You are on page 1of 14

MODUL 4: MENGHITUNG PENCAMPURAN WARNA DAN

PENANDINGAN WARNA (COLOUR MATCHING)

Pertemuan ke : 12, 13, 14 dan 15

1
BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang
tata cara perhitungan pencampuran warna dan penandingan warna termasuk
pemecahan masalah colour matching.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Teknologi


Pengukuran Warna ini guna memfasilitasi mahasiswa sehingga pada akhir
pembelajaran diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :

- Mahasiswa mampu menghitung secara tepat komponen zat warna pada warna
campuran bentuk larutan maupun bahan opaque (tekstil berwarna).
- Mahasiswa mampu menerapkan persamaan matematika bentuk eleminasi dan atau
matriks dalam menghitung komponen zat warna yang tidak diketahui berdasarkan
input data dari spektrofotometer.
- Mahasiswa mampu membuat program persamaan eleminasi dan atau matriks
dengan program sederhana yaitu excel.
- Mahasiswa mampu memecahkan masalah penandingan warna (colour matching).

2
BAB II MENGHITUNG PENCAMPURAN WARNA DAN
PENANDINGAN WARNA (COLOUR MATCHING)

A. PENGETAHUAN
I. Colour Matching (penandingan warna)
Dalam Industri Tekstil, formulasi warna adalah bagian yang sangat penting. Tentunya
karena dalam proses finising di tekstil, terdapat proses dyeing (pencelupan) kain
ataupun benang yang asalnya tanpa warna (greige) menjadi berwarna. Proses
pencarian warna yang tepat sesuai dengan pesanan konsumen ini disebut proses color
matching. Proses color matching ini dilakukan di laboratorium. Biasanya laboratorium
ini juga terletak di dalam gedung dyeing (pencelupan). Perlu diketahui, bahwa dalam
proses color matching ini tidak bisa dilakukan sembarangan karena sedikit saja terjadi
perbedaan, maka akan besar kerugian yang diderita perusahaan.
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab di
dalam laboratorium colour matching di industri maka dijelaskan sepintas tentang tugas
dan tanggung jawab colour matching tersebut.

Gambar 1. Contoh pencarian warna (colour matching) secara manual


menggunakan data base warna

3
Tugas Colour Matching

1. Menerima Resep Warna (Colour Recipe)

Biasanya pada awal anda masuk kerja, anda akan disodori Colour Recipe. Colour Recipe
ini berasal dari order baru, yaitu pelaku harus memulai penyamaan warna dari awal, atau
berasal dari order yang sudah ada, berarti pelaku tinggal mencari databasenya di komputer
dan melakukan proses colour matching ulang. Colour Recipe ini biasanya berisikan rumus-
rumus warna yang tinggal di-input ke komputer dan dengan sendirinya mesin
pencetak warna akan mengeluarkan campuran dari warna-warna yang telah di-input
tersebut.

2. Melakukan proses penyamaan warna

Proses penyamaan atau colour matching ini dilakukan oleh pelaku dengan melihat color
recipe yang sudah diterima. Perusahaan sudah menyediakan software khusus dan anda
akan ditraning terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Anda hanya tinggal
memasukkan angka-angka dan kode-kode yang tertera di color receipt ke dalam software
tersebut dan komputer akan melakukan perintah secara langsung terhadap mesin pencetak
tinta untuk mengeluarkan formula tinta yang anda input.

3. Melakukan Washing

Setelah tinta dikeluarkan anda membawa sample dari kain aau benang yang akan dicelup
untuk kemudian dimasukkan kedalam tabung tinta. Masukkan tabung tinta yang sudah
berisi warna dan kain ke mesin washing dan atur suhu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (tiap spesifikasi kain memiliki kriteria suhu masing-masing) tunggu sesuai waktu
yang ditentukan, biasanya 15 menit. Kemudian buka mesin dan angkat tabung berisi kain
yang sudah di washing. keluarkan kainnya dan bisa anda lihat warna yang tadi anda cetak
sudah menempel di kain.

4. Melakukan Cleaning

Kain yang baru dikeluarkan biasanya memiliki semacam lendir (sisa kimia dari cat). Sisa
kimia dari cat ini dibersihkan dulu dengan menggunakan cairan Natrium Chlorida (NaCl).
Lalu dibilas dengan air.

