melaksanakan sistem informasi
Komunikasi manajemen yang terintegrasi dan terkomputerisasi, dan minimal
telah mempunyai pangkalan data (database) sbb.:
Profil sekolah yang berkaitan dengan :
Kesiswaan (student services)
Kepegawaian
Kelogistikan (sarana dan prasarana)
Perpustakaan
Website sekolah

40
KOMPONEN PROFIL/KONDISI AKHIR
A. Kurikulum Implementatif 1. Program normatif, menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai
dengan standar kompetensi, terlampir)
Semua komputer yang dimiliki sekolah telah terhubung dalam suatu
sistem jaringan lokal (intranet)
J. Komite Sekolah 1. Tidak mengelola secara langsung dana yang diperuntukkan bagi
pengembangan sekolah menjadi SNBI, tetapi hanya akan berfungsi
sebagai pengawas dan penasehat
2. Berperan aktif menggali sumber dana di luar ortu siswa

K. Tamatan Nilai Ujian Matematika minimal 7,0; Bahasa Indonesia minimal 7,0;
1. Kuantitas dan Kualitas Bahasa Inggris 7,5 atau setara dengan nilai TOEIC = 475
Tamatan Mendapatkan sertifikat uji kompetensi

2. Penempatan 50 % lulusan terserap pada 6 bulan pertama setelah lulus

10 % dari lulusan terserap di pasar kerja Internasional


Masa tunggu rata-ratalulusan 1 tahun 3 bulan

3. IGU (Income Generating Keuntungan IGU per tahun minimal 30% dari modal kerja
Unit)

41
Lampiran 3

POTENSI AWAL MINIMAL (ENTRY POINT)

a. Kurikulum
Telah menerapkan dan melaksanakan kurikulum berbasis
kompetensi (Kurikulum 2004), dengan indikator sebagai berikut:
1. Menggunakan dokumen kurikulum SMK edisi 2004 sebagai
acuan dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Dalam hal program keahlian yang merupakan gabungan dari
dua program keahlian, maka kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum kedua program keahlian tersebut, baik
yang sudah menerapkan kombinasi kedua program keahlian
maupun yang belum. (program keahlian Hotel dan
Restoran).
3. Dalam hal pengembangan program keahlian yang telah ada
maka kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum
SMK edisi 2004/1999 dimaksud (program keahlian Mekanik
Otomotif menjadi dasar untuk program keahlian Advanced
Automotive dan program keahlian teknologi hasil pertanian
menjadi dasar untuk program keahlian Food Processing dan
Packaging

b. Bahan Ajar
Dipenuhi dalam pelaksanaan program untuk mencapai profil
akhir

c. Buku Pegangan
Dipenuhi dalam pelaksanaan program untuk mencapai profil
akhir

d. Proses Pemelajaran
Sebagian pelaksanaan pemelajaran telah dilaksanakan dalam
bahasa inggris atau bahasa asing lainnya, khususnya sesuai
dengan hasil kesepakatan dengan Institusi Pasangan.

e. Institusi Pasangan
42
Telah memiliki Institusi Pasangan baik dalam negeri maupun luar
negeri yang telah secara aktif bekerja sama dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
pemelajaran; pelaksanaan magang industri dan rekruitmen
tamatan dan training/magang guru.

f. Siswa
1. Memiliki jumlah siswa minimal 2 x 36 siswa pada program
keahlian yang dikembangkan.
2. Nilai Ujian Nasional untuk mata pelajaran:
a. Matematika : 50% mencapai nilai 6
b. Bahasa Inggris : 50% mencapai nilai 7
c. Bahasa Indonesia : 50% mencapai nilai 7
3. Untuk mata diklat komponen produktif, 50% telah memiliki
sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Industri/Asosiasi
atau LSP.

g. SDM
1. Memiliki minimal 1 orang Guru Bahasa Inggris telah
bersertifikat TOEIC (score minimum 500)
2. Memiliki minimal 1 orang Guru per mata pelajaran untuk
Normatif dan Adaptif dengan latar belakang pendidikan yang
relevan
3. Memiliki minimal 4 orang Guru spesialisasi bidang produktif
yang relevan dan sekurang-kurangnya 1 orang Guru telah
bersertifikat kompetensi di bidangnya
4. Kepala sekolah telah mempunyai sertifikat dalam bidang
talent scouting

h. Sarana dan Prasarana


1. Telah memiliki bangunan yang dipergunakan sebagai
tempat siswa untuk melaksanakan kegiatan diklat normatif,
adaptif maupun produktif dan telah memenuhi persyaratan
baik dari segi jenis, jumlah dan persyaratan teknis
(dibuktikan dengan foto kondisi saat ini yang meliputi R
teori, R. praktik adaptif, R praktik produktif/bengkel,
perpustakaan dan ruang penunjang lainnya termasuk data
inventaris bangunan yang telah diberi keterangan kondisi
saat ini).
43
2. Telah memiliki sebagian besar perabot yang
dipergunakan sebagai sarana bagi siswa untuk
melaksanakan kegiatan diklat normatif, adaptif maupun
produktif dan telah memenuhi persyaratan baik dari segi
jenis, jumlah dan persyaratan teknis (dibuktikan dengan data
inventarisasi perabot yang telah diberi keterangan kondisi
saat ini)
3. Telah memiliki sebagian besar peralatan yang
dipergunakan sebagai sarana bagi siswa untuk
melaksanakan kegiatan diklat adaptif maupun produktif dan
telah memenuhi persyaratan baik dari segi jenis, jumlah dan
persyaratan teknis/spesifikasi (dibuktikan dengan data
inventarisasi peralatan yang telah diberi keterangan kondisi
saat ini).

i. Komite Sekolah
Komite Sekolah telah terbentuk dan telah memiliki anggaran
dasar dan rumah tangga dibuktikan dengan SK Komite Sekolah
dan dokumen AD/ART.

j. Organisasi, manajemen dan Administrasi


1. Memiliki SK Pendirian dan sertifikat akreditasi mengenai
status kelembagaan sekolah (lampirkan bukti)
2. Memiliki visi, misi dan Rencana Strategis / RIPS SMK tahun
2005 – 2009
3. Memiliki Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS) tahun 2005

k. Tamatan
1. 20 % tamatan bekerja di DU/DI sesuai dengan bidangnya
2. Sub Komponen lainnya dipenuhi dalam pelaksanaan program
untuk mencapai profil akhir
3. Langkah – Langkah Penentuan Calon SBI

44

You might also like