Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
1
4
MOTO
5
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku, Ayahanda H. Abdul Gaffar
dan Ibunda Hj. Nurbaya yang senantiasa mendoakan anaknya dan rela
6
ABSTRAK
7
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan karunia dan petunjuk-Nya sehingga skripsi ini dapat
diajukan untuk memeroleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Bahasa dan
skripsi ini. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan penulis yang masih sangat
demikian, dengan tekad, ketabahan, dan kesungguhan, serta doa yang tulus ke
hadirat-Nya, maka kesulitan dan hambatan itu sedikit demi sedikit dapat teratasi.
Penulisan skripsi ini dapat terwujud bukan hanya atas kemampuan penulis
sendiri, melainkan juga berkat bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Prof. Dr. Anshari, M.Hum.,
selaku pembimbing I dan Dr. Azis, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II sekaligus
penasihat akademik yang telah berusaha dan bersusah payah membimbing penulis
mulai dari penyusunan proposal sampai pada akhir penyusunan skripsi ini, serta
kepada Dr. Ramly, M.Hum., selaku penguji I sekaligus Ketua Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia dan Dr. H. Muhammad Taufik, M.Hum., selaku penguji II yang
8
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Dr. Syarifuddin Dollah, M.Pd.,
selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar yang
telah memberikan izin dalam penelitian ini, serta para dosen Jurusan Bahasa dan
perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar dan Kepala Dinas Pendidikan
Kota Makassar yang telah memberikan izin penelitian; Kepala SMA Negeri 11
Makassar, Drs. Harpansa, M.M., serta Dra. Sukira selaku guru bahasa Indonesia
Nurbaya yang telah berjasa selama proses pendidikan yang ditempuh penulis, baik
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran dan pengajaran Bahasa
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
9
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN..................................................................................... iv
MOTO ................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 7
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 7
D. Manfaat Penulisan.................................................................................. 7
A. Tinjauan Pustaka..................................................................................... 9
B. Kerangka Pikir........................................................................................ 38
10
B. Definisi Operasional Variabel................................................................. 40
B. Pembahasan............................................................................................ 56
A. Kesimpulan............................................................................................. 62
B. Saran ...................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 63
LAMPIRAN ...................................................................................................... 66
DAFTAR TABEL
Halaman
11
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Makassar........ 42
Tabel 3.2 Rubrik Penyekoran Aspek Kesesuaian Isi dengan Topik Pidato.. . . 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Instrumen Penelitian................................................................................... 67
12
2. Skor Mentah Penilai 1................................................................................. 68
9. Dokumentasi Penelitian.............................................................................. 80
13
19. Surat Izin Penelitian dari BKPMD............................................................. 94
14
DAFTAR BAGAN
Halaman
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
erat dengan pola berpikir seseorang. Selain itu, menulis merupakan salah satu
mampu diwujudkan dalam bentuk huruf, kata, kalimat, paragraf, dan menjadi
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
merupakan salah satu bagian atau alat pendidikan nasional. Sebagai bagian
tentang bahasa Indonesia, (2) terampil menggunakan bahasa Indonesia, dan (3)
2
memiliki sikap mental positif (hormat, bangga, serta prihatin) terhadap bahasa
Indonesia.
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik
keterampilan berpikir (Dawson dalam Tarigan, 1992: 1). Pendapat ini dikuatkan
pula oleh Dalman (2015: 3), bahwa menulis merupakan suatu proses yang
kali.
menulis. Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis itu menghendaki
aturan atau sistem tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi. Hal ini menyebabkan
merupakan pekerjaan yang ringan dan bukan juga pekerjaan yang berat. Dalam
hal ini, kegiatan menulis tidak seperti membalikkan kedua telapak tangan karena
menulis harus melalui proses. Sebuah keterampilan tentu tidak akan diperoleh
apabila tidak melalui proses pelatihan. Pelatihan itu sendiri tentu melalui tahapan
tahapan menulis, maka kita pun akan dapat lebih mudah membuat tulisan yang
sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa
keterampilan menulis merupakan ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang
terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis yang mengatakan
tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat
menulis untuk banyak keperluan umum tampaknya tidak sepenting lagi dengan
beberapa waktu yang lalu, tetapi untuk dunia pendidikan, tulisan akan tetap
adalah alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan
ini didukung pula oleh Safar (2012: 44) yang menyatakan bahwa keterampilan
4
pikiran dan perasaan dalam tulisan yang efektif. Pemain-pemain film dan penyiar
radio atau televisi sebagian besar kegiatannya bergantung pada hasil tulisan.
