You are on page 1of 13

Zuhri

DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN


DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

Maisah dan Yenti, SS


IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi
dr.maisah@yahoo.com

Abstract
Based on the data base from Jambi Police PPA documentation, there are 98 cases of domestic violence that occurred
throughout 2015, both physical and psychological violence. The factors causing these violences are ranging from
economic problems (65%), cheating (20%), the difference in vision and mision of establishing households (10%), and the
abandonment issues (7%). The psychological impact of domestic violence can be a loss of confidence, a trauma which
appears when someone sees the similar events, and the fear to perform daily activities. The protections are required from
family, police, prosecutors, advocates, social institutions, the protection of the courts, health services in accordance with
medical needs, special handling related to the privacy of victims, assistance by social workers and legal assistance at every
level of examination process in accordance with the provisions of the legislation, and also the spiritual guidance services.

Kata Kunci: psychological impact, domestic violence

Abstrak
Berdasarkan data dokumentasi PPA Polresta Jambi, terungkap 98 kasus KDRT yang terjadi sepanjang tahun 2015,
baik kekerasan pisik maupun kekerasan psikis. Adapun Faktor penyebab KDRT 65% masalah ekonomi, 20% masalah
perselingkuhan dan 10% perbedaan pendapat yang tidak satu visi dan misi lagi dalam membangun rumah tangga, 7%
masalah penelantaran. Dampak psikologis KDRT dapat berupa hilangnya kepercayaan terhadap diri sendiri, trauma
jika melihat kejadian yang mirip dengan kejadian yang dialami, dan merasa takut melakukan aktivitas sehari-hari.
Adapun perlindungan yang di lakukan yaitu dari keluarga, kepolisian, kejaksaaan, advokasi, lembaga sosial, perlindungan
dari pengadilan, pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, penanganan secara khusus berkaitan dengan
kerahasiaan korban, pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan pelayanan bimbingan rohani.
Kata Kunci : Dampak Psikologis, KDRT

Pendahuluan sebabkan oleh ketidak setaraan kekuatan yang ada


Kekerasan adalah sesorang atau invasi terhadap dalam masyarakat.1
fisik maupun integritas mental psikologi sesorang. Undang-undang RI No. 23 Tahun 2004
Kekerasan terhadap sesama manusia pada dasarnya tentang PKDRT Bab I pasal I mengenai ketentuan
berasal dari berbagai sumber, namun salah satu umum, KDRT adalah setiap perbuatan terhadap
kekerasan terhadap salah satu jenis kelamin tertentu seseorang terutama perempuan, yang berakibat
yang disebabkan oleh anggapan gender. Kekerasan timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik,
yang disebabkan bias gender ini di sebuat gender-
related violence. Pada dasarnya kekerasan gender di 1
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 16

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 265


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

seksual, psikologis, dan/atau penelantaran Berbagai alasan diajukan oleh suatu masyarakat
rumah tangga termasuk ancaman secara melawan untuk melakukan pneyunatan ini. Namun salah
hukum dalam lingkup rumah tangga. Sedangkan saatu alasan terkuat adalah adanya anggapan dan
korban yang dimaksud dalam UU tersebut adalah bias gender di masyarakat, yakni untuk mengontrol
orang yang mengalami kekerasan atau ancaman kaum perempuan. Saat ini, penyunatan perempuan
kekerasan dalam lingkup rumah tangga seperti sudah mulai jarang kita dengar.
suami, istri, anak orang-orang yang memiliki Keempat, Kekerasan dalam bentuk
hubungan keluarga dengan anggota inti (suami, pelacuran (prostitution). Pelacuran merupakan
istri, anak) karena hubungan darah, perkawinan, bentuk kekerasan terhadap perempuan yang
persusuan, permgasuhan, dan perwalian, yang diselenggarakan oleh suatu mekanisme ekonomi
menetap dalam rumah tangga.2 yang merugikan kaum perempuan. Setiap
Muhamad Kamal Zubair dalam Jurnal Al- masyarakat dan negara selalu menggunakan
Ma’iyyah, mengemukakan empat jenis kekerasan standar ganda terhadap k pekerja seksual ini. Di
yaitu: kekerasan terbuka, kekerasan yang di lihat situ pemerintah melarang dan menagkapi mereka,
seperti perkelahian, kekerasan tertutup, kekerasan tetapi di lain pihak negara juga menarik pajak
yang tersembunyi atau tidak dilakukan, seperti dari mereka.Sementara sesorang pelacur dianggap
mengancam, kekerasan agresif, kekerasan yang rendah oleh massyarakat, namun tempat pusat
dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi kegiatan mereka selalu saja ramai di kunjung
untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjabalan orang.
dan kekerasan definisi, kekerasan yang dilakukan Kelima, Kekerasan dalam bentuk pemaksaan
untuk perlindungan diri.3 pornografi. Porngrafi adalah jenis kekerasan lain
Mansour Fakih, menjelaskan macam dan terhadap perempuan. Jenis kekerasan ini termasuk
bentuk kejahatan yang bisa di kategorikan kekerasan nonfisik, yakni pelecahan terhadap
sebagai kekerasan gender, di antaranya: Pertama, kaum perempuan di mana tubuh perempuan
Bentuk pemerkosaan terhadap perempuan, di jadikan objek demi keuntungan seseorang.
termasuk perkosaan dalam perkawinan. Perkosaan Keenam, Kekerasan dalam bentuk pemaksaan
terjadi jika seseorang melakukan paksaan untuk sterilisasi dalam keluarga Berencana (enforced
mendapatkan pelayanan seksual tanpa kerelaan sterilization). Keluarga Berencana di banyak
yang bersangkutan. Ketidak relaan ini seringkali tempat ternyata telah menjadi sumber kekerasan
tidak bisa terekspresikan di sebabkan oleh pelbagai terhadap perempuan. Dalam rangka memnuhi
faktor, misalnya ketakutan, malu, keterpaksaan, target mengontrol pertumbuhan penduduk,
baik ekonomi, sosial maupun kultural tidak ada perempuan seringkali di jadikan korban demi
pilihan lain. Kedua, Tindakan pemukulan dan program tersebut, meskipun semua orang tahu
serangan fisik yang terjadi dalam rumah tangga bahwa persoalannya tidak saja pada perempuan
(domiestic violence). Termasuk tindakan kekerasan melainkan berasal kaum laki-laki juga. Namun,
dalam bentuk penyiksaan terhadap anak-anak (child lantaran bias gnder, perempuan di paksa sterelisasi
abuse). Ketiga, Bentuk penyiksaan yang mengarah yang sering kali membahayakan baik fisik ataupun
kepada organ alat kelamin (genital mutilation), jiwa mereka.
misalnya penyunatan terhadap anak perempuan. Ketujuh, Adalah jenis kekerasan terselubung
(molestation), yakni memegang atau menyentuh
2
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun bagian tertentu dari tubuh perempuan dengan
2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
3
Muhamad Kamal Zubair, “Membongkar Teks Sebagai Bias
pelbagai cara dan kesempatan tanpa kerelaan si
Gender Dalam Pemhaman Islam”, Jurnal Al- Ma’iyyah, 2011

