Professional Documents
Culture Documents
Trini Handayani
Pascasarjana Program Magister Ilmu Hukum dan Fakultas Hukum
Universitas Suryakancana
E-mail: trinihandayani2012@gmail.com
ABSTRAK
Starter adalah permainan yang cenderung dilakukan oleh anak laki-laki, terutama
pada anak di tingkat Sekolah Dasar. Anak yang menjadi korban maupun pelaku
tidak menyadari bahaya permainan ini, yaitu, infeksi pada testis, kerusakan organ
testis, bahkan kemandulan. Permainan starter dapat dikategorikan sebagai salah
satu bentuk kekerasan seksual, karena permainan ini berhubungan langsung
dengan organ reproduksi utama. Salah satu dari upaya pencegahan yang
dilakukan adalah dengan mengajarkan keterampilan keselamatan pribadi untuk
anak, metode ini dipopulerkan oleh Bagley dan King pada tahun 2004. Personal
Safety Skills (keterampilan keselamatan pribadi) adalah keterampilan yang wajib
dipahami oleh anak, sehingga mereka dapat menghindar dari kekerasan seksual
dan situasi yang memungkinkan terjadinya kekerasan seksual.
ABSTRACT
Starter is a game made by boys, especially in children at the elementary level. This
game often effects on victim. The victims and perpetrators are not aware of the
occurrences impact of this game, that are, the infection of the testicles, testicular
organ damage, and even infertility. Game starter can be categorized as a form of
sexual violence, because it is directly related to the primary reproductive organs. One
of the preventive efforts undertaken is to teach personal safety skills to children. This
method is popularized by Bagley and King in 2004. Personal Safety Skills is a skill
that must be understood by children, so that they can avoid violent offenders sexual
and situations that allow sexual violence.
Sebagian pelaku ada yang sudah di Sekolah Dasar dan sebagian kecil
duduk di bangku Sekolah Menengah ada yang berlanjut sampai Sekolah
Pertama (SMP). Menengah Pertama.
3. Peserta C. PEMBAHASAN
Kelas I sampai kelas VI, sejumlah 418 1. Perlindungan Anak
(empat ratus delapan belas) murid. Hak asasi anak merupakan bagian
Apabila ada murid yang dari hak asasi manusia yang termuat
berhalangan hadir, diikutkan pada dalam Undang-Undang Dasar 1945
kelas berikutnya, begitu seterusnya, (UUD 1945) dan ketentuan Konvensi
sehingga semua murid mendapatkan Hak Anak (Convention on the Rights of
pembelajaran tentang Personal the Child) yang diratifikasi oleh
Safety Skills. Waktu pembelajaran pemerintah Indonesia melalui
dibagi menjadi 6 (enam) hari sesuai Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun
dengan jumlah kelas. 1990 (Keppres 36/ 1990), kemudian
juga dituangkan dalam Undang-
B. METODE Undang Nomor 4 Tahun 1979 (UU 4/
Berawal dari maraknya pemberitaan 1979) tentang Kesejahteraan Anak
di media massa mengenai permainan dan Undang-Undang Nomor 23
starter di Sekolah Dasar, orang tua Tahun 2002 (UU 23/ 2002) jo
murid SD kelas 5 menyampaikan Undang-Undang Nomor 35 Tahun
bahwa dari 32 (tiga puluh dua) 2014 (UU 35/ 2014) tentang
orang tua, 30 (tiga puluh) orang tua Perlindungan Anak yang kesemuanya
menyampaikan bahwa anaknya mengemukakan prinsip-prinsip umum
pernah melakukan permainan starter, perlindungan anak, yaitu non
baik sebagai pelaku, korban maupun diskriminasi, kepentingan terbaik
sebagai pelaku dan korban. Pelaku bagi anak, kelangsungan hidup dan
permainan starter biasanya anak tumbuh kembang, dan menghargai
yang dulu pernah menjadi korban partisipasi anak.4
kakak kelasnya dan kemudian Mengacu pada peraturan tersebut,
mempraktikkan kepada teman atau Beijing Rules memberikan rambu-
adik kelas. rambu tentang batas usia anak tidak
Selain itu, Penulis juga melakukan ditetapkan dalam usia yang terlalu
wawancara dengan karyawan yang rendah. Seseorang belum dapat
berada di lingkungan Penulis dipertanggungjawabkan perbuatan-
bekerja. Hasil wawancara yang nya secara pidana apabila belum
dilakukan dengan 10 (sepuluh) dewasa secara emosional, dewasa
responden, 9 orang mengaku sudah secara mental dan dewasa secara
pernah melakukan permainan starter intelektual.5 Menurut Beijing Rules,
(mereka menjawab dengan setengah tujuan peradilan bagi remaja
malu, karena saya sebagai adalah, pertama, kasus kejahatan
pewawancara berjenis kelamin remaja agar ditangani oleh
perempuan) dan hanya 1 orang
yang mengatakan belum tahu
4
permainan tersebut dan tidak pernah Nur Hidayati, (2014), Perlindungan Anak
merasakan permainan tersebut pada terhadap Kejahatan Kekerasan Seksual
(Pedofilia), Ragam Jurnal Pengembangan
waktu kecil. Sebagian besar
Humaniora Vol. 14 No. 1, April, hlm. 69.