Masyarakat dari beberapa jenis pekerjaan, seperti menulis surat, esai, undangan,
artikel, pidato – yang jumlahnya akan sangat banyak bila dituliskan semuanya.
Menurut Semi (1996: 2), kepandaian menulis selain berguna untuk menunjang
kepada orang lain. Pengetahuan yang kita miliki kita tulis, kemudian disampaikan
di dalam forum seminar, atau dimuat di dalam surat kabar dan majalah agar
Mariana yang berjudul “Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X Sekolah
teks pidato pada bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Hasil tes kemampuan
menulis teks pada tingkat penguasaan 90%-100%, kriteria sangat tinggi berjumlah
menulis teks pidato siswa masih tergolong pada kriteria rendah dengan nilai
61,75%.
penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mariana adalah
perbedaan pada aspek yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya, aspek yang
diteliti hanya pada struktur penulisan pidato, yaitu: pembuka, isi, dan penutup,
sedangkan pada penelitian ini adalah aspek kesesuaian isi dengan topik, struktur,
Penelitian lain yang berkaitan, yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh
Ningsih yang berjudul “Kemampuan Siswa Kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam
Menulis Teks Pidato” pada tahun 2013. Berdasarkan kriteria penilaian dapat
rata-rata 97, 67 tergolong kriteria sangat mampu dan dari 30 siswa hanya 17 siswa
mampu menguasai; (2) penguasaan pengembangan isi pidato dengan nilai rata-
rata 82,36 tergolong kriteria mampu dan dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mampu
menguasai; (3) penguasaan bahasa yang digunakan dengan nilai rata-rata 64,72
6
tergolong kriteria cukup mampu dan dari 30 siswa belum ada yang mampu
menguasai.
penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ningsih adalah
perbedaan pada aspek yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya, aspek yang
ini adalah aspek kesesuaian isi dengan topik, struktur, dan penggunaan Ejaan
telah dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia,
kemampuan menulis pidato yang dilakukan pada sekolah tersebut. Oleh karena
itu, peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian menulis pidato dengan
B. Rumusan Masalah
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
dalam hal menulis pidato khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia
2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi calon guru sebagai bekal
pengetahuan sekilas tentang kondisi dan hasil kemampuan siswa dalam hal
menulis pidato.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan juga
menjadi acuan bagi calon peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian
A. Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini dan juga untuk memeroleh
sejumlah referensi yang berkaitan erat dengan objek atau fokus penelitian,
1. Menulis
kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Dalam hal ini,
dan memahami maknanya. Dalam hal ini, pembaca diberi kebebasan untuk
pengertian ini, menulis memiliki tiga aspek utama. Yang pertama, adanya
tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai. Kedua, adanya gagasan
9
10
pemindahan gagasan itu, yaitu berupa sistem bahasa. Dalam hal ini,
diturunkan kepada orang lain. Dalam hal ini, dia harus menerjemahkan
secara leluasa yang dituangkan dalam bentuk karangan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2015: 6), yang
tiga media yaitu: lisan, tulis, dan visual. Walaupun komunikasi seringkali
11
merupakan suatu campuran dari dua atau tiga media, tetapi demi
lainnya yang membutuhkan dua bahkan tiga jenis media yang telah
diutarakan tadi.
yang melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis, isi tulisan, saluran atau
sebagai berikut.
dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru atau
pernyataan diri sering kita jumpai pada penulisan surat. Dalam hal ini,
dengan proses kreatif. Dalam hal ini, seorang penulis harus mampu
tulisannya.
4. Untuk Meyakinkan
5. Untuk Merangkum
Tulisan ini bertujuan untuk merangkum beberapa hal agar lebih mudah
disertasi, dan lain-lain. Tulisan yang bertujuan untuk studi ini akan
karya nonilmiah berupa novel, cerpen, naskah drama, puisi, dan juga
menghasilkan karya semi ilmiah seperti surat kabar, majalah, dan lain-
1. Bermakna
2. Jelas
wajar.
3. Utuh
4. Ekonomis
informasi.
disajikan dengan menggunakan bahasa yang hidup dan segar dan dengan
Tulisan yang baik dihasilkan dari perencanaan yang baik pula. Dalam
3. Kemenarikan Tulisan
Kemenarikan tulisan dapat muncul dari kemasan judul dan isi bacaan.