266 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

pemilik tubuh. Jenis kekerasan ini sering terjadi mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai
di tempat pekerjaan ataupun di tempat umum, dibawahnya, sebagian pahala di sisi Allah. Dan
seperti dalam bis. Kedepan, Tindakan kejahatan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik”.
terhadap perempuan yang paling umum di Berdasarkan arti ayat tersebut diatas, Islam sangat
lakukan di masyarakat yakni yang dikenal dengan melarang keras perlakukan kekerasan terhadap
pelecehan seksual atau sexual and emotional siapapun baik laki-laki maupun perempuan. Ayat
haressment. Ada banyak bentuk pelecehan, dan tersebut juga memberi penjelasan tidak boleh
yang umum terjadi adalah unwanted attention from merendahkan dan mendiskriminatifkan sesorang
men. Banyak orang membela bahwa pelecehan diantara laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis
seksual itu merupakan usaha untuk bersahabat. kelaminnya. Allah SWT, memberikan kesetaraan
Tetapi sesungguhnya pelecehan seksual bukanlah (gender) hak dan kewajiban baik laki-laki maupun
usaha untuk bersahabat, karena tindakan tersebut perempuan, jika keduanya melakukan suatu
merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi perbuatan yang baik sesuai dengan nilai-nilai
perempuan.4 ajaran agama Islam.
Kedelapan bentuk KDRT tersebut diatas, Nur Aziz Muslim dalam Jurnal Studi Gender
ajaran Islam menghapuskan perlakuan kekerasan Indonesia, mengemukakan pendapat beberapa
terhadap perempuan yang dibunyikan dalam surat pakar seperti Zaitunah Subhan yang berpendapat
Al-Mu’min ayat 40 berbunyi: bahwa anlisis gender digunakan oleh para
Barang siapa yang mengerjakan perbuatan jahat, pendukung gerakan emansipasi perempuan
maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding untuk mencari keadilan serta menenpatkan
dengan kejahatannya. Dan barang siapa yang perempuan dalam posisi setara dengan laki-laki
mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun sehingga tidak ada perebedaan yang diskriminatif.
perempuan sedang ia dalam keadaan beriman,
Gender adalah sebuah kontruksi sosial yang
maka mereka akan masuk surga, mereka di beri
rizki di dalamnya tanpa hisab”. bersifat relatif, tidak berlaku umum dan universal,
anlisis gender menginginkan sebuah tatanan
Ayat lain surat al-Nisa (4) ayat 124: sosial yang egaliter sekaligus mengenyahkan
Barang siapa yang mengejakan amal shaleh, baik tatanan sosial yang timbang atau tidak adil
laki-laki maupun perempuan sedang ia orang artinya ada yang dirugikan atau ada yang untung
beriman, maka itu, masuk ke dalam surga dan diatas kerugian orang lain). Kecenderungan
mereka tidak dianiaya walau sedikitpun”. pelestarian ketimpangan diatas akan dilakukan
oleh pihak-pihak yang diuntungkan. Untuk
Ali Imran (3) ayat 195:
itu dalam mengurai permasalahan tersebut, di
“Mak a Tuhan merek a memperkenank an butuhkan suatu pisau analisis yang referesentatif
permohonannya (dengan berfirman); sesungguhnya yaitu pisau analisis gender. Mansour Fakih juga
Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang mengungkap sejarah perbedaan gender antara laki
beramal diantara kamu, baik laki-laki maupun
perempuan, (karena) sebagian kamu adalah dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat
keturunan dari sebagian yang lain. Maka orang yang panjang dan rumit bagaikan benang kusut, oleh
berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, karena itulah wajar jika terbentuknya perbedaan-
yang disakiti pada jalanku yang berperang dan yang perbedaan gender dikarenakan oleh akumulasi
dibunuh, pastilah akan kuhapuskan kesalahan- banyak hal, diantaranya dibentuk, disosialisasikan,
kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan diperkuat bahkan di konstruksi secara sosial
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, 18-
4
dan kultural, dan bahkan juga melalui ajaran
20.

