You are on page 1of 10

Politeknik Negeri Malang 7

Unit 2 Rangkaian Arus Searah

Tujuan
Setelah selesai mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan akan mampu :
1. Menjelaskan rangkaian listrik.
2. Menyebutkan hukum Ohm dan aplikasinya.
3. Menjelaskan rangkaian seri dan paralel.
4. Menjelaskan efek yang dihasilkan dengan perubahan tegangan, arus atau
resistansi dalam rangkaian seri, parallel dan seri-parallel.
5. Menghitung pengukuran aliran arus dan jatuh tegangan pada berbagai titik dalam
rangkaian seri, paralel dan seri-paralel.

2.1 Hukum Ohm


Untuk memahami rangkaian listrik dibutuhkan pemahaman prinsip-prinsip dasar listrik
secara umum. Prinsip dasar ini disebut 'Hukum Ohm'. Hasil kerja ahli fisika Jerman
George Simon Ohm pada 1827 (1787 –1854).
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara arus, tegangan dan resistansi :
V
Arus sama dengan tegangan dibagi resistansi: I
R

Tegangan sama dengan arus dikali resistansi: V=IR

V
Resistansi sama dengan tegangan dibagi arus: R
I

Contoh
1. Apabila kendaraan dilengkapi baterai 12 volt dan unit lampu depan memiliki
resistansi 6 ohm, berapa besar arus yang mengalir melalui lampu depan pada saat
dinyalakan?
Penyelesaian :
V 12 volt
I I I=2
R 6 ohm

Jawaban : 2 ampere

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 8

2.2 Rangkaian Seri


Rangkaian seri merupakan rangkaian yang menghubungkan satu komponen berurutan
dengan komponen lainnya ke suplai tegangan bersama (lihat Gambar 2-1).

Gambar 2-1: Rangkaian seri sederhana


Dalam rangkaian seri, hanya terdapat satu jalur bagi arus untuk mencapai semua
komponen. Jika satu komponen gagal, semua komponen tidak akan bekerja.
Gambar 2-2 menunjukkan diagram rangkaian seri. Baterai 12 volt menyediakan tegangan
untuk 2 resistor. Satu resistor sebesar 2 ohm dan resistor lainnya 4 ohm.

Gambar 2-2. Diagram rangkaian seri

Pada rangkaian seri, resistansi rangkaian total sama dengan jumlah semua resistansi.
RT = R1 + R2 + R3 + …….+ Rn

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 9

Dalam gambar di atas, resistansi total sama dengan 2 ohm + 4 ohm = 6 ohm.
Sekarang dapat digunakan Hukum Ohm untuk menghitung arus dalam rangkaian.
V 12 volt
I I I=2 Arus dalam rangkaian = 2 ampere
R 6 ohm

Pada rangkaian seri, jumlah arus keseluruhan rangkaian adalah sama.


Resistansi menyebabkan jatuh tegangan dan pada rangkaian seri akan tedapat jatuh
tegangan pada masig-masing resistansi.

4V drop

8V

0V 8V drop

Gambar 2-3. Tegangan dalam rangkaian seri

Hukum Ohm menyebutkan bahwa tegangan sama dengan arus dikali resistansi, V = IR.
Tegangan pada resistor 2 ohm = 2 ampere  2 ohm = 4 volt.
Tegangan pada resistor 4 ohm = 2 ampere  4 ohm = 8 volt.
Ini menunjukkan bahwa tegangan yang digunakan pada rangkaian (kedua resistor) adalah
12 volt, maka terdapat 4 volt jatuh pada resistror 2 ohm dan 8 volt untuk digunakan pada
resistor 4 ohm (lihat Gambar 2-3).

Rangkuman

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 10

Dalam rangkaian seri:


 Masing-masing resistor menciptakan jatuh (drop) tegangan
 Jatuh tegangan pada masing-masing resistor akan berbeda jika resistansinya berbeda
 Jumlah jatuh tegangan sama dengan sumber tegangan
 Arus adalah sama di masing-masing resistor dan pada keseluruhan rangkaian listrik
sama.

2.3 Rangkaian Paralel


Dalam rangkaian paralel, semua komponen listrik yang terdapat dalam rangkaian
dihubungkan langsung ke suplai tegangan. Contohnya, semua lampu pada kendaraan atau
mesin alat berat dihubungkan secara paralel ke baterai. Pada saat salah satu lampu depan
padam, lampu depan lainnya tetap menyala. Gambar 2-4 menunjukkan hubungan lampu
dalam rangkaian paralel.

