Professional Documents
Culture Documents
2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1501
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Aktualisasi Perawat dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Promotif
dan Preventif di PUSKESMAS Kota Pematang Siantar
Skripsi
Oleh
131101031
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
Nim : 131101031
Pematang Siantar” adalah benar hasil karya saya sendiri, kecuali dalam
Demikian pernyataan ini saya buat dengan secukupnya tanpa ada tekanan atau
paksaan dari pihak manapin serta bersedia mendapatkan sangsi akademik bila
NIM. 131101031
ii
iii
rahmat dan hidayah-Nya yang tidak terkira sehingga penulis dapat meyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Aktualisasi Perawat dalam Upaya Pelayanan
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas
dan Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembantu Dekan I
2. Ibu Luftiani S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing yang sudah
3. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Nur Afi Darti
S.Kp., M.Kep dan Ibu Farida Linda Sari Siregar S.Kep., Ns., M.Kep
selaku dosen penguji yang juga banyak memberi saran dan masukan yang
4. Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih teristimewa kepada orang tua
Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih selalu mencurahkan berkat dan
kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat demi kemajuan Ilmu Pengetahuan
ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
Halaman
Halaman judul ………………………………………………………………………i
Halaman pengesahan ………………………………………………………………..ii
Prakata………………………………………………………………………………iv
Daftar isi ……………………………………………………………………………vi
Daftar tabel…………………………………………………………………………viii
Daftar Skema ………………………………………………………………………ix
Abstrak …………………………………………………………………………….x
vi
Lampiran-lampiran ………………………………………………………………68
Lampiran 1 Inform concent
Lampiran 2 Instrumen penelitian
Lampiran 3 Surat izin penelitian
Lampiran 4 Lembaran uji valid
Lampiran 5 Hasil uji reliabilitas
Lampiran 6 Lembar buku bimbingan
Lampiran 7 Riwayat hidup
vii
viii
Siantar ……………………………………………………………..48
ix
ABSTRAK
Perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas bertanggungjawab dalam melakukan
kegiatan promosi kesehatan. Untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut,
perawat harus bisa mengaktualisaikan dirinya atau menerapkan dan
mengembangkan ilmu serta menggali potensi-potensi dirinya, demi tercapainya
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang berkualitas. Penelitian
dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi aktualisasi perawat dalam upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas Kota Pematang Siantar.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dan pengambilan sampel menggunakan
metode total sampling yaitu sebanyak 32 orang. Instrumen pada penelitian
menggunakan kuesioner aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan promotif
dengan 15 pernyataan dan aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan preventif
15 pernyataan. Kedua intrumen telah diuji validitas dan reabilitas dengan nilai
cronbach’s alpha yaitu 0,75 dan 0,74 . Data diolah dengan sistem komputerisasi
dalam bentuk tabel distribusif frekuensi dan persentasi. Hasil penelitian ini
menunjukan aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan kesehatan promotif di
Puskesmas Kota Pematang Siantar bahwa katagori sedang yaitu sebesar 53,1%,
aktualisasi tinggi 46,9%. Untuk aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan
preventif menunjukan kategori sedang yaitu sebesar 53,1%, aktualisasi tinggi
46,9%. Perawat mampu mengaktualisasikan dirinya dalam upaya pelayanan
kesehatan promotif maupun preventif tetapi dalam hal ini perawat belum
sepenuhnya mampu mengkatulisasikan dirinya secara maksimal. Diharakan
perawat di puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan tdan dapat
meningkatkan skill serta menggali lebih dalam lagi potensi-potensi pada dirinya
demi tercapainya pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
1. Latar Belakang
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu, peran tenaga
kesehatan dalam hal ini perawat harus menjalankan perannya dalam memberikan
manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan
kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah kerja dan pembagian waktu kerjanya.
