You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANSIETAS

DisusunOleh :

Achmad Hafirul W
(14201.06.14045)

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2018
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Ansietas

Sasaran : keluarga pasien

Waktu : 20 menit

Tempat/Tanggal : Ruang igd

I. Latar belakang

Ansietas atau kecemasan merupakan keadaan mood yang berorientasi


dan berkenaan akan persiapan untuk menghadapi kemungkinan peristiwa
buruk yang akan terjadi di masa depan Schab menambahkan dalam bukunya
bahwa ansietas atau kecemasan adalah perasaan umum yang biasanya
digambarkan sebagai kegelisahan atau ketakutan dan setiap orang dapat
mengalami kecemasan.

Kecemasan merupakan gejala normal pada manusia dan disebut


patologis bila gejalanya menetap dalam jangka waktu tertentu dan
mengganggu ketentraman individu. Kecemasan sangat mengganggu
homeostasis dan fungsi individu, karena itu perlu segera dihilangkan dengan
berbagai macam cara penyesuaian. Kecemasan akan meningkatkan
neurotransmitter seperti norepinefrin, serotonin, dan gama aminobuyric acid
(GABA) sehingga peningkatannya akan mengakibatkan terjadinya gangguan:
a) fisiologis, antara lain perubahan denyut jantung, suhu tubuh, pernafasan,
mual, muntah, diare, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, berat badan
menurun ekstrim, kelelahan yang luar biasa; b) gejala gangguan tingkah laku,
antara lain aktivitas psikomotorik 3 bertambah atau berkurang, sikap
menolak, berbicara kasar, sukar tidur, gerakan yang aneh-aneh; c) gejala
gangguan mental, antara lain kurang konsentrasi, pikiran meloncat -loncat,
kehilangan kemampuan persepsi, kehilangan ingatan, phobia, ilusi dan
halusinasi.

II. ZTujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 20 menit, klien mampu
memahami cemas dan cara mengurangi cemas.
2. Tujuan Intuksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dapat :

1. menjelaskan pengertian kecemasan, dalam bahasanya sendiri dengan


benar.
2. menguraikan tingkatan kecemasan.
3. menguraikan factor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
4. menguraikan tanda dan gejala cemas.
5. menerapkan cara mengurangi cemas.

III. Manfaat

Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai kecemas

Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada


pasien dengan cemas

IV. Materi

Terlampir

V. Metode

Ceramah

Tanya jawab

VI. Media

Leafled
VII. Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audience


Pendahuluan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Perkenaan Memperhatikan
Menjelaskan topic Memperhatikan
penyuluhan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Menjelaskan waktu Memperhatikan
pelaksanaan
Pengertian cemas Memperhatikan dan
Penyajian 15 Tanda dan gejala cemas mencermati materi
menit Menyimpulkan hasil yang disampaikan
penyuluhan
Evauasi :
Memberikan
kesempatan untuk Memperhatikan
bertanya
Menjawab pertanyaan
Penutup 10 Mengakhiri dengan Bertanya
menit salam

Memperhatikan

Menjawab salam
IX . Evaluasi

Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang kecemasan yang benar

X. Daftar Pustaka
· Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
· Alimul, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANSIETAS

A. Pengertian Cemas
Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-
perasaan lain yang kurang menyenangkan.Biasanya perasaan-perasaan ini
disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan
tidak mampu menghadapi suatu masalah.

B. Tanda dan Gejala kecemasan

1. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih,
pegal, sakit kepala, sakit leher.

2. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis


ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia
dll.

3. Khawatir

. Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum


terjadi seperti mau mendapat musibah

4. Kewaspadaan berlebihan.
Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit
berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

C. Tingkat Kecemasan
1. Cemas Ringan
Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa
kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan
individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar
yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas
ringan seperti sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang
persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah
secara efektif, tidak dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada
tangan.
2. Cemas Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih
berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
Respons cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan
darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang
menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak enak.
3. Cemas Berat
Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung
hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting.
Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih
banyak pengarahan / tuntunan.
Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah
meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan,
lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah,
verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.
D. Faktor-faktor yang Menimbulkan Stress

a. Lingkungan yang asing


b. Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan
memerlukan bantuan orang lain
c. Berpisah dengan pasangan dan keluarga
d. Masalah biaya
e. Kurang informasi
f. Ancaman akan penyakit yang lebih parah
g. Masalah pengobatan
E. Cara mengurangi cemas
1) Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):

Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,Tahan napas selama 3 deti


Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut Ulangi selama 3 kali

2) Teknik guided imagery:


 Diri dalam keadaan rileks
 Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara
perlahan dan lembut)
 Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh
suara hatinya.
 Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan
akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani,
atau lebih siap menghadapinya.
3) Hindari kafein, alkohol dan rokok
Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta
kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok
disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas
seseorang.
4) Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap
menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga
menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh
mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan
olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu
mengurangi rasa cemas.
5) Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas.
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan
rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan
kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...",
"Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".
6) Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas
lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-
senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk
meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut
akan membantu mengurangi rasa cemas.
7) Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena
dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani
ritme hidup Anda yang menyenangkan.

You might also like