Gambar 2-4. Menghubungkan lampu secara paralel

Rangkaian paralel pada Gambar 2-5 memiliki resistor sebesar 6 ohm dan 3 ohm yang
dihubungkan pada baterai bertegangan 12 volt.
Arus yang melalui masing-masing resistor dapat dihitung menggunakan Hukum Ohm.
V
Hukum Ohm menyebutkan bahwa arus sama dengan tegangan dibagi resistansi : I 
R

V 12 volt
Arus yang melalui resistor 6 ohm   = 2 ampere
R 6 ohm

V 12 volt
Arus yang melalui resistor 3 ohm   = 4 ampere
R 3 ohm

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 11

Gambar 2-5. Diagram rangkaian paralel sederhana

Pada rangkaian paralel, besar arus total sama dengan jumlah seluruh arus di masing-
masing resistor.
Arus total yang disuplai oleh baterai dalam rangkaian ini adalah 2 A + 4 A = 6 A.
Pada rangkaian paralel, tegangan di antara semua komponen sama.

Gambar 2-6: Arus total dari suplai tegangan telah bertambah


Rangkuman
Dalam rangkaian paralel:
 Arus total sama dengan jumlah keseluruhan arus di masing-masing komponen
 Besar tegangan sama pada semua komponen
 Resistansi total lebih kecil dari resistansi individual terkecil
 Menambahkan resistor selalu memperkecil resistansi total rangkaian.

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 12

2.4 Rangkaian Kombinasi (Seri - Paralel)


Gambar 2-7 menunjukkan diagram rangkaian dari rangkaian seri-paralel. Resistor 2 ohm
dihubungkan seri dengan 2 buah resistor yang dihubungkan secara paralel. Resistor
dalam rangkaian paralel adalah 3 ohm dan 6 ohm. Rangkaian ini dihubungkan dengan
baterai bertegangan 12 volt.

6 volt drop
6 volts

1 amp 2 amps

3 amps

Gambar 2-7. Diagram rangkaian seri-paralel


Sebelum mulai menghitung resistansi total rangkaian, kita pertama-tama harus
menghitung resistansi rangkaian paralel. Ini dapat dilakukan dengan rumus sederhana :
R1xR 2
R1  R 2
Dengan memasukkan nilai pada dua resistor dalam paralel, kita dapat mencari resistansi
kombinasi dari bagian rangkaian paralel tersebut .
6 x3
 2.Ohm
63
Resistansi total sekarang dihitung dengan menjumlahkan nilai resistor seri (2 Ohm) ke
resistansi kombinasi rangkaian paralel (2 Ohm) yang meberikan hasil 4 Ohm.
Arus total rangkaian menggunakan Hukum Ohm :
V 12
I   maka I = 3 Ampere
R 4

Tegangan jatuh pada resistor 2 ohm adalah :


V = I x R V = 3 x 2 V = 6 volts.
Jatuh tegangan 6 volt pada resistor 2 ohm artinya bahwa 6 volt digunakan pada dua
resistor parallel.
Arus yang melalui resistor 6 ohm
I = V/R = 6/6 I = 1 ampere
Arus yang melalui resistor 3 ohm

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 13

I = V/R = 6/3 I = 2 ampere


Aliran Arus total pada bagian paralel dari rangkaian adalah 1 ampere + 2 ampere = 3
ampere. Ini berarti bahwa arus 3 ampere melalui resistor seri ke resistor parallel dan
kemudian 1 ampere mengalir melalui resistor 6 ohm dan 2 ampere melalui resistor 3
ohm. Kemudian semua 3 ampere mengalir kembali ke negatif baterei (lihat Gambar 2-8) .

2.5. Hukum Kirchhoff


Rangkaian listrik yang kompleks yang terdiri dari lebih dari satu sumber ggl atau terdiri
dari jaringan tidak dapat diselesaikan dengan hanya menggunakan hukum Ohm, tetapi
dapat diselesaikan dengan pertolongan dua aturan sederhana yang dikenal sebagai hukum
Kirchhoff (dari nama seorang guru besar berkebangsaan Jerman Gustav Robert
Kirchhoff, 1824-87).

Hukum Kirchhoff Pertama (Hukum Arus)


Hukum arus Kirchhoff (Kirchhoff’s Current Law, disingkat KCL), yang mengatakan
bahwa
Jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah nol.