2) pelayanan gawat darurat; 3) pelayanan satu hari (one day care); 4) home care;
sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas (Kepmenpan No.4
tahun 2014 tentang keperawatan pada pasal 29 ayat pertama. Pada ayat pertama
Kesehatan Indonesia menegaskan ada 12 aspek peran perawat puskesmas dan enam
kolaborator, konselor dan sebagai panutan (Depkes, 2004). Namun demikian, pada
perawat juga melakukan tugas lain, antara lain menetapkan diagnosa penyakit
(70,1%), melakukan pertolongan persalinan (57,7%). hal ini terjadi tidak saja di
puskesmas terpencil tetapi juga di puskesama tidak terpencil. Selain itu perawat
terlaksana. Namun penelitian tersebut tidak spesifik tentang peran perawat sebagai
promotif dan preventif kurang digali lagi. Hasil penelitian Ummiyun (2015)
2014 tentang keperawatan pada pasal 29 ayat pertama. Pada ayat pertama
terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya. Semua manusia akan
mengalami fase itu, hanya saja sebagian dari manusia terjebak pada nilai-nilai
atau ukuran-ukuran pencapaian dari tiap tahap yang dikemukakan Maslow. Andai
saja seorang manusia bisa cepat melampaui tiap tahapan itu dan segera mencapai
tahapan akhir yaitu aktualisasi diri, maka dia punya kesempatan untuk mencari
perawat masih belum bisa mununjukan potensi-potensi yang ada di dalam diri
upaya pelayanan kesehatan yang lain seperti upaya promotif, preventif dan
rehabilitaf tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu penelitian ini diadakan dengan
2. Rumusan Masalah
3. Tujan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
Puskesmas.
4. 3. Bagi perawat
4. 4 Bagi penetili
preventif.
1. 1 Defenisi Puskesmas
(Depkes, 2004).
1. 2 Fungsi Puskesmas
masyarakat.
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang
dalam bentuk: (a) rawat jalan; (b) pelayanan gawat darurat; (c) pelayanan satu hari
(one day care); (d) home care; dan/atau (e) rawat inap berdasarkan pertimbangan
meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. pemerataan;
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan
bagi lingkungan. Sedangkan prinsip yang terakhir yaitu prinsip keterpaduan dan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
yang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat dan juga disesuaikan dengan fungsi
puskesmas dan kemampuan sumber daya yang tersedia (Depkes RI, 2004).
a. Promosi Kesehatan
Upaya KIA bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada
ibu dan meningkatkan derajat kesehatan anak. Sasarannya adalah ibu hamil, ibu
menyusui dan balita, dukun bersalin, dan kader kesehatan. Kegiatannya antara
lain:
posyandu.
yaitu pasangan usia subur (PUS) dan dukun bersalin. Kegiatannya anatara lain:
c. Perbaikan Gizi
status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok masyarakat
beresiko tinggi, terutama ibu hamil dan balita. Sasarannya yaitu ibu hamil, ibu
pertumbuhannya.
d. Kesehatan Lingkungan
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko
rumah makan, pasar, sumber air minum, dan tempat pembuangan limbah.
penyakit menular sedini mungkin dan memberikan proteksi bagi masyarakat agar
terhindar dari penularan penyakit. Sasarannya yaitu ibu hamil, balita, anak-anak
yang berperilaku resiko tinggi juga perlu dijadikan sasaran kegiatan P2M.
masyarakat.
menggunakan insektisida.
f. Pengobatan
1) Menegakkan diagnosa.
sekolah. Sasaran dari UKS adalah murid SD, SLTP, SLTA, dan lingkungan
kesehatan lingkungan.
dan jenis kelamin, dan diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat.
pekerja.
puskesmas dengan keluhan gangguan gigi dan mulut. Kegiatannya anatara lain:
kelompok.
keluarganya yang datang ke puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RSJ
pemeriksaan kacamata, operasi katarak dan glaukoma akut yang dilakukan oleh
warga lanjut usia, pemberian pengobatan bagi lansia yang mengalami gangguan
puskesmas.
pengobatan tradisional.
2. Peran Perawat
individu sesuai dengan status sosialnya. Jika seorang perawat, peran yang
peran bukan berarti sama dalam segala hal. Peran boleh sama tetapi ruang lingkup
Peran perawat adalah merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai dengan kependudukan dalam system, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
Peran perawat menurut konsorsium ilmu ilmu kesehatan tahun 1989 dalam
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya. Hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
3. Peran edukator.
4. Peran koordinator
5. Peran kolaborator
Peran perawat disini dilakukan kerana perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
6. Peran konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
7. Peran pembaharu
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
Peran dan fungsi perawat melekat secara bersamaan dalam tugas perawat
rendahnya tingkat pendidikan yaitu mayoritas pendidikan SPK dan Diploma, dari
seluruh peran dan fungsi yang harus dilakukan oleh perawat, hanya 6 saja yang
merupakan peran utama bagi perawat diman perawat dapat memberikan asuhan
rasa aman bagi klien, melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana
dengan seimbang antara lain, memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan
b) Penemu Kasus
dilakukan dengan jalan mencari langsung ke masyarakat (aktif case finding) dan
dapat pula didapat secara tidak langsung yaitu pada kunjungan pasien ke
puskesmas (pasif case finding). Perawat kesehatan masyarakat harus peka dan
sadar pada area yang memiliki kelompok resiko tinggi dalam masyarakat. Sangat
penting bagi perawat kesehatan masyarakat untuk mengikuti kontak individu atau
jawaban dari pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh klien atau masyarakat.
