You are on page 1of 29

A.

Pengertian, Struktur Dan Fungsi Limpa

1. Limpa

a. Pengertian

Limpa atau disebut juga dengan Lien atau Spleen, merupakan salah satu organ jaringan limfatik

dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga abdomen (rongga perut), diantara

diafragma dan gaster (lambung). Limpamerupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk

memecah dan megurai sel darah merah (filter darah) serta berperan dalam sistem imun manusia.Limpa

termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. Sistem limfoid itu

sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini

dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing

dan melakukan perusakan benda-benda asing . Sel imunokompeten terdiri atas :

 sel utama bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga, dan

 sel utama menetap, yakni retikuloendotel dan sel plasma

Limpa memiliki warna kemerahan, dan merupakan sebuah massa limfoid terbesar di dalam

tubuh. Limpa berbentuk lonjong dan berukuran sebesar kepalan tangan manusia. Limpa memiliki

banyak fungsi bagi tubuh, namun limpa bukan merupakan organ vital bagi tubuh, limpa tidak begitu

berarti untuk kelangsungan hidup manusia (seorang manusia masih mampu bertahan hidup tanpa

adanya limpa) .
b. Fungsi Limpa

 Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter darah. Secara umum

limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat

cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam

darah .

 Di dalam organ limpa terdapat “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) yang berfungsi sebagai

penghancur eritrosit(sel darah merah) yang sudah tua. Setiap harinya limpa akan membuang 20 ml

sel darah merah yang sudah tua. Selain iru sel-sel yang sudah terikat pada Ig G pada permukaan

akan dibuang oleh monosit. Limpa juga akan membuang sel darah putih yang abnormal, platelet

dan sel-sel debris.

 Membebaskan haemoglobin dari eritrosit, yang nantinya akan di ubah oleh hati menjadi bilirubin.

 “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) juga berfungsi sebagai penghasil limfosit dan sel

Plasma.Limfosit yang dihasilkan tersebut juga nantinya akan disimpan dan menghasilkan antibody

yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh.

 Limpa juga berfungsi sebagai Penyimpan cadangan sel darah merah, dan melepaskannya ketika

terjadi perdarahan. Oleh karena itu limpa juga berfungsi sebagai sistem pengendalian darah agar

tetap berjalan sebagaimana mestinya dalam pembuluh darah.

 Membentuk eritrosit baru selama masajanin (in utero) dan bayi baru lahir.

 Menghancurkan Leukosit dan Trombosit

 Menghasilkan Antibody sebagai sistem reticulo-endotelial(limposit-B dibentuk di sum-sum tulang

sebagai antibody, sedangkan limposit-T dibentuk di kelenjar getah bening dan limpa yang juga di

program sebagai antibody untuk melawan antigen tertentu).Limpa juga menyaring darah dengan

cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi

dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang
menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh

sebelumnya. Dan dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan

sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan

sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis.

 Mengangkut kelebihan air dari jaringan kembali ke darah(mengatur cairan dan pengolahan

makanan).Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh

kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang

akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang

dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik

yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah

bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah

bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening

dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.

 Limpa mengekstraksi nutrisi dari makanan dan mengangkutnya ke bagian tubuh lainnyatermasuk

otot, menjamin kekuatan dan pengembangan otot serta anggota gerak.

 Produksi opsonin – tufsin dan properdin.Tufsin mempromosikan fagositosis. Properdin

menginisiasi pengaktifan komplemen untuk dekstruksi bakteri dan benda asing yang terperangkap

di dalam limpa.

c. Struktur Dan Bagian Limpa

Limpa memiliki bentuk yang lonjong, dengan ukuran panjang kira-kira 12 cm (5 inci), lebar 7 cm dan

tinggi 4 cm, serta memiliki berat sekitar 150 g. Normalnya limpa tidak dapat di raba kecuali ketika

terjadi pembesaran pada limpa (spleenomegali). Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk

pipih. Limpa terletak intraperitoneal (dalam peritoneum), pada rongga abdomen kiri atas. Posisi limpa
ini bergantung terhadap respirasi (pernapasan), karena letaknya yang sangat berdekatan dengan

diafragma.