4
5. Melakukan Stenting

Melakukan proses stenting harus dilakukan dengan hati-hati. Proses stengting ini bahasa
simple nya mengistrika gan. tapi karena orang-orang engineer suka sama istilah yang aneh-
aneh dipakailah proses stenting ini atau ada juga yang bilang stenter. Caranya yaitu kain
dibentangkan di mesin dan kemudian dilakukan proses pemanasan oleh mesin tersebut.

Setelah proses ini selesai maka tinggal disamakan sample dari konsumen dengan hasil
matching yang sudah kita buat. Dan proses colour matching dianggap selesai.

Tanggung Jawab Colour Matching

Dalam pelaksanaan kerja di perusahaan, tugas seorang color matching adalah;

1. Memastikan warna dari konsumen sama dengan warna hasil matching


2. Memastikan kualitas hasil matching sesuai dengan pesanan
3. Memastikan waktu dan proses matching tepat sesuai permintaan konsumen
4. Memastikan laboratorium tetap bersih meskipun berkutat dengan tinta

II. Penentuan Perbedaan Warna

Menemukan cara yang tepat dalam menentuan perbedaan warna sangatlah penting.
Penentuan warna yang salah dapat berakibat pada kegagalan, yang berarti hilangnya
waktu dan uang.

Terdapat dua cara dalam menentukan warna:


1. Penentuan Visual
2. Penentuan Dengan Alat

Gambar 2. Penentuan warna secara visual

5
Penentuan Visual

Dalam penentuan visual, keadaan saat pengamatan sangatlah penting jika ingin
mendapatkan hasil terbaik. Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan saat menentukan
warna secara visual:
 Tingkat iluminasi haruslah cukup agar dapat menghasilkan pandangan kerucut
(fotopik)
 Iluminasi haruslah menjadi simulasi yang baik dari salah satu iluminan standar CIE
 Sifat warna latar belakang yang mempengaruhi warna benda di depan latar belakang
harus dipertimbangkan; warna latar belakang harus warna abu-abu netral seperti
misalnya Munsell N5 atau N7
 Bidang pandangan juga harus diperhatikan. Jika panel memiliki bentuk dan ukuran
berbeda, buatlah topeng dari kartu tipis abu-abu dan taruh di depan panel agar
terdapat bidang pandangan yang setara di dua panel
 Kedua panel tersebut harus diletakkan secara berdampingan tanpa celah
 Selalu posisikan standar di sisi yang sama pada kedua panel, biasanya di samping
kiri
 Beri waktu agar mata menjadi terbiasa dengan iluminasi ambien pada kabinet
pencahayaan sebelum mengamati panel warna yang berbeda
 Jika panel kromatik tingkat tinggi telah diamati, beri waktu beberapa menit pada mata
agar dapat beradaptasi ke warna netral sebelum mengamati pasangan panel
berikutnya.

III. Alat Ukur Warna

Dua macam alat dapat digunakan untuk mengukur warna:


1. Kolorimeter Tristimulus
2. Spektrofotometer

Kolorimeter tristimulus memasok data numerik yang mewakili nilai mutlak, dan
perbedaan warna antara sampel referensi dengan sampel yang diuji. Alat ini
kebanyakan digunakan pada kendali mutu untuk menentukan kesesuaian terhadap
kompatibilitas standar dengan toleransi yang telah ditentukan.
Cara kerja

Cahaya disorotkan pada objek benda kemudian sebagian cahaya yang dipantulkan
dikumpulkan, dianalisa dan didata.

6
Kelebihan
 Waktu pengukuran pendek
 Mudah digunakan
 Biaya relatif rendah

Gambar 3. Penentuan warna secara spektrofotometri

Spektrofotometer menjadi bagian utama dalam semua formulasi warna modern,


produksi warna atau sistem pengendalian mutu warna.
1. Alat ini dirancang secara khusus untuk mengukur bahan dengan warna. Alat ini akan
mengukur karakteristik fotometrik sebuah bahan dalam spektrum yang tampak dan
kemudian menghasilkan grafik spektral sampel tersebut.
2. Alat ini juga dapat menentukan tampak luar sampel di bawah iluminan yang minim dan
oleh karenanya dapat mengukur metamerisme.
Cara kerja

Cahaya disorotkan ke benda dan sebagian cahaya yang dipantulkan dikumpulkan,


dianalisa dan intensitasnya didata. Namun demikian, dalam pantulan
spektrofotometer, intensitas cahaya yang terpantul diukur dalam serangkaian
panjang gelombang dikeluarkan pada rentang 5, 10 atau 20 nm di sepanjang
spektrum tampak (biasanya 380 hingga 730 nm atau 400 hingga 700 nm).
Kelebihan
 Tingkat ketepatan tinggi
 Berbagai parameter dapat diukur pada waktu yang sama

7
Penentuan Warna Dengan Alat

Spektrofotometer dapat mengukur nilai pantulan standar sekaligus juga kelompok benda
apa pun. Nilai-nilai ini dapat diubah menjadi nilai perbedaan warna dengan
menggunakan rumus matematika CIELAB dan CMC.

