You are on page 1of 5

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Uji kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas


yang direndam dalam larutan cuka aren

1
Learny T. M. Sormin
2
Jimmy F. Rumampuk
3
Vonny N. S. Wowor

1
Kandidat skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: merilyn.sormin@yahoo.com

Abstract: Acrylic resin is a material used for denture base frequently used in field dentistry.
One characteristic of an acrylic resin is its strength against pressure. Strength is needed in a
denture withstand the force from chewing received by the denture. The strength of a denture
base material can be affected by the user’s habit of eating acidic food and beverages. Palm
vinegar is an acidic kitchen ingredient obtained from the fermentation of palm sap and is
usually used in North Sulawesi’s snack called gohu which is widely consumed by the
population. This study was aimed to determine the transverse strength of an acrylic resin
plate after being soaked in a palm vinegar solution. This was a laboratory study with a post-
test control group design. There were 24 samples distributed in one control group and three
treament groups. The samples were immersed for 5 and 10 days in the palm vinegar solution.
The transverse test used a Universal Testing Machine. The results showed that after 5 days,
the average transverse strength of acrylic resin plate was 94 N/mm2 in the less acidic palm
vinegar solution; 88.3 N/mm2 in the acidic solution; and 80 N/mm2 in the highly acidic
solution. After 10 days the average transverse of acrylic resin plate was 89.3 N/mm2 in the
less acidic palm vinegar solution; 87.7 N/mm2 in the acidic solution, 46,3 N/mm2 in the high
acidic solution. Conclusion: The higher the concentration levels of palm vinegar in the
solution, the lower the transverse strength of acrylic resin.
Keywords: acrylic resin, palm vinegar solution, transverse strength

Abstrak: Resin akrilik merupakan bahan basis gigi tiruan yang sudah sering dipakai di
bidang kedokteran gigi. Salah satu sifat resin akrilik ialah kuat terhadap tekanan. Kekuatan
basis dibutuhkan antara lain untuk menahan kekuatan daya kunyah yang diterima oleh gigi
tiruan. Kekuatan bahan basis gigi tiruan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan pengguna gigi
tiruan dalam mengonsumsi makanan dan minuman bersifat asam. Cuka aren ialah salah satu
bahan dapur yang bersifat asam yang didapat dari hasil fermentasi nira aren dan biasanya
dipakai dalam jajanan tradisional khas Sulawesi Utara yakni gohu. Jajanan tersebut banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kekuatan transversal plat resin akrilik setelah direndam dalam larutan cuka aren. Jenis
penelitian ialah laboratorik dengan post-test control group design. Sampel penelitian
sebanyak 24 buah plat resin akrilik yang didistribusikan dalam 1 kelompok kontrol dan 3
kelompok perlakuan. Perendaman plat tersebut dilakukan selama 5 dan 10 hari. Uji kekuatan
transversal dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine. Hasil penelitian
mendapatkan setelah 5 hari perendaman dalam larutan cuka aren kurang asam rerata
kekuatan transversal plat resin akrilik sebesar 94 N/mm2; sebesar 88,3 N/mm2 dalam larutan
asam; dan sebesar 80 N/mm2 dalam larutan sangat asam. Setelah 10 hari perendaman dalam

30
Sormin, Rumampuk, Wowor: Uji kekuatan transversal resin akrilik...

larutan cuka aren kurang asam rerata kekuatan transversal plat resin akrilik sebesar 89,3
N/mm2 sebesar 87,7 N/mm2 dalam larutan asam dan sebesar 46,3 N/mm2 dalam larutan
sangat asam. Simpulan: Semakin tinggi kadar konsentrasi keasaman larutan cuka aren,
semakin rendah kekuatan transversal resin akrilik.
Kata kunci: resin akrilik, larutan cuka aren, kekuatan transversal