Limpa terletak di bawah diafragma dan di postero-lateral (samping belakang) lambung. Bagian

konveks dari limpa berbatasan dengan diafragma (facies diaphragmatica) , sedangkan bagian

konkafnya menghadap ke viscera abdominis (facies visceralis).

Limpa dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fibroelastic dan otot lunak. Kapsul itu ditutupi oleh

suatu Serous Membrane Peritoneum. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut

trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe

d. Hubungan limpa dengan organ lain:

1. Ke Anterior (depan) : Gaster (lambung), cauda pankreatis, dan flexura coli sinistra.

Ke Posterior (belakang) : Diafragma, pleura sinistra (recessus costodiaphragmaticus), pulmo

sinstra, dan costae IX, X, dan XI.

2. Parenkim Limpa

Parenkim limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang disebut dengan pulpa putih danpulpa

merah. Pulpa merah terdiri dari sinus-sinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan

limpayang disebut splenic cords atau Billroth’s cords. Pulpa merah ini berwarna merah gelap

pada potongan limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan erat dengan pulpa merah tersebut.

Sedangkan Pulpa putih adalah suatu jaringan limfoid yang tersusun atau biasa dikenal

pariarteriolar limphoid sheats (PALS) dan dikelilingi arteri-arteri. Kumpulan-kumpulan dari

limfosit yang mengelilingi arteri splenic nodules ataumalphigi corpus. Pulpa putih tersebar

dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu (nodul putih diseminata).
3. Peredaran darah limpa

Hilum splenicum merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah pada limpa. Limpa

diperdarahi oleh beberapa arteri dan vena

 Arteri pada limpa : Arteri lienalis adalah arteri yang besar dan merupakan percabangan

terbesar trunkus coeliacus. Jalan arteri ini berkelok-kelok di sepanjang margo superior

pancreas. Arteri lienalis ini kemudian bercabang menjadi enam pembuluh darah arteri yang

memasuki limpa melalui hilum splenicum.

 Vena pada limpa : vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan berjalan di belakang

collum pancreatic, vena lienalis bergabung dengan vena mesentrica superior membentuk

vena porta hepatis.

4. Aliran limfa dan persarafan limpa

Pembuluh limf juga keluar dari hilum spleen-icum dan berjalan melalui beberapa kelenjar limf

yang terletak di sepanjang arteri lienalis kemudian bermuara ke nodi coeliaci. Sedang-kan saraf

pada limpa juga berjalan mengikuti arteri lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.

B. Pengertian, Struktur Dan Fungsi Hati

a. Pengertian

Hati adalah organ coklat kemerahan gelap yang beratnya sekitar 3 kilogram berbentuk kerucut.

b. Letak

Hati terletak di bagian kanan atas anatomi rongga perut, di bawah diafragma, dan di atas anatomi perut,

ginjal kanan, dan usus.


.Ada 2 sumber berbeda yang memasok darah ke hati, termasuk yang berikut ini:

 Darah beroksigen mengalir dari arteri hepatica

 Darah kaya nutrisi mengalir dari vena portal hepatik

Hati memegang sekitar satu liter (13%) suplai darah tubuh pada saat tertentu. Hati terdiri dari 2

lobus utama. Keduanya terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil). Lobulus

ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran lebih besar untuk

membentuk saluran hati umum.

Saluran hepatik umum mengangkut empedu yang dibuat oleh sel hati ke kantong empedu dan

duodenum (bagian pertama usus kecil) melalui saluran empedu yang umum.

Gambar : Posisi hati beserta bagian-bagian dan organ lain.

Dalam gambar anatomi tersebut terlihat; Hati, Saluran hepatik kiri hati, saluran hepatik kanan

hati, vena portal hepatik, saluran umum hepatik, limpa, hepatik arteri, kantong empedu, Saluran

kistik, perut, usus dua belas jari, pankreas, dan saluran umum empedu.
c. Fungsi hati

Hati mengatur kadar kimia paling banyak dalam darah dan hati mengeluarkan produk yang

disebut cairan empedu. Ini membantu fungsi membawa pulang produk limbah dari hati. Semua

darah meninggalkan perut dan usus melewati hati. Hati memproses darah dan memecah,

menyeimbangkan, dan menciptakan nutrisi dan juga memetabolisme obat menjadi bentuk yang

lebih mudah digunakan untuk fungsi bagian tubuh lainnya atau yang tidak beracun. Lebih dari