4. Penekanan
garis besar dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu: tahap pratulis, tahap
1. Tahap Pratulis
2. Tahap Penulisan
tahap ini, semua persiapan telah dilakukan pada tahap pratulis. Pada
3. Tahap Pascatulis
tulisan. Dalam tahap pascatulis ini, terdapat dua kegiatan utama, yaitu
1. Tahap Prapenulisan
Pada tahap ini, penulis harus mampu memilih topik yang sesuai
sangat baik, dan terbaru, tetapi jika topik tersebut tidak mampu
2. Tahap Penulisan
utama, yakni bagian awal tulisan, bagian isi tulisan, dan akhir tulisan.
3. Tahap Pascapenulisan
Pada tahap ini, seorang penulis harus membaca ulang hasil tulisannya
2015: 13) membagi tahapan menulis ke dalam tiga tahapan, yakni tahap
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan topik,
b. Menentukan maksud,
2. Tahap Penulisan
Kegiatan pada tahap ini adalah mengembangkan butir demi butir ide
yang harus ada dalam sebuah tulisan, yaitu: adanya bagian awal, isi,
dan akhir.
3. Tahap Pascapenulisan
2. Pidato
Menurut Keraf (1999: 3), pidato adalah suatu teknik pemakaian bahasa,
baik lisan maupun tertulis, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang
tersusun dengan baik. Selain itu, menurut Gamal (2006: 1), pidato adalah
satu wujud kegiatan berbahasa lisan yang didukung oleh aspek nonbahasa,
seperti ekspresi wajah, kontak pandang, dan intonasi suara. Pendapat lain
(2013: 49), pidato adalah cara berkomunikasi secara lisan yang dilakukan
pidato adalah seni berbicara dan berekspresi yang sudah dilakukan sejak
23
agama, politik, sosial, militer, dan ekonomi. Selain itu, pengertian pidato
penggunaan bahasa untuk memeroleh efek estetik. Hal itu dapat diperoleh
pikiran atau perasaan dalam bentuk kata-kata secara lisan maupun tertulis
yang ditujukan kepada orang banyak yang disertai dengan aspek bahasa
komposisi lisan bergantung dari keadaan dan apa yang dikehendaki oleh
1. Mendorong
24
pengabdian.
2. Meyakinkan
Bila pembicara berusaha untuk memengaruhi keyakinan atau sikap
mereka.
5. Menyenangkan
Bila pembicara bermaksud menggembirakan orang yang mendengar
sebagai berikut.
1. Memberikan Informasi (to inform)
25
depan umum.
5. Menggerakkan Massa (to move)
Tujuan untuk menggerakkan massa adalah salah satu tujuan dalam
yang telah melakukan suatu kebijakan yang tidak adil oleh sebagian
ketidakadilan tersebut.
26
para pendengar.
(2011: 17-18) membagi jenis pidato menjadi empat macam, yaitu: pidato
1. Pidato Impromtu
Rachmat (2011: 17), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
2. Pidato Manuskrip
berpidato membacakan teks pidato dari awal sampai akhir. Pidato jenis
yang memadai.
3. Pidato Memoriter
Pidato jenis ini juga sering disebut sebagai pidato hafalan. Pembicara
atau orang yang akan berpidato menulis semua pesan yang akan
menyampaikan kepada audiens kata per kata secara hafalan. Pidato ini
tidak dapat berjalan dengan baik apabila pembicara lupa bagian yang
akan disampaikan. Menurut Gamal (2006: 39), ada beberapa hal yang
baik.
28
4. Pidato Ekstemporer
Dalam pidato jenis ini, pembicara hanya menyiapkan garis besar (out-
ada dalam pikiran. Pembicara tidak mengingat kata demi kata, tetapi
1. Bidang Politik
2. Kesempatan Khusus
syukur.
3. Kesempatan Resmi
4. Pertemuan Informatif
kecil atau besar, baik dalam dunia pendidikan, maupun dalam bidang
rasional.
mengelompokkan pidato dalam tiga jenis, yaitu: (1) pidato informatif, (2)
manis;
baru.
tercapainya tujuan;
besar;
mementingkan kebenaran;
isinya benar dan objektif, bahasa yang dipakai mudah dipahami, dan
dan Tasai, 2009: 228). Selain itu, menurut Atmaja (2010: 21), ciri-ciri
pidato yang baik, yaitu: pidato yang saklik, pidato yang jelas, pidato yang
hidup, pidato yang memiliki tujuan, pidato yang memiliki klimaks, pidato
Menurut Hendrikus (dalam Abidin, 2013: 163), pidato yang hidup dan
pengertian abstrak atau definisi. Sebuah pidato yang baik harus hidup.
perhatian pendengar.
jelas, tetapi padat. Dalam satu pidato, tidak boleh terlalu banyak tujuan
dan pikiran pokok, lebih baik satu pikiran atau tujuan yang jelas
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa klimaks itu harus muncul
secara organis dari dalam pidato itu sendiri. Klimaks yang dirumuskan
kenyataan yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat. Hal-hal yang
rasa ingin tahu yang besar, tetapi tidak dimaksudkan sebagai sensasi.