Resin akrilik merupakan bahan material pegunungan yang bercuaca dingin,


yang sudah sering dipakai di bidang menyebabkan mereka lebih sering
kedokteran gigi. Resin akrilik dipakai mengonsumsi minuman yang berasal dari
karena bahan ini memiliki kelebihan nira aren, masyarakat Sulawesi Utara
estetika yang baik, tekstur mirip gingiva, mengenalnya sebagai minuman saguer.
mempunyai daya serap air yang relatif Sisa dari minuman saguer inilah yang
rendah, dan perubahan dimensi yang kecil. difermentasi masyarakat Sulawesi Utara
Sejak pertengahan tahun 1940-an, resin dengan cara dibiarkan dan berlangsung
akrilik terutama polimetil-metakrilat terus, akan berubah menjadi asam cuka
(PMMA) sangat sering digunakan sebagai yang dikenal oleh masyarakat sebagai cuka
bahan basis gigi tiruan di bidang aren.
kedokteran gigi.1,2 Cuka aren banyak digunakan
Basis gigi tiruan merupakan tempat masyarakat Sulawesi Utara untuk
melekatnya elemen gigi tiruan. Bahan basis campuran sejenis makanan khas yaitu gohu
gig tiruan mempunyai beberapa syarat yang terbuat dari buah pepaya setengah
antara lain kuat terhadap tekanan dan matang. Masyarakat lebih suka mencam-
penampilan estetika yang baik. Kekuatan purkan cuka yang berasal dari hasil
basis dibutuhkan antara lain untuk menahan fermentasi nira aren, dikarenakan cuka
kekuatan daya kunyah yang diterima oleh yang berasal dari nira aren memiliki aroma
gigi tiruan.3,4 Tidak jarang terjadi gigi khas dan rasanya lebih enak daripada cuka
tiruan yang digunakan patah atau retak saat yang ada di pasaran. Beberapa literatur
dipakai mengunyah. Terdapat beberapa mengatakan bahwa salah satu akibat dari
faktor yang memengaruhi kekuatan basis mengonsumsi minuman yang mengandung
gigi tiruan, yaitu bahan yang digunakan asam akan menimbulkan kerusakan pada
untuk membuat gigi tiruan, manipulasi gigi tiruan resin akrilik.7 Asam dari
bahan, dan suasana pH dalam mulut yang minuman atau makanan yang dikonsumsi
dipengaruhi oleh makanan dan minuman akan berpengaruh pada kekuatan tranversal
yang dikonsumsi.5 Penelitian oleh Rini basis gigi tiruan resin akrilik.
menyimpulkan bahwa perendaman resin Kekuatan transversal merupakan
akrilik dalam kopi ulee kareng yang ketahanan basis resin akrilik terhadap
bersifat asam dapat memengaruhi beban, tekanan, dan gaya dorong sewaktu
kekerasan dari resin akrilik dan juga mulut berfungsi. Akibat pengaruh asam,
berdampak pada kekuatan transversalnya.6 maka kemampuan basis gigi tiruan resin
Kebiasaan masyarakat mengonsumsi akrilik untuk menahan beban menjadi
makanan dan minuman yang asam berkurang. Melalui uji kekuatan transversal
terbentuk dari pola hidup masyarakat. dapat diperoleh gambaran tentang
Berbagai jenis makanan atau minuman ketahanan basis gigi tiruan dalam
yang dikonsumsi telah menjadi ciri khas menerima beban pada waktu pengunyahan.8
atau karateristik yang identik dengan Penelitian ini bertujuan untuk
masyarakat daerah tertentu. Sulawesi Utara mengetahui kekuatan transversal resin
merupakan salah satu provinsi dengan akrilik polimerisasi panas yang direndam
kondisi geografis yang terdiri dari daerah dalam larutan cuka aren yang terbagi dalam
pantai dan pegunungan. Banyaknya konsentrasi kurang asam, asam, dan sangat
masyarakat yang tinggal di daerah asam.

31
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAHAN DAN METODE PENELITIAN dan 10 hari dengan konsentrasi yang