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 267


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

keagamaan maupun negara ikut dimanfaatkan. adalah sebuah tindakan sosial, di mana pelakunya
Melalui proses panjang sosialisasi gender tersebut harus mempertanggung jawabkan tindakannya
akhirnya dianggap menjadi ketentuan Tuhan kepada masyarakat. Kekerasan terhadap perempuan
dan seolah-olah bersifat biologis yang tidak bisa adalah perilaku yang muncul sebagai akibat adanya
diubah lagi, sehingga perbedaan-perbedaan gender bayangan tentang peran identitas berdasarkan
dianggap dan diapahami sebagai kodrat laki-laki jenis kelamin, dan berkaitan dengan bayangan
dan kodrat perempuan yang bersifat taqdiriah. mengenai kekuasaan yang dapat dimilikinya.
Sedangkan Nasaruddin Umar, mengemukakan Kekerasan terdiri atas tindakan memaksakan
bahwa dalam studi gender dikenal beberapa teori kekuatan fisik dan kekuasaan kepada pihak lain.
yang cukup berpengaruh dalam menganalisis Biasanya diikuti dengan tujuan untuk mengontrol,
dan menjelaskan latar belakang perebedaan dan memperlemah, bahkan menyakiti pihak lain.
persamaan peran gender laki-laki dan perempuan.5 Tindakan kekerasan trhadap perempuan meliputi
Zaitunah Subhan juga menjelaskan bahwa, berbagai fenomena, baik hukum, etika, kesehatan,
Kekerasan terhadap perempuan bisa muncul budaya, politik, maupun moral.6
karena tindak kekerasan yang dilakukan, baik Sementara itu, dampak psikologis KDRT
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga berdasarkan sumber informasi liputan 6 tertanggal
perempuan berada pada posisi termarjinalkan. 23 Maret 2016, ada beberapa dampak psikologis
Ada beberapa arti dan makna kekerasan terhadap korban kekerasan yaitu: merasa cemas, ketakutan,
perempuan, antara lain: kekerasan terhadaap depresi, selalu waspada, terus terbayang bila melihat
perempuan adalah setiap tindakan yang melanggar, kasus yang mirip, sering melamun, murung, mudah
menghambat, meniadakan, kenikmatan, dan menangis, sulit tidur mimpi buruk, hilangnya rasa
pengabaian hak asasi perempuan atas dasar percaya diri, untuk bertindak merasa tidak berdaya,
gender. Tindakan tersebut mengakibatkan hilangnya minat untuk merawat diri, tidak teratur
(dapat mengakibatkan) kerugian dan pendiritaan pola hidup yang dijalani, menurun konsentrasi
terhadap perempuan dalam hidupnya, baik seseorang, sering melakukan perbuatan ceroboh,
secara fisik, psikis, maupun seksual. Termasuk rendah diri dan tidak yakin dengan kemampuan
didalamnya ancaman, paksaan, atau perampasan yang ada, pendiam, enggan untuk ngobrol, sering
kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik dalam mengurung diri di kamar, hilangnya keberanian
kehidupan individu, berkeluarga, bermasyarakat, dalam berpendapat dan bertindak, selalu merasa
maupun bernegara ( Menteti Negara PP. RAN kebinggungan dan mudah lupa, sering menyakiti
PKTP, 2001-2004). diri sendiri dan melakukan percobaan bunuh diri,
Kerasan terhadap perempuan adalah setiap berperilakuk berlebihan dan tidak lazim cenderung
perbuatan berdasarkan pembedaan jenis kelamin sulit mengendalikan diri, agresif, menjadi karakter
yang mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan yang tempramen dan emosi kasar dalam berbicara
perempuan secara fisik, seksualitas, atau psikologis, maupun bertindak.
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara Adapun secara khusus pada anak menyebabkan
sewenang-wenang, baik dalam kehidupan publik mundrunya fase perekembangan kembali
maupun kehidupan pribadi (Pasal 2 Deklarasi kesebelumnya seperti tidak ada keberanian, seperti
PBB tentang penghapusan kekerasan terhadap tidak mau tidur sendiri harus ditemani, ngompol
perempuan). Kekerasan terhadap perempuan dan lain sebagainya, menurunnya perkembangan

5
Nur Aziz Muslim, Jurnal Studi Gender Indonesia, Pusat Studi 6
Zaitunah Subhan, Kekerasan terhadap Perempuan (Yokyakarta:
Gender IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012, 70 LKIS Pelangi Aksara, 2004), 6-7.

268 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

bahasa seperti lemah dalam berbahasa dan perempuan dan anak, b) Pelayanan kesehatan
gangguan bicara seperti gagap serta trauma yang bagi perempuan dan anak korban kekerasan, c)
hebat, selalu mencari perhatian dari orang-orang rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban
dengan membuat kenakalan atau kekacauan di kekerasan, d) Penegakan dan bantuan hukum
sekitarnya dan menurunnya prestasi anak sekolah.7 bagi perempuan dan anak korban kekerasan, e)
Masih dalam liputan 6 tanggal 17 pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan
Nopember 2016, ada empat dampak psikologis dan anak korban kekerasan.10
korban kekerasan yaitu: tidak pernah tenang, Berkaitan dengan kekerasan terhadap
sulit melupakan bekas luka yang dialaminya, perempuan dalam rumah t angga, dapat
hidup menjadi tidak tenang, trauma, rasa sakit, dilihat berdasarkan latar belakang historis dan
cedera fisik, cacat fisik sulit untuk di hilangkan, dikategorikan dalam tiga tipe, salah satunya adalah
ketakutan, cenderung parnoid atau kurang kekerasan lokal atau tradisonal. Kekerasan lokal
menerima adanya hubungan baru.8 atau tradisonal dianggap sebagai potensi yang
Dampak psikologis korban kekerasan tersebut dimiliki komunitas atau suku bangsa manapun.
di atas, tentu diamati dan di pelajari oleh para Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi
ahli psikologi yang meneliti tentang gejala-gejala isu penting dalam beberapa dekade terakhir ini,
kejiwaan yang timbul pada korban setelah terjadinya dilatar belakangi oleh semakin meningkatnya
kekerasan. Sebagaiman dikemukakan oleh kasus KDRT di dunia dan buruknya efek yang
Jalaluddin, bahwa psikologi secara umum memang ditimbulkan terhadap perempuan dan anak-anak.11
mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang Berdasarkan konsep-konsep kekerasan tersebut
berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan di atas, sesuai dengan hasil studi pendahuluan
(emotion), dan kehendak (conasi). Gejala tersebut (grand tour) peneliti tentang data laporan kekerasan
secara umum memiliki ciri-ciri yang hampir sama dalam rumah tangga di PPA Polresta Jambi
pada diri manusia dewasa, normal dan beradab. terungkap ada beberapa kasus KDRT yang terjadi
Dengan demikian ketiga gejala pokok tersebut sepanjang tahun 2015 yaitu 98 kasus KDRT yang
dapat diamati melalui sikap dan perilaku manusia. terjadi di Kota Jambi, semua penyebabnya adalah
Namun terkadang ada di antara pernyataan tentang ekonomi, perbedaan pendapat dan juga
dalam aktivitas yang tampak itu merupakan gejala perselingkuhan oleh salah seorang pasangan
campuran, sehingga paraahli psikologi, yaitu suami istri. Masih banyak lagi kasus kekerasan
pikiran, perasan, kehendak dan gejala campuran rumah tangga lainnya yang terjadi di beberapa
seperti integensi, kelelahanmaupun sugesti.9 Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi, menurut
Perlindungan hukum terhadap KDRT hasil survei, memang pada tahun 2015 tingkat
menurut Peraturan Gubernur Jambi Nomor 54 korban kekerasan meningkat dari tahun 2014 yaitu
Tahun 2012 tentang standar pelayanan minimal berkisar kurang lebih 85% adalah kasus kekerasan
(SPM) bidang pemberdayaan perempuan dan terhadap perempuan, ironisnya kekerasaan dalam
anak pada bab IV pasal 5 meliputi: a) Penanganan rumah tangga di lakukan oleh suaminya sendiri.
pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap 10
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Pedoman penatalaksanaan Pelayanan Terpada Korban kekerasan
7
S u m b e r: h t t p s : / / w w w f u t u re d y. c o m , h t t p s : / / Terhadap Perempuan dan Anak Di Rumah Sakit, 2009.
estenalinawati;wordpress.com/ Liputan 6 tanggal 23 Maret 2016. 11
Silfia Hanani, “Mengatasi Kekerasan dalam Rumah
8
Sumber: https://www futuredy.com, https://wordpress. tangga Melalui Institusi Adat Minang Kabau (Suatu upaya
com/ Liputan 6 tanggal 17 April 2016. Dalam mewujudkan Kesejahteraan Berbasis Perspektif Lopklitas
9
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama (Jakarta: RajaGrafindo Religius)”, AICIS Conference Proceeding, UIN Sunan Ampel
persada, 2005), 7-8. Surabaya, 2013, 1.

