You are on page 1of 9

JURNAL HUTAN LESTARI (2017)

Vol. 5 (2) : 225 - 233

IDENTIFIKASI POHON PENGHASIL BUAH PADA KAWASAN HUTAN


LINDUNG GUNUNG PEMANCING-GUNUNG AMBAWANG BUKIT
BENDERA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA

(Identification Of Fruit-Producing Trees In The Protected Forest Mount Pemancing-Gunung


Ambawang Area Bendera Hill Teluk Pakedai District Kubu Raya Regency)

Sri Wahyuni, F.Togar Manurung Dan S.M. Kartikawati


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jalan Daya Nasional, Kode pos 78124
Email: swahyunni29@gmail.com

ABSTRAK
The area of protected forest mountain Pemancing-mount Ambawang Bendera Hill is an area
that has a high biodiversity. Among these groups are the fruit-producing plant species
consumed by the condition of natural forest stands. The area of protected forest Bendera Hill
has a high biodiversity potential especially in plants producing fruit trees for consumption. The
purpose of this research is to know the morphological types of fruit-producing trees that are
consumed in the area of protected forest Bendera Hill with doing identify and are expected to
provide data and information on the types of fruit-producing trees that can be consumed.
Protected forest Bendera Hill has a diversity of types of fruit-producers tree, with the discovery
of 42 trees producing fruit which belongs into the 23 family. Morphological characteristics of
tree species identification by identifying the characteristics of the morphology of vegetative and
generative organs with, while identification of the characteristic morphology with generative
organ was performed on 10 kinds of like Dacryodes rostrata (Taik Kambing); Garcinia nervosa
(Manggis Hutan); Gracinia sp (Asam Gandis); Tamarindus indica (Asam Gandis); Litsea
accedens (Medang); Bellucia pentamera (Jambu Monyet); Ficus variegata (Benying) Myristica
iners (Pala Hutan); Syzygium lineatum (Jambu-jambu); and Madhuca kingiana (nyantoh
Bangkok).

Keyword: Identification, fruit-tree producers, morphology.

PENDAHULUAN naungan kepada manusia, binatang, dan


Pulau Kalimantan sebagai salah tanaman-tanaman pendampingnya.
satu dari lima pulau besar di Indonesia Lebih dari itu, pohon buah-buahan
memiliki kawasan hutan tropika basah menghasilkan sejumlah besar hasil
dengan tingkat keanekaragaman jenis sampingan, yang paling nyata adalah
tergolong tinggi di dunia. Pohon- kayu (Verheij & Coronel, 1991).
pohonan lebih dihargai kerena berbagai Pada saat ini dikhawatirkan
alasan, salah satunya buah yang beberapa jenis tumbuhan penghasil
dihasilkannya. Sebagai tumbuhan buah kelimpahannya menurun, di
tahunan yang besar ukurannya, pohon sekitar kawasan hutan lindung bukit
buah memegang peranan penting dalam bendera karena mengalami alih fungsi
membentuk dan memelihara lahan. Sehinggga fungsi hutan lindung
lingkungan. Pohon-pohonan dapat yang seharusnya dijaga kelestariannya
memperbaiki iklim mikro, memberikan menjadi tidak terkendali dan

