You are on page 1of 5

Pengaruh Kesadaran Mahasiswa Sebagai Penghuni Asrama terhadap Kebersihan

Asrama I Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Saat ini masalah kebersihan di Asrama I Terpadu Poltekkes Kemenkes


Yogyakarta menjadi masalah yang amat penting. Banyak mahasiswa penghuni asrama
mengeluhkan tentang kebersihan asrama. Hal inilah yang menyebabkan banyak
mahasiswa merasa tidak nyaman tinggal di asrama. Banyak yang mengeluh badannya
sakit karena digigit nyamuk, batuk karena udara yang tidak bersih. Padahal kesehatan
penghuni asrama menjadi tolak ukur dari kebersihan di asrama. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, arti dari kebersihan yaitu suatu keadaan yang dianggap bebas atau tidak
memiliki kotoran dan noda.

Kebersihan itu ada beberapa macam antara lain kebersihan jasmani, kebersihan
rohani, kebersihan diri (personal hygiene), dan kebersihan lingkungan. Kebersihan
jasmani adalah kebersihan yang berhubungan dengan badan dan tempat-tempat sekitar.
Sedangkan kebersihan rohani adalah kebersihan yang berhubungan dengan hati, pikiran,
dan jiwa dalam melakukan sesuatu. Sementara kebersihan diri (personal hygiene) adalah
keadaan badan perseorangan yang tidak memiliki noda sehingga perseorangan tersebut
tidak terjangkit penyakit. Kebersihan diri (personal hygiene) meliputi kebersihan diri
sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Kebersihan lingkungan adalah keadaan suatu tempat yang tidak memiliki noda sehingga
melidapat ditempat dengan nyaman. Kebersihan lingkungan meliputi kebersihan tempat
tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan
cara mengelap tingkat dan perabot rumah, menyapu dan mengemop lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan bilik mandi dan jamban, serta
membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan
halaman dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.

Hasil penelitian teoritik tentang kesadaran lingkungan hidup dari Noelaka pada
tahun 1991, menyatakan bahwa kesadaran adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap
sesuatu, dalam hal ini terhadap lingkungan hidup dan terlihat pada perilaku dan tindakan
masing-masing individu. Menurut Husserl yang dikutip Brauwer pada tahun 1986,
menyatakan bahwa kesadaran adalah pikiran sadar (pengetahuan) yang mengatur akal,
hidup wujud yang sadar, bagian dari sikap/perilaku yang dilukiskan sebagai gejala dalam
alam dan harus dijelaskan berdasarkan prinsip sebab musabab. Menurut Joseph Murphy
pada tahun 1988, Kesadaran ialah siuman atau sadar akan tingkah lakunya yaitu pikaran
sadar yang mengatur akal dan dapat menentukan pilihan terhadap yang diingini misalnya
baik-buruk, indah-jelek dan sebagainya. Menurut Poedjawijatna pada tahun 1986,
menyatakan bahwa kesadaran adalah sadar berdasarkan pengetahuan, yaitu pengetahuan
tentang tergugahnya jiwa terhadap sesuatu, sadar dan tahu itu sama. Selanjutnya dia
menyatakan bahwa manusia dinilai oleh manusia lain melalui tindakannya.

Terdapat 2 jenis kesadaran, yaitu kesadaran aktif dan kesadaran pasif. Kesadaran
aktif yaitu suatu bentuk kesadaran yang dialami makhluk hidup dalam kehidupannya,
yang mana ia selalu mencari, menelaah, dan menyeleksi pandangan yang ada. Kesadaran
pasif bisa diartikan sebagai bentuk kesadaran yang dilakukan makhluk hidup dalam
menerima berbagai bentuk stimulus internal dan eksternal.

