Professional Documents
Culture Documents
BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Abstract
The levels of Pb, Cu, Cd and Zn in sawi (Barsssica rapa), ground kuna (Ipomea reptans), and spinach
(Amaranthus tricolor) in the area of Paya Rumput Titipapan Medan village have been done. The goal is to
know the levels of these metals in vegetables grown in the agricultural area of Paya Rumput Titipapan
Village. Samples taken randomly in wash drained and weighed. Wet weight then dried at a temperature of
50-100o C for 3 hours, After dry on weigh in gerus until smooth. The sample was destructed with
concentrated nitric acid with temperature 80o C, the sample was analyzed by using atomic absorption
spectrophotometric (AAS). The results showed the highest levels of lead found in spinach is 6 mg / kg.
Levels of cadmium in kale and spinach is 3 mg / kg. While the Cu content on the analysis results are still
within the maximum limit. The concentration of Pb, Cd, Zn in each sample exceeds the maximum allowed
by the Decree of Dit Jend POM No 03725 / B / SKVII / 89 and SNI 7387: 2009.
Keywords : Mustard, Kale, Spinach, Lead, Copper, Cadmium, Zink
How to Cite: Yusuf, M., Nurtjahja, K., Lubis, R.., (2016), Analisis Kandungan Logam Pb, Cu,Cd, dan Zn
pada Sayuran Sawi, Kangkung dan Bayam di Areal Pertanian dan Industri Desa Paya Rumput Titipapan
Medan, BioLink, Vol. 3 (1), Hal: 56-64
56
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 56-64
Cu 36 1 1 1
Cd 0,2 2 3 3
Zn 40 26 82 53
59
Yusuf, M., dkk, Analisis Kandungan Logam Pb, Cu, Cd dan Zn pada Sayuran Sawi, Kangkung dan
60
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 56-64
ukuran Pb yang berukuran lebih kecil. Jend POM No 03725/B/SKVII/89. Hal ini
Partikel yang menempel pada pemukaan menunjukan polutan yang berasal dari
daun berasal dari 3 tahapan yaitu asap kendaran bermotor, industri, juga
sedimentasi akibat gaya geravitasi, berasal dari limbah rumah tangga bukan
tumbukan akibat turbulensi angin dan sebagai pencemar logam Cu, sedangkan
pengendapan yang berhubungan dengan sayuran yang ada di areal tidak
hujan. Pb masuk ke dalam daun melalui terindikasi mengandung logam berat Cu
proses penyerapan pasif, akumulasi Pb di masih dibawah bambang batas yang
dalam daun akan lebih besar dibanding diterapkan oleh Surat Keputusan Dit Jend
bagian lainnya. Jumlah kadar Pb lebih POM No 03725/B/SKVII/89 (saeni dkk,
besar dalam daun karena serapan 1997).
langsung dari udara dan translokasi dari Secara alamiah Cu masuk kedalam
penyerapan oleh akar (sunsrjono, 2003). suatu tataan lingkungan sebagai akibat
Hal ini dibuktikan pada penelitian peristiwa alam. Unsure Cu bersumber
terdahulu mengenai logam berat pada dari peristiwa pengikisan (erosi) dari
sayuran yang tercemar melalui air, udara, batuan mineral, dari debu-debu atau
dan tanah seperti pada penelitian Juita, partikulat-partikulat Cu yang ada pada
(1994) dalam penelitiannya menganalisa lapisan udara yang turun bersama hujan
Pb pada sayuran bayam, sawi dan (widaningrum dkk, 2007).
kangkung yang ditanam didekat kawasan Secara non alamiah Cu masuk ke
industry yang berjarak 620 meter dari dalam suatu tataan lingkungan sebagai
jalan raya. Hasil yang diperoleh akibat dari suatu aktivitas manusia. Jalur
menunjukan adanya beda nyata terhadap dari aktivitas manusia ini untuk
sayuran yang dianalisa sebesar 60 mg/kg memasukkan Cu ke dalam lingkungan
untuk bayam, 43 mg/kg untuk kangkung, ada berbagai macam cara. Salah satunya
dan 59 mg/kg untuk sawi, dibandingkan adalah dengan pembuangan oleh industri
dengan sayuran yang di tanam tidak di yang memakai Cu dalam proses
kawasan tersebut, dengan nilai rata-rata produksinya. Tidak seperti logam-logam
27 mg/kg untuk bayam, 25 mg/kg untuk Hg, Pb dan Cd, logam tembaga (Cu)
kangkung dan 39 mg/kg pada sayuran merupakan mikroelemen etensial untuk
sawi. semua tanaman dan hewan, termasuk
manusia. Logam, Cu diperlukan oleh
Logam Cuprum Cu berbgai system enzim didalam tubuh
Tabel 1 diatas menunjukan manusia. Oleh kerna itu, Cu harus selalu
bahwah kandungan logam cuprum (cu) ada di dalam makanan. Yang perlu
untuk ketiga sampel sawi, kangkung, diperhatikan adalah menjaga agar kadar
bayam cenderung masih di bawah Cu di dalam tubuh tidak kekurangan dan
ambang batas dalam katagori aman juga tidak berlebihan. Kebutuhan tubuh
berdasarkan Surat Keputusan Dit Jend per hari akan Cu adalah 0,005 mg/kg
POM No 03725/B/SKVII/89. Artinya berat badan.pada kadar tersebut tidak
ketiga sample sayuran aman untuk yerjadi akumulasi Cu pada tubuh
dikomsumsi. Kadar logam Cu yang manusia normal. Konsumsi Cu dalam
diperbolehkan dalam sayuran adalah 36 jumlah yang besar dapat menyebabkan
mg/kg. berdasarkan Surat Keputusan Dit gejala-gejala yang akut (AI, 2012).
61
Yusuf, M., dkk, Analisis Kandungan Logam Pb, Cu, Cd dan Zn pada Sayuran Sawi, Kangkung dan
62
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016: 56-64
63
Yusuf, M., dkk, Analisis Kandungan Logam Pb, Cu, Cd dan Zn pada Sayuran Sawi, Kangkung dan
64