Professional Documents
Culture Documents
1. Limpa
a. Pengertian
Limpa atau disebut juga dengan Lien atau Spleen, merupakan salah satu organ jaringan limfatik
dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga abdomen (rongga perut), diantara
diafragma dan gaster (lambung). Limpamerupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk
memecah dan megurai sel darah merah (filter darah) serta berperan dalam sistem imun manusia.Limpa
termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. Sistem limfoid itu
sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini
dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing
Limpa memiliki warna kemerahan, dan merupakan sebuah massa limfoid terbesar di dalam
tubuh. Limpa berbentuk lonjong dan berukuran sebesar kepalan tangan manusia. Limpa memiliki
banyak fungsi bagi tubuh, namun limpa bukan merupakan organ vital bagi tubuh, limpa tidak begitu
berarti untuk kelangsungan hidup manusia (seorang manusia masih mampu bertahan hidup tanpa
adanya limpa) .
b. Fungsi Limpa
Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter darah. Secara umum
limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat
cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam
darah .
Di dalam organ limpa terdapat “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) yang berfungsi sebagai
penghancur eritrosit(sel darah merah) yang sudah tua. Setiap harinya limpa akan membuang 20 ml
sel darah merah yang sudah tua. Selain iru sel-sel yang sudah terikat pada Ig G pada permukaan
akan dibuang oleh monosit. Limpa juga akan membuang sel darah putih yang abnormal, platelet
Membebaskan haemoglobin dari eritrosit, yang nantinya akan di ubah oleh hati menjadi bilirubin.
“Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) juga berfungsi sebagai penghasil limfosit dan sel
Plasma.Limfosit yang dihasilkan tersebut juga nantinya akan disimpan dan menghasilkan antibody
Limpa juga berfungsi sebagai Penyimpan cadangan sel darah merah, dan melepaskannya ketika
terjadi perdarahan. Oleh karena itu limpa juga berfungsi sebagai sistem pengendalian darah agar
Membentuk eritrosit baru selama masajanin (in utero) dan bayi baru lahir.
sebagai antibody, sedangkan limposit-T dibentuk di kelenjar getah bening dan limpa yang juga di
program sebagai antibody untuk melawan antigen tertentu).Limpa juga menyaring darah dengan
cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi
dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang
menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh
sebelumnya. Dan dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan
sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan
Mengangkut kelebihan air dari jaringan kembali ke darah(mengatur cairan dan pengolahan
makanan).Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh
kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang
akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang
dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik
yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah
bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah
bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening
dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.
Limpa mengekstraksi nutrisi dari makanan dan mengangkutnya ke bagian tubuh lainnyatermasuk
menginisiasi pengaktifan komplemen untuk dekstruksi bakteri dan benda asing yang terperangkap
di dalam limpa.
Limpa memiliki bentuk yang lonjong, dengan ukuran panjang kira-kira 12 cm (5 inci), lebar 7 cm dan
tinggi 4 cm, serta memiliki berat sekitar 150 g. Normalnya limpa tidak dapat di raba kecuali ketika
terjadi pembesaran pada limpa (spleenomegali). Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk
pipih. Limpa terletak intraperitoneal (dalam peritoneum), pada rongga abdomen kiri atas. Posisi limpa
ini bergantung terhadap respirasi (pernapasan), karena letaknya yang sangat berdekatan dengan
diafragma.
Limpa terletak di bawah diafragma dan di postero-lateral (samping belakang) lambung. Bagian
konveks dari limpa berbatasan dengan diafragma (facies diaphragmatica) , sedangkan bagian
Limpa dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fibroelastic dan otot lunak. Kapsul itu ditutupi oleh
suatu Serous Membrane Peritoneum. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut
1. Ke Anterior (depan) : Gaster (lambung), cauda pankreatis, dan flexura coli sinistra.
2. Parenkim Limpa
Parenkim limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang disebut dengan pulpa putih danpulpa
merah. Pulpa merah terdiri dari sinus-sinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan
limpayang disebut splenic cords atau Billroth’s cords. Pulpa merah ini berwarna merah gelap
pada potongan limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan erat dengan pulpa merah tersebut.