c) Pendidik Kesehatan
perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan, yaitu dalam
fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi klien dan
informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yang
kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi atau teman (Depkes,
tentang kesehatan oleh perawat. Ada kecenderungan baru untuk peningkatan dan
2009).
dengan tim kesehatan yang lain, baik perawat dengan dokter, perawat dengan ahli
gizi, perawat dengan ahli radiologi dan lain-lain dalam kaitannya mempercepat
anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesi
pelayanan kesehatan dan sektor terkait lainnya (Depkes, 2004). Peran ini salah
e) Konselor
masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan perawat puskesmas antara lain adalah
sehat atau adanya perubahan pola interaksi yang lebih baik dari individu, keluarga
Perawat puskesmas harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
bagaimana cara tata hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat
(Fetaria 2005 dalam Fauziah, 2012). Perawat puskesmas sebagai role model
diharapkan berperilaku hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan yang
pertama, kedua maupun yang ketiga yang dalam kehidupan sehari-hari dapat
menjadi contoh masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi
contoh praktik menjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun mental seperti
makanan bergizi, olahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak merokok,
menyediakan waktu untuk istirahat setiap hari, komunikasi efektif dan lain- lain
(Depkes, 2004).
bertanggungjawab dalam:
sumber air; debu di daerah pabrik semen merupakan faktor risiko infeksi
saluran nafas)
teridentifikasi.
global, nasional, maupun daerah (pll4, gizi, KIAKB, Kesling, dsb) Malaria,
alam
4) Pencegahan infeksi
secara mandiri.
f. Konseling keperawatan/kesehatan
ketentuan
2014).
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-
sikap dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki
(Notoatmodjo, 2007).
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama sesuai sosial budaya serta didukung
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka, serta
promosi kesehatan oleh puskesmas. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Di Dalam Gedung
KIA & KB, dan di ruang perawatan (untuk puskesmas dengan tempat
perawatan).
sanitasi.
perawatan).
puskesmas.
masyarakat, yakni:
lain-lain.
yaitu:
1. Sasaran Primer
Sasaran Primer (utama) upaya promosi kesehatan yaitu pasien, individu sehat, dan
2. Sasaran Sekunder
(pemuka adat, pemuka agama, dll) maupun pemuka formal (petugas kesehatan,
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
Strategi promosi kesehatan terdiri dari tiga (3) yaitu : Pemberdayaan yang
didukung oleh bina suasana, advokasi serta dilandasi oleh semangat dan
kemitraan.
1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan
3. Advokasi
Agar pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan secara paripurna, maka indikator
1. Indikator Masukan
manusia, sarana/peralatan dan dana. Oleh karena itu, indikator masukan ini dapat
mencakup :
2. Indikator Proses
pemasangan poster, dll), yaitu sudah atau belum, dan atau frekuensinya.
b. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, spanduk, dll), yaitu masih
3. Indikator Keluaran
dilaksanakan, baik secara umum maupun secara khusus. Oleh karena itu, indikator
pelayanan,konseling, dll)
Puskesmas.
pengorganisasian masyarakat.
4. Indikator Dampak
Puskesmas, yaitu terciptanya PHBS di masyarakat. Oleh sebab itu, kondisi ini
yaitu melalui upaya evaluasi. Tatanan yang dianggap mewakili untuk di evaluasi
persentase keluarga atau rumah tangga yang telah memperaktekkan PHBS. PHBS
itu sendiri merupakan komposit dari sejumlah indikator perilaku. PHBS terdiri
untuk mengevaluasi, maka perlu ditetapkan beberapa perilaku yang sangat sensitif
berasal dari bahasa latin, preventif yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja yang dilakukan untuk mencegah
(Effendi, 2009).
1. Imunisasi massal terhadap anak bayi dan balita serta ibu hamil.
rumah.
2009).
berikut :
sebagainya.
keadaan tertentu yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi
lain :
sebagainya.
Pada pencegahan sekunder termasuk upaya yang berdifat diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) meliputi mencari kasus
sedini mungkin:
lebih parah. Bertujuan menurunkan angka kejadian cacat fisik maupun mental,
dan mental).