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 269


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

seperti data laporan kekerasan dalam rumah tangga Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
di BPPKB-PA dari Kabupaten Merangin, terdapat 7 bentuk KDRT yang terjadi di Kota Jambi, dan
(tujuh) kasus KDRT, dan kasus KDRT yang terjadi beberapa faktor penyebab terjadi KDRT di
di Kabupaten Batanghari. Kota Jambi. Selain itu ia juga dialakukan untuk
Kekerasan terhadap perempuan adalah suatu mengetahui penanganan korban KDRT di Kota
hal yang menjadi fenomena dalam kehidupan Jambi. Sedangkan manfaat penelitian ini, secara
perempuan yang sudah berlangsung sejak lama teoritis dapat mengemukakan penyebab terjadinya
bahkan sebelum datangnya Islam, kekerasan KDRT yang ada di Kota Jambi. Hasil penelitian ini
terhadap perempuan dikenal dengan zaman juga dapat menjadi kontribusi bagi pemerintah
Jahiliyah. Pada zaman Jahiliyah orang tua bahkan tentang penanganan kekerasan dalam rumah
membunuh bayi perempuannya sendiri karena tangga. Secara Praktis, penelitian ini dapat di
di anggap sebagai aib bagi keluarga. Perlakuan jadikan bahan masukan bagi korban kekerasan
kekerasan tersebut sangat memperihatinkan kaum dalam rumah tangga.
perempuan yang sama sekali tidak di anggap Fokus penelitian hanya membahas tentang
manusia yang sama dengan laki-laki. Bahkan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di
seorang ilmuan Bcam Bocca, mensosialisasikan Kota Jambi dan cara penanganannya yang ada di
ukuran otak perempuan yang lebih kecil dari laki- Kota Jambi. Dengan alasan bahwa sampai saat ini
laki dengan kecerdasan dan tingkat intelegensinya kekerasan dalam rumah tangga masih di temukan,
rendah. Selain itu Aristoteles juga mengemukakan miskipun ayat al-Qur’an dan Hadis melarang
bahwa perempuan itu adalah setengah manusia. melakukan kekerasan terhadap siapapun serta
Diskriminasi terhadap perempuan sampai saat undang-undang penghapusan kekerasan rumah
ini masih terjadi baik di kalangan rumah tangga, tangga sudah di keluarkan, akan tetapi undang-
pendidikan, politik, sosial budaya, ekonomi, undang tersebut kurang diperhatikan, oleh pelaku
keamanan. Kasus kekerasan suami terhadap kekerasan.
perempuan tidak saja terjadi dalam rumah tangga
bagi perempuan yang memiliki pendidikan
Metode Penelitian
rendah, akan tetapi juga terjadi ditempat kerja
dan perempuan yang memiliki pendidikan tinggi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif-naturalistik. Melalui
Mengacu kepada latar belakang masalah
pendekatan kualitatif ini, di harapkan terangkat
tersebut di atas, maka yang menjadi pertanyaan
gambaran mengenai efektivitas kerjasama yang
pokok dalam penelitian ini adalah “ Mengacu
di lakukan oleh pimpinan Institut Agama Islam
kepada latar belakang masalah tersebut di atas,
Negeri dengan kepala Daerah Kabupaten.
maka yang menjadi pertanyaan pokok dalam
Pendekatan naturalistik menuntut pengumpulan
penelitian ini adalah “Mengapa masih terjadi
data pada setting yang alamiah. Dengan konsep
kekerasan dalam rumah tangga?”. Dengan
tersebut peneliti mengupayakan agar kehadiran
demikian, yang menjadi sub pakok bahasan
peneliti tidak merubah situasi atau perilaku orang
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
yang di teliti. Adapun metode dalam pengumpulan
Bagaimana bentuk KDRT yang terjadi di Kota
data dilapangan yaitu dengan metode observasi,
Jambi?, 2) Apa saja faktor penyebab terjadi KDRT
wawancara dan dokumentasi.
dan dampak psikologis korban KDRT di Kota
Jambi?, Bagaimana penanganan korban KDRT
yang ada di Kota Jambi?

