You are on page 1of 17

PROGRAM KERJA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
(RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR

TIM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI


BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
(RSK MATA MASYARAKAT)
MAKASSAR
2019
VISI DAN MISI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
(RSK MATA MASYARAKAT) MAKASSAR

VISI
Menjadi Rumah Sakit Khusus Mata Kelas A Unggulan Tahun 2019

MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang paripurna
2. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan
mata
3. Menyelenggarakan pelayanan unggulan katarak, glaukoma, dan kelainan
refraksi

NILAI – NILAI

MATA ( Melayani anda dengan Adil, Tulus, dan Amanah)

i
Disusun oleh :
Ketua Tim PPI

dr. Ariyanie Nurtania, Sp. M, M.kes

Ditetapkan oleh :
Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(RSK Mata Masyarakat) Makassar

dr. Asnadah.,MARS

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridho-Nya Program Kerja
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat)
Makassar dapat dibuat. Program ini akan dijadikan panduan dalam segenap struktural maupun
pegawai Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar dalam memberikan
pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
penyusunan Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(RSK Mata Masyarakat) Makassar, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya dalam hal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Program ini akan terus mengalami perbaikan seiring dengan peningkatan pengetahuan Balai
Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar terhadap kesehatan yang ada,
sehingga kedepan masih perlu adanya perbaikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu, kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

Makassar, 2 Januari 2019


Ketua Tim PPI

dr. Ariyanie Nurtania, Sp. M, M.kes

dr

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Cover
Surat Keputusan
Visi dan Misi i
Halaman persetujuan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Lampiran v
A. PENDAHULUAN 1
B. LATAR BELAKANG 1
C. TUJUAN 2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 4
F. SASARAN 7
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 8
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 8
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 8

iv
DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Lampiran

1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Rencana Anggaran Program Kerja Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi

v
PROGRAM KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (RSK MATA MASYARAKAT)
MAKASSAR

A. PENDAHULUAN

Healthcare Assosiated Infections (HAIs) dapat terjadi setiap saat di rumah sakit dimana
pasien mendapat pelayanan, tindakan baik medik maupun perawatan. Sumber penularan infeksi
dapat berasal dari kondisi ruangan/bangunan, peralatan, air, pasien maupun petugas rumah sakit.
Kejadian infeksi HAIs adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat
di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit merupakan persoalan serius yang dapat menjadi
penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi HAIs
mungkin tidak menyebabkan kematian pasien, akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien
dirawat lebih lama di rumah sakit. Hal ini berarti pasien akan membayar lebih mahal dan dalam
kondisi yang tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya yang
lebih besar.
Salah satu indikator terjadinya keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah
rendahnya angka infeksi HAIs di rumah sakit sehingga semua kasus infeksi yang terjadi murni
karena infeksi bukan karena perawatan di rumah sakit.Untuk mencapai keberhasilan tersebut
maka perlu diadakan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Keterlibatan lintas profesional, meliputi staf medis, perawat, petugas laboratorium, petugas
farmasi, petugas gizi, petugas pemeliharaan material, petugas sanitasi,petugas house keeping dan
semua karyawan sangat diperlukan dalam melaksanakan program PPI dengan baik.

B. LATAR BELAKANG

Salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK
Mata Masyarakat) Makassar kepada pasien adalah melalui berbagai kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit guna mencegah dan menekan kejadian HAIs ke tingkat
serendah-rendahnya dalam batas mampu dilaksanakan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, perlu adanya acuan atau pedoman sebagai tolak
ukurnya. Sehingga disusun program kerja tim pencegahan dan pengendalian infeksi Balai
Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar pada tahun 2019.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas mutu pelayan kesehatan terhadap pasien, keluarga dan petugas
kesehatan sehingga mereka merasa nyaman dan aman dirawat dan bekerja dalam lingkungan
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar.

2. Tujuan Khusus
a. Mencegah dan mengendalikan kejadian Infeksi Rumah Sakit (IRS/Incident Rate HAIs) di
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar melalui kegiatan
surveilans HAIs, audit kepatuhan PPI, investigasi outbreak/KLB, edukasi dan sosialisasi
tentang PPI.
b. Memaksimalkan penerapan kebijakan, pedoman, panduan dan atau SPO tentang PPI
melaui kegiatan monitoring di semua unit pelayanan.
c. Mengembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan/penerapan PPI di unit-unit pelayanan.