500 fungsi vital telah diidentifikasi dengan hati. Beberapa fungsi yang lebih terkenal meliputi:

1. Produksi empedu, yang membantu mengangkut sampah dan memecah lemak di usus kecil

saat pencernaan

2. Produksi protein tertentu untuk plasma darah

3. Produksi kolesterol dan protein khusus untuk membantu membawa lemak melalui tubuh

4. Konversi kelebihan glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogen kemudian

dapat dikonversi kembali menjadi glukosa untuk energi) dan untuk menyeimbangkan dan

membuat glukosa sesuai kebutuhan.

5. Pengaturan kadar asam amino dalam darah, yang membentuk blok bangunan protein

6. Pengolahan hemoglobin untuk penggunaan kandungan zat besi (toko hati zat besi)

7. Konversi amoniak beracun menjadi urea (urea adalah produk akhir metabolisme protein

dan diekskresikan dalam urin)

8. Membersihkan darah, obat-obatan dan zat beracun lainnya

9. Mengatur pembekuan darah

10. Menolak infeksi dengan membuat faktor kekebalan tubuh dan mengeluarkan bakteri dari

aliran darah

11. Pembersihan bilirubin, juga dari sel darah merah. Jika terjadi akumulasi bilirubin, kulit dan

mata menjadi kuning.


Bila hati telah memecah zat berbahaya, produk sampingannya diekskresikan ke dalam empedu

atau darah. Produk sampingan empedu masuk ke dalam usus dan meninggalkan tubuh dalam

bentuk kotoran. Produk sampingan darah disaring oleh ginjal, dan meninggalkan tubuh dalam

bentuk urin.

C. Pengertian, Struktur Dan Fungsi Darah

a. Pengertian

Darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseluler adalah cairan

yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume

darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45

persen sisanya terdiri atas sel darah. Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada

banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon

dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan

zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah

selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah

dalam pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi

beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat

anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut

diperlukan untuk transfusi darah.

Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan

karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida warnanya

merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat

berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya

beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam

pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat anti

pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut

diperlukan untuk transfusi darah.

Fungsi darah terdiri atas :

1. Sebagai alat pengangkut yaitu :

a. Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh

jaringan tubuh

b. Mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru

c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh

jaringan atau alat tubuh

d. Mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk di keluarkan melalui kulit

dan ginjal

2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan

dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat anti racun

3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh

Bagian-bagian darah

1. Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu :

a. Eritrosit (sel darah merah)


b. Leukosit (sel darah putih)

c. Trombosit (sel pembeku darah)

2. Plasma darah

a. Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga

dilihat dari samping tampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang.

Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Jika dilihat satu per

satu warna sel darah merah adalah kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan

merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau

stroma, berisi massa hemoglobin. Sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak

di dalam limpa. Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin

memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen, dengan oksigen itu membentuk

oksihemoglobin di dalam eritrosit.

Fungsi Sel darah merah yaitu :

1. Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan

hemoglobin terhadap oksigen.

2. Mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.

3. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion

bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

4. Pengatur suhu tubuh

Pengikatan O2 dan CO2 dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan

O2 disebut oksihemoglobin. Jadi O2 diangkat dari seluruh tubuh sebagai

oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan dan seterusnya
Hb tadi akan mengikat dan bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida

hemoglobin yang mana CO2 akan dilepaskan di paru-paru.

Sel darah merah di dalam tubuh di buat di dalam sumsum tulang merah, limpa dan

hati. Yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama 14-15 hari, setelah itu akan

mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu

hematin yang mengandung Fe, berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan

hemoglobin.n Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc

darah. Normal Hb wanita 11,5 mg % dan Hb laki-laki 13,0 mg %.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada

sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah

terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Leukosit dibentuk di

sumsum tulang dan kelenjar limfa.

Fungsi sel darah putih yaitu :

1. Membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh

jaringan RES (Sistem Retikulo Endotel)

2. Mengangkut atau membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke

pembuluh darah

3. Pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit

Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat:

1. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.

2. Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler.


3. Fagositosis yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya.

Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.

