You are on page 1of 13

PERENCANAAN PENGAJARAN MATEMATIKA

“Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan


Metode Cooperative Learning dan Model Problem
Based Learning”

Oleh:
Fransiska Dewi (A1C011031)

Dosen Pengampu:
Dewi Rahimah, S.Pd., M.Ed.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Mata Pelajaran : Matematika

Topik : Turunan (Diferensial)

Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti SMA kelas XI


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,
rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam
memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
3.27 Menganalisis bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta
menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah
maksimum dan minimum
4.19 Menyajikan data dari situasi nyata, memilih variabel dan mengkomunikasikannya
dalam bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan
konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maksimum dan
minimum.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Terlibat aktif dalam pembelajaran turunan fungsi.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran terhadap perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan
strategi dalam menyelesaikan masalah
4. Tangguh, disiplin, dan jujur dalam mengerjakan tugas belajar matematika.
5. Menganalisis dan merancang model matematika serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam pemecahan masalah maksimum dan minimum.
6. Terampil dalam menyajikan data dan mengkomunikasikannya dalam bentuk
model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maksimum dan minimum.

D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran
penerapan turunan ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,
mampu bekerjasama dalam kegiatan kelompok, displin, jujur, tangguh
dalammengerjakan tugas belajar matematika dan memiliki sikap toleran dalam
perbedaan strategi berfikir serta dapat
1. Menganalisis dan merancang model matematika serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam pemecahan masalah maksimum dan minimum
secara tepat, sistematis, terampil dan kreatif. .
E. Materi Matematika
Aplikasi Turunan (Maksimum dan Minimum)
Seringkali kita harus mencari cara terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sebagai contoh, seorang petani ingin memperoleh kombinasi tanaman yang dapat
menghasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter berharap dapat memberikan dosis
terkecil suatu obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Seorang kepala pabrik
ingin menekan sekecil mungkin biaya pendistribusian produknya.
Kadangkala masalag semacam itu dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga
melibatkan pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi pada suatu himpunan
yang telah ditentukan.
Misalkan kita diberikan suatu fungsi 𝑓(𝑥) dan daerah asal 𝑆 seperti pada
gambar1. Sekarang kita memiliki tiga pertanyaan:
1. Apakah 𝑓(𝑥) memiliki suatu nilai maksimum atau minimum pada 𝑆?
2. Apakah 𝑓(𝑥) mempunyai suatu nilai maksimum atau minimum, dimanakah
nilai-nilai tersebut dicapai?
3. Jika nilai-nilai itu ada, berapakah nilai-nilai maksimum dan minimum itu?

Definisi

Misalkan 𝑆, daerah asal 𝑓, mengandung titik 𝑐. Kita katakana bahwa

i. 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥
di 𝑆
ii. 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥
di 𝑆
iii. 𝑓(𝑐) adalah nilai ekstrim 𝑓 pada 𝑆 jika ia adalah nilai maksimum atau
nilai minimum.
iv. Fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah fungsi
objektif.
v.
vi.
Teorema A. Teorema keberadaan Maks-Min

Jika 𝑓 kontinu pada interval tertutup [𝑎, 𝑏], maka 𝑓 mencapai nilai
maksimum dan nilai minimum disana.

Teorema B.

Misalkan 𝑓 didefinisikan pada interval 𝐼 yang memuat titik 𝑐. Jika 𝑓(𝑐)


adalah nilai ekstrim, maka 𝑐 haruslah berupa titik kritis; dengan kata lain
titik 𝑐 adalah sa;ah satu dari
i. Titik ujung dari 𝐼
ii. Titik stasioner dari 𝑓; yakni titik dimana 𝑓(𝑐) = 0; atau
iii. Titik singular dari 𝑓; yakni titik dimana 𝑓(𝑐) tidak ada.

Dari teorema A dan B, sekarang kita dapat menyatakan suatu prosedur yang
sangat sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum suatu fungsi
kontinu 𝑓 pada 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝐼.
Langkah 1: carilah titik kritis 𝑓 pada 𝐼
Langkah 2: Hitunglah 𝑓 pada setiap titik kritis. Yang terbesar diantara nilai-nilai ini
adalah nilai maksimum, yang terkecil adalah nilai minimum.

