You are on page 1of 23

MAKALAH

DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

GAGAL GINJAL AKUT

DOSEN : NANY SURYANI, S.Gz, M.Biomed

Kelompok 1

1. Andi Rizki Amalia


2. Eka Sri Wahyuni
3. Lisda Fitriani
4. Noor Rahmah
5. Ririn Yuni Asfita
6. Supiaranti
7. M. Herdiannur

PROGRAM STUDI S1 GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA BORNEO BANJARBARU
2018
A. Gambaran Umum
Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki peranan penting dalam mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh, mengeluarkan banyak obat-obatan dan produk-produk limbah dari proses
metabolisme sehingga rentan terhadap efek samping obat. Ginjal yang mengalami penurunan
fungsi menyebabkan akumulasi obat dan metabolit aktif, dan terkadang dapat menyebabkan
nefrotoksisitas. Berdasarkan beberapa peranan penting ginjal tersebut, perhatian yang besar
menyangkut pemilihan dan penyesuaian dosis obat sangat diperlukan agar fungsi ginjal tetap baik
(Brater, 2000). Sebagian besar obat yang larut dalam air akan dikeluarkan dalam bentuk utuh
dengan jumlah tertentu melalui ginjal, sehingga butuh penyesuaian dosis yang cermat apabila
obat diresepkan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal terutama untuk obat-obat yang
memiliki indeks terapi sempit (Bauer, 2006).
Ginjal merupakan sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitonial bagian
atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Cekungan ini
disebut hilus renalis, yang di dalamnya
terdapat apeks pelvis renalis dan struktur lain yang merawat ginjal yakni pembuluh darah, sistem
limfatik, dan sistem saraf (Purnomo, 2011).
Gagal ginjal akut Gagal ginjal akut ditandai dengan gejala yang timbul secara tiba-tiba dan
penurunan volume urin secara cepat. Laju filtrasi glomerulus dapat menurun secara tiba-tiba
sampai dibawah 15 mL/menit. Penyakit ini mengakibatkan peningkatan kadar serum urea,
kreatinin, dan bahan lain. Gagal ginjal akut bersifat reversibel, namun secara umum tingkat
kematian pasien tinggi (Kenward & Tan, 2003).
Gagal ginjal akut adalah kemunduran yang cepat dari kemampuan ginjal dalam
membersihkan darah dari bahan-bahan racun,yang menyebabkan penimbunan limbah metabolik
didalam darah (misalnya urea) pada seseorang dengan ginjal sehat sebelumnya.
Gagal ginjal akut merupakan istilah yang menunjukkan pada kondisi ketika ginjal
seseorang rusak secara mendadak, sehingga tidak bisa berfungsi. Gagal ginjal akut terjadi ketika
ginjal tiba-tiba tidak bisa menyaring limbah kimiawi dari darah yang bisa memicu bertumpuknya
limbah tersebut.

B. Epidemiologi Penyakit
Angka kejadian yang tepat berdasarkan kriteria gagal ginjal akut belum diketahui, akhir-
akhir ini terjadi peningkatan kejadian Gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di rumah sakit.
Penyebab penting peningkatan gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di rumah sakit dikaitkan
dengan tindakan operasi dan perawatan diruang intensif anak ataupun bayi. Gangguan ginjal akut
pada anak tersebut penyebabnya sering multifaktor, seperti ischemia/hypoxic injury dan
nephotoxic dan memiliki peran penting dalam terjadinya ggal ginjal akut. Sampai dengan saat ini,
tidak ada penelitian epidemiologi tentang acute kidney injury yang berhubungan dengan
penanganan dan prognosis.
Pada pre-renal gagal ginjal akut secara anatomi ginjal normal, dan fungsi ginjal dengan
segera kembali normal dengan pemulihan dari ferfusi gnjal, dapat dibedakan dengan nekrosis
tubular akut dimana ginjal mengalami kerusakan yang membutukan perbaikan segera sebelum
akhirnya fungsi ginjal menurun. Pada suatu penelitian paisen dewasa, insidensi dari gagal ginjal
akut sekitar 209/1.000.000 populasi, dan penyebab utama dari gagal ginjal akut yaitu pre-renal
sekitar 21% dari pasien dan nekrosis tubular akut sekitar 45%. Pada penelitian di pusat kesehatan
tersier, 277 anak mendapat dialisis selama interval 8 tahun dengan insidensi sekitar 0,8/100.000
total populasi.
Berdasarkan penelitian juga mencantumkan bahwa bayi dengan berat badan lahir sangat
rendah (<1500 gram), dengan APGAR skor rendah, terdapatnya patent ductus arteriosus (PDA)
dan ibu yang menerima antibiotik dan mengkonsumsi obat anti inflamasi non steroid
dihubungkan dengan berkembangnya kejadian gagal ginjal akut. Insidensi terjadinya gagal ginjal
akut pada neonatus dinegara sedang berkembang sekitar 3,9/1.000 neonatus yang dirawat diruang
perinatologi.beberapa penelitian menunjukkan, faktor lingkungan dan faktor genetik berperan
dalam berkembangnya gagal ginjal akut pada neonatus dan anak. Gen polimorfi sebagian
dihubungkan dengan terjadinya gagal ginjal akut.

