Professional Documents
Culture Documents
*).
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Faperta Unand Padang
**)
Staf Pengajar Sekolah Pascasarjana IPB Bogor
Bahan kimia seperti: etanol, aseton, Tween filtrat diambil dan ampas dimaserasikan kembali
60, HCl, chloroform, H2SO4 dan lain-lain dida- dengan aseton/etanol, pekerjaan ini dilakukan 2-
patkan dari tempat penelitian dilaksanakan dan 3 kali sampai aseton/etanol tidak berwarna lagi,
toko-toko bahan kimia yang ada disekitar Bogor semua filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan
dan Jakarta. dipekatkan dengan rotavator pada 40oC untuk
Peralatan utama yang digunakan: ekstraktor pelarut aseton dan 55oC pelarut etanol. Ekstrak
(skala lab dan pilot plant), saringan, evaporator, kasar pekat disimpan dalam wadah gelap pada
pengering (spray drier dan drum drier), 743 ran- suhu dingin. Untuk mendapatkan ekstrak kering
cimat, spectrofotometer UV 160 Shimadzu, serta digunakan pengering spray drier.
alat bantu seperti penggiling, timbangan, serta
alat-alat gelas dari tempat penelitian dilaksanakan 2. Uji kandungan kimia dan aktivitas anti-
(laboratorium PAU Pangan dan Gizi IPB dan oksidan ekstrak cassia vera
Jurusan TPG-Fateta IPB Bogor)
Kadar total fenol dari masing-masing ekstrak
Metode dan cassia vera ditetapkan dengan menggunakan
metode seperti yang dilakukan oleh Andarwulan
1. Penyiapan cassia vera dan ekstrak dan Shetty, (1999). Sedangkan senyawa fitokimia
cassia vera dan ekstrak cassia vera ditentukan se-
a. Penyiapan cassia vera cara kualitatif (Houghton dan Rahman, 1998).
Kayu manis yang dipanen adalah kayu manis Uji daya antioksidan ekstrak cassia vera dila-
yang sehat dan terdapat dalam suatu lokasi kebun kukan dengan mengukur waktu induksi dengan
dengan umur panen sekitar 10 tahun yang dipilih menggunakan alat rancimat, dengan mengguna-
secara acak. kan pembanding antioksidan BHT dan - toko-
Proses pengolahan untuk mendapatkan kulit ferol terhadap minyak kedelai murni (kontrol).
kayu manis kering meliputi tahap-tahap: pengi-
kisan, pembuatan irisan, pengelupasan kulit, dan Aktivitas Antioksidan (Faktor protektif) dihi-
pengeringan (dengan sinar mata hari atau oven tung dengan rumus =
pada suhu 40-50oC). sehingga dihasilkan cassia Waktu induksi sampel + minyak kedelai (jam)
vera. Sebelum digunakan dalam penelitian se- Waktu induksi minyak kedelai (jam)
lanjutnya cassia vera dihancurkan atau dihalus-
kan sampai menjadi bentuk serbuk kasar yang
lolos ayakan No. 4 atau sesuai keperluan HASIL DAN PEMBAHASAN
(Asfaruddin dan Tranggono, 1988). Dilakukan
analisis proksimat terhadap cassia vera yang di- 1. Kandungan Kimia Cassia vera dan Eks-
hasilkan (AOAC, 2000). trak Cassia vera
b. Ekstraksi Cassia vera dengan pelarut air, Cassia vera yang digunakan dalam penelitian
etanol dan aseton ini memenuhi standar mutu satu (jenis Vera AA
stick) dengan kandungan: air (11,84%), abu
1). Ektraksi air (Anonim, 2000). (4,25%), lemak (3,20%), protein (3,13%), serat
Butiran cassia vera sebanyak 500 g ditambah kasar (24,50%) dan karbohidrat lain (53,08%)
akuades sebanyak 2,5 liter, lalu dimaserasi pada (Rismunandar dan Paimin, 2001). Sedangkan
suhu 50oC (berdasarkan penelitian pendahuluan) kandungan komponen fitokimia cassia vera dan
selama 24 jam sambil diaduk secara terus mene- ekstrak disajikan pada Tabel 1. dan total fenol
rus, kemudian diendapkan/didiamkan, setelah pada Gambar 1.