1. Granulosit yaitu bila plasmanya bergranuler. Leukosit granulosit dibedakan menjadi tiga

macam yaitu:

 Neutrofil

Merupakan “responden pertama’’ dalam peradangan ; yang pertama tempat kejadian

untuk menghancurkan bakteri dan virus.

Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan

pewarnaan netral, atau campuran warna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu.

Netrofil bersifat fagosit, bentuk intinya bermacam-macam seperti batang dengan

banyak granula merah jambu.

 Basofil

Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin,yang menyebabkan

pembuluh darah membesar. Basofil jarang ditemukan. Plasmanya bersifat basah,

berbintik-bintik kebiruan, dan bersifat fagosit. Basofil banyak memiliki granula

sitoplasma yang dapat mencegah pembekuan darah. Sel basofil menyerap pewarna basa

dan menjadi biru.

 Eosinofil

Berfungsi memulai reaksi alergi terhadap alergen.Sel golongan ini hanya sedikit

dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan berbintik

–bintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi. Sel ini memilii

sifat fagosit.

2. Agranulosit yaitu bila plasmanya tidak bergranuler.Leukosit agranulosit dibedakan

menjadi dua macam yaitu: monosit dan limfosit.


 Monosit

Fungsinya sebagai fagosit .Monosit merupakan sel darah putih yang paling

besar. Selnya berinti satu, besar berbentuk bulat panjang dan bisa bergerak cepat.

Monosit tidak bersifat fagosit, tetapi setelah beberapa jam berada di jaringan akan

berkembang menjadi makrofag. Makrofag adalah sel besar yang mampu mencerna

bakteri sisa sel dalam jumlah yang sangat besar.

 Limfosit

Fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan

tubuh.Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah leukosit. Sel ini dibentuk di

dalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki

kemampuan bergerak seperti amoeba.

c. Trombosit (sel pembeku)

Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran eritrosit. Bentuk dari

trombosit tidak teratur. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik

darah. Peranannya penting dalam pembekuan darah. Trombosit jika tersentuh oleh

benda uang permukaannya kasar akan mudah pecah. Sel ini dibentuk di dalam

megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit terus dibentuk dan dilepas ke dalam

darah. Trombosit mengkonsumsi oksigen dan mempunyai metabolisme aktif yang

tergantung pada enzim pembangkit energi dari satu atau dua mitokondria.

Jika banyaknya kurang dari normal, darahnya sukar membeku sehingga timbul

perdarahan yang terus-menerus. Terjadinya pembekuan darah, di dalam plasma darah

terdapat suatu zat yang membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca 2+

dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja jika tubuh mendapat luka.

Proses pembekuan darah


1. Ketika luka darah akan keluar

2. Trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang disebut (trombokinase)

3. Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan Ca2+ akan

menjadi thrombin

4. Trombin bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus yang akan

menahan sel darah merah dan terjadilah pembekuan

Protombin dibuat di hati, untuk pembuatannya di perlukan vitamin K untuk

pembekuan darah.

d. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang mengandung 90% air dan zat-zat terlarut.Plasma

berisi gas (oksigen dan karbon dioksida), hormon-hormon, enzim, dan antigen. Di dalam plasma darah

terdapat protein-protein berupa albumin, globulin, dan fibrinogen.

1. Albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram dalam setiap 100 ml darah. Albumin

adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil.

2. Globulin dalam keadaan normal memiliki 2 sampai 3 gram dalam setiap 100 ml darah.Globulin

memiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah

besar protein yang berbeda-beda.Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma

3. Fibrinogen penting untuk koagulasi (penggumpalan darah). Fibrinogen membentuk sekitar 4%

protein plasma, disintesis di hati.Jika plasma darah terpisah dari fibrinogen, akan terbentuk cairan

berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung antibodi yang berfungsi untuk

membunuh benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah :

1. Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah

2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam metabolisme dan juga

mengadakan osmotic
3. Protein darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan

osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh

4. Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin)

5. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh

6. Antibodi/antitoksin

TINGKATAN GOLONGAN DARAH

Tranfusi darah adalah memasukkan darah seseorang ke dalam tubuh orang lain melalui

pembuluh darah vena. Jika ke dalam darah manusia dimasukkan sel-sel darah binatang maka sel darah

tersebut tidak akan lama beredar tetapi akan berkumpul dan akhirnya mengendap. Peristiwa ini disebut

agglutinin atau penggumpalan yang mengakibatkan pembuluh darah tersumbat dan dapat

membahayakan atau menimbulkan kematian.