Pidato harus dibatasi pada satu atau dua masalah tertentu saja. Hal
sesuatu dalam satu pidato. Hal ini karena pidato yang isinya terlalu
luas akan menjadi dangkal, sehingga pidato perlu untuk dibatasi dan
1. Menentukan maksud,
4. Mengumpulkan bahan,
2. Mengumpulkan bahan:
berpidato,
baik.
35
5. Latihan berpidato:
3. Menentukan tujuan,
5. Memberi tanda jeda pada teks agar dapat membaca dengan intonasi
yang tepat,
7. Berlatih pidato.
1. Mengumpulkan bahan,
3. Merenungi bahan,
7. Mencoba berpidato.
isi yang berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan, dan bagian ketiga
kembali.
yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara. Selanjutnya, sajian isi
pidato. Sebagai hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu diperinci
isi, harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam
Indonesia yang baik dan benar dengan gaya bahasa yang menarik;
6. Salam penutup.
B. Kerangka Pikir
bagian ini akan diuraikan beberapa hal yang peneliti jadikan sebagai
berpidato. Sekalipun naskah pidato itu merupakan bahan tulis yang akan
38
siswa, maka siswa tidak akan mengalami kesukaran, baik kesukaran dalam
sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik dalam hal
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Menulis Pidato
Analisis
Temuan
1. Variabel Penelitian
2. Desain Penelitian
memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian seperti apa
penarikan kesimpulan.
40
41
(EBI).
Kesesuaian isi dengan topik yang dimaksud adalah gagasan pidato
terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu pembuka, isi, penutup. Pada bagian
pembuka berisi salam pembuka, sapaan kepada hadirin, dan rasa syukur.
Pada bagian isi berisi gagasan pokok pidato. Pada bagian penutup berisi
rangkuman atau simpulan, harapan yang berisi anjuran atau ajakan, ucapan
1. Populasi
11 Makassar yang berjumlah 369 orang siswa yang terdiri atas sebelas
kelas. Untuk lebih jelasnya keadaan populasi dapat dilihat pada tabel
berikut.
42
2. Sampel
dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang
Dengan kata lain subjek mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini terdiri atas 1 (satu)
kelas yang diambil secara acak dari populasi siswa kelas XI SMA Negeri
43
orang.
1. Data Penelitian
Data penelitian ini berupa data hasil tes kerja siswa menulis pidato.
kesimpulan.
2. Instrumen Penelitian
diberikan kepada siswa berupa seperangkat tugas menulis pidato. Tes ini
(2014: 104) menyatakan bahwa tes adalah salah satu cara untuk
tugas atau latihan. Perangkat tugas inilah yang kemudian dikenal sebagai
alat tes atau instrumen tes. Selain itu, Waluyo (1994: 74) menyatakan
bahwa prestasi atau hasil belajar itu dapat dicapai dengan melalui tes.
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes verbal
tertulis. Wujud data pada penelitian ini berupa skor hasil belajar yang
aspek yang dinilai dalam tes tersebut serta skor setiap aspek, yaitu:
44
kesesuaian isi dengan topik (kurang – sangat baik) dengan skor 13 – 30,
struktur (kurang – sangat baik) dengan skor 13 – 30, dan Ejaan Bahasa
Indonesia (kurang – sangat baik) dengan skor 25 – 40). Berikut ini rubrik
Nomo
Kriteria Skor
r
1 SANGAT BAIK:
- padat informasi dan substantif 30
- pengembangan tesis tuntas 29
- relevan dengan permasalahan 28
- hubungan antarinformasi akurat 27
2 BAIK:
- informasi memadai 26
- substansi sesuai 25
- pengembangan tesis terbatas 24
- hubungan antarinformasi terbatas 23
-relevan dengan masalah, tetapi tidak lengkap 22
3 CUKUP:
- informasi terbatas 21
- substansi kurang 20
- keakuratan informasi kurang 19
- pengembangan tesis tidak cukup 18
- permasalahan tidak cukup 17
4 KURANG:
- tidak berisi dan tidak ada substansi 16
- tidak ada pengembangan tesis 15
- tidak relevan dengan permasalahan 14
- tidak ada permasalahan. 13
Nomo
Kriteria Skor
r
1 SANGAT BAIK:
- gagasan diungkapkan dengan jelas dan 30
padat 29
- tertata dengan baik 28
- urutan logis 27
- kohesif
2 BAIK:
- kurang terorganisir, tetapi ide utama terlihat 26
25
- informasi pendukung terbatas 24
- urutan sudah logis, tetapi tidak lengkap 23
- konstruksi struktur masih sederhana 22
- keakuratan struktur belum jelas
3 CUKUP:
- konstruksi strukur cukup 21
- urutan dan pengembangan masih sederhana 20
- pengembangan tidak logis 19
- belum tertata dengan baik 18
- gagasan dan urutan struktur kacau 17
4 KURANG:
- struktur kurang memadai 16
- kurang komunikatif 15
- kurang terorganisir 14
- konstruksi belum ada 13
Nomo
Kriteria Skor
r
46
1 SANGAT BAIK:
- menguasai aturan penulisan 40
- hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan 39
- penulisan ejaan memadai 38
2 BAIK:
- kesalahan penulisan jarang ditemukan 37
- kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, 36
mengamburkan makna 29
- ejaan masih belum tertata dengan maksimal
4 KURANG:
- pengembangan tulisan masih terbatas 28
- kurang menguasai aturan penulisan 27
- terdapat banyak kesalahan ejaan 26
- tulisan tidak terbaca 25
Dimodifikasi dari Nurgiyantoro (2014: 441-442).