Contoh soal
1. Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari 𝑓𝑥𝑐) = 𝑥 3 pada [-2, 2]
Penyelesaian.
Turunannya adalah adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 , yang terdefinisi pada (-2, 2) dan nol
hanya ketika 𝑥 = 0. Maka titik kritisnya adalah 𝑥 = 0 serta titik-titik ujung
𝑥 = −2 dab 𝑥 = 2. Perhitungan 𝑓 pada titik-titik kritis menghasilkan
𝑓(−2) = −8, 𝑓(0) = 0, dan 𝑓(2) = 8. Jadi nilai maksimum 𝑓 adalah 8
(tercapai di 𝑥 = 2) dan nilai minimum adalah -8 (tercapai di 𝑥 = −2)
2. Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari
1 1
𝑓(𝑥) = −2𝑥 3 + 3𝑥 2 pada [− 2 , 2].
1
Penyelesaian. Dalam contoh sebelumnya, kita kenali − 2, 0, 1, dan 2 sebagai
1
titik-titik kritis. Sekarang 𝑓 (− 2) = 1, 𝑓(0) = 0, 𝑓(1) = 1, 𝑓(2) = −4. Jadi
1
nilai maksimum adalah 1 (dicapai di − 2 dan 1) dan nilai minimum adalah -4

(dicapai di 2).

Berikut ini merupakan metode atau langkah yang dapat diterapkan dalam
banyak optimisasi praktis.
 Langkah 1
Buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan variabel-variabel yang
sesuai untuk besaran-besaran penting.
 Langkah 2
Tuliskan rumus untuk fungsi tujuan Q yang harus dimaksimumkan atau
diminimumkan dalam bentuk variabel-variabel dari langkah 1.
 Langkah 3
Gunakan kondisi-kondisi masalah untuk menghilangkan semua kecuali
satu variabel-variabel ini dan karenanya menyatakan Q sebagai fungsi
dari variabel tunggal.
 Langkah 4
Carilah titik-titik kritis (titik ujung, titik stasioner, titik singular)
 Langkah 5
Substitusikan nilai-nilai kritis ke dalam fungsi tujuan.

F. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik
(scientific). Pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan kelompok
diskusi yang berbasis masalah (Problem Based Learning).

G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk 10 menit
memimpin doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa
untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan, misalnya buku siswa.
3. Meminta siswa untuk menanyakan kesulitan
mengenai materi sebelumnya yang belum
dimengerti
4. Meminta siswa untuk memberi tanggapan terhadap
kesulitan yang muncul
5. Memberikan penguatan terhadap jawaban siswa
atau memberikan scaffolding untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila
tidak ada siswa yang memberikan jawaban
yang benar.
6. Guru memotivasi siswa dengan cara memberikan
gambaran tentang pentingnya memahami konsep
dan aturan turunan, karena penggunaan konsep dan
aturan turunan dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
nilai ekstrim (maksimum dan minimum), misalnya
menentukan luas maksimum dari suatu
penampang, biaya minimum produksi suatu
barang, dan lain sebagainya.
7. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana cara menentukan
luas penampang maksimum dari suatu rancangan
yang terbuat dari besi beton yang berbentuk huruf
U. Jika diselesaikan hanya dengan menggunakan
volume saja makan soal tersebut tidak dapat
diselesaikan.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai yaitu menganalisis dan
merancang model matematika serta menerapkan
konsep dan sifat turunan fungsi dalam pemecahan
masalah maksimum dan minimum.
Inti Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah 70 menit
1. Guru mengajukan masalah 1 yang tertera pada
Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dengan bantuan IT
(power point).
2. Guru mengingatkan sedikit tentang materi yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yang
berhubungan dengan pembelajaran pada hari ini.
3. Guru meminta siswa mengamati (membaca),
memahami dan menganalisis masalah secara
individu dan mengajukan hal-hal yang belum
dipahami terkait masalah yang disajikan.
4. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru
mempersilahkan siswa lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan
bantuan secara klasikal melalui pemberian
scaffolding.
5. Guru meminta siswa menuliskan informasi yang
terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri, yaitu siswa dapat
membentuk persamaan fungsi dan membuat model
matematika yang sesuai dengan permasalahan yang
diberikan sehingga dapat diselesaikan dengan
menggunakan aturan turunan, secara khusus
tentang masalah yang berkaitan dengan nilai
ekstrim.