Jenis penelitian ini ialah eksperimental berbeda-beda. Terjadi penurunan kekuatan
laboratoris dengan post-test only group transversal plat resin akrilik yang direndam
design. Alat yang digunakan dalam selama 10 hari dalam larutan cuka aren
penelitian terdiri dari: rubber bowl, spatula, pada konsentrasi sangat asam
kuvet, mixing jar, kompor, panci, botol
kaca 100 ml, pinset¸ lecron, kertas lakmus, Tabel 1. Rerata hasil uji kekuatan tranversal
gelas ukur, timbangan digital, penggaris, plat resin akrilik (N/mm2) selama perendaman 5
pensil, kertas pasir, gunting, pulpen, dan hari
Universal Testing Machine. Bahan yang Kekuatan transversal plat resin
digunakan dalam penelitian terdiri dari: Sampel akrilik (N/mm2)
gips putih, malam merah, powder dan Kurang Sangat
liquid resin akrilik polimerisasi panas merk asam Asam asam Kontrol
QC 20, cold mold space (CMS), vaseline, 1 114 74 99 71
cuka aren, dan aquades steril. 2 110 86 72 106
Sampel yang digunakan ialah 24 buah 3 58 105 69 36
plat akrilik utuh dengan ukuran 65 x 10 x Rerata 94 88,3 80 71
2,5 mm. Cuka aren yang dipakai dalam
Tabel 2. Rerata hasil uji kekuatan transversal
penelitian berasal dari hasil fermentasi nira
plat resin akrilik (N/mm2) selama perendaman
aren yang didapat dari Desa Kalawiran 10 hari
Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa.
Cuka aren ini dilarutkan dalam akuades Kekuatan transversal plat resin
steril dan dibagi dalam beberapa Sampel akrilik (N/mm2)
konsentrasi yaitu kurang asam, asam dan Kurang Sangat
sangat asam. Larutan cuka aren ini asam Asam asam Kontrol
mewakili selera orang dalam memilih 1 50 46 59 86
tingkat rasa asam pada makanan atau 2 149 141 27 116
minuman yang dikonsumsi. 3 69 76 53 74
Perendaman sampel dilakukan selama Rerata 89,3 87,7 46,3 92
5 dan 10 hari. Dua belas sampel plat resin
akrilik pertama direndam selama 5 hari BAHASAN
dalam konsentrasi kurang asam, asam, Hasil penelitian yang dilakukan setelah
sangat asam, dan kelompok kontrol; plat resin akrilik direndam dalam larutan
masing-masing kelompok mendapat 3 cuka aren dan kelompok kontrol dengan
sampel plat resin akrilik. Dua belas sampel perbedaan konsentrasi dan beberapa waktu
plat resin akrilik kedua yang direndam perendaman memperlihatkan hasil
selama 10 hari dalam konsentrasi kurang kekuatan transversal berbeda-beda.
asam, asam, dan kelompok kontrol; Perbedaan ini terjadi karena cara
masing-masing kelompok mendapat 3 memanipulasi bahan yang menyebabkan
sampel plat resin akrilik. Pengujian adanya perbedaan ketebalan di masing-
kekuatan transversal menggunakan alat masing sampel. Pada saat memanipulasi
Universal Testing Machine di bahan terdapat beberapa proses yang tidak
Laboratorium Rekayasa Material Teknik diperkirakan misalnya pada proses
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam pencetakan malam merah di kuvet yang
Ratulangi. sudah berisi gips putih terdapat kesulitan
untuk mencari ketebalan yang sesuai
HASIL PENELITIAN dengan ukuran sampel yang sudah
Hasil pada Tabel 1 dan Tabel 2 ditentukan dikarenakan malam merah tidak
menunjukkan rerata hasil uji kekuatan mempunyai ukuran tebal 2,5 mm. Pada
transversal plat resin akrilik yang direndam proses pemolesan terjadi penipisan sampel
dalam larutan cuka saguer selama 5 hari plat akrilik. Selain itu, adanya porositas

32
Sormin, Rumampuk, Wowor: Uji kekuatan transversal resin akrilik...

yang tidak terlihat pada saat pembuatan kimia, yaitu yang terjadi adalah kelarutan
atau pengadukan bubuk dan cairan resin beberapa bahan pengisi. Adanya kelebihan
akrilik, sehingga kekuatan transversal yang ion H+ pada kelarutan asam akan
didapatkan oleh setiap plat akrilik jauh menyebabkan ketidakstabilan ikatan kimia
berbeda-beda. Selain tergantung pada cara dari resin akrilik. Ion H+ dari asam
manipulasi bahan, komposisi bahan, serta menyebabkan degradasi ikatan polimer
porositas yang tidak terlihat saat proses sehingga beberapa monomer dari resin
pembuatan hingga proses curing. Kekuatan akrilik melepaskan diri, yang disertai
transversal dipengaruhi juga dengan pelepasan bahan pengisi yang ada.11,12
kandungan monomer sisa yang masih Resin akrilik sebagaimana polimer
tertinggal. lainnya memiliki dua macam ikatan yaitu
Kandungan monomer sisa yang tinggi ikatan primer dan ikatan sekunder. Ikatan
dapat memengaruhi sifat fisik polimer yang primer merupakan ikatan antar atom dalam
dihasilkan karena monomer sisa akan rantai sedangkan ikatan sekunder merupa-
bertindak sebagai plasticizer dan membuat kan ikatan antar rantai-rantainya. Ikatan
resin akrilik menjadi fleksibel dan kekuatan primer resin akrilik memiliki kekuatan
menurun. Bukan hanya itu, kandungan yang baik, namun ikatan sekundernya
monomer sisa yang tinggi berpotensi untuk lemah. Ikatan sekunder yang lemah inilah
menyebabkan iritasi jaringan mulut, yang diduga menyebabkan rendahnya
inflamasi, dan alergi terutama daerah ketahanan resin akrilik. Semakin lama
mukosa di bawah gigi tiruan.9 masa perendaman maka semakin banyak
Resin akrilik polimerisasi panas pula partikel larutan yang dapat
mempunyai sifat fisik salah satunya yaitu berpenetrasi ke ruang mikroporositas
mampu menyerap air. Kemampuan akrilik resin. Pengaruh yang terjadi pada
menyerap air inilah yang membuat ikatan ini akan membuat kekuatan
kekuatan transversal pada resin akrilik mekanisnya semakin berkurang, termasuk
polimerisasi panas dapat berubah entah kekuatan transversalnya.13
semakin kuat atau semakin rapuh.
Ketahanan resin akrilik juga tergantung SIMPULAN
dengan cara seseorang mengonsumsi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
makanan atau minuman. dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Kekuatan basis gigi tiruan yang lama semakin lama perendaman plat resin akrilik
terpapar larutan asam dapat mengalami polimerisasi dalam larutan cuka aren dan
penurunan kekuatan fleksural. Penurunan semakin tinggi konsetrasi keasaman larutan
kekuatan tersebut menunjukkan semakin cuka aren maka semakin rendah kekuatan
lemahnya bahan basis gigi tiruan dalam transversal resin akrilik.
menahan gaya pengunyahan dan fraktur
basis gigi tiruan. Pengaruh asam inilah SARAN
yang dapat memengaruhi kekuatan pada Bagi pemerintah, penelitian ini dapat
bahan basis gigi tiruan.10 menjadi informasi kepada pihak Puskesmas
Resin akrilik yang direndam pada dalam upaya preventif dan promotif bagi
suatu larutan akan terpengaruh sifat fisik- pengguna gigi tiruan agar dapat menghin-
nya. Larutan perendam mampu berpene- dari pola makan dan minum yang asam.
trasi masuk ke dalam ruang mikroporositas Bagi masyarakat yang menggunakan
resin akrilik dan mempengaruhi ikatan gigi tiruan agar dapat mengurangi, dan
antar molekulnya.2 Ikatan antar molekul membatasi konsumsi makanan dan
menurun yang dapat menurunkan kekuatan minuman yang mengandung asam.
resin akrilik termasuk kekuatan transversal. Bagi penelitian selanjutnya dapat lebih
Kemung-kinan lain adanya larutan asam memerhatikan rancangan penelitian agar
dari larutan cuka aren bila bereaksi dengan penelitian lebih terkontrol dan terarah.
resin akrilik akan menyebabkan perubahan