Gambar 4. Peralatan/instrumen spektrofotometer/colorimeter yang digunakan

dalam Color Matching dan beda warna


Sumber : www.coatscolourexpress.com

Menggunakan Sistem CIELAB

Dalam sistem CIELAB, perbedaan total warna Delta E memadukan perbedaan tiga
variabel L, a dan b atau L, c dan h. Parameter Delta E mewakili perbedaan warna. Delta
E merupakan hasil perbedaan dari semua dimensi lain untuk mengkalkulasi sebuah
nomor. Istilah Delta E diambil dari kata Bahasa Jerman yang berarti sensasi,
Empfindung. Delta E pun secara harfiah berarti perbedaan dalam sensai.

8
Batasan utama pada penggunaan CIE L*a*b* adalah ketidakseragaman rentang warna.
Hal ini dapat menimbulkan masalah pada keterterimaan warna. Toleransi numerik yang
berbeda harus diterapkan pada warna yang berbeda tergantung pada lokasinya dalam
rentang warna.

Rumus CMC

Industri yang banyak menggunakan formula perbedaan warna, baik untuk mengevaluasi
toleransi ataupun untuk mengotomatiskan tes kesesuaian (dalam bidang tekstil pada
khususnya) dan yang secara tradisional menggunakan rentang CIELAB, telah sepakat
bahwa perbedaan CIELAB terkadang salah. Seorang ilmuwan Coats – Dr. Roderick
McDonald mengembangkan rumus JPC pada tahun 1979, dan kemudian dijadikan
dasar oleh Panitia Penetapan Warna Komunitas Pencelup Warna serta pekerja pewarna
dan menghasilkan Rumus CMC. Rumus CMC (2:1) digunakan dalam bidang tekstil
untuk pengukuran warna secara instrumental. Dalam rumus ini, terjadi penyempurnaan
terhadap perbedaan derajat terang, kroma dan hue .

Alat Penentu Warna Coats

Dapat dipahami pentingnya mengukur warna secara tepat serta keperluan untuk dapat
menyediakan sampel benang dan resliting dengan cepat. Coats Colour Capsure adalah
alat pengukuran warna portabel praktis sebagai pelengkap spektrofotometer yang
seringkali digunakan di laboratorium-laboratorium.
1. Alat portabel Capsure dilengkapi dengan kartu warna standar, tingkat gradasi serta
referensi warna lainnya dari Coats.
2. Alat ini dapat membantu mengendalikan variabel dalam proses pemilihan warna,
seperti misalnya kondisi pencahayaan, sudut pandang, keadaan atmosfer, efek latar
belakang dan persepsi mata manusia.

Gambar 5. Pengukuran warna pada sampel benang dengan colorimeter pertable

9
Fitur & Kelebihan:
 Presisi, ketepatan dan kecepatan dalam proses pencocokan warna
 Meningkatnya efisiensi: membantu proses mendapatkan warna yang cocok secara
langsung sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya
 Pengolahan limbah dan penghematan waktu
 Akses terhadap berbagai skema warna seperti misalnya kartu warna standar, tingkat
gradasi dan panduan referensi warna lainnya dari Coats
 Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi
 Adanya ruang lingkup untuk menyimpan rentang warna pilihan pelanggan sendiri
 Meminimalkan stok yang tak dibutuhkan

Gambar 6. Pengukuran warna pada sampel kain dengan colorimeter portable


Sumber : www.coatscolourexpress.com

B. KETERAMPILAN
Keterampilan yang diperlukan adalah mahasiswa dapat menyelesaikan dengan benar
latihan/simulasi berikut yang datanya berdasarkan hasil pengukuran warna secara
spektrofotometri/colorimetri dengan cara menghitung baik secara manual maupun
menggunakan komputer yang diprogram secara sederhana (program excel).

C. SIKAP
Sikap kerja yang diperlukan adalah dapat membaca data dan menerjemahkan serta
menghitung atau memproses data yang dikeluarkan oleh spektrofotometer/colorimeter
sehingga dapat menyelesaikan setiap permasalahan colour matching di industri.