225
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

menyebabkan kerusakan. Akibat alih kertas koran, gunting stek, kantong


fungsi lahan semakin meningkat, plastik, cutter, isolasi, label, tally sheet,
menyebabkan musnahnya beberapa peta lokasi penelitian, serta buku atau
jenis tumbuhan hutan termasuk jenis referensi untuk identifikasi pohon.
tumbuhan buah-buahan hutan yang Penelitian ini dilakukan dengan
berakibat menurunnya keanekaragaman menggunakan metode eksplorasi dan
dan sumber daya genetik atau plasma koleksi flora yang dilakukan dengan
nutfahnya. cara jelajah, yaitu dengan menjelajahi
Penelitian bertujuan untuk setiap sudut lokasi yang dapat mewakili
mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dari tipe-tipe ekosistem atau tipe-tipe
jenis pohon penghasil buah yang di vegetasi di kawasan yang diteliti
konsumsi oleh masyarakat yang berada (Rugayah dkk, 2004). Semua jenis
di kawasan hutan lindung bukit Bendera pohon penghasil buah yang dijumpai di
dan sebagai informasi untuk kalangan lokasi penelitian diambil contoh
umum. Potensi pohon penghasil buah spesimennya. Setiap jenis pohon yang
yang dikonsumsi oleh masyarakat lokal dikoleksi terlebih dahulu diberi nomor
sekitar kawasan hutan lindung gunung koleksi pada label dan dicatat informasi
pemancing-gunung ambawang bukit ciri morfologi maupun ciri lapangannya.
bendera belum pernah dilakukan Teknik Pengumpulan Data
penelitian, sehingga belum ada data dan Data Primer
informasi yang lebih jelas mengenai Data primer diperoleh langsung di
pohon penghasil buah hutan yang dapat lapangan atau di lokasi penelitian
dikembangkan lebih lanjut dan berupa ciri-ciri morfologi vegetatif
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat maupun generatif (jika tersedia), nama
secara optimal. botani (dapat langsung dicatat jika
diketahui), habitat, ketinggian tempat,
METODE PENELITIAN
nomor koleksi, tanggal pengamatan dan
Penelitian dilaksanakan pada
pencatatan tersebut dilakukan pada
kawasan Hutan Lindung Gunung
semua jenis pohon yang ditemui pada
Pemancing-Gunung Ambawang Bukit
lokasi penelitian sehingga data yang
Bendera Kecamatan Teluk Pakedai,
Kabupaten Kubu Raya Kalimantan telah dicatat tersebut dapat membantu
dalam mengenali nama jenisnya dan
Barat, dari tanggal Agustus–September
penempatannya secara benar dalam
2016. Adapun alat dan bahan yang akan
sistem klasifikasi.
digunakan pada penelitian ini adalah
kamera, teropong, GPS, alkohol 70%,

226
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

Tabel 1. Tally Sheet pengamatan (Tally Sheet obsevation)

No. Jalur : ………………………. Tanggal : ……………………….

Nama
Kode Jenis Nama Jenis Diameter Tinggi Herbarium Dok
Lokal Ilmiah (cm) (m)

Data Sekunder menggunakan nama latin sesuai Binomial


Data sekunder yang seperti nama Nomenclature beserta nama lokalnya dan
lokal jenis pohon penghasil buah yang penulisan di kelompokkan berdasarkan
ditemui berdasarkan pengetahuan familinya masing-masing. Analisis lebih
masyarakat setempat, keadaan umum lanjut dilakukan dengan menelusuri ciri-
lokasi penelitian, geologi tanah, tipe hutan, ciri morfologi sesuai literature yang
ketinggian tempat lokasi penelitian serta mendukung yaitu dengan menggunakan
data lain yang dapat dijadikan penunjang buku Pengenalan Jenis-Jenis Pohon
dalam penelitian ini. Ekspor (Lembaga Penelitian Hutan, 1979).
Teknik Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data dilakukan dengan cara Hasil penelitian ditemukan jenis-jenis
menganalisis ciri-ciri morfologi (generatif pohon penghasil buah pada 5 (lima) jalur
maupun vegetatif) secara detail pada
jelajah. Jenis yang ditemukan sebanyak 42
semua jenis pohon yang ditemukan jenis dari 23 famili. Hal ini menunjukkan
langsung di lapangan yang dicatat ke bahwa pada hutan lindung bukit bendera
dalam tally sheet pengamatan. Data yang memiliki keanekaragaman jenis pohon
diperoleh dimasukkan ke dalam tabel buah-buahan yang tergolong cukup tinggi.
daftar jenis pohon yang ditulis
Tabel 2. Jumlah jenis pohon penghasil buah yang dikonsumsi pada tiap jalur (The
numbers of fruit-producing trees that are consumed on each line)
No. Jalur Pengamatan Jenis Pohon Yang Ditemukan
1 1 15
2 2 6
3 3 15
4 4 5
5 5 1
TOTAL 42