270 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

Data Empiris namun saya dapat mengatasinya sendiri dengan


Bentuk KDRT di Kota Jambi bermusyawarah kembali dengan suami, dengan
perjanjian bahwa kedepan kekerasan tidak di
Bicara tentang korban kekerasan dalam
ulangi atau di lakukan lagi terhadap diri saya,
rumah tangga sampai saat ini terus menunjak dari
dan kamipun rukun kembali. Akan tetapi seiring
tahun ke tahun, sesuai dengan data dokumentasi
berjalan waktu terjadi adanya masalah dan suami
PPA Polresta Jambi sebagaimana yang telah di
saya kesal, lantas memukul sehingga ada di salah
kemukakan pada studi pendahuluan di latar
satu anggota tubuh saya menjadi cacat. Oleh
belakang masalah terungkap 98 kasus KDRT yang
karena itu, saya melaporkan dan meminta bantuan
terjadi sepanjang tahun 2015 di Kota Jambi. Kasus
komnas perempuan, agar masalah kekerasan dapat
KDRT ini tidak saja terjadi pada perempuan yang
di proses secara hukum yang berlaku.
memiliki pendidikan rendah atau perempuan
tidak bekerja (ibu rumah tangga) saja, akan tetapi Pendapat lain juga di kemukakan oleh salah
juga terjadi pada perempuan yang sudah memiliki seorang korban kekerasan fisikis yang berinisial
pendidikan tinggi dan perempuan yang bekerja ZP mengatakan saya adalah salah seorang korban
di berbagai instansi lain yang ada di Lingkungan KDRT dalam bentuk kekerasan fsikis yang di
Kota Jambi, serta perempuan yang bekerja sebagai lakukan oleh suami saya sendiri. Kekerasan ini
swasta lainnya. saya rasakan bahwa diantaranya seperti tidak di
beri nafkah material selama terjadinya pernikahan
Hasil dokumentasi tersebut di atas sesuai
sampai saat ini, sering mengeluarkan kata-kata yang
dengan hasil interviu peneliti dengan salah
menyakitkan yang tidak sepantasnya di lakukan
seorang dari instansi pemberdayaan perempuan
oleh seorang suami kepada istrinya sendiri. Namun
Kota Jambi yang berinisial AH mengatakan ada
sampai saat ini, saya masih bertahan menjalankan
beberapa korban kekerasan dalam rumah tangga
pernikahan, miskipun saya tidak di beri nafkah
yang terjadi di Kota Jambi sepanjang tahun 2015,
lahir. Alhamdulillah saya punya penghasilan yang
mayoritas pelaku kekerasan tersebut tidak lain
cukup untuk menafkahi diri saya dan anak-anak
adalah suaminya sendiri. Berdasarkan informasi
saya.
dari pengaduan dari beberapa orang korban
kekerasan, ada beberapa bentuk kekerasan Berdasahkan hasil dokuntasi dan interviu
dalam rumah tangga seperti ada yang terkena dengan korban kekerasan tersebut di atas, dapat
kekerasan fsikis saja, ada juga kekerasan fisik, dan di simpulkan bahwa ada dua bentuk korban
ada juga kekerasan yang terjadi keduanya yaitu kekerasan dalam rumah tangga yang ada di Kota
pisik dan fsikis. Korban-korban kekerasan ini, Jambi yaitu korban kekerasan fisik dan fsikis,
meminta bantuan kepada komnas perempuan, korban kekerasan fisik saja. Semuanya korban
agar masalahnya dapat di selesaikan sesuai dengan KDRT tersebut, menjadi pembelajaran bagi
peraturan dan undang-undang yang berlaku. perempuan lain, untuk segera melaporkan kepada
pihak yang berwajib, agar pelaku KDRT tersebut
Pernyataan AH tersebut di atas di perkuat juga
dapat di proses secara hukum yang berlaku di
oleh salah seorang korban kekerasan yang berinisial
Indonesia.
MS mengatakan saya adalah salah satu korban
KDRT yang di lakukan oleh suami saya sendiri. Sesuai dengan Undang-undang RI No. 23
Kekerasan sudah sejak lama dan sering di lakukan, Tahun 2004 tentang PKDRT bab III pasal 5
adapun kekerasan yang di lakukan oleh suami saya tentang larangan kekerasan dalam rumah tangga
yaitu kekerasan fisik dan fsikis. Kejadian kekerasan yang telah di kemukakan dalam bab teoritis
ini tidak saya laporkan kepada pihak yang berwajib, berbunyi: bahwa setiap orang di larang melakukan

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 271


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang anak-anak saya, jika terjadi sesuatu yang tidak
dalam lingkup rumah tangganya dengan cara: a) diinginkan antara saya dan suami. Maka dari itu,
kekerasan fisik, b) kekerasan fsikis, c) kekrasan permasalahan tersebut di selesaikan secara adat
seksual, d) penelantaran rumah tangga. kekeluargaan dan tidak terlepas adanya perjanjian
Larangan pelaku kekerasan juga telah di dari kedua pihak untuk sama-sama memberi maaf
jelaskan dalam fiman Allah SWT surat Al-Mu’min dan tidak akan menggulangi lagi perbuatan yang
ayat 40 berbunyi: menyakitkan tersebut.
Berdasarkan pernyataan korban KDRT
Barang siapa yang mengerjakan perbuatan jahat,
maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding tersebut, dapat memberi pelajaran kepada seluruh
dengan kejahatannya. Dan barang siapa yang perempuan yang ada di dunia ini, jika mendapat
mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun kekerasan dari siapapun terutama suami sendiri,
perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, semongga cepat-cepat melapor kepada pihak yang
maka mereka akan masuk surga, mereka di beri berwajib agar masalah tersebut cepat diatasi secara
rizki di dalamnya tanpa hisab”. hukum yang berlaku. Selain itu, dapat memberi
Berdasarkan Undang-undang RI No. 23 Tahun efek jera kepada pelaku KDRT, di dunia ini agar
2004 tentang PKDRT serta ayat Al-Qur’an tersebut pelaku merasa takut untuk melakukan kekerasan
di atas, memberi peringatan kepada seluruh terutama pada istri sendiri.
manusia di atas bumi ini tidak boleh melakukan
kekerasan kepada orang lain terutama kepada
Faktor Penyebab Terjadi KDRT dan Dampak
perempuan yang tak lain adalah istrinya sendiri.
Psikologis Korban KDRT
Sebagaimana di kemukakan oleh salah seorang
korban kekerasan fisik dan fisikis yang berinisial Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ada
FD mengatakan saya salah satu korban KDRT yang beberapa faktor penyebab terjadinya KDRT
di lakukan oleh suami saya sendiri. Saya di caci di Kota Jambi yaitu: 1) Faktor Ekonomi, 2)
maki, diancam, dipukul dan di usir dari rumah Faktor Perselingkuhan, 3) Faktor perbedaan
yang sudah di bangun bersama. Dengan kondisi pendapat yang tidak satu visi dan misi lagi dalam
saya yang sangat memperihatinkan itu, akhirnya membangun rumah tangga yang pada akhirnya
saya takut pulang kerumah, dan pada akhirnya saya menimbulkan konflik di antara mereka sehingga
lari dari rumah dan pergi kerumah adik ibu saya terjadi pertengkaran yang berakibat pemukulan
untuk menumpang sementara. dari suami kepada isteri. Sesuai dengan apa yang
di kemukakan oleh salah seorang korban KDRT
Hal yang hampir serupa juga di kemukakan
yang berinisial ZP mengatakan yang menjadi faktor
oleh salah seorang korban KDRT lain yaitu yang
penyebab terjadinya KDRT pada diri saya yaitu
berinisial MW mengatakan saya sebenarnya sudah
masalah ekonomi, yang mana suami tidak pernah
lama menjadi korban KDRT, jika di inggat sejak
mengasih nafkah zohir selama pernikahan. Saya
anak pertama saya usia 2 tahun sampai saya punya
pikir uangnya di tabung untuk masa depan anak-
anak tiga dan pelakunya adalah suami saya sendiri.
anaknya, akan tetapi setelah diselidiki ternyata
Adapun kekerasan yang saya alami yaitu kekerasan
uang gajinya tidak di tabung. Oleh karena itu,
fisik dan pisikis, yang mana permasalahan tersebut
saya menjadi kesal kepada suami, alhamdulillah
tidak saya laporkan kepihak yang berwajib,
saya memiliki penghasilan yang cukup untuk
menginggat saya sudah punya anak tiga orang, dan
menafkahi saya dan anak-anak saya. Maka dari itu,
masih memikirkan resiko serta beban psikologis
saya sangat terpukul, adapun dampak psikologis
diri saya sendiri dan juga psikologis bagi diri
yang rasakan yaitu hilangnya konsentrasi untuk

