Professional Documents
Culture Documents
“ANATOMI”
NIM : 1703511071
Kelas : B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
1
SISTEM URINARIA PADA TERNAK
Sistem Urinaria Ternak Ruminansia
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih
(vesika urinaria/urinary bladder/ nier) dan uretra. Sampah metabolisma ini
dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin adalah jalur
utama ekskresi sebagian besar toksikan. Akibatnya, ginjal mempunyai volume
aliran darah yang tinggi, mengkonsentrasi toksikan pada filtrate membawa
toksikan melalui tubulus, dan mengaktifkan toksikan tertentu. Karenanya, ginjal
adalah organ sasaran utama dari efek toksik. Urin kemudian akan turun
melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya
secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra. Bagian – bagian sistem urinaria
antara lain:
1. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-
5 cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah
atas. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.
2
c. Mengatur keseimbangan asam dan basa.
Pada umumnya ginjal ada sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga
perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni
tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter, mempunyai permukaan
yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren) disebut
kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan konektif yakni serabut kolagen
dan beberapa serabut elastis.
Struktur histologis pada berbagai jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk
ginjal dibedakan menjadi:
Pada kelinci dan kucing mempunyai struktur histologis sama yakni tidak
dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam
pelvis renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba,
kambing, dan anjing terjadi peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk
papila renalis tunggal yang tersusun longitudinal.
Bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid) dan papila
renalis lebih dari satu jelas terlihat.
2. Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis
menuju vesica urinari (kantong air seni).
3
3. Vesika Urinaria (Vesica Urinaria)
Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal
Urine ditampung kemudian untuk dibuang secara periodik. Bangun histologi :
Mukosa memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri dari 5-10 lapis sel
pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) terdiri atas 3-4 lapis sel.
Propria mukosa terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang
terlihat limphonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun
longitudinal, mirip muskularis mukosa.
Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat yang lebih longgar.
Tunika muskularis cukup tebal terdiri dari lapis longitudinal dan sirkuler (luar),
lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak
adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak seolah-olah saling menjalin.
Berkas-berkas otot polos di daerah trigonum vesicae membentuk bangunan
melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu
disebut m.sphincter internus. Lapis luar adalah serosa, berupa jaringan ikat
longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf.
4. Uretra (Urethra)
Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada
hewan jantan akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina akan
mengikuti vestibulum.
- Tidak memiliki vesica urinaria dan urethra jadi urine dari ureter langsung
masuk kloaka (urodeum)
- Urine yang dihasilkan agak kental, sednagkan pada mamalia lebih bersifat
cair.
4
Pada ayam terdapat sepasang ginjal multilober erat hubungannya dengan
cillumna vertebralis dan ilia, terletak kaudal dari paru-paru. Warnanya
kecoklatan dan konsistensinya lunak sehingga mudah rusak pada proses
pengeluaran dari tempatnya.
Ginjal
Bagian paling luar adalah kapsula, serabut halus keluar dari kapsula
menyisip parenkhim ginjal bersama pembuluh darah. Alat penyalur mulai dari
duktuli koligentes dengan epithel kubis, terus ke duktus Bellini dan akhirnya
masuk ureter.
Ureter
1.Bentuk ginjal yang agak komplek, terdiri atas tiga sampaiempat lobus
2.Tidak memiliki vesika urinaria dan urethra jadi urine dariureter langsung
masuk kloaka (urodeum)
3.Urine yang dihasilkan agak kental, sedangkan pada mamaliabersifat lebih cair.
Ginjal
5
a.Korpuskuli renalis dengan glomeruli relatif lebih kecil darimamali.
brush border, inti ditengah dan sitoplasma berbutir halus, didugabutiran urat.
c.Jerat henle memiliki epithel sama, namun tidak memiliki brushborder, tetapi
pada sitoplasma terdapat vakuola.
d.Tubuli konturti distalis memiliki lumen lebih luas, epithelnya lebihpucat dan
berbentuk kubis.
Ureter