227
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

Berdasarkan tabel 2, jumlah jenis pada jalur 5 ditemukan 1 jenis pohon


pohon penghasil buah ditemukan buah yakni manis kerak (Pouteria
bervariasi. Jumlah jenis pohon buah- malaccensis) yang tidak ditemukan
buahan terbanyak ditemukan pada jalur pada jalur-jalur sebelumnya. Di bawah
jelajah 1 dan jalur jelajah 3. Untuk jenis ini tersaji dalam tabel 2 yang
yang sama dan sudah ditemukan pada merupakan tabel daftar jenis dan famili
jalur jelajah sebelumnya tidak pada semua jalur.
dilakukan pencatatan ulang. Khusus
Tabel 3. Daftar jenis dan famili pohon penghasil buah pada semua jalur (The list
of species and family of fruit-producing trees on all lines)

No Famili Nama Ilmiah Nama Lokal STATUS


KONSERVASI
1 2 3 4 5
Bouea oppositifolia Anggur-angguran -
Buchanania arborescens Langsat hutan -
1 Anacardiaceae Mangifera foetida Asam Bacang Endemik Kalimantan
Mangifera odorata Asam Kelepeh -
Semecarpus bunburyana Nyantoh Babi -
Dacryodes costata Kemayau IUCN
2 Burseraceae
Dacryodes rostrata Taik Kambing IUCN
3 Chrysobalanaceae Parinari costata Membatu IUCN
Garcinia mangostana Mangis Hitam -
4 Clusiaceae Garcinia nervosa Manggis Hutan -
Garcinia sp Asam gandis -
Shorea acuminata Meranti IUCN
5 Dipterocarpaceae
Shorea amplexicaulis Tengkawang PP R.I
Diospyros borneensis Kayu Malam -
6 Ebenaceae
Diospyros rigida Kayu Arang -
Baccaurea macrocarpa Tampui Endemik Kalimantan
7 Euphorbiaceae
Elateriospermum tapos Kelampai -
Archidendron jiringa Jengkol -
Dialium kunstleri Keranji -
8 Fabaceae
Parkia speciosa Petai -
Tamarindus indica Asam Jawa -
9 Fagaceae Castanopsis argentea Saninten -
10 Gnetaceae Gnetum gnemon Melinjo -

228
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

No Famili Nama Ilmiah Nama Lokal STATUS


KONSERVASI
1 2 3 4 5
Teijsmanniodendron
11 Lamiaceae
bogoriensis Nasi-nasi -
12 Lauraceae Litsea accedens Medang -
13 Malvaceae Microcos hirsuta Bedamak -
14 Melastomataceae Bellucia pentamera Jambu Monyet -
Aglaia oligophylla Menjalin IUCN
15 Meliaceae Aglaia silvestris Asam mbawang Endemik Kalimantan
Sandoricum borneensis Kayu kecapi Endemik Kalimantan
Artocarpus anisophyllus Mentawak -
16 Moraceae Artocarpus elasticus Terap -
Ficus variegata Benying -
17 Myristicaceae Myristica iners Pala Hutan IUCN
18 Myrtaceae Syzygium lineatum Jambu-jambu -
19 Olacaceae Strombosia ceylanica Petaling Bawang
20 Polygalaceae Xanthophyllum amoenum Palem -
21 Sapindaceae Nephelium ramboutan-ake Rambutan Hutan -
Madhuca kingiana Nyantoh bangkok -
22 Sapotaceae Palaquium dasyphyllum Nyantoh Buluh -
Pouteria malaccensis Manis Kerak -
23 Theaceae Tetramerista glabra Semprat -

Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui Myrtaceae; 13.Famili Sapindacea; dan


bahwa dari beberapa famili yang 14.Famili Sapotaceae. Dari 14 famili
ditemukan dalam penelitian ini merupakan utama, diambil 4 famili yang memiliki
famili-famili utama dari suatu tumbuhan, status konservasi IUCN, untuk
yaitu famili yang memiliki banyak genus dideskripsikan lebih lanjut. Keempat
dan jenis. Famili-famili tersebut diantanya famili tersebut adalah:
: 1.Famili Anacardiaceae; 2.Famili Famili Anacardiaceae
Burseraceae; 3.Famili Clusiaceae; 4.Famili Pohon mengandung resin, saat keluar
Dipterocarpaceae; 5.Famili resin bewarna bening, kemudian berubah
Euphorbiaceae; 6.Famili Fabaceae; menjadi hitam dan mengeras, umumnya
7.Famili Fagaceae; 8.Famili Lauraceae; beracun. Tipe daun tunggal atau majemuk,
9.Famili Meliaceae; 10.Famili Moraceae; susunan daun berseling atau berhadapan,
11.Famili Myristicaceae; 12.Famili tidak memiliki daun penumpu, bunga