Kesadaran Lingkungan menurut M.T Zen pada tahun 1985 adalah usaha
melibatkan setiap warga negara dalam menumbuhkan dan membina kesadaran untuk
melestarikan lingkungan berdasarkan tata nilai, yaitu tata nilai pada lingkungan itu sendiri
dengan filsafat hidup secara damai dengan alam lingkungannya.
Menurut Emil Salim pada tahun 1982, kesadaran lingkungan adalah upaya untuk
menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran,
penghijauan dan perlindungan satwa langka, tetapi lebih dari pada itu semua
membangkitkan kesadaran lingkungan manusia Indonesia khususnya pemuda masa kini
untuk mencintai tanah dan air untuk membangun tanah air Indonesia yang adil, makmur
serta utuh lestari. Maksudnya manusia hidup di dunia ini seharusnya tidak hanya tahu
mengenai apa yang akan ia lakukan dalam hidup bermasyarakat seperti dampak buruk
mengenai hal yang di perbuat, tapi manusia juga harus bisa mengerti tentang pentingnya
lingkungan hidup bagi dirinya sendiri dan orang lain disekelilingnya terutama bagi
generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan sikap sadar terhadap lingkungan karena
mereka yang memegang peranan penting dalam pembangunan serta bagaimana tanah air
yang mereka tempati akan berlanjut di masa yang akan datang.
Dari sikap kesadaran terhadap lingkungan, banyak sekali manfaat yang kita
rasakan. Contohnya, jika kita sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan, maka manfaat
yang kita dapatkan adalah kita dapat terhindar dari segala macam penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan, seperti diare, muntaber, dll; lingkungan kita menjadi bersih
dan nyaman, enak dipandang; udara yang di sekitar lingkungan menjadi segar untuk
dihirup; kesehatan kita lebih terjamin karena tidak ada sarang penyakit.
Kondisi lingkungan Asrama I Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta saat ini
cukup memprihatinkan. Sebenarnya ada petugas yang membersihkan lingkungan asrama.
Tetapi tetap saja lingkungan asrama tidak berubah. Lingkungan asrama masih banyak
kucing dan tidak jarang kucing tersebut membuat lingkungan asrama tepatnya di koridor
kamar menjadi kotor karena mengacak-acak tempat sampah untuk mencari makanan,
tumpukan sampah yang menyebabkan bau tidak sedap, dan saluran pembuangan air yang
baunya tidak sedap dan menjadi sarang nyamuk. Banyak sekali nyamuk di lingkungan
asrama. Dan bahkan mengigit mahasiswa sebagai penghuni asrama dan menyebabkan
kulit menjadi gatal dan bintik-bintik merah. Gigitan nyamuk dikhawatirkan dapat
menyebabkan penyakit, misalnya malaria dan demam berdarah (DBD).
Kesadaran mahasiswa sebagai penghuni asrama terhadap kebersihan lingkungan
asrama sangat rendah. Memang ada mahasiswa yang sadar akan kebersihan lingkungan
asrama, tetapi jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan mahasiswa yang
kurang sadar akan kebersihan lingkungan asrama. Misalnya jika ada jadwal pembersihan
koridor kamar dan kamar mandi, mahasiswa yang memiliki sikap sadar terhadap
kebersihan terutama lingkungan asrama akan melaksanakan jadwal tersebut. Namun
berbeda dengan mahasiswa yang memiliki sikap kurang sadar terhadap kebersihan,
mereka akan bersikap apatis dan tidak akan melaksanakan jadwal tersebut. Contoh
lainnya adalah jika ada tempat sampah yang jatuh dan berserakan karena diacak-acak
kucing dan ada mahasiswa yang melihatnya tidak segera dibersihkan. Dua contoh diatas
menunjukkan bahwa kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan asrama
sangat rendah.
Kesadaran mahasiswa terhadap lingkungan asrama dapat dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari diri mahasiswa sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi kesadaran
mahasiswa terhadap kebersihan terhadap kebersihan asrama antara lain rasa malas, rasa
malas yang dirasakan mahasiswa membuat mereka tidak memperdulikan kebersihan
lingkungan asrama; sifat manja, kebanyakan hal ini terjadi pada anak perempuan yang
mana mereka dirumah suka dimanja oleh kedua orang tuanya akan mempunyai sifat tidak
sadar dan tidak peduli terhadap kebersihan asrama; sifat cuek, mahasiswa yang
mempunyai sifat cuek kemungkinan akan berdampak pada kesadaran terhadap
kebersihan lingkungan di asrama; sifat introvert atau tertutup, orang yang mempunyai
sifat seperti ini kemungkinan mereka tidak mempunyai kesadaran terhadap kebersihan
lingkungan terutama lingkungan asrama yang mereka tempati.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi
kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan asrama. Faktor eksternal yang
mempengaruhi kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan asrama antara lain sifat teman
sebaya, sifat teman sebaya yang kurang baik, misalnya tidak peduli terhadap kebersihan
akan mempengaruhi sifat teman lainnya sehingga kebersihan lingkungan di asrama
menjadi tidak terurus; gaya hidup teman sebaya, teman sebaya yang mempunyai gaya
hidup yang suka berfoya-foya membeli banyak makanan lalu tidak habis dan dibuang,
akan menyebabkan lingkungan asrama menjadi kotor dan berbau.
Sikap kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan asrama tentu
mempunyai dampak positif dan negatif terhadap diri mahasiswa sendiri maupun
lingkungan asrama. Dampak positif dari sikap sadar terhadap kebersihan lingkungan
asrama bagi mahasiswa adalah mereka dapat terhindar dari penyakit, dapat menerapkan
perilaku hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan lingkungan yang ditempati. Lalu
dampak positif bagi lingkungan asrama adalah lingkungan menjadi lebih bersih, terbebas
dari sarang penyakit, lebih nyaman, dan lebih indah jika dipandang. Dampak bagi
mahasiswa yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan asrama adalah dengan
melihat teman lainnya yang sadar akan kebersihan, maka mereka akan termotivasi untuk
lebih menjaga kebersihan lingkungan untuk menjaga lingkungan agar tidak menjadi
sarang penyakit.
Sedangkan dampak negatif dari memiliki sikap kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan asrama bagi mahasiswa adalah mereka dapat terjangkit penyakit seperti diare,
dan muntaber, menjadi tidak nyaman tinggal di asrama dan melakukan aktivitas karena
lingkungan asrama yang kotor. Dampak negatif bagi lingkungan asrama adalah dapat
menjadi sarang penyakit, menyebabkan bau yang tidak sedap, tidak enak jika dipandang.
Sikap kesadaran terhadap kebersihan merupakan sikap yang baik. Namun, ada
kalanya sikap tersebut mengalami penurunan. Maka, untuk meningkatkan kesadaran
mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan asrama dapat dilakukan dengan cara, yaitu
dengan mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan agar
mereka paham pentingnya kebersihan. Selain itu dengan cara menggerakkan mahasiswa
untuk kerja bakti membersihkan lingkungan asrama setiap minggu agar lingkungan
asrama tetap bersih, memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang selalu menjaga
kebersihan lingkungan asrama agar memotivasi mahasiswa lainnya untuk lebih giat
membersihkan lingkungan asrama. Lalu mengadakan bank sampah agar sampah yang ada
di lingkungan asrama tidak menumpuk dan dapat berguna.
Kesadaran lingkungan terutama tentang kebersihan perlu digiatkan lagi agar kita
dapat merasakan dampak dan manfaatnya. Terlebih lagi kesadaran mahasiswa terhadap
kebersihan di lingkungan asrama. Jika mahasiswa memiliki sikap sadar terhadap
kebersihan lingkungan asrama maka lingkungan asrama akan menjadi bersih, nyaman
untuk ditempati, dan bebas dari penyakit.

You might also like