jika tes tersebut dikerjakan dengan hasil 100%. Dengan kata lain, nilai
R
N= x 100
SM
Keterangan:
M=
∑x
N
Keterangan:
N = jumlah siswa
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk kuantitatif yang diperoleh siswa kelas
Negeri 11 Makassar
pidato siswa kelas XI SMA Negeri 11 Makassar, dapat dilihat pada lampiran 4.
Kode sampel 001 mendapatkan skor 63; kode sampel 002 mendapatkan skor
55,5; kode sampel 003 mendapatkan skor 67; kode sampel 004 mendapatkan
skor 64,5; kode sampel 005 mendapatkan skor 66,5; kode sampel 006
Kode sampel 007 mendapatkan skor 59,5; kode sampel 008 mendapatkan
skor 71,5; kode sampel 009 mendapatkan skor 76; kode sampel 010
mendapatkan skor 77,5; kode sampel 011 mendapatkan skor 51,5; kode sampel
012 mendapatkan skor 85; kode sampel 013 mendapatkan skor 62,5; kode
sampel 014 mendapatkan skor 68; kode sampel 015 mendapatkan skor 69,5.
50
51
Kode sampel 016 mendapatkan skor 74,5; kode sampel 017 mendapatkan
skor 74,5; kode sampel 017 mendapatkan skor 63,5; kode sampel 018
mendapatkan skor 65,5; kode sampel 019 mendapatkan skor 52; kode sampel
020 mendapatkan skor 76; kode sampel 021 mendapatkan skor 75; kode sampel
022 mendapatkan skor 67; kode sampel 023 mendapatkan skor 56; kode sampel
Kode sampel 025 mendapatkan skor 73,5; kode sampel 026 mendapatkan
skor 93; kode sampel 027 mendapatkan skor 73; kode sampel 028 mendapatkan
skor 68,5; kode sampel 029 mendapatkan skor 81,5; kode sampel 030
mendapatkan skor 78,5; kode sampel 031 mendapatkan skor 75; kode sampel
sampel tidak ada yang mendapatkan skor 100 sebagai skor tertinggi. Sesuai
dengan data tersebut, skor tertinggi adalah 93, yang dicapai oleh satu orang
sampel dengan nomor kode 026, sedangkan skor terendah adalah 51,5 yang
Makassar
diperoleh dari hasil penjumlahan dari penilai satu dan dua dan berdasarkan
R
N= x 100
SM
52
Keterangan:
dapat dilihat pada lampiran 5. Kode sampel 001 mendapatkan nilai; kode sampel
002 mendapatkan nilai 55,5; kode sampel 003 mendapatkan nilai 67; kode
sampel 004 mendapatkan nilai 64,5; kode sampel 005 mendapatkan nilai 66,5;
kode sampel 006 mendapatkan nilai 76,5; kode sampel 007 mendapatkan nilai
59,5.
