Professional Documents
Culture Documents
Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Manusia
mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600
gram dan saat menyusui 800 gram.
Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting susu,
masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebgai piringan sebuah jam,
satu garis menghubungkan “jam 12 dengan jam 6” dan garis lainnya menghubungkan “ jam 3
dengan jam 9”. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral),
kuadran atas dalam (supero medial), kuadran bawah luar (infero lateral), dan kuadran bawah
dalam (infro medial).
Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor payudara
memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang payudara lainnya.
Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar mammae yang lebih banyak atau
langsung di belakang areola dan sering menjadi tempat neoplasia.
Pada kuadran media atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit jumlahnya, dan
yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara
tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang membentang dari lipatan garis aksillaris
anterior, menurun hingga lipatan paha.
C. Vaskularisasi Payudara
Vaskularisasi payudara terdiri atas :
1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari :
1) Cabang-cabang perforantes a.mammaria interna. Cabang-cabang I, II, III, dan IV dari a.
mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang
sesui, menembus m.pektoralis mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula
mamma.
2) Rami pektoralis a. thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun diantara m. pektoralis
minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis
mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface).
3) thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi
lateral m. pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara.
4) thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri ini
mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. walaupun arteri ini tidak
memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya. Karena
pada tindakan radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit
dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan ”the bloody angel”.
2. Vena
Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena :
1) Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna Vena ini merupakan vena terbesar yang
mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. mammaria interna yang
kemudian bermuara pada v. innominata.
2) Cabang-cabang v. aksillaris yang terdiri dari v. thorako-akromialis, v. thorakalis lateralis
dan v. thorako-dorsalis.
3) Vena-vena kecil yang bermuara pada v. interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v.
vertebralis, kemudian bermuara pada v. azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat
langsung terjadi di paru)
Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran mssedial bawah payudara.
Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus
dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang terletak di tepi
atas diafragma, di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini juga menampung
getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero superior hepar.
Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.
c. Kelenjar getah bening sentral (central nodes). Terletak di dalam jaringan lemak di
pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di antaranya terletak sangat superficial, di
bawah kulit dan fasia pada pusat aksila, kira-kira pada pertengahan lipat aksila depan
dan belakang. Kelenjar getah bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling
mudah diraba dan merupakan kelenjar aksilla yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.
d. Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes). Terletak antara m. pektoralis
mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis v. thorako-akromialis. Jumlahnya satu
sampai empat buah.
g. Kelenjar getah bening prepektoral, Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar
tunggal yang kadang-kadang terletak di bawah kulit atau di dalam jaringan payudara
kuadran lateral atas disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis.
Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam pertama
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu
dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini. Hal ini merupakan peristiwa penting,
dimana bayi dapat melakukan kontak kulit langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat
memberikan kehangatan.
Selain itu, dapat membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian ASI seawal
mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah
umum yang timbul
Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar.
Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup
kemungkinan perawatanpayudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan. Sebelum menyentuh
puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum menyusui. Kebersihan
payudara paling tidak dilakukan minimal satu kali dalam sehari, dan tidak diperkenankan
mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya.
Pemberian ASI tidak terlepas dengan teknik atau posisi ibu dalam menyusui.
Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :
1) Posisi berbaring miring
2) Posisi duduk
3) Posisi ibu tidur telentang
b. Posisi duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk memberikan topangan pada/
sandaran pada punggung ibu dalam posisi tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Posisi
ini dapat dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk di kursi.
c. Tidur telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga dapat dilakukan
oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu diantara payudara ibu.
Tanda-tanda bayi bahwa telah berada pada posisi yang baik pada payudara antara lain:
1) Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2) Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara.
3) Areola tidak akan tampak jelas.
4) Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam, dan menelan ASInya.
5) Bayi terlihat senang dan tenang.
6) Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya.
Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung)
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam ruangan selama 24 jam
penuh. Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi dapat dilihat dari
aspek fisik, fisiologis, psikologis, edukatif, ekonomi maupun medis.
Aspek fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat mempermudah bayi menyusu setiap saat, tanpa terjadwal
(nir-jadwal). Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka ASI segera keluar.
Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui. Sehingga bayi
mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin yang ditimbulkan
dari proses menyusui akan membantu involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh
refleks prolaktin. Selain itu, berbagai penelitian menyatakan bahwa dengan ASI eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan atau dapat digunakan sebagai KB alami.
Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan bayi atau proses lekat (early infant
mother bounding). Hal ini disebabkan oleh adanya sentuhan badaniah ibu dan
bayi. Kehangatantubuh ibu memberikan stimulasi mental yang diperlukan bayi, sehingga
mempengaruhi kelanjutan perkembangan psikologis bayi. Ibu yang dapat memberikan ASI
secara eksklusif, merupakan kepuasan tersendiri.
Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat bayi dan merawat
dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat inilah, dorongan suami dan keluarga sangat
dibutuhkan oleh ibu.
Aspek ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu maupun keluarga, tetapi juga untuk
rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan suatu penghematan dalam pembelian susu
buatan dan peralatan lain yang dibutuhkan.
Aspek medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Selain itu, ibu dapat
melihat perubahan fisik atau perilaku bayinya yang menyimpang dengan cepat. Sehingga dapat
segera menanyakan kepada petugas kesehatan sekiranya ada hal-hal yang dianggap tidak wajar.
Menurut Roesli (2004) menyusui juga memberikan manfaat pada ibu, yaitu:
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan (post partum) Menyusui bayi setelah
melahirkan akan menurunkan resiko perdarahan post partum, karena pada ibu menyusui
peningkatan kadar oksitosin menyababkan vasokontriksi pembuluh darah sehingga
perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini menurunkan angka kematian ibu
melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah
atau anemia karena kekurangan zat besi. Karena menyusui mengurangi perdarahan
3. Menjarangkan kehamilan Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak
hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak hamil sampai bayi berusia
12 bulan.
4. Mengecilkan rahim Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil.
5. Ibu lebih cepat langsing kembali Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh
akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker Pada umumnya bila wanita dapat menyusui
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga akan menurunkan angka kejadian
carcinoma mammae sampai sekitar 25%, dan carcinoma ovarium sampai 20-25%.
7. Lebih ekonomis/murah Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk
susu formula dan perlengkapan menyusui. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat
pengeluaran untuk berobat bayi karena bayi jarang sakit.
8. Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI dapat segera diberikan tanpa harus menyiapkan
atau memasak air, tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar suhunya sesuai.
9. Memberi kepuasan bagi ibu Saat menyusui, tubuh ibu melepaskan hormon-hormon
seperti oksitosin dan prolaktin yang disinyalir memberikan perasaan rileks/santai dan
membuat ibu merasa lebih merawat bayinya.
10. Portabel dan praktis Air susu ibu dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam
keadaan siap minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.
11. Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena banyak penyakit,
yaitu endometriosis, carcinoma endometrium, dan osteoporosis.
1. Makanan
Makanan yang Moms konsumsi akan mempengaruhi produksi ASI. Makanan
yang cukup gizi dengan pola makan yang teratur dapat membuat produksi ASI
lebih banyak dan lancar.
4. Perawatan Payudara
Perawatan payudara yang dilakukan ibu akan membantu proses produksi ASI
lebih banyak. Perawatan tersebut akan membantu merangsang payudara yang
mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
5. Anatomis Payudara
Ternyata jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Bentuk
puting ibu juga berbeda-beda, sehingga penanganan dan posisi ibu menyusui juga
berbeda-beda.
6. Faktor Fisiologi
Hormon prolaktin mempengaruhi produksi ASI dan akan mempertahankan
sekresi air susu.
7. Pola Istirahat
Jam istirahat ibu juga akan mempengaruhi produksi ASI. Semakin baik dan
teraturnya jam istirahat Moms akan memperlancar dan memperbanyak ASI.
8. Frekuensi Penyusuan
Sebaikny susui buah hati dengan sering. Semakin sering Moms menyusui maka
akan merangsang payudara untuk memperbanyak ASI. Berbeda keadaannya jika
pada bayi prematur, produksi ASI bayi prematur akan lebih optimal jika
melakukan pompa ASI lebih dari 5 kali sehari selama sebulan pertama pasca
persalinan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum memiliki
kemampuan untuk menghisap.
F. ASI EKSKLUSIF
1. ASI
a. Pengertian ASI
ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi, ibarat emas yang diberikan gratis
oleh Tuhan karena ASI merupakan cairan hidup yang dapat
menyesuaikan kandungan zatnya terhadap kebutuhan bayi (Suryoprajogo,
2009:
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam
organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi (Ambarwati & Wulandari, 2009: 24).
b. Stadium ASI
Menurut Purwanti HS (2004), ada tiga stadium ASI :
1) ASI Stadium I
ASI Stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang
pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai
hari keempat. Warna kuning keemasan kolostrum disebabkan oleh
tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.
2) ASI Stadium II ASI Stadium II adalah ASI peralihan, yang
diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
3) ASI Stadium III ASI Stadium III adalah ASI matur, yang diproduksi
dari hari ke-10 sampai seterusnya.
d. Perbedaan Komposisi ASI
ASI yang keluar lima menit pertama (foremilk) mempunyai komposisi yang
berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (Hindmilk). Hindmilk, adalah
ASI yang keluar pada menit-menit terakhir dan mengandung lemak empat
sampai lima kali lebih banyak dibandingkan ASI foremilk. Hindmilk ini
yang mengenyangkan perut bayi (Roesli, 2001: 25-28).