mengaku, permainan tersebut 5
Waluyadi (2009), Hukum Perlindungan Anak,
dilakukan pada waktu menjadi murid Bandung, Mandar Maju, hlm. 41-42.
dilakukan Berrick and Barth (1992), satu rasa ingin tahu yang sangat
diketahui bahwa pengetahuan yang tinggi pada anak usia dini adalah
diperoleh dari kelas personal safety berkaitan dengan seks. Seks sendiri
skills ini cenderung bertahan lama.15 menurut Santrock (2005)
Orang tua merupakan ujung tombak berhubungan dengan jenis kelamin
perlindungan anak sebagaimana laki-laki dan perempuan, jenis
tercantum dalam Undang-Undang kelamin yang ditentukan secara
tentang Hak Asasi Manusia Pasal 26 biologis yang melekat pada jenis
ayat (2) yang berbunyi orang tua kelamin tertentu yang tidak dapat
mempunyai hak pertama untuk diubah karena perbedaan tersebut
memilih jenis pendidikan yang akan berlaku sepanjang zaman. Pada usia
diberikan pada anaknya, artinya 4-6 tahun di mana kemampuan anak
bahwa orang tua yang memutuskan menyerap informasi yang luar biasa
tentang informasi maupun pendidikan dan rasa ingin tahu anak yang
yang terbaik bagi anak-anaknya, sangat tinggi tersebut seiring dengan
hal ini sejalan dengan UU 23/ 2002 perkembangan peran seks yang
jo UU 35/2014 Pasal 10 yang berkembang pesat. Menurut Freud
menyatakan bahwa setiap anak perkembangan seksual di masa
berhak menyatakan dan didengar kanak-kanak, terjadi pada usia 0-5
pendapatnya, menerima, mencari, tahun. Rasa ingin tahu anak ini
dan memberikan informasi sesuai seharusnya mendapatkan penjelasan
dengan tingkat kecerdasan dan yang benar mengenai pengetahuan
usianya demi pengembangan dirinya seksual. Pengetahuan seks yang
sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan keliru pada anak, akan menimbulkan
dan kepatutan. persepsi yang keliru tentang alat
kelamin, proses reproduksi, dan
2. Personal Safety Skills seksualitas. Hal ini dapat berdampak
Masa usia dini sering dikatakan pada penyimpangan perlakuan
sebagai masa keemasan atau The seksual.
Golden Age Moment. Usia 0 sampai Pada perkembangan seksualitas
dengan 8 tahun adalah masa di anak kecil, antara lain ada 2 (dua)
mana anak memiliki kemampuan hal yang penting. Pertama,
penyerapan informasi yang sangat berdasarkan perkembangan yang
pesat. Kepesatan kemampuan otak dialami tentang seksualitas anak,
anak dalam menyerap berbagai tampaklah bahwa manusia bersifat
informasi di sekitarnya juga diiringi biseksual artinya adanya perbedaan
dengan rasa ingin tahu yang sangat psikoseksual antara pria dan
tinggi. Rasa ingin tahu yang sangat perempuan merupakan hasil dari
tinggi ditunjukkan anak dengan aktif perkembangan. Perbedaan tersebut
bertanya tentang berbagai hal yang sudah lengkap terjadi sejak
mereka temui, serta mencari tahu permulaan pertama kehidupan
berbagai jawaban yang mereka manusia. Pada awalnya, anak kecil
inginkan dengan bereksplorasi. Salah dapat mengenal 2 (dua) jenis
kelamin, kemudian pada
15
perkembangannya, terdapat ciri
Esya Anesty Mashudi dan Nur’aini, (2015), khas antara laki-laki dan perempuan,
Pengajaran personal safety skills dalam
perbedaan jenis kelamin tersebut
pencegahan kekerasan seksual pada anak,
Metodik Didaktik Vol. 9, No. 2, Januari, hlm. ditunjukkan oleh embriologi dan
60-61. anatomi. Hal kedua yang nampak