III. LATIHAN - SIMULASI

10
LATIHAN/SIMULASI 1

Diketahui data base larutan tunggal sebagai berikut :

 Konsentrasi C.I. Reactive Red 100 0,04 g/L pada  maks. Red %T = 30,5 dan pada
 maks. Blue %T = 51.
 Konsentrasi C.I. Reactive Blue 10 0,06 g/L pada  maks. Red %T = 42,5 dan pada
 maks. Blue %T = 22,5.
 Jika larutan campuran dibuat dari kedua larutan tunggal tersebut dan diukur pada
pada  maks. Red dan Blue masing-masing memberikan data %T = 20,5 dan %T =
15.
Pertanyaan : Berapa konsentrasi (g/L) masing-masing komponen yang terdapat pada
larutan campuran tersebut ?

LATIHAN/SIMULASI 2

11
Data pengukuran warna terhadap kain dari pemesan adalah sebagai berikut :

%R pada 1 = 6,0

%R pada 2 = 10,0

%R pada 3 = 5,0

Sedangkan data base %R untuk kain warna primer yaitu :

 (nm) C.I Dispersol Yellow 204 C.I Dispersol Red 278 C.I Dispersol Blue 56

400 6,0 20,5 30,0

410 7,0 20,0 29,0

420 3,0 14,5 21,5

430 3,5 12,0 20,0

440 4,5 10,0 20,0

450 4,5 9,0 18,5

460 5,0 7,5 18,0

470 6,0 7,0 15,5

480 10,0 6,5 12,0

490 20,0 6,0 10,0

500 27,5 5,5 9,5

510 30,0 5,0 7,5

520 61,0 6,0 7,0

530 65,0 6,0 7,0

540 66,0 7,0 7,0

550 67,0 8,0 6,0

560 68,0 11,0 5,0

570 69,0 16,5 5,0

580 69,0 22,0 4,5

590 69,5 29,5 4,0

600 70,0 38,0 4,0

610 71,0 47,0 3,5

620 71,5 53,5 2,5

630 74,0 60,0 3,5

640 74,0 64,5 3,5

650 74,5 66,0 4,5

12
660 76,0 67,5 5,5

670 77,0 67,5 7,0

680 78,0 71,0 11,0

690 80,0 72,5 16,0

700 78,0 73,0 20,0

%R kain putih (sebelum celup) = 87

Pertanyaan : Berapa prediksi konsentrasi (dalam %, 3 digit dibelakang koma) masing-


masing komponen (Yellow, Red dan Blue) terhadap kain tersebut ?

Kemudian dengan prediksi resep tersebut dilakukan pencelupan dan menghasilkan nilai
tristimulus sebagai berikut :
X = 7,5859 Y = 4,7321 Z = 3,7141

Sedangkan kain dari konsumen (dianggap sebagai warna standar) adalah :

X = 7,4586 Y = 4,5019 Z = 3,5987

Hitung nilai beda warna secara kuantitatif (E, 2 digit dibelakang koma), dan menurut Anda
diterima/ditolak kain hasil colour matching tersebut, berikan tanggapan.

LATIHAN/SIMULASI 3
13
Data pengukuran terhadap kain hasil celupan adalah sebagai berikut :

%R pada  420 nm = 2,4

%R pada  510 nm = 6,5

%R pada  620 nm = 6

Sedangkan data base untuk kain warna primer yaitu :

Zat warna %R %R %R

 420 nm  510 nm  620 nm

C.I. Dispersol Yellow 204 3 14,5 21,5

C.I. Dispersol Red 278 30 5,0 7,5

C.I. Dispersol Blue 56 71,5 53,5 2,5

%R kain putih (sebelum celup) = 87

Pertanyaan : Berapa prediksi konsentrasi (dalam %) masing-masing komponen (Yellow,


Red dan Blue) dalam kain hasil celupan tersebut ?

IV. Daftar Pustaka


1. Berns, Roy S., Fred W. Billmeyer, and Max Saltzman. Billmeyer and Saltzman’s
Principles of Color Technology. Wiley, 2000.
2. Browsing internet: : www.coatscolourexpress.com
3. Browsing internet: Data color
4. Chariono, Nono. Teori dan Aplikasi Penandingan Warna dengan Spektrofotometer.
Bandung: STTT, 1996.
5. Nuramdhani I, Pedoman Praktikum Pengukuran Warna, STTT, Bandung, 2013.

14

You might also like