229
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

majemuk, bewarna merah muda atau putih Pada umunya susunan daunnya berseling
kekuningan, buah batu (Ahmad Jailani, majemuk, kadang berdaun tunggal,
2012). Dari hasil pengamatan langsung di tangkai daun umumnya besayap, tidak ada
lapangan, diperoleh 5 jenis yakni daun penumpu. Bunga bekelamin 1 atau 2
Semecarpus bunburyana (nyantoh babi); simetris, kecil dan umumnya tunggal.
Buchanania arborescens (langsat hutan); Buah bedaging berbiji 1-5. Famili ini
Mangifera odorata (asam kelepeh); Bouea dibedakan dari adanya saluran-saluran
oppositifolia (anggur-angguran hutan) dan resin pada kulit, pada daun tidak terdapat
Mangifera foetida (asam bacang). Dari kelenjar, atau titik yang tembus cahaya
kelima jenis yang ditemukan, dan di lihat (Ahmad Jailani, 2012). Dari hasil
dari status konservasinya terdapat satu pengamatan langsung di lapangan,
jenis yaitu Mangifera odorata yang terdapat beberapa jenis pohon buah-
merupakan Endemik Kalimantan yang buahan yang ditemukan dari famili ini
harus dilindungi. Dari status perlindungan yaitu Dacryodes costata (kemayau) dan
IUCN (international union for Dacryodes rostrata (taik kambing). Dari
conservation of nature) jenis Mangifera status perlindungan IUCN, kedua jenis
odorata masuk dalam status Lower masuk dalam status Least Concern yaitu
Risk/Least Concern yaitu resiko yang bimbang dalam status konservasi.
masih rendah dalam status konservasi. Kedua jenis Jenis yang ditemukan
Semua jenis yang ditemukan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat
memiliki manfaat bagi masyarakat selain selain buahnya yang di konsumsi, ternyata
buahnya bisa di konsumsi, Kulit batang pada batang pohon dapat digunakan untuk
pohon Buchanania arborescens juga konstruksi ringan, biasa digunakan untuk
bermanfaat sebagai obat batuk. Juga pada bangunan kuno. Tetapi pada buah
inti biji Mangifera odorata yang ditumbuk Dacryodes costata dan Dacryodes
dan dijadikan tepung, sebagai bahan rostrata tidak diperjual-belikan di pasaran
pembuatan makanan sejenis dodol. dan hanya dikonsumsi secara pribadi
Kemudian pada kulit batang Mangifera masyarakat setempat.
odorata digunakan sebagai bahan obat Famili Dipterocarpaceae
tradisional. Buah Mangifera odorata dan Pohon berukuran besar,
buah Mangifera foetida adalah sebagian kadang-kadang berbanir, serta kulit batang
contoh jenis dari famili ini yang laku mengelupas. Daun tunggal berseling,
dipasaran, yang dimanfaatkan masyarakat tetapi rata, berdaun penumpu (besar dan
sebagai buah meja atau dijadikan tidak rontok). Tulang daun ada yang
campuran minuman. berbentuk tangga (Scalariform veination).
Famili Burseraceae Bunga beraturan, kelopak bunga ada lima
Habitus pohon atau perdu yang helai. Buah berbiji satu di pangkal. Buah
menggugurkan daun. Pohon berukuran berbiji satu keras tidak pecah dan
sedang sampai besar disertai adanya banir bersayap, sayap merupakan perkembangan
dan mengeluarkan resin yang aromatis. dari kelopak bunga. Marga ini dijumpai 9