4. Aktualisasi Diri
untuk melakukan usaha terbaik yang ia bisa (Maslow dalam Schultz 2001),
diri akan di bantu serta di hambat oleh pengalaman dan proses belajar kita dalam
masa kanak kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan
Menurut Sunyoto (2012) aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi
melainkan karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi seseorang
sebagai “hasrat untuk makin menjadi diri sendiri sepenuh kemampuannya sendiri,
sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat, potensi,
serta penggunaan semua kualitas dan kapasitas secara penuh. Karena aktualisasi
diri adalah kebutuhan yang paling tinggi, maka ia menjadi kebutuhan yang paling
Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu baru
bahwa aktualisasi diri merupakan hal yang sangat penting dan harga mati apabila
adalah tahap pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang mulai
disadarinya ada dalam dirinya. Dimana seseorang itu sadar, mengerti dan paham
kehidupannya.
Maslow menulis, “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, dia secara
kognitif salah!”
atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap
hal-hal tersebut.
begitu dihantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang
lebih konstruktif.
dan orang-orang yang tidak mengaktualisasikan diri tidak dapat berfungsi secara
kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Meskipun mereka tindak menjauhkan diri
dari kontak dengan manusia, mereka rupanya tidak membutuhkan oarang lain.
pada orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkannya
untuk diri mereka. Perasaan diri mereka hanya merupakan suatu pemantulan dari
orang-orang lain dan bukan suatu hasil dari perkembangan mereka sendiri yang
otonom.
mereka yang tinggi menaklukkan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis-
dikemukakan, sangat tergantung pada dunia yang nyata untuk pemuasaan motif-
motif kekurangan.
ini, yang dianggap Maslow adalah biasa di kalangan orang-orang yang sehat, diri
dilampaui, dan orang itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan,
dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak
i. Minat sosial
Pengaktualisasi diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat dan
dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam
keluarga.
j. Hubungan antarpribadi
kuat dengan orang-orang lain dari pada orang-orang yang memiliki kesehatan jiwa
yang biasa. Mereka mampu memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan
yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu
lain.
agama, ras, atau warna kulit. Perbedaan-prbedaan serupa itu tidak menjadi
dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita-cita jauh lebih penting dari pada sarana
untuk mencapainya. Orang-orang yang kurang sehat kerap kali bingung atau tidak
mengambil keuntungan dari perasaan rendah diri orang lain atau kelompok dan
n. Kreativitas
meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni; tidak
yaitu :
seseorang harus dan wajib mengenali dan mengetahui bakat serta potensi unik
yang ada dalam dirinya. Bakat merupakan anugerah Tuhan yang tidak
ternilai.Tiap orang terlahir dengan bakat dan potensi yang luar biasa. Yang harus
di lakukan adalah memahami, mendeteksi dan mengenali bakat dan potensi apa
kemampuan unik yang ada dalam dirinya, yang membedakan dirinya dengan
Tiap orang di ciptakan berbeda satu sama lain oleh tuhan, mempunyai
keunikan masing masing. Dengan menjadi seseorang yang berbeda, namun tak
sekedar berbeda, tapi juga unik. Menghargai diri sendiri, percaya bahwa diri
adalah alah satu maha karya terbaik ciptaan tuhan. Yang memliki manfaat bagi
orang lain. Dengan menghargai orang lain dan berbuat baik kepada orang lain.
1. Kerangka Konseptual
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-
sifat dan potensi psikologis yang unik. Maslow membicarakan sifat khusus yang
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri; spontanitas,
sarana, tujuan, antara baik dan buruk; perasaan humor yang tidak menimbulkan
47
Upaya pelayanan
Kesehatan Promotif di
Puskesmas
Aktualisasi Tinggi
perawat Sedang
Upaya pelayanan Rendah
Kesehatan Preventif
di Puskesmas
2. Definisi Operasional
Defenisi Hasil
No Variabel Alat Ukur
Operasional Ukur
1. Aktualisasi perawat
nilai 1.
- Dalam Upaya Suatu kondisi perawat Kuesioner Tinggi =
Pelayanan sadar, mengerti dan dalam 46-60
Kesehatan Preventif paham akan siapa bentuk 15 Sedang =
dirinya, apa peryataan 31-45
kemampuannya, dengan Rendah =
apa potensinya dalam skala Likert 15-30
kegiatan pencegahan Selalu (SL)
terhadap satu masalah diberi nilai
kesehatan/penyakit di 4, Sering
PuskesmasKota (S) diberi
Pematang Siantar nilai 3,
Kadang-
kadang
(KK) di
beri nilai 2
dan Tidak
Pernah
(TP) diberi
nilai 1.
1. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini ialah kuantitatif dengan desain penelitian yaitu deskriptif
2. 1 Populasi Penelitian
(Elfindri. dkk, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah dari jumlah perawat
Arikunto, (2012) yaitu jika populasi kurang dari 100, maka lebih baik semua
populasi dijadikan sampel, tetapi jika jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat
diambil 10% - 15% atau 20-25% atau lebih. Jadi yang akan dijadikan sampel
Siantar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
total sampling.