C. Etiologi Gagal Ginjal Akut


Etiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) terbagi menjadi prerenal, renal dan pasca
renal.
a) Prarenal
Gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan
penurunan laju filtrasi glomerulus (LPG). Etiologi gagal ginjal akut prarenal
dibedakan menjadi hipovalemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik,
peningkatan resistensi vaskuler renal, dan kegagalan peningkatan resistensi arteriol
aferen ginjal.
1) Hipovalemia
Gagal ginjal akut prerenal dapat terjadi karena hipovalemia akibat kondisi-
kondisi berikut seperti perdarahan, akibat ginjal: poliuria dan obat-obatan
diuretik, akibat saluran cerna: muntah dan diare, akibat sistem integumenter:
luka bakar dan sindroma steven-johnson, pankreatitis.
2) Gangguan fungsi jantung
Gangguan fungsi jantung berikut juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut:
gagal jantung kongestif, infark miokard akut, emboli paru.
3) Vasodilitasi sistemik
Vasodilitasi sistemik akibat penggunaan obat antihipertensi, reaksi
anafilaksis, atau sepsis, merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal
ginjal akut prerenal.
4) Peningkatan resistensi vaskular renal
Peningkatan resistensi vaskular renal dapat terjadi akibat penggunaan obat
yang menyebabkan vasokontriksi ginjal, misalnya siklosporin. Peningkatan
resistensi vaskular renal juga dapat diakibatkan oleh penggunaan obat
anastesi, prosedur pembedahan, sindrom hepatorenal, dan hiperkalsemia.
5) Kegagalan peningkatan resistensi arteriol eferen ginjal
Kegagalan peningkatan resistensi arteriol eferen ginjal yang menyebabkan
gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat penggunaan obat antihipertensi
golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) dan angiotensin
receptor blockers (ARB).
b) Renal
Gagal ginjal akut renal terjadi akibat gangguan yang terjadi dalam ginjal seperti
tubulus, glomerulus, interstisial, dan pembuluh darah intrarenal. Masing-masing
begian ginjal memiliki kemungkinan etiologinya masing-masing.
1) Tubulus
Penyebab pada tubulus dibagi menjadi 2, penyebab iskemik dan nefrotoksik.
Iskemik : kondisi iskemik pada tubulus dapat terjadi pada kondisi syok,
pembedahan, trauma, pankreatitis, kehamilan, bakteremia. Nefrotoksik :
penyebab nefrotoksik pada tubulus adalah obat-obatan, antara lain
aminoglikosida, lithium, amfoterisin, dan agen kontras untuk radiografi.
Toksin endogen, antara lain asam urat, rhab rhabdomyolisis, dan hemolisis
intravaskuler. Kristal, antara lain, sindrom lisis tumor, kejang, asiklovir,
metotreksat, vitamin C dalam dosis sangat tinggi.
2) Glomerulus
Penyebab dari glomerulus, seperti : glomerulonefritis, nefritis terkait lupus,
sindrom goodpasture (penyakit anti-glomerular basement membrane/GBM),
penyakit wegener (glomerulonefritis terkait ANCA/anti-neutrophil
cytoplasmic antibody), endokarditis infektif.
3) Intertisial
Infeksi : pyelonefritis
Obat-obatan : penisilin, OAINS, penghambat pompa proton, sefalosforin,
alopurinol, rifampicin, sulfonamid, indinavir dan mesalanin
Penyakit sistemik : sindrom sjogren, lupus, sarcoidosis
4) Pembukuh darah
Gagal ginjal akut pasca renal terjadi akibat obstruksi pada traktus urinarius,
dimulai dari tubulus distal ginjal hingga uretra sehingga terjadi peningkatan
tekanan intra tubular. Penyebab kondisi ini adalah pembesaran prostat baik
pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat, keganasan pada vesica
urinaria dan serviks, obstruksi pada vesica urinaria akibat anti depresan
trisiklik dan neurogenic bladder, posisi kateter urin yang tidak tepat, bekuan
darah, batu saluran kemih, tekanan tinggi intraabdomen pada ascites besar,
obstruksi di uretra akibat struktur,tumor,dan fimosis.

D. Patofiologi Gagal Ginjal Akut

Menurut teori, nefron utuh kehilangan fungsi ginjal normal akibat dari penurunan
jumlah nefroen yang berfungsi dengan tepat. Gambaran dari teori ini adalah bahwa
keseimbangan antara glometuli dan tubulus dipertahankan. Bila jumlah nefron berkurang
sampai jumlah yang tidak adekuat untuk mempertahankan keseimbangan homeostatis, terjadi
akibat gangguan fisiologis. Gagal ginjal melakukan fungsi metaboliknya dan untuk
membersihkan toksin dari darah ( Tambanyong jan 2000 )

E. Tujuan Diet dan Syarat Diet


Tujuan Diet Penyakit Gagal Ginjal Akut adalah untuk:
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
2. Menurunkan kadar ureum darah.
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Gagal Ginjal Akut adalah:
1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB.
2. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB. Pada
katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg
BB, dan katabolik berat 1-1,5 g/kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5- 1,5
g/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
4. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi
yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia,
batasi penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni.
5. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
6. Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin +
500 ml
7. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula
enteral atau parentral. Bila diperlukan, tambahan suplemen asam folat, vitamin C,
vitamin A, dan vitamin K.

F. Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

BAHAN MAKANAN DIANJURKAN TIDAK DI ANJURKAN/


DI BATASI
SUMBER nasi, bihun, jagung, -
KARBOHIDRAT kentang, macaroni, mie,
tepung-tepungan, singkong,
ubi, selai, madu, permen
SUMBER PROTEIN telur, daging, ikan, ayam, kacang-kacangan dan hasil
susu olahannya, seperti tempe
dan tahu
SUMBER LEMAK minyak jagung, minyak kelapa, santan, minyal
kacang tanah, minyak kelapa, margarin, mentega
kelapa sawit, minyak biasa dan lemak hewani
kedelai, margarin dan
mentega rendah garam
SUMBER VITAMIN DAN semua sayuran dan buah, sayuran dan buah tinggi
MINERAL kecuali pasien dengan kalium pada pasien dengan
hyperkalemia dianjurkan hiperkalemia
yang mengandung kalium
rendah atau sedang
B. Kasus
Pasien seorang laki-laki berumur 56 tahun dengan diagnosa medis gagal ginjal akut. Seorang
pedagang lama kerja sehari 8 jam sehari dan lama tidur 7 jam sehari. Penghasilan Rp.3000.000,-
perbulan, jumlah anggota keluarga 4 orang . Pendidikan terakhir pasien SD, beragama islam
bertempat tinggal di Alalak Tengah.

Pasien dibawa ke rumah sakit pada tanggal 21-10-2017 dengan keluhan mual, anoreksia,
pusing dan sesak napas setelah keracunan obat, pasien dirawat diruang Nilam. Sekitar 2
tahun lalu pasien penah dirawat dengan diagnose malaria dan anemia, didalam keluarga
pasien tidak ada riwayat penyakit seperti yang diderita pasien. Pasien suka makanan yang
digoreng dan alergi terhadap seafood (udang, kerang, cumi).

Data antropometri, tinggi badan 157,2 cm, berat badan 54 kg. hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital TD: 130/70 mmHg, nadi: 67 x/menit, RR: 22x/menit dan suhu: 36,5 0C. hasil
pemeriksaan biokimia GFR: 50 ml/menit/1,733m2, kreatinin :3 mg/dL, ureum:9 g/dL,
Hb:11 g/dL. Tes Kliren kreatinin 40 ml/menit. Obat-obatan yang diberikan di rumah sakit
yaitu mannitol, Inf NaCl 0,9% dan Po asam folat.

Asupan SMRS pasien. Sehari-hari pasien makan nasi 2-3x sehari sebanyak 2 centong
setiap kali makan @100 g, lauk hewani seperti telur dadar kadang-kadang @50 g, ayam
2x seminggu @40 g, ikan sungai hamper setiap hari @50 g, pengolahan lauk hewani
biasanya digoreng, sayuran 2x sehari @50 g, buah 2x seminggu,pisang @50 g dan
papaya @100 g, tempe/tahu 3x perminggu, konsumsi teh setiap kali makan 2x sehari
@15 g (gula pasir)

Hasil perhitungan asupan SMRS

Energi: 1680,4 kkal

Protein: 61,6 g

Lemak: 50,4 g

Karbohidrat: 277,9 g
FORMULIR PERENCANAAN NUTRITION CARE PROCESS
Program Studi S1 Gizi

IDENTITAS MAHASISWA
Nama Kelompok :Andi Rizki Amalia Ririn Yuni Asfita
Eka Sri Wahyuni M.Herdiannur
Lisda Fitriani Supia Ranti
Noor Rahmah

BAGIAN 1. ASSESMEN

A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn.M No. RM : 36-46-31
Umur : 56 tahun Ruang Perawatan : Nilam
Jengkel : Laki-laki Tgl. Masuk : 21-10-2017
Pekerjaan :Pedagang Tgl. Kasus : 21-10-2017
Pendidikan : SD Alamat : Alalak Tengah
Agama : Islam Diagnosis Medis :Gagal Ginjal Akut

2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan mual, anoreksia, pusing
dan sesak napas setelah keracunan obat

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien didiagnosa dokter dengan gagal ginjal akut (GGA)

Riwayat Penyakit Dahulu Malaria dan anemia

Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti yang diderita
pasien
3. Riwayat Gizi
Data Sosial Ekonomi Penghasilan : Rp. 3.000.000,-
Jumlah Keluarga : 4 orang
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
Aktifitas Fisik Lama Kerja : 8 jam Lama Tidur : ±7 jam
Olahraga : Frekuensi :
Alergi/ Makanan Alergi terhadap seafood (udang, kerang, cumi)
Pantangan

Diet yang Pernah Jenis Diet : -


Dijalankan Lamanya : -

Makanan Kesukaan Jenis : Suka makanan yang digoreng


Frekuensi : -

Fungsi Gastrointestinal Nyeri ulu hati : -


Mual :+
Muntah :-
Anoreksia :+
Diare :-
Konstipasi :-
Perubahan pengecapan/penciuman : -
Gangguan mengunyah : -
Gangguan menelan : + (Sesak napas +)
Kondisi gigi : Lengkap (ya)

Suplementasi Gizi Jenis :


Frekuensi :
Merk :