230
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

marga. Yaitu Shorea, Dipterocarpus, oligophylla masuk dalam status Lower


Dryobalanops, Hopea, Anisoptera, Vatica, Risk/Near Threatened yaitu resiko
Parashorea, Upuna, dan Cotylelobium rendah/hampir terancam. Dan jenis
(Ahmad Jailani, 2012). Saat di lapangan, Sandoricum borneensis dan Aglaia
berdasarkan keadaan dan sifat kayu silvestris merupakan Endemik Kalimantan
ditemukan Meranti merah yaitu Shorea yang harus dilindungi.
amplexicaulis (tengkawang) dan Shorea Pemanfaatan beberapa jenis Aglaia
acuminate (meranti). Dilihat dari status yang telah dikenal antara lain kayunya
perlindungan IUCN, jenis Shorea dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
amplexicaulis masuk dalam status buahnya dapat dimakan, sedang bunga
Critically Endangered yaitu terancam dari Aglaia odorata dimanfaatkan sebagai
punah dalam status konservasi dan Shorea teh dan bahan parfum karena baunya
acuminata merupakan Endemik harum (Praptiwi,2006). Beberapa jenis
Kalimantan yang harus dilindungi. Aglaia juga telah dimanfaatkan pada
Manfaat yang di dapat dari jenis ini pengobatan tradisional, antara lain
selain pada buah yang dapat di konsumsi. daunnya digunakan untuk mengobati luka,
Dari kayu biasa dimanfaatkan sebagai demam, sakit kepala, asma, dan sebagai
bahan bangunan yang terpenting. Jenis tonik setelah melahirkan (Heyne,1987).
yang laku dipasaran adalah kayu dari jenis Bunganya sering dimanfaatkan untuk
Shorea amplexicaulis (tengkawang) dan mengobati inflamasi sedangkan kulit
Shorea acuminate (meranti), namun batangnya digunakan untuk mengobati
karena status konservasi yang telah tumor (Praptiwi,2006). Jenis ini jarang
ditetapkan, membuat manfaat dari jenis ini dijual dipasaran, karna hanya di konsumsi
menjadi tidak bisa dimanfaatkan secara masyarakat setempat.
bebas. Famili yang paling banyak ditemukan
Famili Meliaceae jenisnya pada lokasi penelitian merupakan
Habitus famili Meliaceae merupakan jenis umum yang dijumpai pada lokasi
pohon, perdu atau semak, kayu kadang penelitian, dan menjadi umum di
harum. Daun majemuk menyirip atau konsumsi oleh warga setempat. Saat
berganda, tidak ada stipule. Bunga musim berbuah, buah-buahan yang sering
hermapropit atau biasanya uniseksual. dijumpai dan di konsumsi oleh masyarakat
Buah berdaging, biji memiliki seperti buah asam mbawang, keranji,
pembungkus di lapisan luar (Ahmad nyantoh, menjalin. Buah-buahan yang
Jailani, 2012). Adapun contoh yang sering di konsumsi mempunyai rasa buah
ditemukan di lapangan yaitu Sandoricum yang familiar seperti asam, manis, dan
borneensis (kayu kecapi); Aglaia silvestris kelat sehingga membuat jenis-jenis ini
(asam mbawang) dan Aglaia oligophylla menjadi popular dikalangan masyarakat.
(menjalin). Dilihat dari status perlindungan Masyarakat sekitar hutan tidak
IUCN (international union for melakukan kegiatan budidaya untuk
conservation of nature) jenis Aglaia diambil manfaat atau hasil panennya,