272 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

bekerja, sering melakukan pekerjaan ceroboh, merasa terauma, binggung mau berbuat apa, sering
selalu merasa kebingungan dan mudah lupa, sering melamun, dan juga sering menangis.
tidak mau tidur. Dampak psikologis ini tidak saja Pendapat selanjutnya di kemukakan oleh
dirasakan oleh diri saya sendiri, akan tetapi juga salah seorang korban KDRT yang berinisial WD
dirasakan oleh anak-anak saya yang selalu merasa mengatakan faktor terjadi KDRT pada diri saya
kurang rendah diri dengan teman-temannya serta oleh suami yaitu faktor ekonomi yang mana suami
kurang percaya diri, jika di suruh untuk tidur tidak mampu memberi nafkah kepada saya selama
sendiri. perkawinan, sehingga suami melarikan diri dengan
Pernyataan yang hampir serupa juga di begitu saja, tampa kembali lagi kerumah atau di
kemukakan oleh salah seorang korban KDRT yang sebut melantarkan. Maka dari itu, saya merasakan
berinisial RZ mengatakan saya korban KDRT dan bahwa suami tidak bertanggung jawab, oleh karena
bentuk fisikis, yang saya hanya di beri nafkah zohir itu, saya melaporkan kepada hukum untuk di
dan batin tiga bulan menihak saja, setelah itu saya selesaikan dengan baik. Adapun dampak psikologis
di telantarkan dan tidak pernah lagi di beri nafkah yang saya rasakan yaitu merasa malu dengan teman
zohir dan bathin dan suami saya pergi menghilang yang lain, sering mengurun diri dalam kamar,
begitu saja. Oleh karena itu, dampak psikologis selalu waspada, enggan untuk ngobrol dengan
yang saya rasakan seperti hilangnya konsentrasi orang lain. Tapi seiring berjalannya waktu, saya
untuk bekerja, sering melakukan pekerjaan berpikir bahwa perbuatan yang saya lakukan itu
ceroboh, selalu merasa kebingungan dan mudah adalah salah dan tidak baik untuk masa depan diri
lupa, sering tidak mau tidur, hilangnya keberanian saya, lantas saya berdoa kepada Allah SWT, supaya
dalam berpendapat dan bertindak. masalah yang terjadi adalah sebuah pembelajaran
Pernyataan lain di kemukakan oleh salah untuk saya menatap masa depan dan saya bertekad
seorang korban KDRT yang berinisial MR untuk hidup lebih baik lagi.
mengatakan faktor penyebab terjadinya KDRT Berdasarkan hasil pengamatan dan interviu
terhadap diri saya, berawal dari kecugiaan saya peneliti dengan beberapa orang korban KDRT
terhadap suami, yang mana ketika itu, suami tersebut di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa
mengatakan kepada saya minta izin pergi ke Jakarta ada beberapa bentuk faktor terjadinya kekerasan
ada urusan bisnis yang dia jalani. Namun sampai di KDRT di Kotan Jambi yaitu faktor perselingkuhan,
Jakarta ada seorang perempuan yang mengikuti dari faktor ekonomi seorang suami tidak memberi
belakang dan memposkan photo kemesraannya nafkah kepada istrinya, faktor perbedaan pendapat
bersama suami saya di dalam fesbook. Kemudian dari suami istri yang tidak satu visi dan misi lagi
ada orang lain yang mengatakan kepada saya bahwa dalam membangun rumah tangga. Korban KDRT
ada photo suami dengan seorang wanita lain di ini tentu berdampak psikologis pada diri korban
pantai, saya tunggu suami saya pulang lalu saya dan juga kepada anak-anak korban. Dampak
menanyakan kepada suami tentang photo tersebut. psikologis korban KDRT ini sangat sesuai dengan
Ketika di tanya suami saya tidak menggaku dan apa yang telah dikemukakan dalam landasan
emosi kepada saya sehingga memukul pundak teoritis pada bab sebelumnya yaitu: 1). Merasa
saya dan menyuruh saya berhenti cemburu cemas, ketakutan, depresi, selalu waspada, terus
dengan wanita yang di curigai itu. Kekerasan terbayang bila melihat kasus yang mirip, sering
yang di lakukan oleh suami saya tersebut sangat melamun, murung, mudah menangis, sulit tidur
berdampak psikologis bagi diri saya yaitu saya mimpi buruk, 2). Hilangnya rasa percaya diri, untuk
bertindak merasa tidak berdaya, 3) Hilangnya