Kode sampel 008 mendapatkan nilai 71,5; kode sampel 009 mendapatkan
nilai 76; kode sampel 010 mendapatkan nilai 77,5; kode sampel 011
mendapatkan nilai 51,5; kode sampel 012 mendapatkan nilai 85; kode sampel
013 mendapatkan nilai 62,5; kode sampel 014 mendapatkan nilai 68; kode
Kode sampel 016 mendapatkan nilai 74,5; kode sampel 017 mendapatkan
nilai 74,5; kode sampel 017 mendapatkan nilai 63,5; kode sampel 018
mendapatkan nilai 65,5; kode sampel 019 mendapatkan nilai 52; kode sampel
020 mendapatkan nilai 76; kode sampel 021 mendapatkan nilai 75; kode sampel
022 mendapatkan nilai 67; kode sampel 023 mendapatkan nilai 56.
53
Kode sampel 024 mendapatkan nilai 68,5; kode sampel 025 mendapatkan
nilai 73,5; kode sampel 026 mendapatkan nilai 93; kode sampel 027
mendapatkan nilai 73; kode sampel 028 mendapatkan nilai 68,5; kode sampel
029 mendapatkan nilai 81,5; kode sampel 030 mendapatkan nilai 78,5; kode
sampel 031 mendapatkan nilai 75; kode sampel 032 mendapatkan nilai 69.
Makassar, dapat diketahui nilai siswa kelas XI SMA Negeri 11 Makassar dalam
menulis pidato. Tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang
mendapat nilai 100 sebagai nilai maksimal. Nilai 93 sebagai nilai tertinggi
dicapai oleh satu orang siswa, sedangkan nilai 51,5 sebagai nilai terendah dicapai
Makassar
menulis pidato dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan tabel tersebut, dapat
diketahui jumlah dan persentase siswa yang memeroleh nilai 75 – 100 dan siswa
sepuluh orang siswa atau 31,25% yang memeroleh nilai 75 – 100, dan dua puluh
pidato yaitu nilai 0 – 74, sedangkan nilai dengan frekuensi yang lebih sedikit
54
diperoleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Makassar dalam menulis pidato, yaitu
nilai 75 – 100.
menulis pidato. Adapun tabel distribusi frekuensi dan nilai rata-rata setiap siswa
3,125% yang memeroleh nilai 51,5; satu orang siswa atau 3,125% yang
memeroleh nilai 52; satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 55,5;
satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 54; satu orang siswa atau
3,125% yang memeroleh nilai 59,5; satu orang siswa atau 3,125% yang
memeroleh nilai 62,5; satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 63.
Satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 63,5; satu orang
siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 64,5; satu orang siswa atau 3,125%
yang memeroleh nilai 65,5; satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai
66,5; dua orang siswa atau 6,25% yang memeroleh nilai 67; satu orang siswa
atau 3,125% yang memeroleh nilai 68; dua orang siswa atau 6,25% yang
Selain itu, satu orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 69; satu
orang siswa atau 3,125% yang memeroleh nilai 69,5; satu orang siswa atau
3,125% yang memeroleh nilai 71,5; satu orang siswa atau 3,125% yang
55
memeroleh nilai 73; satu orang atau 3,125% yang memeroleh nilai 73,5; satu
orang atau 3,125% yang memeroleh nilai 74,5; dua orang atau 6,25% yang
Dua orang atau 6,25% yang memeroleh nilai 76; satu orang atau 3,125%
yang memeroleh nilai 76,5; satu orang atau 3,125% yang memeroleh nilai 77,5;
satu orang atau 3,125% yang memeroleh 78,5; satu orang atau 3,125% yang
memeroleh nilai 81,5; satu orang atau 3,125% yang memeroleh nilai 85; satu
orang atau 3,125% yang memeroleh nilai 93. Nilai yang sering muncul yaitu 67,
kemampuan menulis pidato siswa kelas XI SMA Negeri 11 Makassar yaitu 69,5
hasil bagi dari jumlah keseluruhan nilai 2.224 yang diperoleh dengan jumlah
M=
∑x
N
Keterangan:
N = jumlah siswa
belum mampu. Hal ini disebabkan karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa
56
setelah mengerjakan tes menulis pidato hanya 69,5. Nilai tersebut tidak mencapai
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan penyajian hasil analisis data tentang
data menunjukkan bahwa tidak adanya siswa yang mencapai nilai 100 sebagai
nilai tertinggi. Nilai tertinggi yaitu 93 hanya diperoleh oleh satu orang siswa atau
3,125%, dan nilai terendah yaitu 51,5 diperoleh oleh satu orang siswa atau
3,125%. Selain itu, frekuensi nilai 75 – 100 adalah sebanyak sepuluh orang atau
31,25% dan frekuensi nilai 0 – 74 adalah sebanyak dua puluh dua orang atau
68,75%.