Cara Mengolah Ditumis, direbus dan digoreng


Makanan

Kebiasaan Makan Sehari-hari pasien makan nasi 2-3x sehari sebanyak 2 centong setiap kali
makan @100 g, lauk hewani seperti telur dadar kadang-kadang @50 g, ayam
2x seminggu @40 g, ikan sungai hamper setiap hari @50 g, pengolahan lauk
hewani biasanya digoreng, sayuran 2x sehari @50 g, buah 2x
seminggu,pisang @50 g dan papaya @100 g, tempe/tahu 3x perminggu,
konsumsi teh setiap kali makan 2x sehari @15 g (gula pasir)
Asupan Makan di Perhitungan asupan SMRS Kebutuhan Tingkat Pemenuhan
Rumah Energi: 1680,4 kkal Energi: 2138,4 kkal Energi: 78%
Protein: 61,6 g Protein: 54 g Protein: 114%
Lemak: 50,4 g Lemak: 59,4 g Lemak: 85%
Karbohidrat: 277,9 g Karbohidrat: 355,5 g Karbohidrat:78%

Assesmen berdasarkan riwayat penyakit dan gizi :

Pasien seorang laki-laki berumur 56 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan mual, anoreksia,
pusing dan sesak napas setelah keracunan obat. Berdasarkan pola makan yang dibandingkan
yang dengan kebutuhan diperoleh asupan energy sebesar 78%, asupan protein sebesar 114%,
asupan lemak sebesar 85% dan asupan karbhidrat sebesar 78%. Asupan energy dan karbohidrat
termasuk kurang, protein termasuk lebih dan lemak termasuk cukup. Menurut KEMENKES,
2013. Berdasarkan diagnose medis pasien mengalami gagal ginjal akut (GGA)
B. ANTROPOMETRI
Tinggi Badan :157,2 cm
Tinggi Lutut : cm Rumus Estimasi Tinggi Badan :

Rentang Lengan : cm Rumus Estimasi Tinggi Badan :

Berat Badan : 54 kg BBI (Berat Badan Ideal) :


BBI= (TB-100) - 10%(TB-100)
=(157,2-100) – 10%(157,2-100)
=57,2-5,72 = 51,98 kg

LILA : cm

Lingkar Pinggul : cm

Lingkar Pinggang : cm

Assesmen berdasarkan antropometri :


IMT = BB(kg)/TB (m2)
KRITERIA NILAI IMT
= 54/(1,572) 2 Kurus : < 17
Kekurangan BB tingkat 17 – 18,5
= 54/ 2,47 berat
Kekurangan BB tingkat
= 21,86 kg/ m2 ringan
Normal 18,5 – 25
Gemuk : 25 – 27
Dilihat dari hasil perhitungan IMT (Indeks Massa
Kelebihan BB tingkat > 27
Tubuh) sebesar 21,86 kg/ m2, maka status gizi ringan
tersebut normal. Kelebihan BB tingkat
berat

C. PEMERIKSAAN FISIK KLINIK


Kesan Umum Kesadaran compos mentis, tampak lelah, kesulitan menelan dan susah
bernapas
Vital Sign Tensi :130/70 mmHg ( sistolik : 110-130 mmHg,diastolic 70-80 mmHg)
Respirasi : 24x/ menit (N= 18-22x/menit)
Nadi : 67 x/menit (N= 60- 100 x/menit)
Suhu : 36,5oC (N= 36,5- 37,5oC )
Kepala

Abdomen

Extremitas

Assesmen berdasarkan keadaan fisik klinik :


Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diketauhi bahwa pasien dasar,tampak lelah, kesulitan
menelan dan susah bernapas.Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis diketahui bahwa tekanan
darah normal .Menyatakan suhu normal adalah ≤ 37,5oC
,nadi normal adalah 60-100x/menit ,tekanan darah sistolik : 110-130 mmHg,diastolic 70-80
mmHg dan respirasi tinggi karena > 18-22x/menit.
D. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Pemeriksaan Urin / Nilai Normal dan Satuan Awal Masuk RS Awal Kasus
Darah ( ) ( )
GFR 90-120 ml/menit/1,733 m2 50 ml/menit/1,733m2
Kreatinin 0,1-1,4 mg/dL 3 mg/dL
Ureum 2-4 g/dL 9 g/dL
Hb 13-16 g/dL 11 g/dL
Tes kliren kreatinin 80-110 ml/menit 40 ml/menit

Assesmen berdasarkan pemeriksaan Biokimia:


Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh hasil yang tinggi adalah kreatinin tinggi karena
ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan ureum tinggi terjadi dimana kemampuan
ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,Hb rendah
yang menandakan terjadinya anemia pada pasien,GFR dan Tes kliren rendah terjadi karena
penurunan fungsi ginjal.

E. ASUPAN ZAT GIZI


Hasil Recall 24 jam diet Rumah Sakit
Tanggal : 21 oktober 2017
Jenis Makanan : makanan lunak
Implementasi Energi Protein Lemak KH
(K kal) (gr) (gr) (gr)
Asupan Oral 1680,4 61,6 50,4 277,5
Asupan Enteral
Parenteral
Kebutuhan 2138,4 54 59,4 355,5
% Asupan 78% 114% 85% 78%
Assesmen berdasarkan Asupan Zat Gizi :
Beradsarkan hasil recall 24 jam di RS dapat disimpulkan bahwa asupan zat energy dan
karbohidrat termasuk kategori kurang (70-80%),protein termasuk kategori lebih (>110%) dan
lemak termasuk kategori cukup (80-100 %).
Pemeriksaan Penunjang :
USG abdomen