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 273


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

minat untuk merawat diri, tidak teratur pola hidup Arti ayat tersebut di atas, berbanding terbalik
yang dijalani, 4) Menurun konsentrasi seseorang, dengan fakta yang terjadi dari sebagian pasangan
sering melakukan perbuatan ceroboh, 5) Rendah suami istri yang ada di Kota Jambi. Padahal Allah
diri dan tidak yakin dengan kemampuan yang SWT telah menjelaskan kepada seluruh umat
ada, 6) Pendiam, enggan untuk ngobrol, sering manusia, supaya saling menghormati, saling
mengurung diri di kamar, 7) Hilangnya keberanian tolong, saling menhargai, saling mencintai, saling
dalam berpendapat dan bertindak, 8) Selalu kasih sayang di antaramu. Selain itu, Allah SWT.
merasa kebinggungan dan mudah lupa, 9) Sering juga menjelaskan bahwa istri-istrimu dari jenismu
menyakiti diri sendiri dan melakukan percobaan sendiri, yang harus diberi kasih sayang dan tidak
bunuh diri, 10) Berperilaku berlebihan dan tidak boleh memperlakukan istrimu seperti binatang
lazim cenderung sulit mengendalikan diri, 11) yang tidak di hargai dan di sayangi. surat Al-
Agresif, menjadi karakter yang tempramen dan Mu’min (40) ayat 40 berbunyi:
emosi kasar dalam berbicara maupun bertindak
Barang siapa yang mengerjakan perbuatan jahat,
Dampak psikologis korban KDRT memang maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding
benar terjadi sebagaimana di jelaskan dalam dengan kejahatannya. Dan barang siapa yang
landasan teoritis. Berdasarkan data dokumentasi mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun
komnas perempuan Kota Jambi mayoritas korban perempuan sedang ia dalam keadaan beriman,
maka mereka akan masuk surga, mereka di beri
KDRT adalah masalah ekonomi, sebagaimana di
rizki di dalamnya tanpa hisab”.
kemukakan oleh salah seorang komnas perempuan
yang berinisial FT mengatakan bahwa faktor Firman Allah tersebut sudah dikemukakan
penyebab KDRT 65% masalah ekonomi, 20% pada bab teoritis, artinya Allah SWT, sangat
masalah perselingkuhan dan 10% perbedaan melarang keras kepada umat manusia yang ada
pendapat yang tidak satu visi dan misi lagi diatas bumi ini, melakukan kejahatan kepada
dalam membangun rumah tangga, 7% masalah siapapun, karena Allah SWT akan membalas
penelantaran. pelaku kejahatan sebanding dengan apa yang telah
Data tersebut di atas, sesuai dengan hasil dilakukannya.
studi pendahulan peneliti yang tercantum pada
bab latar belakang masalah yaitu adalah 98 kasus
Penanganan Koban KDRT yang ada di Kota
KDRT yang terjadi di Kota Jambi sepanjang tahun
Jambi
2015. Kasus KDRT ini tentu mendapat perhatian
yang sangat serius dari komnas perempuan Bicara tentang penanganan KDRT sebagaimana
yang menjadi tempat pengaduan para korban yang telah di tetapkan dalam Undang-undang
KDRT yang dilakukan oleh suaminya sendiri. Republik Indonesia no. 23 Tahun 2004 pada bab
Sesungguhnya firman Allah dalam surat al-Rūm landasan teoritis dalam penelitian ini, tentang
(30) ayat 21 yang artinya: korban pada Bab IV tentang hak-hak korban pasal
10 korban berhak mendapatkan: perlindungan dari
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah keluarga, kepolisian, kejaksaaan, advokasi, lembaga
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa sosial, atau pihak lainnya sementara maupun
tenteram kepadanya, dan jadikan-Nya diantaramu berdasarkan penetapan perintah perlindungan
rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang dari pengadilan, pelayanan kesehatan sesuai
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda dengan kebutuhan medis, penanganan secara
kebesaran Allah bagi orang yang berfikir”. khusus berkaitan dengan kerahsiaan korban,
pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan

274 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan saya bekerja ingin mengetahui dulu alasan saya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- untuk minta izin mengajukan surat perceraian
undangan, Pelayanan bimbingan rohani. ke PA. Setelah itu, kami (kedua belah pihak) di
Bab V tentang kewajiban pemerintah panggil dan ditanya, dengan pertanyaan benar-
dan masyarakat pasal 13 di berbunyi untuk benar mau bercerai, kemudian kami sepakat
penyelenggaraan pelayanan terhadap korban, menjawab ya, dengan mengemukakan alasan
pemerintah dan pemerintah daerah sesuai masing-masing. Dengan mendenggar alasan kami
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing dapat masing-masing, pimpinan baru mau memberi dan
melakukan upaya: penyediaan ruang pelayanan menanda tangani surat izin untuk mengajukan
khusus di kantor kepolisian, penyediaan aparat, surat perceraian ke PA Jambi.
tenaga kesehatan, pekerja sosial, dan pembimbing Pendapat lain di kemukakan juga oleh korban
rohani, pembuatan dan pengembangan sistem KDRT yang berinisial WN mengatakan setelah saya
dan mekanisme kerja sama program pelayanan mendapat KDRT dari suami saya, saya langsung
yang melibatkan pihak yang mudah di akses bermusyarah dengan keluarga untuk kelanjutan
oleh korban. Memberikan perlindungan bagi rumah tangga saya selanjutnya. Setelah mendapat
pendamping, saksi, kelurga, dan teman korban. nasehat dari keluarga (kedua orang tua), lalu saya
Konsep penanganan tersebut di atas, mengadu ke komnas perempuan untuk mendapat
sebagian sama dengan penanganan yang di bantuan pendamping dalam menyelesaikan
lakukan oleh pihak yang ber wajib dalam masalah/konflik antara saya dengan suami.
menyelesaikan masalah KDRT yang ada di Kota Dengan di dampingi oleh komnas perempuan
Jambi. Sebagaimana di kemukakan oleh salah saya lantas melaporkan kasus tersebut ke pihak
seorang Hakim PA Kota Jambi yang berinisial ZT yang berwajib atas perlakuan yang di lakukan
mengatakan memang sebagian dari korban KDRT oleh suami terhadap diri saya. Tak lama kemudian
mengajukan permohanan kepada PA untuk minta suami saya di proses dan di tangkap serta ditahan
cerai dengan suaminya. Di karenakan korban oleh pihak yang berwajib atas perbuatannya.
merasa tidak sanggup lagi untuk hidup bersama, Hasil pernyataan tersebut di atas dapat di ambil
dengan kondisi perlakuan suami sering melakukan kesimpulan bahwa penanganan korban KDRT
kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan yang ada di Kota Jambi, dapat di tangani sesuai
fisikis. Maka dari itu, sebagai hakim mengadakan dengan kasus dari masing-masing korban KDRT
beberapa kali persidangan, agar kedua belah pihak yaitu 63% ditangani dengan cara perceraian dari
yang bertingkai dapat memikir kembali masa kedua belah pihak (suami Istri), sementara 17%
depan rumah tangganya. Jika kedua belah pihak di selesaikan dengan cara pembinaan kerohanian
sudah benar-benar tidak mau bersatu kembali, (Agama), 13% perlindungan dengan pelayanan
selanjutnya PA baru bisa memutuskan bahwa kesehatan, 7% penanganan dengan mengadakan
keduanya suami istri bercerai. berbagai macam keterampilan kepada korban
Pernyataan lain di kemukakan oleh salah KDRT, agar bisa hidup mandiri.
seorang korban KDRT yang berinisial WD Jika dibandingkan dengan penanganan
mengatakan penganan KDRT pada diri saya, sebagaimana yang di kemukakan dalam Undang-
adalah saya mengadukan kepeda pimpinan saya undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004
bekerja untuk minta izin mengajukan surat tentang hak korban KDRT, sudah sesuai. Namun
perceraian ke PA Kota Jambi. Pada awalnya saya peneliti masih menemukan fakta penanganan
menemukan kendala, karena pimpinan tempat tersebut belum optimal sesuai dengan penyelesaian