1
d. Meningkatkan kualitas/kompetensi karyawan terutama Tim PPI Balai Kesehatan Mata
Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar
e. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit, pasien, penjaga
pasien dan pengunjung.
f. Membandingkan data yang ada di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata
Masyarakat) Makassar dengan rumah sakit lain sehingga sedapat mengukur tingkat
keberhasilan dalam penanganan infeksi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata
Masyarakat) Makassar

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
1. Monitoring kewaspadaan isolasi
2. Melakukan surveilans
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi
5. Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional

B. Rincian Kegiatan
1. Monitoring kewaspadaan isolasi
1.1. Melakukan pengawasan terhadap kebersihan tangan/hand higiene/cuci tangan
dan 5 moment
1.2. Penggunaan APD
1.3. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
1.4. Pengendalian lingkungan
1.5. Pengelolaan limbah
1.6 Penatalaksanaan gizi
1.7. Penatalaksanaan linen
1.8. Perlindungan kesehatan petugas
1.9. Penempatan pasien
1.10. Kebersihan pernapasan/etika batuk dan bersin
1.11. Praktek menyuntik yang aman
1.12. Membuat jadwal monitoring
1.13. Mengumpulkan data
1.14. Membuat analisa
1.15. Membuat laporan
2. Melakukan survailans
2.1. Membuat jadwal survey
2.2. Mengumpulkan data
2.3. Mengolah data
2.4. Membuat analisa
2.5. Membuat laporan
3. Pendidikan dan pelatihan
3.1. Mengusulkan pelatihan PPI dan in house training
3.2. Membuat jadwal pelatihan
3.3. Menentukan sasaran pelatihan
3.4. Dokumentasi pelatihan
3.5. Membuat Laporan
3.6. Program Orientasi Pegawai baru

2
4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi
4.1. Melakukan edukasi hand hygiene
4.2. Melakukan edukasi PPI
4.3. Melakukan edukasi tehnik aseptic sebelum melakukan tindakan
4.4. Bersama Farmasi menerapkan dan memonitoring tehnik pencampuran obat steril
4.5. Monitoring penerapan PPI di ruang CSSD
4.6. Monitoring penerapan PPI di ruang Laboratorium
4.7. Monitoring penerapan PPI di area pengunjung dan kantor
4.8. Monitoring penerapan PPI di mobil ambulance
4.9. Monitoring pelaksaan penerapan bundle pencegahan HAIs
4.10. Monitoring penerapan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO Tentang PPI di semua
Area Pengunjung dan Kantor
4.11. Monitoring penerapan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO tentang PPI di semua
Unit Pelayanan
4.12. Mengembangkan Fasilitas Pendukung Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit
Pelayanan
4.13. Melaksanakan ICRA HAIs, ICRA Bangunan
5. Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional
5.1. Jumlah dan jenis antibiotika yang digunakan di rumah sakit
5.2. Melakukan audit penggunaan antibiotika oleh pasien yang dirawat di rumah
sakit

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Monitoring kewaspadaan isolasi dilaksanakan dengan cara :
1.1. Melakukan audit kebersihan tangan/hand higiene/cuci tangan yang benar dan 5
momen.
1.2. Melakukan audit penggunaan APD yang tepat
1.3. Melakukan audit dekontaminasi peralatan perawatan pasien
1.4. Melakukan audit pengendalian lingkungan
1.5. Melakukan audit pengelolaan limbah
1.6. Melakukan audit penatalaksanaan linen
1.7. Perlindungan kesehatan petugas : Mengumpulkan data petugas yang tertusuk jarum
suntik atau benda tajam bekas pakai. Melakukan tatalaksana pasca pajanan,
mengusulkan kepada pihak manajemen untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan
karyawan secara berkala dan pemberian imunisasi, terutama yang bekerja di tengah
resiko tinggi (kerja sama dengan Tim K3).
1.8. Penempatan pasien yang benar : pasien dengan air borne di tempatkan di ruang isolasi
yang terstandar dengan tekanan udara negative ( sesuai kebijakan).
1.9. Melaksanankan Kebersihan pernapasan/Etika batuk dan bersin yang benar
1.10. Melakukan audit Penyuntikan yang aman danbenar
1.11. Membuat jadwal monitoring
1.12. Mengumpulkan data
1.13. Membuat analisa
1.14. Membuat laporan
2. Melakukan survailans dengan cara :
2.1. Membuat jadwal survey