Didalam serum darah manusia terdapat suatu zat yang disebut agglutinin atau zat penggumpal yang

terdiri dari 2 macam yaitu :

1. Aglutinin Alfa

2. Aglutinin beta

Sedangkan di dalam eritrosit terdapat pula zat lain yaitu :

1. Aglutinogen A

2. Aglutinogen B

Berdasarkan faktor tersebut Landsteiner membagi darah ke dalam 4 golongan yaitu

Golongan Darah Aglutinogen eritrosit Aglutinin serum

AB A dan B -

A A BETA

B B ALFA

O - ALFA BETA
Golongan darah yang sama apabila dicampurkan tidak menimbulkan penggumpalan oleh

karena kedua darah itu mempunyai aglutinogen dan agluinin yang serupa. Golongan darah O

mempunyai agglutinin alfa beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen sehingga apabila diberikan pada

darah yang golongan AB dan A-B tidak akan menimbulkan penggumpalan, sehinggan orang yang

mempunyai golongan darah O disebut general donor atau pemberi darah umun.

TEKANAN DARAH

Tekanan darah arteri adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang

menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Tekanan Sistolik

merupakan tekanan dimana ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik sampai puncak.

Pada waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastole.

Faktor-faktor yang mempertahankan tekanan darah, terdiri dari :

1. Kekuatan jantung memompakan darah, membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah

bisa beredar ke seluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung,

2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar

dalam aliran darah

3. Elastisitas dinding aliran darah. Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada di dalam vena sebab

otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada vena

4. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi

darah besar yang berada dalam arteriol. Turunnya tekanan membuat denyut pada kapiler dan vena

tidak teraba.

Kecepatan Aliran Darah

Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah, darah dalam aorta

bergerak cepat dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat dilihat

ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar di dekat jantung.

Pembuluh-pembuluh Darah Utama


Pembuluh-pembuluh darah utama terdiri dari :

1. Arteri

2. Vena

3. Kapiler

1. Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang

membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang

membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung

darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.

Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini

membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel

tubuh. Cabang cabang ini disebut kapiler.

Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis dan terdiri

dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia.

1. Tunika adventisia sebagai lapisan pelindung

2. Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi agar pembuluh darah tetap terbuka dan memberikan

tekanan yang tetap terhadap darah dengan kontraksi serabut ototnya

3. Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium yang sangat licin.

Aorta ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta asendens, arkus aorta,

dan aorta desenden.

1. Aorta Asendens

Mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.

a. Arteri koronaria dekstra :

Memberikan darah untuk belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot miokardium.
b. Arteri koronaria Sinistra :

Memberikan darah untuk jantung sebelah kiri yang berasal dari sinus posterior aorta untuk menghidupi

otot lapisan miokardium

2. Arkus Aorta

Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu arteri anonima, arteri

karotis komunis sinistra, dan arteri subklavia sinistra.

a. Arteri Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang arteri karotis

komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak atas kanan.

b. Arteri karotis komunis sinistra memberikan darah untuk kepala.

c. Arteri Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.

3. Aorta Desenden

Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai 2 cabang, yaitu aorta torakalis dan

aorta abdominalis.

a) Aorta Torakalis

Memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang punggung. Dibelakang aorta

torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-cabangnya antara lain rongga toraks dan dinding toraks.

1. Rongga Toraks

Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada bagian belakang

perikardis yang memperdarahi lapisan jantung bagian luar.

bronkhialis yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke tingkat bronkhiulus

esofagialis yang memperdarahi esophagus.

mediastinalis yang menuju kesisi mediastinum anterior dan kelenjarmtimus untuk memperdarahi

mediastinum.
2. Dinding Toraks

a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas

b. Subkostalis : memperdarahi otot-otot iga melayang

b) Aorta Abdominalis

Aorta abdominalis bercabang dua,yaitu :

- Iliaka komunis dekstra

- Iliaka komunis sinistra

2.Vena

Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang

membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang

berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena mempunyai

katup yang disusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke

arah sebaliknya.