50
lokasi penelitian ini dilakukan dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga
bulan September 2016 sampai Juli 2017 dan pengumpulan data dilakukan pada
4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini mempertimbangkan tiga aspek penting terkait dengan etik yaitu
Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar. Setelah mendapat persetujuan dari Dinas
5. Instrumen Penelitian
perawat dalam upaya pelayanan kesehatan promotif yang terdir dari 15 pernyataan
preventif. Skor untuk pertayaan positif nilai 4 untuk “selalu”, nilai 3 untuk
skor untuk pertayaan negatif nilai 4 untuk “tidak pernah”, nilai 3 untuk “kadang-
promotif yaitu:
Maka: R = 60 - 15
R = 45
P =
P = = 15
Maka:
15- 30 = Rendah
31 - 45 = Sedang
46 - 60 = Tinggi
preventif yaitu:
Maka: R = 60 - 15
R = 45
P =
P = =15
Maka:
15- 30 = Rendah
31- 45 = Sedang
46- 60 = Tinggi
kevalidtan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid juga apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
oleh dosen yang ahli dan berkompeten dibidang Keperawatan Komunitas dan
isi dari ahli dan telah dilakukan perhitungan, maka didapatkan bahwa kuesioner
mengukur apa yang ingin di ukur dengan nilai ketepatan yaitu: 1 dan untuk
Uji reliabilitas ini berguna untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat
penelitian ini, tetapi dalam melakukan uji reliabilitas ini waktu melakuakan uji
perawat dalam upaya pelayanan kesehatan promotif di puskesmas ialah 0,75 dan
puskesmas ialah 0,74. Maka hal ini menunjukan bahwa kuesioner aktualisasi
perawat dalam upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif konisten untuk
preventif di Puskesmas.
7. Pengumpulan Data
Data penelitian diambil di Dinas Kesehatan kota Pematang Siantar pada bulan
April. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara yang pertama peneliti
kepada responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner. Calon
kuesioner responden diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila ada
pertanyaan yang tidak difahami dan responden diberi waktu maksimal 40 menit
untuk menjawab pernyataan yang ada di kuesioner. Selanjutnya data yang sudah
8. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui
apakah data yang telah diisi oleh responden sudah lengkap atau tidak. Kemudian
memberi kode ( Coding) pada data demografi dan dari hasil setiap pernyataan
yang sudah diberi kode secara komputerisasi dan dilakukan pengolahan data.
untuk mengetahui frekuensi dan persentase data. Hasil analisa data demografi,
1. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang aktualisasi
Kota Pematang Siantar tahun 2017 setelah dilakukan pengumpulan data pada Mei
orang responden berusia 36-45 tahun, hampir semua dari responden berjenis
kelamin perempuan (90,6%) atau 29 orang dan lebih dari setengah dari responden
yang berpendidikan dengan latar belakang diploma tiga atau DIII ( 56,3%) atau 18
orang. Hampir semua dari responden dengan masa kerja di puskesmas > 2 tahun (
di rumah sakit dan tidak mempunyai pengalam kerja tetapi langsung bekerja di
57
Frekuensi Presentase
No Karakteristik
(n) (%)
1 Umur
17-25 1 3,1
26-35 4 12,5
36-45 19 59,4
46-55 8 25,0
Jenis Kelamin
2 Laki-laki 3 9,4
Perempuan 29 90,6
Pendidikan
3 SPK 1 3,1
Diploma III 18 56,3
Sarjana 12 37,5
S2 1 3,1
Pengalaman Kerja
Puskesmas 10 31,3
4 Rumah Sakit 10 31,3
Klinik 4 12,5
Rumah Sakit & Klinik 7 21,9
Lainnya 1 3,1
(non pelayana kesehatan)
5 Masa Kerja
< 2Tahun 1 3,1
>2 Tahun 31 96,9
6 Pelatihan
Tidak pernah 11 34,4
Pernah 21 65,6
Dari data hasil penelitian pada tabel 2 menunjukan bahwa aktualisasi perawat
dalam upaya pelayanan kesehatan promotif lebih dari setengah perawat memiliki
2. Pembahasan
tinggi 53,1% responden memiliki aktualisasi sedang dan 0% atau tidak ada
perawat yang memiliki aktualisasi rendah. Hal ini menggambarkan bahwa banyak
dirinya.