Sedangkan Pulpa putih adalah suatu jaringan limfoid yang tersusun atau biasa dikenal
limfosit yang mengelilingi arteri splenic nodules ataumalphigi corpus. Pulpa putih tersebar
dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu (nodul putih diseminata).
3. Peredaran darah limpa
Hilum splenicum merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah pada limpa. Limpa
Arteri pada limpa : Arteri lienalis adalah arteri yang besar dan merupakan percabangan
terbesar trunkus coeliacus. Jalan arteri ini berkelok-kelok di sepanjang margo superior
pancreas. Arteri lienalis ini kemudian bercabang menjadi enam pembuluh darah arteri yang
Vena pada limpa : vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan berjalan di belakang
collum pancreatic, vena lienalis bergabung dengan vena mesentrica superior membentuk
Pembuluh limf juga keluar dari hilum spleen-icum dan berjalan melalui beberapa kelenjar limf
yang terletak di sepanjang arteri lienalis kemudian bermuara ke nodi coeliaci. Sedang-kan saraf
pada limpa juga berjalan mengikuti arteri lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.
a. Pengertian
Hati adalah organ coklat kemerahan gelap yang beratnya sekitar 3 kilogram berbentuk kerucut.
b. Letak
Hati terletak di bagian kanan atas anatomi rongga perut, di bawah diafragma, dan di atas anatomi perut,
Hati memegang sekitar satu liter (13%) suplai darah tubuh pada saat tertentu. Hati terdiri dari 2
lobus utama. Keduanya terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil). Lobulus
ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran lebih besar untuk
Saluran hepatik umum mengangkut empedu yang dibuat oleh sel hati ke kantong empedu dan
duodenum (bagian pertama usus kecil) melalui saluran empedu yang umum.
Dalam gambar anatomi tersebut terlihat; Hati, Saluran hepatik kiri hati, saluran hepatik kanan
hati, vena portal hepatik, saluran umum hepatik, limpa, hepatik arteri, kantong empedu, Saluran
kistik, perut, usus dua belas jari, pankreas, dan saluran umum empedu.
c. Fungsi hati
Hati mengatur kadar kimia paling banyak dalam darah dan hati mengeluarkan produk yang
disebut cairan empedu. Ini membantu fungsi membawa pulang produk limbah dari hati. Semua
darah meninggalkan perut dan usus melewati hati. Hati memproses darah dan memecah,
menyeimbangkan, dan menciptakan nutrisi dan juga memetabolisme obat menjadi bentuk yang
lebih mudah digunakan untuk fungsi bagian tubuh lainnya atau yang tidak beracun. Lebih dari
500 fungsi vital telah diidentifikasi dengan hati. Beberapa fungsi yang lebih terkenal meliputi:
1. Produksi empedu, yang membantu mengangkut sampah dan memecah lemak di usus kecil
saat pencernaan
3. Produksi kolesterol dan protein khusus untuk membantu membawa lemak melalui tubuh
dapat dikonversi kembali menjadi glukosa untuk energi) dan untuk menyeimbangkan dan
5. Pengaturan kadar asam amino dalam darah, yang membentuk blok bangunan protein
6. Pengolahan hemoglobin untuk penggunaan kandungan zat besi (toko hati zat besi)
7. Konversi amoniak beracun menjadi urea (urea adalah produk akhir metabolisme protein
10. Menolak infeksi dengan membuat faktor kekebalan tubuh dan mengeluarkan bakteri dari
aliran darah
11. Pembersihan bilirubin, juga dari sel darah merah. Jika terjadi akumulasi bilirubin, kulit dan
atau darah. Produk sampingan empedu masuk ke dalam usus dan meninggalkan tubuh dalam
bentuk kotoran. Produk sampingan darah disaring oleh ginjal, dan meninggalkan tubuh dalam
bentuk urin.
a. Pengertian
Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseluler adalah cairan
yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume
darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45
persen sisanya terdiri atas sel darah. Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada
banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon
dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan
zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah
selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah
dalam pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi
beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat
anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut
Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan
karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida warnanya
merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat
berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya
beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam
pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat anti
pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut
a. Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh
c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh
d. Mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk di keluarkan melalui kulit
dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan
dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat anti racun
Bagian-bagian darah
2. Plasma darah
Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga
dilihat dari samping tampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang.
Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Jika dilihat satu per
satu warna sel darah merah adalah kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan
merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau
stroma, berisi massa hemoglobin. Sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak
di dalam limpa. Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin
memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen, dengan oksigen itu membentuk
2. Mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
3. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion
Pengikatan O2 dan CO2 dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan
oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan dan seterusnya
Hb tadi akan mengikat dan bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida
Sel darah merah di dalam tubuh di buat di dalam sumsum tulang merah, limpa dan
hati. Yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama 14-15 hari, setelah itu akan
mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu
hematin yang mengandung Fe, berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan
hemoglobin.n Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc
Leukosit rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada
sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Leukosit dibentuk di
1. Membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh
2. Mengangkut atau membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah
Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.
1. Granulosit yaitu bila plasmanya bergranuler. Leukosit granulosit dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
Neutrofil
Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan
pewarnaan netral, atau campuran warna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu.
Basofil
sitoplasma yang dapat mencegah pembekuan darah. Sel basofil menyerap pewarna basa
Eosinofil
Berfungsi memulai reaksi alergi terhadap alergen.Sel golongan ini hanya sedikit
dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan berbintik
–bintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi. Sel ini memilii
sifat fagosit.
Fungsinya sebagai fagosit .Monosit merupakan sel darah putih yang paling
besar. Selnya berinti satu, besar berbentuk bulat panjang dan bisa bergerak cepat.
Monosit tidak bersifat fagosit, tetapi setelah beberapa jam berada di jaringan akan
berkembang menjadi makrofag. Makrofag adalah sel besar yang mampu mencerna
Limfosit
tubuh.Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah leukosit. Sel ini dibentuk di
dalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki
Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran eritrosit. Bentuk dari
trombosit tidak teratur. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik
darah. Peranannya penting dalam pembekuan darah. Trombosit jika tersentuh oleh
benda uang permukaannya kasar akan mudah pecah. Sel ini dibentuk di dalam
megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit terus dibentuk dan dilepas ke dalam
tergantung pada enzim pembangkit energi dari satu atau dua mitokondria.
Jika banyaknya kurang dari normal, darahnya sukar membeku sehingga timbul
terdapat suatu zat yang membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca 2+
menjadi thrombin
4. Trombin bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus yang akan
pembekuan darah.
d. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang mengandung 90% air dan zat-zat terlarut.Plasma
berisi gas (oksigen dan karbon dioksida), hormon-hormon, enzim, dan antigen. Di dalam plasma darah
1. Albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram dalam setiap 100 ml darah. Albumin
adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil.
2. Globulin dalam keadaan normal memiliki 2 sampai 3 gram dalam setiap 100 ml darah.Globulin
memiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah
protein plasma, disintesis di hati.Jika plasma darah terpisah dari fibrinogen, akan terbentuk cairan
berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung antibodi yang berfungsi untuk
2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam metabolisme dan juga
mengadakan osmotic
3. Protein darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan
6. Antibodi/antitoksin
Tranfusi darah adalah memasukkan darah seseorang ke dalam tubuh orang lain melalui
pembuluh darah vena. Jika ke dalam darah manusia dimasukkan sel-sel darah binatang maka sel darah
tersebut tidak akan lama beredar tetapi akan berkumpul dan akhirnya mengendap. Peristiwa ini disebut
agglutinin atau penggumpalan yang mengakibatkan pembuluh darah tersumbat dan dapat
Didalam serum darah manusia terdapat suatu zat yang disebut agglutinin atau zat penggumpal yang
1. Aglutinin Alfa
2. Aglutinin beta
1. Aglutinogen A
2. Aglutinogen B
AB A dan B -
A A BETA
B B ALFA
O - ALFA BETA
Golongan darah yang sama apabila dicampurkan tidak menimbulkan penggumpalan oleh
karena kedua darah itu mempunyai aglutinogen dan agluinin yang serupa. Golongan darah O
mempunyai agglutinin alfa beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen sehingga apabila diberikan pada
darah yang golongan AB dan A-B tidak akan menimbulkan penggumpalan, sehinggan orang yang
mempunyai golongan darah O disebut general donor atau pemberi darah umun.