VENA YANG MASUK KE JANTUNG

a. V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas leher dan kepala yang

dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena

azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
b. V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus sentrum

pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk kebagian terbawah atrium dekstra.

c. V.purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa darah

teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatrium sinistra.

3.Kapiler

Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir. Kapiler merupakan

pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan venula. Makin kecil arteriol makin menghilang

ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada dinding kapiler yang sehalus rambut, dinding itu

tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Venule merupakan pembuluh darah kecil yang

menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena. Arteriole merupakan pembuluh darah kecil yang

menghubungkan kapiler dengan arteri.

SISTEM PEREDARAN

A. Sistem Peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.

Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seuruh tubuh .

Arteri membawa darah dari jantung

Vena membawa darah ke jantung

Kapiler menggabungkan arteri dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan

buangan
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya yang

dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan .

B. Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung

Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan. Lubang vena

kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari

ventrikel kanan. Empat vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri. Aorta

membawa darah keluar dari ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri pulmonalis dijaga katup

semilunar. Katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aortik, yang menghindarkan darah

mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri. Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut

katup pulmonaris yang menghindarkan darah mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan .

C. Penyaluran darah dan saraf ke jantung

Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama meninggalkan aorta dan kemudian

bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil. Arteri kecil-kecil ini mengitari jantung dan menghantarkan

darah ke semua bagian organ. Darah yang kembali dari jantung terutama dikumpulkan sinus koronaria

dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.

D. Persarafan

Meskipun gerakan jantung bersifat ritmik tetapi kecepatan kontraksi dipengaruhi rangsangan

yang sampai pada jantung melalui saraf vagus dan simpatetik. Cabang urat-urat saraf ini berjalan ke

nodul sinus-atrial. Pengaruh sistem simpatetik ini mempercepat irama jantung. Pengaruh vagus yang

merupakan bagian dari sistem parasimpatetik atau sistem otonomik menyebabkan gerakan jantung

daperlambat atau dihambat. Secara normal jantung selalu mendapat hambatan dari vagus. Akan tetapi

bila tonus vagus ditiadakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat, irama debaran

jantung bertambah. Sebaliknya waktu tubuh istirahat dan keadaan jiwa tenang, iramanya lebih

perlahan.

F. Siklus Jantung
Siklus jantung adalah kejadian yang terjadi dalam jantug selama peredaran darah. Gerakan

jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi. Gelombang kontraksi ini

bergerak melalui berkas His kemudian ventrikel berkontraksi.

Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Kontraksi atau sistol

2. Pengenduran atau diastole

Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak disebut sistol atrial, pengendurannya adalah

diastole atrial. Serupa dengan hal itu kontraksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol dan

diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik.

Dengan cara ini jantung berdenyut terus-menerus, siang malam, selama hidupnya dan otot jantung

mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler

Kontraksi kedua atrium pendek sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.

Ventrikel kiri lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan

tekanan darah arteri sistematik. Meskipun ventrikel kanan juga memompa darah dengan volume yang

sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke sekitar paru-paru dimana tekanannya jauh lebih

rendah.

Bunyi Jantung

Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup

menutup secara pasif.

1. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrio ventrikuler dan konraksi ventrikel

2. Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel

Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain tetapi bila arus darah cepat atau ada

kelainan pada katup maka dapat terjadi bunyi lain.

Debaran Jantung
Debaran jantung atau debaran apeks adalah pukulan ventrikel kiri pada dinding anterior yang

terjadi selama konraksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat pada ruang interkostal

kelima kiri, kira-kira 4 cm dari garis tengah sternum.

Denyut Arteri

Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar

jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri melintas sebuah tulang yang terletak dekat

permukaan, misalnya :

1. Arteri radialis disebelah depan pergelangan tangan

2. Arteri temporalis diatas tulang temporal

3. Arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki

Yang teraba adalah gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat

daripada darah itu sendiri.

Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh :

1. Pekerjaan

2. Makanan

3. Umur dan Emosi

Daya Pompa Jantung

1. Orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekiar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap

denyut. Jadi jumlah darah yang setiap menit dipompa adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.

2. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari

150 ml, membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.

Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan tetapi, bila

pengembaliannya dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa

jantung yang terjadi adalah payah jantung. Vena-vena besar dekat jantung menjadi membengkak berisi

darah, sehingga tekanan dalam vena naik. Jika keadaan ini tidak cepat ditangani akan terjadi udema.
G. Sirkulasi Darah

1. Sirkulasi Sistemik (Sistemperedarandarahbesar)

Sirkulasisistemik atauperedarandarahbesar adalah aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri,

arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena. Detailnya darah meninggalkan ventrikel

kiri janung melalui aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih

kecil yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting

lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot

yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya untuk mempertahankan tekanan

darah arteri dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat

berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung

dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, kemudian juga bersatu menjadi vena,

untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk

dua batang vena yaitu vena kava inferior yang mengumpalkan darah dari badan dan anggota gerak

bawah dan vena kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua

pembuluh darah ini membawa darah ke dalam atrium kanan jantung.

2. Sirkulasi pulmonal (Sistem peredaran darah kecil).

Sirkulasipulmonal ataudisebutjugasistemperedarandarahkeciladalah aliran dari ventrikel

kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari vena masuk kedalam ventrikel kanan yang

berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk

menghantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-

pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi artriola

dan akhirnya menjadi kapiler kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru

untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung

menjadi vena dan darah dikembalikan ke jantung oleh empat vena pulmonalis dan darahnya
dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini

berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah besar.

Sistem Limfatik

Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang

intertisial ke dalam darah. Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpatikel besar

keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam

kapiler darah. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfa dan jaringan dan organ limfa.

Fungsi Sistem Limfatik

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.

2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.

3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang

melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)

4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran

organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.


5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh

terhadap mikroorganisme

PEMBULUH LIMFE

Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup

sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.Pembuluh limfe yang

terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis

endotelium.Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai

rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang

berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.

SALURAN LIMFE

Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.

1. Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari tubuh bagian

tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk

ke sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra.

2. Ductus Limfaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari kepala

kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena

subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.

Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit),

proses ini biasa disebut nglanjer (limfadenitis). Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada

pembuluh limfe (jaringan) diatasnya.

Organ Limfa

Organ-organ limfa mencangkup:

1. Nodus Limfa / Kelenjar Limfa


Nodus limfa berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh

limfe. kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, aksila, toraks, abdomen, dan lipat

paha.Nodus limfa mempunyai pinggiran yang cembung dan cekung.

Pinggiran yang cekung disebut hilum. Kelenjar limfe sebagai penyaring limfe dan dijumpai di

tempat-tempat terbentuknya limfosit.Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial,

thorax, abdomen, dan lipatan paha.

2. Limfa (Lien)

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah

hipogastrium kiri.Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Limpa dibungkus kapsul yang

terdiri atas jaringan kolagen yang elastis dan beberapa serabut otot halus.
Fungsi Limpa/Lien:

1. Membentuk eritrosit (terutama saat janin)

2. Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah

3. Menghasilkan limfosit, antibodi

4. Menghancurkan leukosit dan trombosit

TONSIL

Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis,

tonsila palatina, tonsila lingualis). Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di

mulut, hidung dan tenggorokan. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang yang disebut

tonsillitis.

Vili
Sebagian besar vili adalah jaringan limfe. Kilus sentralis di dalam vilus berhubungan dengan pembuluh

limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum kili.

Membran serosa

Membran serosa berkaitan erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak membawa

saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi epitelium bersisik atau endothelium dan di

dalamnya terdapat lubang-lubang yang halus, lubang ini disebut stomata. Stomata menghindarkan

limfe berkumpul dalam ruang serosa.

Sistem Retikulo-Endotelial

Sistem didalam jaringan dan organ yang berfungsi memakan (fagosit) benda asing dan bakteri

yang masuk tubuh.Yang termasuk Retikulo-Endotial adalah kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum

tulang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembang biak dan bertalian dengan limfosit

dan dengan organ-organ pembentuk darah. Sel ini bertugas melindungi tubuh terhadap infeksi.

You might also like