kerja di pelayanan kesehatan. Pada penelitian ini perawat belum bisa secara penuh
mengaktualisasikan dirinya. Kondisi ini tidak sejalan dengan studi yang dilakukan
Zderad (1973) bahwa pengalaman perawat berada di dunia dan dunia keperawatan
yang lagi menunggu antrian untuk berobat ataupun setelah pasien diperiksa,
Ummiyun (2015). Perawat tidak memiliki kesadaran penuh dari diri perawat
menunggun perintah dari atasannya. Hal ini terlihat dari perawat tidak melakukan
sebab itu banyak perawat dalam penelitian ini masih belum bisa
aktualisasi sedang.
banyak perawat dengan aktualisasi dirinya tinggi yaitu dimana puskesmas Kota
sebesar 96,95 yang terdiri dari: lulusan D-III Keperawatan sebanyak 56,3% atau
Keperawatan 3,1% atau 1 orang. Pada penelitian ini juga didapatkan juga bahwa
perawat dengan aktualisasi rendah sebanyak 0%, berarti perawat dalam penelitian
puskesmas.
bahwa lebih banyak perawat memiliki aktualisasi sedang dalam upaya pelayanan
mayoritas masa kerja responden di puskesmas > 2 tahun sebesar 96,9%, dengan
demikian masa kerja yang cukup lama, maka pasti sudah banyak mendapatkan
pelayanan kesehatan preventif, hal ini karena masih banyak perawat yang belum
banyak perawat dengan aktualisasi dirinya tinggi yaitu dimana puskesmas Kota
yaitu sebesar 65,6% atau 21 orang. Pada penelitian ini juga didapatkan juga
bahwa perawat dengan aktualisasi rendah sebanyak 0%, berarti perawat dalam
preventif di puskesmas.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang dilakukan oleh peneliti tentang
Puskesmas Kota Pematang Siantar Tahun 2017 maka dapat diambil kesimpulan
1. Kesimpulan
promotif, lebih dari setengah perawat memiliki aktualisasi sedang (53,1%) dan
preventif, lebih dari setengah perawat memiliki aktualisasi sedang (53,1%) dan
2. Saran
bukan hanya untuk mendukung pelayanan kesehatan kuratif tetapi juga upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Selain itu pihak puskesmas harus
64
bisa memotivasi perawat-perawatnya agar lebih bisa kreatif dan berinovasi dalam
calon perawat prosfesional. Untuk itu lebih menanamkan peran perawat kepada
calon perawat. Sebaiknya setiap materi yang diajarkan mencatumkan materi peran
berkembang ini. Dimana di zaman yang sekarang ini perawat harus lebih bisa
Daftar Pustaka
Kesehatan Masyarakat.
Depkes & UI. (2005). Dilema Peran Perawat Puskesmas. Diunduh pada tanggal 2
Oktober2016.http://ppnikotabaru.wordpress.com/2011/04/24/dilema-
peranperawat/puskesmas/
Medika. Jakarta.
Jakarta.
Yogyakarta : Kanisius.
Salemba Medika.
Cipta. Jakarta.
Polit, D.F., & Beck, C.T. (2012). Nursing Research: Principles and Methods (7th
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan; Riset Keperawatan. Jakarta: Graha Ilmu
Lampiran 1
Oleh :
Saya mengharapkan jawaban yang anda berikan sesuai dengan pendapat anda
tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan
pendapat anda. Informasi yang anda berikan akan dipergunakan untuk
mengembangkan pelayanan kesehatan khususnya ilmu keperawatan dan tidak
akan digunakan untuk maksud-maksud lain selain penelitian ini.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas, anda bebas untuk ikut atau
menolak tanpa adanya sanksi apapun. Jika anda bersedia silahkan menandatangani
lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan anda.
Medan, 2017
Peneliti Responden
Lampiran 4
Kode :
Tanggal:
Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan di beri tanda check list (√)
pada kotak yang anda pilih :
1. Usia : ….tahun
2. Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
3. Pendidikan : SPK
Diploma
Sarjana
Lain-lain, sebutkan….
Klinik
Lain-lain, sebutkan….
≥ 2 tahun
6. Pernah mengikuti pelatihan perawat kesehatan masyarakat :
tidak
Ya,sebutkan….
Bagimana aktualisasi diri dalam melakukan peran perawat dalam upaya pelayanan
promotif dan preventif di Puskesmas Kota Pematang Siantar. Berilah tanda check
list (√) pada salah satu kolom untuk stiap menjawab yang menurut anda paling
sesuai.