231
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

karena sebagian besar penghasilan Ficus variegata (benying); Myristica


masyarakat adalah budidaya ikan dan iners (pala hutan); Syzygium lineatum
sebagai petani sawit. Sebelum hutan (jambu-jambu); dan Madhuca kingiana
ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung (nyantoh Bangkok).
masyarakat memanfaatkan hutan dengan
tidak terkendali seperti penebangan pohon SARAN
secara besar-besaran, sehingga efek yang Adapun saran-saran yang didapat dari
penelitian ini adalah :
ditimbulkan sekarang seperti kurangnya
sumber mata air. Timbul harapan 1. Perlu dilakukan penelitian lagi pada
masyarakat terhadap keberadaan hutan musim berbunga dan berbuah untuk
mengetahui ciri morfologi generatifnya.
lindung seperti pada fungsinya yaitu
sebagai penyangga kehidupan untuk 2. Perlu dilakukan upaya budidaya untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, jenis-jenis yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai buah
mengendalikan erosi, dan memelihara
kesuburan tanah. Untuk menjaga konsumsi yang mempunyai nilai jual
kelestarian kawasan hutan di sekitar tinggi.
tempat tinggal masyarakat tersebut. DAFTAR PUSTAKA
Ashton, P. 1998. Shorea acuminata. The
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan IUCN Red List of Threatened
Species 1998:
identifikasi pohon penghasil buah yang
dikonsumsi pada Kawasan Hutan Lindung e.T33921A9820713. http://dx.doi.or
Gunung Pemancing–Gunung Ambawang g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T
33921A9820713.en. Downloaded
Bukit Bendera, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hutan Lindung Bukit Bendera on 18 January 2017.
memiliki keanekaragaman jenis pohon Ahmad Jailani. 2012. Pengenalan suku,
penghasil buah, dengan ditemukannya marga, dan jenis-jenis pohon
42 jenis pohon penghasil buah yang penting.
tergolong kedalam 23 famili. http://jailaniahmad86.blogspot.co.id/
2. Identifikasi ciri morfologi jenis pohon 2013/04/suku-marga-dan-jenis-
penghasil buah yang dikonsumsi jenis-pohon-penting.html?m=1.
dilakukan dengan mengidentifikasi ciri Diakses tanggal 10 November 2016
morfologi dengan organ vegetatif,
De Wilde, W.J.J.O. 1998. Myristica iners.
sedangkan identifikasi ciri morfologi
The IUCN Red List of Threatened
dengan organ generatif dilakukan pada
Species 1998:
10 jenis seperti Dacryodes rostrata e.T33237A9770279. http://dx.doi.or
(taik kambing); Garcinia nervosa
g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T
(manggis hutan); Gracinia sp (asam
33237A9770279.en. Downloaded
gandis); Tamarindus indica (asam on 18 January 2017.
gandis); Litsea accedens (medang);
Bellucia pentamera (jambu monyet); Heyne, K. 1987. Tanaman Berguna
Indonesia. Penerjemah: Badan

232
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (2) : 225 - 233

Litbang Kehutanan. Jakarta: Badan Lembaga Penelitian Hutan. 1979.


Litbang Kehutanan. Pengenalan Jenis-Jenis Pohon
Ekspor. Bogor.
Praptiwi, Mindarti H, Ida A. 2006. Nilai
peroksida Aglaia argentea Blume, Verheij, E.W.M dan Coronel, R.E. 1991.
A. silvestria (M. Roemer) Merr., dan Prosea Sumber Daya Nabati Asia
A. tomentosa Teijsm. & Binn. Tenggara 2 Buah-buahan Yang
Biodiversitas Vol. 7 No. 3; 242-244 dapat dimakan. Jakarta.
Pannell, C.M. 1998. Aglaia oligophylla. World Conservation Monitoring Centre.
The IUCN Red List of Threatened 1998. Parinari costata. The IUCN
Species 1998: Red List of Threatened Species
e.T34536A9874380. http://dx.doi.or 1998:
g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T e.T33232A9769979. http://dx.doi.or
34536A9874380.en. Downloaded g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T
on 18 January 2017. 33232A9769979.en. Downloaded
on 18 January 2017.
Rugayah, Retnowati A, Windadari F.I &
Hidayat. 2004. Pengumpulan Data -----------------------1998. Dacryodes costata.
Taksonomi. Dalam Rugayah, The IUCN Red List of Threatened
Elizabeth A, Widjaja, Praptiwi. Species 1998:
Pedoman Pengumpulan Data e.T32846A9735155. http://dx.doi.or
Keanekaragaman Flora. Pusat g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T
Penelitian Biologi – LIPI. Bogor. 32846A9735155.en. Downloaded
Sastrapradja, S.D dan M.A. Rifai. 1989. on 18 January 2017.
Mengenal Sumber Pangan Nabati -----------------------1998. Dacryodes rostrata.
dan Plasma Nutfahnya. Bogor: The IUCN Red List of Threatened
Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Species 1998:
Nasional dan Puslitbang e.T33222A9768306. http://dx.doi.or
Bioteknologi. Lembaga Ilmu g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T
Pengetahuan Indonesia. 33222A9768306.en. Downloaded
on 18 January 2017.

233

You might also like