Ro Thorax

F. RIWAYAT MEDIS
Jenis Obat/Tindakan Fungsi Interaksi dengan Zat Gizi
Mannitol Meningkatkan tekanan Hindari pemakaian ciclospirin
osmotik pada filtrasi secara bersamaan karena dapat
glomerular yang menghambat menurunkan fungsi ginjal
reabsorpsi air dan elektrolit
pada tubular serta
meningkatkan keluaran urin

Menjaga cairan ekstraseluler


dan elektrolit serta membuat
Inf NaCl 0,9% peningkatan metabolit
nitrogen berupa ureum dan
kreatinin.
Untuk mengobati kekurangan
Po Asam Folat
asam folat dan anemia
Assesmen berdasarkan Pemeriksaan Penunjang dan Riwayat Medis :
Saat mengkonsumsi mannitol hindari pemakaian ciclospirin secara bersamaan karena dapat
menurunkan fungsi ginjal. Inf NaCl 0,9% dan Po asam folat tidak terdapat interaksi dengan zat
gizi
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI
Domain Intake (NI) :
NI 2.1) Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
terhadap kecukupan makanan dan minuman oral ditandai dengan asupan rendah dari kebutuhan
normal yaitu energy dengan presentase 78% dan karbohidrat 78% (kurang)
NI . 5.7.2 ) Kelebihan intake protein berkaitan dengan Disfungsi ginjal ditandai dengan intake
protein total lebih besar yaitu 114%.

Domain Klinis (NC) :


NC 1.1) kesulitan menelan berkaitan dengan penyempitan jalan napas ditandai dengan perasaan
sesak napas saat menelan makanan dan intake makanan menurun
NC 2.2) perubahan nilai laboratorium yang terkait zat gizi berkaitan dengan disfungsi
ginjal/gagal ginjal akut ditandai dengan ureum = 8 g/dl (tinggi),kreatinin 3 mg/dl(tinggi)

Domain Behaviour (NB) :


NB 1.1 ) pengetahuan yang kurang berkaitan dengan makanan dan zat gizi berkaitan dengan
perhatian yang salah mengenai makanan dan kebiasaan makan yang kurang beragam ditandai
dengan intake makanan menunjukkan ketidakseimbangan zat gizi dan riwayat pola makan
konsumsi buah 2 kali dalam seminggu dan kebiasaan minum the pada saat makan utama 2x/hari
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI

A. PLANNING
1. Tujuan Diet
a. Memberkan makanan sesuai kebutuhan tanpa memberatkan fungsi ginjal
b. Menurunkan kadar ureum darah, kadar creatinin dan menaikkan kadar Hb
c. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan
e. Meningkatkan pengetahuan terkait pola makan yang baik, bergizi dan beragam

2. Syarat / Prinsip Diet


a. Energi cukup untuk mencegah katabolisme yaitu 2.138,4 kkal (30 kkal/kg BB)
b. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein ringan yaitu 1 gr/kg BB sebesar 54 kg
c. Lemak sedang yaitu 25% dari kebutuhan energi total sebesar 59,4 g
d. Karbohidrat sebanyak 66,5% dari kebutuhan total energi yaitu 355,5 g
e. Natrium dan kalium dibatasi
f. Cukup vitamin dan mineral

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


Kebutuhan energi menurut (MNU, 2006)
Energi = 30 kkal/kg BB/hari
= 30 x 54
= 1620 kkal
Faktor aktifitas = 1,2 (jalan disekitar kamar)
Faktor stress = 1,4 (stress ringan)
TEE = Energi x Faktor aktifitas x faktor stress
Kebutuhan protein = Katabolik ringan
= 1 g/kg BB
= 1 x 54 kkal = 54 g
Kebutuhan lemak = 25% x 2138,4/9 = 59,4 g
Kebutuhan karbohidrat = 66,5% x 2138,4/4= 355,5 g
4. Terapi Diet : Diet Gagal Ginjal Akut
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Cara Pemberian : Oral
Pembahasan Preskripsi Diet :
Pasien diberikan diet gagal ginjal akut dengan bentuk makanan lunak diberikan secara oral
bertujuan agar tidak memberatkan fungsi ginjal, menurunkan kadar ureum darah, kadar
kreatiin dan menaikkan kadar Hb, menjaga keseimbangan cairan dan elektrlolit serta
mempertahankan status gizi optimal.

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi


Yang Diukur Hasil Pengukuran Evaluasi / Target /
Nilai Normal
Anamnesis / Keluhan Keluhan umum Mual (+), anoreksia Mual (-), anoreksia (-
(+), pusing (+), sesak ), pusing (-), sesak
napas (+) napas (-)

Antropometri BB = 54 kg IMT = BB(kg)/TB Kurus = <17 kg/m2


TB = 157,2 cm (m2) Normal = 18,5-25
IMT = 21,86 kg/m2 = 54/(1,572) 2 kg/m2
= 54/ 2,47 Gemuk = < 25 kg/m2
= 21,86 kg/m2

Biokimia GFR 50 ml/menit/1,733m2 90-120


ml/menit/1,733 m2
Kreatinin 3 mg/dL 0,1-1,4 mg/dL
Ureum 9 g/dL 2-4 G/dL
Hb 11 g/dL 13-16 g/dL
Tes kliren kreatinin 40 ml/menit 80-110 ml/menit