hanya memeroleh 69,5 yang tidak mencapai nilai SKM (Standar Ketuntasan
dalam menulis pidato dapat ditemukan pada hasil menulis siswa pada beberapa
aspek, yaitu: kesesuaian isi dengan topik pidato, struktur pidato, dan Ejaan
Pada aspek kesesuaian isi dengan topik pidato, siswa belum maksimal
dalam menulis pidato sesuai dengan topik yang dipilihnya. Selain itu,
antariformasi belum akurat. Beberapa siswa tidak menuliskan judul pidato dan
57
juga pembahasan dalam materi pidatonya masih terbatas. Berikut ini isi pidato
(a) Salam dan shalawat kita sanjungkan ke haribaan junjungan besar kita,
nabi agung, nabi mulia, nabi mahammad saw. Dialah sebagai orang
(b) Selamat pagi dan salam sejahtera. Kepada yang terhormat Bapak
syukur kita panjatkan kehadiran allah Swt atas karuniaan kita dapat
pembukaan dan belum menuntaskan topik yang dipilih sehingga inti atau pokok
pidato belum diketahui secara utuh seperti yang kemukakan Muslich (2010:183),
topik adalah proposisi yang berwujud frasa atau kalimat yang menjadi inti
pembicaraan.
58
Pada uraian (b), siswa menuliskan kalimat sapaan kepada beberapa pihak,
tetapi siswa belum menjelaskan bagian inti dari pidato tersebut. Selain itu,
kesesuaian isi dan topik belum tampak jelas sebagai suatu susunan pidato yang
utuh.
Pada uraian (c), siswa hanya memaparkan sebuah fakta yang terjadi tanpa
dalam menulis pidato, aspek kesesuaian isi dengan topik patut untuk
diperhatikan.
secara lengkap seperti yang dinyatakan Hastuti (2002: 136), pidato terdiri atas
gagasan pokok, dan bagian penutup yang berisi rangkuman, seruan, maupun
dengan baik, sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Mariana
(2013), bahwa rendahnya minat siswa dalam menulis pidato dikarenakan siswa
mengucapkan rasa syukur. Pada bagian isi, siswa menuliskan beberapa gagasan
pokok terkait judul pidato. Terkadang gagasan yang diungkapkan belum jelas
sehingga pesan yang ingin dituliskan belum dapat dipahami dengan baik, selain
itu biasanya siswa hanya menuliskan bagian pembuka saja, tidak menyelesaikan
59
hingga pada bagian penutup sebagai akhir dari pidato. Berikut ini beberapa isi
(e) Kita saja mencoba sedikit mengkonsumsi narkoba itu sudah mendapat
penyakit.
pernyataan bahwa belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, tetapi
pada kalimat selanjutnya tidak sesuai dengan pernyataan sebelumnya. Hal ini
menyatakan kalimat yang tidak sesuai. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan
Arifin dan Hadi (2015: 149), kalimat yang dituliskan berawal dari pemikiran
yang kusut atau alasan yang sesat maka kalimat yang akan lahir adalah kalimat
Pada kalimat (e), menunjukkan bahwa kalimat ini belum tertata dengan
baik dan efektif. Agar kalimat ini dapat tertata dengan baik dan efektif, maka
orang tersebut mendapat penyakit. Kata saja dihilangkan karena bukan bagian
keikusertaan dalam kalimat ini. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ningsih (2013), bahwa beberapa siswa sebenarnya mampu dalam
60
efektif.
Pada kalimat (f), gagasan yang diungkapkan belum jelas, karena tidak
sesuai dengan kriteria yang dinyatakan oleh Adelstein dan Pival (dalam Tarigan,
1992: 6), bahwa ciri tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis
untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar. Pada kalimat tersebut
terdapat kata kematian dan sakit. Agar kalimat ini jelas, maka kalimat ini dapat
Pada aspek Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), siswa belum menguasai aturan
penulisan dengan baik, sehingga terdapat beberapa kesalahan ejaan. Berikut ini
Pada kalimat (g) adalah kalimat yang menunjukkan bagian rasa syukur,
sehingga kata kehadirat, seharusnya dipisah menjadi ke hadirat. Kalimat (h) kata
berupa kesimpulan yang seharusnya memakai tanda koma (,) setelah kata oleh
karena itu. Kalimat (j) ada kata yang disingkat sehingga menimbulkan makna
Kalimat (k) merupakan kata ganti untuk Tuhan, sehingga nya pada kata
rahmatnya seharusnya ditulis dengan huruf kapital -Nya. Hal itu sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015), bahwa huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk
Kalimat (l) ada kata naka yang seharusnya ditulis nakal. Kalimat (m)
terdapat kata bapak dan ibu yang merupakan unsur penyapaan dan hubungan
kekerabatan, seharusnya ditulis dengan huruf kapital Bapak dan Ibu. Hal tersebut
Indonesia tentang Ejaan Bahasa Indonesia (2015), bahwa huruf kapital sebagai
huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan atau ungkapan lain yang
Pada beberapa contoh terkait isi pidato tersebut, Nurgiyantoro (2014: 426)
A. Kesimpulan
siswa dalam menulis pidato secara keseluruhan adalah 69,5 yang tidak mencapai
nilai SKM (Standar Ketuntasan Minimal) 75. Selain itu, persentase siswa yang
memeroleh nilai 75 – 100 hanya 31,25% atau sebanyak 10 orang siswa dan
B. Saran
khususnya dalam menulis pidato, sehingga siswa dapat memeroleh nilai yang
memuaskan .