3
2.2. Mengumpulkan data HAIs : Phlebitis, Infeksi, Infeksi Daerah Operasi (IDO), Infeksi
Aliran Darah Primer (IADP)
2.3. Menginput data dalam sistem SIRS jika terhubung
2.4. Membuat analisa data
2.5. Membuat laporan dan evaluasi serta melakukan studi banding survailans untuk
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dengan cara melakukan magang di
institusi atau rumah sakit di luar Makassar yang sudah melakukan kegiatan survailans
dengan benar yang di buktikan dengan telah lulus akreditasi nasional maupun
internasional seperti di RSCM Jakarta.
3. Pendidikan dan pelatihan dengan cara :
3.1. Membuat usulan pelatihan PPI dan in house training untuk semua karyawan RS.
3.2. Membuat usulan pelatihan PPI dan in house training khusus tenaga IPCLN
3.3. Mengikuti Seminar/Simposium/WorkShop tentang PPI, baik Daerah maupun
Nasional, agar lebih cepat mendapatkan up date tentang PPI
3.4. Tim PPI membuat usulan supaya Tim PPI sebagai pelaksana kegiatan operasional
Program PPI bisa mengikuti seminar/simposium/work shop yang berhubungan
dengan PPI, baik daerah maupun nasional. Usulan ditujukan kepada Kepala Balai
yang ditembuskan kepada KaBid Terkait.
3.5. Membuat jadwal pelatihan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang di tentukan
3.6. Menentukan sasaran pelatihan sesuai kebutuhan
3.7. Dokumentasi pelatihan saat kegiatan
3.8. Membuat Laporan kegiatan pelatihan
4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan infeksi dengan cara :
4.1. Melakukan edukasi dan penyuluhan hand hygiene pada petugas, pasien, dan
pengunjung.Menyediakan gambar edukasi hand hygiene (hand rub dan hand wash).
Menempel yang belum dan mengganti yang rusak/tidak layak.
4.2. Melakukan edukasi tehnik aseptik sebelum melakukan tindakan
4.3. Melakukan sosialisasi dan edukasi PPI pada karyawan, peserta didik baru serta
petugas cleaning service yang baru. Mengadakan stiker-stiker yang berhubungan
dengan PPI.
4.4. Kerjasama dengan Tim Sanitasi, Tim Penyedia Cleaning Service, Tim PPK dan
penangkap/pembasmi Vektor dalam pengendalian lingkungan.
4.5. Kerjasama dengan Tim Sanitasi dalam pengelolaan limbah, mengusulkan pengadaa
stiker tempat sampah infeksius dan non infeksius dan menggantikan yang rusak.
4.6. Bersama Farmasi menerapkan dan memonitoring tehnik pencampuran obat steril.
Menyediakan meja dan set pencampuran obat. Mengusulkan pelatihan pencampuran
obat steril bagi farmasi dan perawat.
4.7. Menerapkan PPI di ruang CSSD
4.8. Menerapkan PPI di ruang Laboratorium
4.9. Menerapkan PPI di area pengunjung dan kantor
4.10. Menerapkan PPI di mobil ambulance
4.11. Menerapkan bundle pencegahan HAIs
4.12. Menerapkan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO tentang PPI di semua Unit
Pelayanan
4.13. Menerapkan Kebijakan, Pedoman dan atau SPO Tentang PPI di semua Area
Pengunjung dan Kantor
4.14. Mengembangkan Fasilitas Pendukung Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit Pelayanan
dengan membuat rekomendasi dan koordinasi untuk usulan pengadaan sarana