Klinik Keadaan Umum Compos mentis, Kesulitan menelan


tampak lelah, (-)
kesulitan menelan
(+), sesak napas.
Tekanan darah 130/70 mmHg TD= 120/80 mmHg
Respirasi 24 x/menit RR=18-22x/menit
Nadi 67x/menit N= 60-100 x/menit
Suhu 36,50C S= 36,50C-37,50C

Asupan Zat Gizi Energi E = 1680,4 kkal E = 2138,4 kkal (80-


Protein (78%) 100%)
Lemak P = 61,6 g (114%) P = 54 g (100-110%)
Karbohidrat L = 50,4 g (85%) L = 59,4 g(100-
KH = 277,9 g (78%) 110%)
KH = 355,5 g (80-
100%)
6. Rencana Konsultasi Gizi
Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan
Kekurangan Memberikan pengetahuan 1.pedoman umum gizi Metode: penyuluhan
intake tentang jenis bahan makanan seimbang individu dan
makanan dan yang beragam dan 2.makanan yang keluarga
minuman oral mengandung zat gizi boleh/yang tidak
boleh/dibatasi
Metode :
Kelebihan Memberikan informasi tentang 1.pengertian diet gagal penyuluhan individu
intake protein diet gagal ginjal akut ginjal akut dan keluarga
2.tujuan diet gagal
ginjal akut
3.syarat diet gagal
ginjal akut
4.makanan yang
dianjurkan
5.makanan yang tidak
dianjurkan
6.pola menu sehari
diet gagal ginjal akut Metode :
penyuluhan individu
Kesulitan Memberikan pengetahuan 1.pedoman umum gizi dan keluarga
menelan tentang jenis makanan untuk seimbang
mengurangi sesak napas saat 2.tujuan diet
menelan 3.syarat diet
4.makanan yang
boleh/tidak
boleh/dibatasi Metode :
5.pola menu sehari penyuluhan individu
dan keluarga
Perubahan Memberikan edukasi tentang 1.pengertian gagal
nilai penyakit gagal ginjal akut ginjal akut beserta
laboratorium komplikasinya
yang terkait 2.pedoman umum gizi
zat gizi seimbang
3.makanan yang Metode :
boleh/tidak penyuluhan individu
boleh/dibatasi dan keluarga

Pengetahuan Memberikan edukasi tentang 1.pedoman umum gizi


yang kurang gizi seimbang dan makanan seimbang
dikaitkan yang beragam 2.tujuan diet
dengan 3.syarat diet
makanan dan 4.makanan yang
zat gizi boleh/tidak boleh
/dibatasi
5.pola menu sehari
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
Jenis Diet : diet gagal ginal akut
Bentuk Makanan : makanan lunak
Cara Pemberian : oral
Parenteral Nutrisi :
Energi Protein Lemak KH
(K kal) (gr) (gr) (gr)
Standar Diet RS 1810 51 58 286
Infus
Kebutuhan (Planning) 2138,4 54 59,4 355,5
% Standar / Kebutuhan 85% 94% 98% 80%
Pembahasan Diet RS :
Menu diet RS diberikan dalam bentuk lunak dan pemeberiannya secara oral / langsung
dengan standar diet RS energy 1810 kkal ,protein 51 gr ,lemak 58 gr dan karbohidrat 286 gr .dari
hasil analisa standar diet rs yang diberikan rs dengan kebutuhan (planning) energy,protein,lemak
dan karbohidrat tergolong cukup menurut KEMENKES 2013 .untk energy,protein,lemak dan
karbohidrat tergolong cukup karena berada dalam rentang 80-100%.

2. Rekomendasi Diet
Standar Diet RS Rekomendasi Standar Diet
Makan Pagi Makanan Pokok 50 gr Makanan Pokok 50 gr
Lauk Hewani 50 gr Lauk Hewani 55 gr
Lauk Nabati ............... gr Lauk Nabati 60 gr
Sayur 50 gr Sayur 65 gr
Buah ............... gr Buah ........... gr
Susu 200 gr
Minyak 5 gr
Selingan Pagi Snack 60 gr Snack Kue lapis
Buah ...................................... gr Buah ................................ gr

Makan Siang Makanan Pokok 50 gr Makanan Pokok 50 gr


Lauk Hewani 50 gr Lauk Hewani 80 gr
Lauk Nabati 50 gr Lauk Nabati ............ gr
Sayur 150 gr Sayur ........... gr
Buah .............. gr Buah ........... gr
Minyak 10 gr Minyak 5 gr

Selingan Siang Snack 20 gr Snack .Puding gr


Buah ..................................... gr Buah ................................ gr

Makan Malam Makanan Pokok 50 gr Makanan Pokok 50 gr


Lauk Hewani 50 gr Lauk Hewani 30 gr
Lauk Nabati 25 gr Lauk Nabati ............. gr
Sayur 50 gr Sayur 30 gr
Buah .............. gr Buah ............. gr
Selingan Malam Snack 10 gr Snack ......................................gr
Buah ..................................... gr Buah ..................................... gr

3. Penerapan Diet Berdasarkan Rekomendasi Pemesanan Diet:


Pemesanan diet : diet gagal ginjal akut
Makanan utama 3x,selingan 2x
4. Penerapan Konseling :
Sasaran : Pasien Tn.M dan keluarganya
Waktu : ± 15 menit
Tempat : Ruang Nilam
Tujuan : - Menambah pengetahuan pasien
- Mencapai kesembuhan pasien
- Memberikan pengetahuan tentang diet gagal ginjal akut (GGA)
- Membantu perubahan pada diri sendiri yang bersangkutan
- Membantu perubahan pada diri pasien yang bersangkutan dengan
(behavior) dan membantu mengambil keputusan secara cepat dan
cermat.