Keterangan :
1. TD : Tidak pernah
2. KK : Kadang-kadang
3. SS : Sering
4. SL : Selalu
No Peryataan TD KK SS SL
A. Aktulisasi Perawat Dalam Upaya Pelayanan Promotif
1 Saat menerima pendaftaran pasien/klien di meja
pendaftaran saya melakukan pendidikan kesehatan
dengan pasien/klien dengan benar
2 Saya melakukan pendidikan seks kepada remaja
3 Saya menerima kekurangan dan kelebihan diri saya
sendiri dalam mengumpulkan dan menganalisa penyakit
terutama penyakit menular yang sedang ada di
masyarakat
4 Saya mengabdikan diri dalam program upaya promotif
5 Saya emosi ketika pendapat saya berbeda dengan orang
lain dalam melakukan pendidikan kesehatan di layanan
medis, KIA & KB pada individu dan atau kelompok di
Puskesmas
Master Data
jenis pengalaman masa
resoinden umur pendidikan pelatihan
kelamin kerja kerja
1 52 2 3 4 2 2
2 24 2 2 0 1 1
3 42 2 3 1 2 1
4 36 2 2 4 2 2
5 40 2 3 1 2 1
6 36 2 2 2 2 1
7 36 2 2 1 2 1
8 45 2 3 4 2 1
9 46 2 3 0 2 1
10 48 1 3 0 2 2
11 43 2 2 4 2 2
12 43 2 3 0 2 2
13 41 2 3 4 2 1
14 37 2 4 4 2 2
15 45 2 2 4 2 2
16 36 2 2 2 2 2
17 46 2 2 1 2 2
18 38 2 2 1 2 2
19 40 2 3 0 2 2
20 30 2 2 1 2 1
21 42 2 3 0 2 2
22 38 2 1 1 2 1
23 40 2 2 1 2 2
24 54 2 2 0 2 2
25 53 2 2 1 2 2
26 34 2 2 1 2 2
27 53 2 2 0 2 1
28 47 1 2 0 2 2
29 34 2 3 0 2 2
30 37 2 2 2 2 2
31 27 1 3 3 2 2
32 30 2 2 2 2 2
Keterangan:
Pendidikan Pelatihan
3 = Sarjana
4 = Magister (S2)
Pengalaman
0 = Puskesmas
1 = Rumah Sakit
2 = Klinik
Aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan kesehatan promotif dan prventif di Puskesmas Kota Pematang Siantar
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 44
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
22 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 44
23 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 48
24 4 2 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 42
25 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 3 48
26 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 48
27 3 2 4 4 1 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 45
28 2 2 1 4 3 1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 40
29 2 1 4 4 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 4 46
30 2 1 3 3 3 1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 40
31 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 3 51
32 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 1 48
Aktualisasi perawat dalam upaya pelayanan kesehatap promotif dan preventif di Puskesmas Kota Pematang Siantar
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 44
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
22 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 44
23 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 48
24 4 2 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 42
25 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 3 48
26 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 48
27 3 2 4 4 1 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 45
28 2 2 1 4 3 1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 40
29 2 1 4 4 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 4 46
30 2 1 3 3 3 1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 40
31 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 3 51
32 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 1 48
V = ∑S
[n (c-1)]
Item 1 : V = ∑S item 6 : V = ∑S
[n (c-1)] [n (c-1)]
= 3 = 3
[1 (4-1)] [1 (4-1)]
= 1 = 1
V = ∑S
[n (c-1)]
Item 7 : V = ∑S item 11 : V = ∑S
[n (c-1)] [n (c-1)]
= 2 = 3
[1 (4-1)] [1 (4-1)]
= 0,66 = 1
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.756 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
p1 2.80 1.014 15
p2 2.47 1.125 15
p3 3.33 .816 15
p4 3.27 .799 15
p5 3.47 .834 15
p6 2.67 1.234 15
p7 3.27 .704 15
p8 3.40 .828 15
p9 3.53 .640 15
p10 2.87 1.060 15
p11 3.53 .640 15
p12 3.60 .632 15
p13 2.87 .834 15
p14 3.13 .834 15
p15 3.33 .488 15
RELIABILITY Preventif
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.740 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
p1 3.40 .632 15
p2 3.27 .704 15
p3 3.20 1.014 15
p4 3.53 .516 15
p5 2.80 .941 15
p6 2.53 .834 15
p7 3.07 .594 15
p8 3.27 .594 15
p9 3.20 .676 15
p10 3.33 .617 15
p11 3.80 .414 15
p12 3.33 .724 15
p13 3.27 .594 15
p14 2.53 .516 15
p15 3.00 .655 15
Frequencies
Statistics
Usia Jenis_Kelamin pendidikan Pengalaman_Ke Masa_Kerja Pelatihan