4
pendukung penerapan PPI di unit pelayanan seperti pengadaan APD, sarana
kebersihan tangan (wastafel, sabun, larutan desinfektan/antiseptik, handrub,tissue,
pengadaan tempat sampah sampah infeksius dan non infeksius serta stikernya, stiker
linen infeksius dan non infeksius, poster cuci tangan hand rub dan hand wash, batuk
efektif, stiker B3) dan lain-lain.
4.15. Bersama Komite Mutu dan Keselamatan Pasien menetapkan PDSA indikator mutu
PPI.
4.16. Melaksanakan ICRA HAIs dan ICRA bangunan koordinasi dengan pihak terkait
5. Monitoring penggunaan antibiotika yang rasional dengan cara :
5.1. Mendata jumlah dan jenis antibiotik yang digunakan di rumah sakit
5.2. Mendata penggunaan antibiotik oleh pasien yang dirawat di rumah sakit

F. SASARAN
Seluruh rencana kegiatan yang telah disusun diatas secara umum adalah untuk mendukung
mewujudkan penurunan angka kejadian HAIs di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata
Masyarakat) Makassar. Dalam pelaksanaannya perlu ditentukan sasaran kegiatan tersebut, yaitu:

NO. KEGIATAN INDIKATOR TARGET


1. Monitoring kewaspadaan isolasi Jumlah persentase kegiatan dari 100 %
masing-masing hasil audit dilakukan
dengan benar
2. Melakukan survailans Jumlah kegiatan survailans >85 % kegiatan
tercapai
3. Tersedianya data kejadian HAIs secara Persentase data kejadian HAIs setiap Sampai 100 %
periodik bulan
4. Terdapat perbandingan data dengan Terdapat perbandingan data dengan Sampai 100%
rumah sakit lain untuk mengukur tingkat rumah sakit lain dalam penanganan
keberhasilan dalam penanganan infeksi infeksi
di rumah sakit
5. Pendidikan dan pelatihan Jumlah petugas dan karyawan yang 100 %
mengikuti pelatihan dan in house mengikuti
training PPI. pelatihan/simpo
Jumlah anggota PPI yang diikutkan sium/ work shop
pelatihan/simposium/ work shop PPI PPI
5. Perlindungan kesehatan petugas, dengan Jumlah karyawan yang dilakukan 100 % di
mengusulkan kepada pihak manajemen pemeriksaan kesehatan secara lakukan
untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terutama yang bekerja di pemeriksaan
karyawan secara berkala terutama yang tempat resiko tinggi secara berkala
bekerja di tempat resiko tinggi. Tim PPI
kerja sama dengan Tim K3
8. Melaksanakan langkah-langkah
pencegahan infeksi :
8.1. Melakukan edukasi dan Jumlah kegiatan hand higiene 90-100 % bisa
penyuluhan hand higiene pada dilakukan setiap
petugas, staf, pasien dan saat
pengunjung rs

5
8.2. Melakukan edukasi tehnik aseptik Jumlah kegiatan dilakukan tehnik 90-100 %
bagi perawat sebelum melakukan aseptik sebelum melakukan kegiatan melakukan
tindakan tehnik aseptik
8.3. Melakukan edukasi PPI pada jumlah kegiatan edukasi 100 %
petugas termasuk claning service dilakukan
dan mahasiswa baru edukasi
8.4. Kerjasama dengan Tim Sanitasi, Terlaksananya kerjasama antar TIM 90-100 %
Tim Penyedia Cleaning Service, terlaksana
Tim PPK dan kegiatan antar
penangkap/pembasmi Vektor
Tim
dalam pengendalian lingkungan
dan pengelolaan sampah
8.6. Bersama Farmasi menerapkan dan Jumlah petugas yang ikut pelatihan 90-100% ikut
memonitoring tehnik dan menerapkan tehnik pencampuran pelatihan dan
pencampuran obat steril. obat steril mampu
Menyediakan meja dan set menerapkan
pencampuran obat. Mengusulkan
pelatihan pencampuran obat steril
bagi farmasi dan perawat.
9. Monitoring penggunaan antibiotika yang Persentase jumlah penggunaan antibiotika 90-
rasional antibiotika yang rasional 100 % rasional

10. Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan 90-100 %


IPCLN berkesinambungan terlaksana
11. Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan 90-100 %
Tim PPI berkesinambungan terlaksana
12. Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan 90-100%
Komite Mutu berkesinambungan terlaksana
13. Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Terlaksananya kegiatan 90-100%
Farmasi berkesinambungan terlaksana