Materi :- Prinsip gizi seimbang untuk penderita gagal ginjal akut


- Menjelaskan mengenai diet gagal ginjal akut
- Makanan yang dianjurkan untuk penderita gagal ginjal akut
- Dampak penyakit gagal ginjal akut beserta penyakit komplikasinya
Metode : Ceramah dan leafleat
Evaluasi : Dapat menjawab pertanyaan sesudah diberikan konseling
BAGIAN 4. MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT

Tanggal Diagnosis Monitoring Assesmen Gizi Monitoring Diagnosis Evaluasi dan Tindak
Medis Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis Asupan Gizi Lanjut (Terapi Diet
dan Konseling Gizi)
21/10/2017 Gagal Ginjal BB : 54 kg GFR: 50 Fisik : compos Energi: 2138 kkal NI.2.1 Kekurangan Antropometri: Status
Akut TB : 157, 2 cm ml/menit/1,733m2 mentis, tampak lelah, Protein : 54 g intake makanan dan gizi normal
IMT :21,86 kg/m2 Kreatinin : kesulitan menelan Lemak : 59,4 g minuman oral Biokimia: Terdapat
3 mg/dL (+), sesak napas. Karbohidrat : 355,9 NI.5.72. Kelebihan pemeriksaan biokimia
Ureum: Klinis : g intake protein yaitu:
9 g/dL TD: 130/70 mmHg NC.2.2 Perubahan nilai GFR: 50
Hb: Nadi: 67 x/menit laboratorium terkait ml/menit/1,733 m2
11 g/dL RR: 22x/menit zatt gizi khusus Kreatinin :3 mg/dL
Tes Kliren kreatinin Suhu: 36,5 0C NC.1.1 Kesulitan Ureum: 8 g/dL
40 ml/menit menelan Hb: 11 g/dL
NB.1.1 Pengetahuan Tes Kliren kreatinin :
yang kurang dikaitkan 40 m/menit
makanan dan zat gizi
Fisik: compos mentis,
tampak lelah, kesulitan
menelan, sesak napas.
Klinis : TD normal,
Nadi, RR dan suhu
normal
Asupan:terjadi
peningkatan dari hasil
Recall 24 jam
Tindak lanjut: pasien
diberikan diet gagal
ginjal akut dan pasien
diberikan edukasi
pengetahuan tentang
PUGS
MENU SEHARI

Nama Pasien : Tn.M_____________________


Jenis Kasus : Gagal ginjal akut___________

Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein (gr) Lemak Kh Ca K Na Fe Ser Choles PUFA Vit. Vit. Vit. E Vit. Vit. Vit. Mg Zinc
Makanan gr Kkal N H gr gr Mg Mg mg mg at mg gr A C mg B1 B12 B6 mg mg
g mg mg mg mg mg
pagi Nasi tim Beras 50 100,5 3,3 0,3 39,8 4,0 40, 0 0,3 0,4 0 0,2 0 0 0 0 0 0,1 18,0 0,6
giling 5
Telur orak Telur 55 85,3 6,9 5,8 9,6 27, 69, 68, 0,7 0 233,2 0,8 104 0 0 0 0,3 0,1 5,5 0,6
arik ayam 5 3 2 ,5
Tahu 60 45,6 4,9 2,9 1,1 63, 72, 4,2 3,2 0,7 0 0 0 0 0 0 0 0 61,8 0,5
0 6
Tepung 10 36,1 0,7 0,1 7,9 0,8 8,1 0 0,1 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0 3,6 0,1
beras
Bawang 6 2,6 0,1 0 0,6 1,3 10, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0,7 0
merah 0
Garam 2 0 0 0 0 0,9 0,2 774 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
,5
sop kentang Kentang 15 13,9 0,3 0 3,2 0,8 58, 0,8 0,1 0,2 0 0 0 2,0 0 0 0 0 3,8 0
jagung 7

Jagung 50 54,0 1,6 0,6 12,6 1,0 124 8,5 0,3 1,4 0 0,3 6,0 3,0 0 0,1 0 0 16,0 0,3
kuning ,5
Bawang 3 2,6 0,1 0 0,6 1,3 10, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0,7 0
putih 0
Bawang 5 2,2 0,1 0 0,5 1,1 8,3 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0,6 0
merah
Garam 2 0 0 0 0 0,9 0,2 774 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
,5
Minyak 6 51,7 0 6,0 0 0,4 0 0 0 0 0 0,1 300 0 0 0 0 0 0 0
,0