I1 + I2 - I3 - I4 - I5 = 0

Dengan kata lain bahwa pada setiap simpul (node) jumlah arus yang masuk sama
dengan jumlah arus yang keluar.

I1 + I2 = I3 + I4 + I5

I1 = 5 A I4 = 6 A

Gambar 2.8 Percabangan arus

Dengan bantuan rumus ini, maka arus yang belum diketahui pada suatu titik percabangan
arus, dapat ditentukan besarnya.

Contoh:
Berapa besarnya arus I2 pada rangkaian dibawah ini ?

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 14

I1 = 5 A

R 1
I = 12A I2
Gambar 2.9 Rangkaian parallel R 2

I3 = 4 A

R 3

Jawab: I = I1 + I2 + I3 dijabarkan ke I2 menjadi;


I2 = I - I1 - I3 ; I2 = 12 A - 5 A - 4 A = 3 A

Hukum Kirchhoff Kedua (Hukum Tegangan)


Hukum tegangan Kirchhoff (Kirchhoff’s Voltage Law, disingkat KVL) mengatakan
bahwa :

Jumlah aljabar seluruh tegangan mengelilingi sebuah jalan tertutup dalam


sebuah rangkaian adalah nol.

Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa, pada setiap rangkaian tertutup (mesh) dari
suatu jaringan, jumlah aljabar ggl (tegangan sumber) besarnya sama dengan jumlah
semua susut tegangan (hasil kali arus dan tahanannya).

US1 + US2 = I . R1 + I . R2 + I . R3

Contoh:
Berapakah besarnya nilai arus yang ditunjukkan amperemeter pada rangkaian
dibawah ini ?

U S 1 = 1 ,5 V
A

Gambar 2.10
R1 =6 R 2 =12
Rangkaian arus dengan amperemeter

U S2 = 1 ,5 V U S3 = 1 ,5 V

Jawaban:
Tegangan sumber semuanya berpengaruh dengan arah yang sama, pengaruhnya saling
menggabungkan diri. Maka berlaku hukum Kirchhoff kedua (hukum tegangan) :

US1 + US2 + US3 = I . R1 + I . R2

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 15

US1 + US2 + US3 = I . (R1 + R2)


US1 + US2 + US3 1,5 V + 1,5 V + 1,5 V 4,5 V
I ; I   0,25 A
R1 + R 2 6 Ω + 12 Ω 18 Ω

Pembagi tegangan berbeban


Dari suatu pembagi tegangan tanpa beban, jika sebuah beban terhubung padanya, maka
menjadi suatu pembagi tegangan berbeban dan dengan demikian berarti suatu
rangkaian campuran (lihat gambar 2.11).
I

R 1
Ib
U
Iq
R U R
2 b b
Gambar 2.11 Pembagi tegangan berbeban

I q A ru s k o m p o n en q u ad rat
I b
A ru s b eb an

Susut tegangan pemakaian (tegangan beban) terletak pada tahanan parallel R2,b. Tegangan
total U berpengaruh pada tahanan total R1 + R2,b
Dengan demikian sebagai rumus pembagi tegangan berlaku:

Ub R2,b Rumus pembagi tegangan



U R1 + R2,b (pembagi tegangan berbeban)

R2  Rb R2b tahanan parallel dalam 


R2,b 
R2 + Rb R1 tahanan bagian dalam 
U tegangan total dalam V
Ub tegangan beban dalam V

Contoh:
Tentukanlah tegangan Ub untuk pembagi tegangan berikut ini
a) dengan tahanan beban
b) tanpa tahanan beban!

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 16

R 1=20k
I b Gambar 2.12
U = 14 0 V Pembagi tegangan berbeban
Iq R 2=
U b
R b= 1 0 k
40k

Jawab: a) Dari rumus pembagi tegangan (berbeban) menjadi:

R 2,b 140 V  8000 


Ub = U : Ub =  40 V
R1 + R 2,b 28 000 

Tahanan parallel

R 2  Rb 40 k  10 k 400 (k) 2
R 2,b = : R 2,b =   8 k
R 2 + Rb 40 k  10 k 50 k

Tahanan total

R total = R1 + R 2,b : R total = 20 k + 8 k  28 k

b) Dari rumus pembagi tegangan (tanpa beban)

R2 140 V  40 000 
U b' = U : U b' =  93,3 V
R1 + R 2 60 000 

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019

You might also like