33
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

DAFTAR PUSTAKA citrifolia Linn.). J Dent. 2008;41(2):84.


1. Tandon R, Gupta S, Agarwal S K. 8. Lestari WA. Pengaruh lama perendaman
Denture base material from past to plat gigitiruan akrilik dalam ekstrak
future. IJDS. 2010;2(2):33-8. kelopak bunga rosella terhadap
2. Anusavice K J. Phillips: Buku ajar ilmu kekuatan tranversa plat akrilik
kedokteran gigi. Jakarta: EGC, 2003; gigitiruan. Makassar: Universitas
p.197-18. Hassanudin; 2012.
3. Geovani V. Pengaruh perasan daun salam 9. Nirwana I. Kekuatan transversa resin
(Eugenia polyantha Wight) 80% akrilik hybrid setelah penambahan
sebagai pembersih gigi tiruan terhadap glass fiber dengan metode berbeda.
kekuatan tekan resin akrilik tipe heat Maj Ked Gigi (Dent J). 2005;38(1):16-
cured dengan variasi lama perendaman. 9.
Jember: Universitas Jember; 2012. 10. Amalia A, Mozartha M, Trisnawaty.
4. Craig RG, Powers JM. Dental materials: Pemaparan cuka pempek terhadap
Properties and Manipulation (7th ed). kekuatan fleksural basis gigi tiruan
India: Mosby, 2000. nilon termoplastik. Proceeding
5. Rajenderan TAL. Pengaruh perendaman Integration of Sciences, clinical skills
basis gigi tiruan resin akrilik and technology to improve dental
polimerisasi panas dalam larutan advanced. 2013; p. 98-103.
peroksida alkali terhadap perubahan 11. Billmeyer FW. Textbook of Polimer
dimensi dan kekuatan transversal. Sciences (3rd ed). New York: John
Medan: Universitas Sumatera Utara; Willey and Sons, 1974; p:11-16.
2015. 12. Pribadi SB, Yogiartono M, Agustantina
6. Putri RD. Effect of ulee kareng Aceh TH. Perubahan kekuatan impak resin
coffee on the hardness of acrylic resin akrilik polimerisasi panas dalam
denture base. Dentofasial. 2011;10(3): perendaman larutan cuka apel.
135-39 Dentofasial. 2010;9(1):13-20.
7. Indiani SR. The transversal strength of 13. O’Brien JW. Dental materials and their
acrylic resin plate after being immersed selection (3rd ed). Chicago:
soaking in Noni Fruit (Morinda Quintessence.

34

You might also like