snac Kue lapis Tepung 100 361,0 6,7 0,6 79,5 8,0 81, 0 0,6 0,8 0 0,3 0 0 0 0,1 0,1 0,1 36,0 0,1
k beras 0
Tepung 40 152,4 0,1 0 36,5 0,8 1,2 3,6 0,2 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 1,2 0
tapioka
Gula pasir 70 270,9 0 0 69,9 0,7 1,4 0,7 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Santan 80 56,8 0,6 5,4 2,4 2,4 56, 3,2 0,4 1,4 0 0,1 0 0,8 0 0 0 0 4,8 0,2
8
Garam 5 0 0 0 0 2,3 0,4 193 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,1 0
6,2
Daun 5 6,9 0,6 0,1 1,3 36, 95, 11, 2,5 0,3 0 0 58, 0,3 0 0 0 0 6,3 0,1
pandan 7 2 3 3

siang Nasi tim Beras 50 180,5 3,3 0,3 39,8 4,0 40, 0 0,3 0,4 0 0,2 0 0 0 0 0 0,1 18,0 0,6
giling 5
Pepes ayam Ayam 40 114,0 10,8 7,6 0 5,2 72, 29, 0,6 0 31,6 1,7 15, 0 0 0 0,1 0,1 8,0 0,7
bumbu 8 2 6
kuning
Daun 5 1,0 0,1 0 0,3 1,0 7,5 0,3 0 0,1 0 0 4,8 0,3 0 0 0 0 0,1 0
kemangi
Daun 3 0,6 0 0 0,2 0,6 4,5 0,2 0 0,1 0 0 2,9 0,2 0 0 0 0 0,1 0
bawang
Tomat 5 1,0 0 0 0,2 0,3 11, 0,4 0 0,1 0 0 4,3 0,9 0 0 0 0 0,6 0
1
Sereh 3 4,1 0,3 0,1 0,8 22, 57, 6,8 1,5 0,,2 0 0 35, 1,8 0 0 0 0 3,8 0,1
0 1 0
Daun 3 8,3 0,7 0,1 1,6 44, 114 13, 2,9 0,3 0 0 70, 3,7 0 0 0 0 7,5 0,1
salam 0 ,2 6 0
Telur 40 62,0 5,0 4,2 0,4 20, 50, 49, 0,5 0 169,6 0,6 76, 0 0 0 0 0 4,0 0,4
ayam 0 4 6 0
Garam 2 0 0 0 0 0,9 0,2 774 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
,5
Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein (gr) Lemak Kh Ca K Na Fe Serat Choles PUFA Vit. Vit. Vit. E Vit. Vit. Vit. Mg Zinc
Makanan gr Kkal N H gr gr mg mg mg mg g mg gr A C mg B1 B12 B6 mg mg
mg mg mg mg mg
Minyak 6 51,7 0 6,0 0 0,4 0 0 0 0 0 0,1 300 0 0 0 0 0 0 0
,0
Bawang 6 2,6 0,1 0 0,6 1,3 10, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0,7 0
merah 0
Bawang 3 2,6 0,1 0 0,6 1,3 10, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0,7 0
putih 0
Kunyit 2 6,5 0,3 0,3 1,2 9,6 30, 1,0 0,6 0,7 0 0,1 2,0 0,2 0 0 0 0 5,1 0,1
9
Kemiri 2 5,5 0,4 0,1 1,0 29, 76, 9,0 2,0 0,2 0 0 46, 2,4 0 0 0 0 5,0 0,1
4 1 7
Jahe 2 1,3 0 0 0,3 0,7 5,0 0,1 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0 0 0,3 0
Laos 2 6,5 0,3 0,3 1,2 9,6 30, 1,0 0,6 0,7 0 0,1 2,0 0,2 0 0 0 0 5,1 0,1
9

snack Pudding Agar agar 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


SKM 37 118,4 2,9 3,2 20,2 111 129 45, 0,1 0 12,2 0,1 22, 0,7 0 0 0,1 0 10,4 0,3
,0 ,1 1 9
Jeruk manis 5 2,3 0 0 0,6 2,0 9,1 0 0 0,1 0 0 0,4 2,7 0 0 0 0 0,5 0

mala Nasi tim Beras 50 180,5 3,3 0,3 39,8 4,0 40, 0 0,3 0,4 0 0,2 0 0 0 0 0 0,1 18,0
m giling 5
Bobor telur Telur 30 55,5 3,8 4,1 0,4 19, 66, 43, 1,2 0 265,2 0,4 162 0 0 0 0,1 0,1 5,1 0,4
puyuh puyuh 2 6 8 ,0
Jagung 30 32,4 1,0 0,4 7,5 0,6 74, 5,1 0,2 0,8 0 0,2 3,9 1,8 0 0,1 0 0 9,6 0,2
7
Santan 30 21,3 0,2 2,0 0,9 0,9 21, 1,2 0,2 0,5 0 0 0 0,3 0 0 0 0 1,8 0,1
3
Daun 3 8,3 0,7 0,1 1,6 44, 114 13, 2,9 0,3 0 0 70, 3,7 0 0 0 0 7,5 0,1
salam 0 ,2 6 0
Bawang 6 2,6 0,1 0 0,6 1,3 10, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,3 0 00 0 0 0,7 0
merah 0
Bawang 4 3,5 0,1 0 0,8 1,8 13, 0,2 0 0,1 0 0 0 0,4 0 0 0 0 0,9 0
putih 3
Garam 3 0 0 0 0 1,4 0,2 116 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,1 0
1,7
TOTAL 2196 59,6 51,1 377 490 163 574 22, 11,2 711,8 7 128 30, 0 0,6 0,7 0,6 272, 7,1
,1 8 3,2 2 7,9 1

You might also like