TEKANAN DARAH
Tekanan darah arteri adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang
menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Tekanan Sistolik
merupakan tekanan dimana ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik sampai puncak.
Pada waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastole.
1. Kekuatan jantung memompakan darah, membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah
bisa beredar ke seluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung,
2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar
3. Elastisitas dinding aliran darah. Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada di dalam vena sebab
4. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi
darah besar yang berada dalam arteriol. Turunnya tekanan membuat denyut pada kapiler dan vena
tidak teraba.
Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah, darah dalam aorta
bergerak cepat dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat dilihat
ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar di dekat jantung.
1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang
membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang
membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung
darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini
membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel
Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis dan terdiri
dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia.
2. Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi agar pembuluh darah tetap terbuka dan memberikan
3. Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium yang sangat licin.
Aorta ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta asendens, arkus aorta,
1. Aorta Asendens
Mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.
Memberikan darah untuk belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot miokardium.
b. Arteri koronaria Sinistra :
Memberikan darah untuk jantung sebelah kiri yang berasal dari sinus posterior aorta untuk menghidupi
2. Arkus Aorta
Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu arteri anonima, arteri
a. Arteri Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang arteri karotis
komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak atas kanan.
c. Arteri Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.
3. Aorta Desenden
Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai 2 cabang, yaitu aorta torakalis dan
aorta abdominalis.
a) Aorta Torakalis
Memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang punggung. Dibelakang aorta
torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-cabangnya antara lain rongga toraks dan dinding toraks.
1. Rongga Toraks
Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada bagian belakang
bronkhialis yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke tingkat bronkhiulus
mediastinalis yang menuju kesisi mediastinum anterior dan kelenjarmtimus untuk memperdarahi
mediastinum.
2. Dinding Toraks
b) Aorta Abdominalis
2.Vena
membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang
berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena mempunyai
katup yang disusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke
arah sebaliknya.
a. V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas leher dan kepala yang
dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena
azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
b. V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus sentrum
pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk kebagian terbawah atrium dekstra.
3.Kapiler
Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir. Kapiler merupakan
pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan venula. Makin kecil arteriol makin menghilang
ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada dinding kapiler yang sehalus rambut, dinding itu
tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Venule merupakan pembuluh darah kecil yang
menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena. Arteriole merupakan pembuluh darah kecil yang
SISTEM PEREDARAN
A. Sistem Peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seuruh tubuh .
Kapiler menggabungkan arteri dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan
buangan
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya yang
Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan. Lubang vena
kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari
ventrikel kanan. Empat vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri. Aorta
membawa darah keluar dari ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri pulmonalis dijaga katup
semilunar. Katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aortik, yang menghindarkan darah
mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri. Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut
katup pulmonaris yang menghindarkan darah mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan .
Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama meninggalkan aorta dan kemudian
bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil. Arteri kecil-kecil ini mengitari jantung dan menghantarkan
darah ke semua bagian organ. Darah yang kembali dari jantung terutama dikumpulkan sinus koronaria
D. Persarafan
Meskipun gerakan jantung bersifat ritmik tetapi kecepatan kontraksi dipengaruhi rangsangan
yang sampai pada jantung melalui saraf vagus dan simpatetik. Cabang urat-urat saraf ini berjalan ke
nodul sinus-atrial. Pengaruh sistem simpatetik ini mempercepat irama jantung. Pengaruh vagus yang
merupakan bagian dari sistem parasimpatetik atau sistem otonomik menyebabkan gerakan jantung
daperlambat atau dihambat. Secara normal jantung selalu mendapat hambatan dari vagus. Akan tetapi
bila tonus vagus ditiadakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat, irama debaran
jantung bertambah. Sebaliknya waktu tubuh istirahat dan keadaan jiwa tenang, iramanya lebih
perlahan.