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 275


DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA JAMBI

yang korban KDRT inginkan. Hal ini terindikasi Simpulan


bahwa dalam pelaksanaan peneyelesaian kasus Berdasarkan uarain tersebut di atas dapat
korban KDRT, diantara korban KDRT merasa diambilkan kesimpulan berdasarkan data
banyak di rugikan oleh pihak yang berwajib. dokumentasi PPA Polresta Jambi sebagaimana
Sebagaimana di kemukakan oleh salah seorang yang telah di kemukakan pada studi pendahuluan
korban KDRT yang berinisial FD mengatakan. Saya di latar belakang masalah terungkap 98 kasus
merasa dirugikan, oleh pihak yang memutuskan KDRT yang terjadi sepanjang tahun 2015 di Kota
perkara perceraian saya dengan suami saya. Jambi. kekerasan fsikis saja, ada juga kekerasan
Kerugian saya terutama masalah keadilan, bahwa fisik, dan ada juga kekerasan yang terjadi keduanya
saya tidak mendapat sebagian hak saya sebagai istri yaitu pisik dan fsikis. Sementara yang menjadi
yang di perlakukan dengan kekerasan. Untuk itu, faktor penyebab KDRT 65% masalah ekonomi,
saya sangat kecewa dalam penanganan kasus saya 20% masalah perselingkuhan dan 10% perbedaan
kuran mendapat keadilan seperti apa yang saya pendapat yang tidak satu visi dan misi lagi
harapkan. dalam membangun rumah tangga, 7% masalah
Pendapat lain juga di kemukakan oleh penelantaran. Data tersebut sesuai dengan hasil
salah seorang korban KDRT yang berinisial studi pendahulan peneliti yang tercantum pada
ZF mengatakan saya merasa tidak mendapat bab latar belakang masalah yaitu adalah 98 kasus
keadilan dalam penanganan kasus rumah tangga KDRT yang terjadi di Kota Jambi sepanjang tahun
saya dengan cara adat istiadat kekeluargaan. 2015. Untuk penanganan KDRT dapat berupa;
Penanganan seperti kekeluargaan ini, lebih banyak Perlindungan dari keluarga, kepolisian, kejaksaaan,
menyuruh saya sebagai korban bersabar dan advokasi, lembaga sosial, atau pihak lainnya.
berupaya tidak mengadukan perceraian kepihak Berdasarkan penetapan perintah perlindungan
yang berwajib, dengan pertimbangan kasihan pada dari pengadilan, Pelayanan kesehatan sesuai
anak-anak. Selain itu, saya banyak sekali di rugikan dengan kebutuhan medis, Penanganan secara
oleh suami dengan tidak memberikan nafkah khusus berkaitan dengan kerahsiaan korban,
zahir kepada saya. Padahal sewaktu musayawarah Pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan
sebenarnya suami mau melakukan kewajibannya hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan
sebagai seorang suami kepada istrinya, ternyata hal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
tersebut tidak dilakukannya, hanya sebatas dalam undangan, Pelayanan bimbingan rohani.
musyawarah saja.
Berdasarkan hasil interviu peneliti dengan Daftar Pustaka
beberapa orang tersebut di atas dapat di ambil
kesimpulan bahwa penaganan kasus korban Depag, Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Proyek
KDRT yang ada di Kota Jambi, sebagian sudah Pengadaan Al-Qur’an, 1986.
sesuai dengan peraturan yang sudah dicantumkan https://www futuredy.com, https://
dalam undang-undangan perlindungan korban estenalinawati;wordpress.com/, Liputan 6
KDRT, namun dalam pelaksanaan penyelesaian tenggal 23 Maret 2016.
kasus konflik, masih ada yang tidak sesuai dengan https://www futuredy.com, https://wordpress.
harapan dari pihak korban KDRT. Tentu sangat com/ Liputan 6 tenggal 17 April 2016.
berdampak pada psikologis dari korban KDRT
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta:
yang masih membuat korban KDRT trauma.
RajaGrafindo Persada, 2005.

276 , Vol 17, No. 2, Oktober 2016


Maisah dan Yenti, SS

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bidang Pemberdayaan Perempuan dan


tentang Pedoman penatalaksanaan Pelayanan Perlindungan Anak.
Terpada Korban kekerasan Terhadap Perempuan Hanani, Silfia. “Mengatasi Kekerasan dalam
dan Anak Di Rumah Sakit, 2009. Rumah tangga Melalui Institusi Adat Minang
Fakih, Mansour. Analisis Gender dan Transformasi Kabau (Suatu upaya Dalam mewujudkan
Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Kesejahteraan Berbasis Perspektif Lopklitas
Martinis dan Maisah, Oriantasi Baru Ilmu Religius). AICIS Conference Proceeding. UIN
Pendidikan. Jakarta: Referensi, 2012. Sunan Ampel: Surabaya, 2013.
Zubair, Muhamad Kamal. “Membongkar Teks Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun
Sebagai Akar Bias Gender Dalam Pemahaman 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Islam”. Jurnal Al-Ma’iyyah. 2011. Rumah Tangga.
Muslim, Nur Aziz. Jurnal Studi Gender Indonesia. Subhan, Zaitunah. Kekerasan terhadap Perempuan.
Pusat Studi Gender IAIN Sunan Ampel Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2004.
Surabaya, 2012.
Peraturan Gubernur Jambi No. 54 Tahun 2012
Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

, Vol 17, No. 2, Oktober 2016 277

You might also like