pengumpulan data.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK). Jakarta: Akademika Pressindo.
Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 2015. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Gamal. 2006. Siasat Sukses Pidato Plus Wawancara Media Massa Secara
Menakjubkan. Yogyakarta: Smile-Books.
Hastuti, Catarina Sri dan Joko J.W.S. 2002. Bahasa Indonesia SMA. Yogyakarta:
Sony Sugema College Intersolusi.
63
64
Mariana, Evi. 2013. Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X Sekolah
Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi.
Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Ningsih, Sulis Triya. 2013. Kemampuan Siswa Kelas X SMA 3 Muaro Jambi
dalam Menulis Teks Pidato. Skripsi. Jambi: Universitas Jambi.
LAMPIRAN
67
Nama :
Kelas :
NIS :
Jumla
Nomor Kode Sampel Skor Penilai 1 Skor Penilai 2 Rerata
h
1. 001 63 63 126 63
2. 002 56 55 111 55,5
3. 003 71 63 134 67
4. 004 70 59 129 64,5
5. 005 51 82 133 66,5
6. 006 81 72 153 76,5
7. 007 63 56 119 59,5
8. 008 71 72 143 71,5
9. 009 85 67 152 76
10. 010 77 78 155 77,5
11. 011 52 51 103 51,5
12. 012 83 87 170 85
13. 013 67 58 125 62,5
14. 014 76 60 136 68
15. 015 74 65 139 69,5
16. 016 74 75 149 74,5
17. 017 67 60 127 63,5
18. 018 59 72 131 65,5
19. 019 52 52 104 52
20. 020 72 80 152 76
21. 021 80 70 150 75
22. 022 64 70 134 67
23. 023 54 58 112 56
24. 024 60 77 137 68,5
25. 025 71 76 147 73,5
26. 026 93 93 186 93
27. 027 68 78 146 73
28. 028 67 70 137 68,5
29. 029 83 80 163 81,5
30. 030 73 84 157 78,5
31. 031 70 80 150 75
32. 032 76 62 138 69
2. 002 56 55 55,5
3. 003 71 63 67
4. 004 70 59 64,5
5. 005 51 82 66,5
6. 006 81 72 76,5
7. 007 63 56 59,5
8. 008 71 72 71,5
9. 009 85 67 76
10. 010 77 78 77,5
11. 011 52 51 51,5
12. 012 83 87 85
13. 013 67 58 62,5
14. 014 76 60 68
15. 015 74 65 69,5
16. 016 74 75 74,5
17. 017 67 60 63,5
18. 018 59 72 65,5
19. 019 52 52 52
20. 020 72 80 76
21. 021 80 70 75
22. 022 64 70 67
23. 023 54 58 56
24. 024 60 77 68,5
25. 025 71 76 73,5
26. 026 93 93 93
27. 027 68 78 73
28. 028 67 70 68,5
29. 029 83 80 81,5
30. 030 73 84 78,5
31. 031 70 80 75
32. 032 76 62 69
Lampiran 18: Surat Permohonan Penelitian dari Fakultas Bahasa dan Sastra
93
Lampiran 20: Surat Izin Penelitian dari Kesatuan Bangsa dan Politik
95
Lampiran 21: Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Makassar
96
113
Dedi Gunawan Saputra, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 2 Juli 1995. Penulis
tamat pada tahun 2009. Penulis lalu melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 11
Makassar pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama,
penulis masuk perguruan tinggi strata satu (S1) di Universitas Negeri Makassar
Indonesia di bimbingan belajar Ranu Prima College sejak semester satu dan
Sobat Bumi Indonesia (SOBI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), dan Forum
Prestasi yang pernah penulis raih, yaitu: juara 1 lomba membaca berita,
juara 2 lomba penyiaran, juara 1 lomba khotbah, juara 2 lomba pidato, dan
114