F. Siklus Jantung
Siklus jantung adalah kejadian yang terjadi dalam jantug selama peredaran darah. Gerakan
jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi. Gelombang kontraksi ini
Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak disebut sistol atrial, pengendurannya adalah
diastole atrial. Serupa dengan hal itu kontraksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol dan
diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik.
Dengan cara ini jantung berdenyut terus-menerus, siang malam, selama hidupnya dan otot jantung
Kontraksi kedua atrium pendek sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Ventrikel kiri lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan
tekanan darah arteri sistematik. Meskipun ventrikel kanan juga memompa darah dengan volume yang
sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke sekitar paru-paru dimana tekanannya jauh lebih
rendah.
Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup
1. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrio ventrikuler dan konraksi ventrikel
2. Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel
Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain tetapi bila arus darah cepat atau ada
Debaran Jantung
Debaran jantung atau debaran apeks adalah pukulan ventrikel kiri pada dinding anterior yang
terjadi selama konraksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat pada ruang interkostal
Denyut Arteri
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar
jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri melintas sebuah tulang yang terletak dekat
permukaan, misalnya :
Yang teraba adalah gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat
1. Pekerjaan
2. Makanan
1. Orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekiar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap
denyut. Jadi jumlah darah yang setiap menit dipompa adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
2. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari
150 ml, membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan tetapi, bila
pengembaliannya dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa
jantung yang terjadi adalah payah jantung. Vena-vena besar dekat jantung menjadi membengkak berisi
darah, sehingga tekanan dalam vena naik. Jika keadaan ini tidak cepat ditangani akan terjadi udema.
G. Sirkulasi Darah
Sirkulasisistemik atauperedarandarahbesar adalah aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri,
arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena. Detailnya darah meninggalkan ventrikel
kiri janung melalui aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih
kecil yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting
lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot
yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya untuk mempertahankan tekanan
darah arteri dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat
berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung
dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, kemudian juga bersatu menjadi vena,
untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk
dua batang vena yaitu vena kava inferior yang mengumpalkan darah dari badan dan anggota gerak
bawah dan vena kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua
kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari vena masuk kedalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk
menghantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-
pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi artriola
dan akhirnya menjadi kapiler kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru
untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung
menjadi vena dan darah dikembalikan ke jantung oleh empat vena pulmonalis dan darahnya
dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini
berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah besar.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang
intertisial ke dalam darah. Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpatikel besar
keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam
kapiler darah. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfa dan jaringan dan organ limfa.
3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang
melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
terhadap mikroorganisme
PEMBULUH LIMFE
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup
sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.Pembuluh limfe yang
terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis
endotelium.Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai
rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang
SALURAN LIMFE
Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.
1. Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari tubuh bagian
tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk
2. Ductus Limfaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari kepala
kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena
Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit),
proses ini biasa disebut nglanjer (limfadenitis). Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada
Organ Limfa
limfe. kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, aksila, toraks, abdomen, dan lipat
Pinggiran yang cekung disebut hilum. Kelenjar limfe sebagai penyaring limfe dan dijumpai di
2. Limfa (Lien)
Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah
hipogastrium kiri.Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Limpa dibungkus kapsul yang
terdiri atas jaringan kolagen yang elastis dan beberapa serabut otot halus.
Fungsi Limpa/Lien:
TONSIL
Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis,
tonsila palatina, tonsila lingualis). Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di
mulut, hidung dan tenggorokan. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang yang disebut
tonsillitis.
Vili
Sebagian besar vili adalah jaringan limfe. Kilus sentralis di dalam vilus berhubungan dengan pembuluh
limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum kili.
Membran serosa
Membran serosa berkaitan erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak membawa
saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi epitelium bersisik atau endothelium dan di
dalamnya terdapat lubang-lubang yang halus, lubang ini disebut stomata. Stomata menghindarkan
Sistem Retikulo-Endotelial
Sistem didalam jaringan dan organ yang berfungsi memakan (fagosit) benda asing dan bakteri
yang masuk tubuh.Yang termasuk Retikulo-Endotial adalah kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum
tulang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembang biak dan bertalian dengan limfosit
dan dengan organ-organ pembentuk darah. Sel ini bertugas melindungi tubuh terhadap infeksi.