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

(Terlampir)

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan berdasarkan pada setiap berakhirnya


pelaksanaan kegiatan, selanjutnya dianalisa. Hasil dari analisa tersebut digunakan sebagai
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang akan datang.
Tim PPI secara berkala mengevaluasi hasil kegiatan yang dilakukan terutama apabila
terdapat temuan yang perlu secepatnya dilakukan tindak lanjut. Laporan dibuat setiap bulan,
dievaluasi dan dianalisa setiap 3 bulan,serta akan ditingkatkan jika belum tercapai, sehingga
menjadi acuan di program kerja untuk tahun berikutnya.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Setiap kegiatan Tim PPI dicatat dan didokumentasikan sebagai bukti kegiatan PPI

6
2. Laporan kegaiatan Tim PPI dibuat setiap bulan oleh Tim PPI ke PMKP selanjutnya tiap 3
bulan ke Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RSK Mata Masyarakat) Makassar
3. Evaluasi kegiatan PPI secara menyeluruh dilakukan setiap 3 bulan, untuk melihat pokok
perkembangan dari seluruh kegiatan pokok PPI.

7
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PPI TAHUN 2018

BULAN
No Uraian
Jan X X X
Mengusulkan pembentukan struktur organisasi
1
Tim PPI yang baru X
2 Rapat rutin PPI
3 Sosialisasi program PPI X
Melakukan monitoring kewaspadaan isolasi X
4
(menggandakan form audit)
Melakukan surveilans (menggandakan form
5 X
audit )
6 Pendidikan dan Pelatihan (Program HIPPI
Pusat 2018) :
X
a. Mengusulkan mengikuti pelatihan IPCN
lanjutan
b. Mengusulkan mengikuti workshop
X
Survailans
c. Mengusulkan mengikuti workshop ICRA
X
d. Mengusulkan mengikuti workshop Audit
PPI X
e. Mengusulkan mengikuti workshop Bundle
X
HAIs
f. Mengusulkan Pertemuan Ilmiah Tahunan
X
HIPP
g. Mengusulkan Mengikuti pelatihan TOT
PPII X X X
h. Mengusulkan mengikuti Pelatihan Assesor
kompetensi
X
i. Mengusulkan mengikuti Resetifikasi IPCN
X X X
untuk PP HIPPI
j. Mengusulkan mengikuti seminar sehari X
K. Mengusulkan diadakan pelatihan dan in
house training PPI bagi karyawan dan
petugas di tahun 2018
Melaksanakan langkah-langkah pencegahan
7 infeksi :
a. Melakukan edukasi hand higiene dan etika
batuk pada pasien dan pengunjung
b. Melakukan edukasi dan sosialisasi PPI
pada petugas dan karyawan RS termasuk
karyawan dan mahasiswa baru
c. Monitoring penerpan PPI di semua ruang
pelayanan termasuk ruang isolasi, kamar
jenazah, ruang tunggu dan kantoran
d. Mengembangkan Fasilitas Pendukung
Pelaksanaan/Penerapan PPI di Unit
Pelayanan dengan membuat rekomendasi
dan koordinasi untuk usulan pengadaan
sarana pendukung penerapan PPI di unit
pelayanan seperti diatas : usulanpengadaan
APD, sarana kebersihan tangan (wastafel,
sabun, larutan desinfektan/antiseptik,
handrub, tissue, pengadaan tempat sampah
sampah infeksius dan non infeksius serta
stikernya, stiker linen infeksius dan non
infeksius, poster cuci tangan hand rub dan
hand wash, batuk efektif, stiker B3 ) dan
lain-lain.
8 Perlindungan kesehatan petugas :
a. Mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan X
kesehatan karyawan secara berkala
b. Mengusulkan pemberian imunisasi,
terutama yang bekerja di tempat resiko
tinggi ( kerja sama dengan Tim K3).
Monitoring penggunaan antibiotika yang
9 X X X
rasional
Melakukan pertemuan Tim PPI dengan Komite
10 X
Mutu
11 Melakukan pertemuan Tim PPI dengan
X
Farmasi

You might also like