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa belajar


1. Guru meminta siswa membentuk kelompok
heterogen (dari sisi kemampuan, gender, budaya,
maupun agama) sesuai pembagian kelompok
yang telah direncanakan oleh guru.
2. Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa
(LAS) yang berisikan masalah dan langkah-
langkah pemecahan serta meminta siswa
berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.
3. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai kesulitan
yang dialami siswa, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
4. Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan
dengan kesulitan yang dialami oleh siswa, baik
secara individu, klasikal, maupun kelompok.
5. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai konsep dan aturan matematika yang
sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat
strategi pemecahan yang berguna untuk
pemecahan masalah.
6. Mendorong siswa agar bekerjasama dalam
kelompok untuk memecahkan masalah yang
diberikan sesuai dengan LAS yang dibagikan
oleh guru.

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
1. Meminta siswa agar melihat hubungan-
hubungan berdasarkan data atau informasi yang
terdapat dalam permasalahan yang diberikan.
2. Guru meminta siswa agar mendiskusikan proses
penyelesaian permasalah yang diberikan. Bila
siswa belum mampu menyelesaikannya, guru
kemudian memberikan scaffolding agar siswa
memiliki ide untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan
sistematis.
2. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
bantuan, bila diperlukan.
3. Guru meminta siswa menentukan perwakilan
kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) hasil diskusi mereka di
depan kelas.

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah.
1. Guru meminta semua kelompok bermusyawarah
untuk menentukan satu kelompok yang
mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil
diskusinya di depan kelas secara runtun,
sistematis, santun, dan hemat waktu.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
4. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban
yang disampaikan siswa sudah benar.
5. Guru memberi kesempatan kepada kelompok
lain yang mempunyai jawaban berbeda dari
kelompok penyaji pertama untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat
waktu. Apabila ada lebih dari satu kelompok,
maka guru meminta siswa bermusyawarah
menentukan urutan penyajian.
6. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat
dalam diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
7. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
8. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang
terbaik) diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok
lain menanggapi dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
9. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok .
10. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua
siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan
maksimum dan minimum tersebut.
11. Guru memberikan beberapa soal kuis untuk
mengevaluasi pemahaman konsep siswa
Penutup 1. Guru meminta siswa agar memberikan 10 menit
kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran
mengenai bagaimana menentukan nilai ekstrim
dalam penerapan konsep maksimum dan
minimum pada materi turunan.
2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan
meninggalkan ruangan kelas.
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Alat tulis
2. Bahan tayang (power point)
3. Lembar Aktivitas Siswa
4. Lembar penilaian
5. Buku Materi Matematika: Purcell. Kalkulus Edisi ke Sembilan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan dan tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:

No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran,
turunan fungsi. diskusi untuk
b. Bekerjasama dalam kegiatan pemecahan masalah,
kelompok. dan saat presentasi
c. Toleran terhadap perbedaan hasil diskusi
strategi berpikir dalam memilih
dan menerapkan strategi dalam
menyelesaikan masalah
d. Tangguh, disiplin, dan jujur dalam
mengerjakan tugas belajar
matematika.
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian
a. Menganalisis dan merancang tes permasalahan yang
model matematika serta diberikan baik secara
menerapkan konsep dan sifat individu maupun
turunan fungsi dalam pemecahan kelompok
masalah maksimum dan minimum
secara tepat, sistematis, terampil
dan kreatif.
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Terampil dalam menyajikan data individu dan tugas
dan mengkomunikasikannya dalam kelompok dan dalam
bentuk model matematika berupa diskusi serta
persamaan fungsi, serta presentasi
menerapkan konsep dan sifat
turunan fungsi dalam memecahkan
masalah maksimum dan minimum.

You might also like