rja
Valid 32 32 32 32 32 32
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Statistics
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay
a_Pelayanan_Promotif a_Pelayanan_Preventif
Valid 32 32
N
Missing 0 0
Frequency Table
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
17-25 1 3.1 3.1 3.1
26-35 4 12.5 12.5 15.6
Valid 36-45 19 59.4 59.4 75.0
46-55 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
laki-laki 3 9.4 9.4 9.4
Valid prempuan 29 90.6 90.6 100.0
Total 32 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengalaman_Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak ada 10 31.3 31.3 31.3
Rumah Sakit 10 31.3 31.3 62.5
Klinik 4 12.5 12.5 75.0
Valid
Lainnya 1 3.1 3.1 78.1
Rumah Sakit & Klinik 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
Masa_Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<2 tahun 1 3.1 3.1 3.1
Valid >2 tahun 31 96.9 96.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
Pelatihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tidak pernah 11 34.4 34.4 34.4
Valid Pernah 21 65.6 65.6 100.0
Total 32 100.0 100.0
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tinggi 17 53.1 53.1 53.1
Valid Sedang 15 46.9 46.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tinggi 15 46.9 46.9 46.9
Valid Sedang 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Usia * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
17-25 1 0 1
26-35 4 0 4
Usia
36-45 8 11 19
46-55 4 4 8
Total 17 15 32
Usia *
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
17-25 0 1 1
26-35 3 1 4
Usia
36-45 8 11 19
46-55 4 4 8
Total 15 17 32
Jenis_Kelamin * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
laki-laki 2 1 3
Jenis_Kelamin
prempuan 15 14 29
Total 17 15 32
Jenis_Kelamin * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
laki-laki 2 1 3
Jenis_Kelamin
prempuan 13 16 29
Total 15 17 32
pendidikan * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
SPK 0 1 1
Diploma 9 9 18
pendidikan
Sarjana 7 5 12
Lainnya 1 0 1
Total 17 15 32
pendidikan * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
SPK 1 0 1
Diploma 11 7 18
pendidikan
Sarjana 3 9 12
Lainnya 0 1 1
Total 15 17 32
Pengalaman_Kerja * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
Tidak ada 4 6 10
Rumah Sakit 5 5 10
Pengalaman_Kerja Klinik 2 2 4
Lainnya 1 0 1
Rumah Sakit & Klinik 5 2 7
Total 17 15 32
Pengalaman_Kerja * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
Tidak ada 2 8 10
Rumah Sakit 7 3 10
Pengalaman_Kerja Klinik 3 1 4
Lainnya 1 0 1
Rumah Sakit & Klinik 2 5 7
Total 15 17 32
Masa_Kerja * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
<2 tahun 1 0 1
Masa_Kerja
>2 tahun 16 15 31
Total 17 15 32
Masa_Kerja * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
<2 tahun 0 1 1
Masa_Kerja
>2 tahun 15 16 31
Total 15 17 32
Pelatihan * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Promotif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Promotif
Tinggi Sedang
tidak pernah 3 8 11
Pelatihan
pernah 14 7 21
Total 17 15 32
Pelatihan * Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upaya_Pelayanan_Preventif
Crosstabulation
Count
Aktualisasi_Perawat_Dalam_Upay Total
a_Pelayanan_Preventif
Tinggi Sedang
tidak pernah 5 6 11
Pelatihan
pernah 10 11 21
Total 15 17 32
DATA PRIBADI :
Nama : Muhammad Rizal Saragih
Tempat Tanggal Lahir: Siulak-ulak, 29 Agustus 1995
Alamat : Huta I Siulak-ulak Kec Gunung Maligas
Kab. Simalungun/ Jl Setia Gg Warpis No 145 E
Setia Budi Tajung Rejo
Email : rizalsidauruk95@gmail.com
No Hp : 081232439595
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Tinggi/Berat Badan : 168 cm/ 63 Kg
Golongan Darah :0
Kewarganegaraan : Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Formal :
2001-2007 : SD N 097322 Silau Bayu Kec. Gunung Maligas
2007-2010 : SMP N 1 Dolok Batu Nanggar
2010-2013 : SMA N 1 Dolok Batu Nanggar
2013-2017 : Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara
PENGALAMAN
ORGANISASI:
2013-2014 : :
Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara sebagai Anggota Departen Pengabdian
Masyarakat
2014-2015 : Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara sebagai Kepala Departemen Pengembangan
Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi
2015-2017 : Ikatan Lembaga Ilmu Keperawatan Indonesia sebagai
Koordinator Wilayah I (Aceh, Sumut, Sumbar, dan Riau)