dingin disaring, filtratnya diambil dan ampasnya Dari Tabel 1, terlihat senyawa utama penyu-
dibuang. Ekstrak disimpan dalam wadah gelap sun ekstrak etanol adalah tanin, flavonoid, triter-
pada suhu dingin. Ekstrak kering dihasilkan penoid dan saponin. Senyawa yang banyak ber-
dengan penambahan dekstrin 3% dan pengering peran sebagai antioksidan adalah tanin dan flavo-
yang digunakan drum drier. noid sedangkan triterpenoid dan saponin ke-
mungkinan dapat berperan sebagai anti-agregasi
2). Ekstraksi dengan pelarut (etanol dan ase- platelet (Robinson, 1991 dan Sastrohamidjojo,
ton) (Anonim, 2000) 1996). Ekstrak etanol juga mengandung senyawa
Serbuk cassia vera ukuran 40 mesh dimase- fenol yang tinggi sehingga dapat berperan seba-
rasi dengan pelarut (etanol 95% atau aseton 70%) gai antioksidan seperti terlihat pada Gambar 1
dengan perbandingan cassia dan pelarut 1 : 5
selama 24 jam, setelah itu disaring, kemudian
Fenol hidrokuinon - - -
Tanin ++ ++ ++
Alkaloid + + -
Steroid - - -
Flavonoid ++ ++ +
Triterpenoid ++ ++ +
Saponin + ++ +
Flavonoid *) ++ ++ +
6.2
2. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Cassia Vera Dari Gambar 2. terlihat daya antioksidan eks-
trak etanol lebih besar dibandingkan ekstrak
Aktivitas antioksidan beberapa jenis ekstrak aseton dan ekstrak air dengan perbandingan rela-
cassia vera dan BHT (pembanding) dapat dilihat tif 3,60 : 3,02 dan 1,77 terhadap waktu induksi
pada Gambar 2. minyak kedelai. Sedangkan daya antioksidan
pembanding (BHT) yaitu sebesar 1.08.
35
30
25
20
t (jam)
15
10
0
MK BHT EA EC EK
Waktu Induksi (jam) 8.31 8.98 14.74 25.1 29.91
Gambar 2. Waktu Induksi Beberapa Jenis Ekstrak Cassia Vera dan Antioksidan BHT
18
16
14
12
10
t (jam)
8
0
MK BHT- TF- EK- EK- EK- EK-
200 300 200 300 500 1000
Waktu Induksi (jam) 6.66 8.32 8.97 13.98 14.44 15.08 16.2
EK= Ekstrak Etanol Angka 200, 300,500 dan 1000= konsentrasi (ppm)
MK= Minyak Kedelai BHT= Butylated Hydroxytoluene
Gambar 3. Waktu Induksi Beberapa Konsentrasi Ekstrak Etanol dan Antioksidan Pembanding
Anonim. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Houghton, P.J. dan A. Rahman. 1998. Laboratory Handbook
Obat, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, for the Fractionation of Natural Extracts. Chapman &
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Hall. London
Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Kinsella, J.E., E. Frankel, B. German and J. Kanner. 1993.
Anonim.2001. Cinnamaldehyde.Copyright 1984-2000 MDL Possible mechanisms for the protective role of
Information System. All rights reserved. antioxidants in wine and fruits juices. J. Agric.Food
AOAC. 2000. Association of Official Analytical Chemists. Technol. 4:85-89.
Official Methods of Analysis. 17th ed. Maryland. AOAC Marliyati, S.A. 1995. Pengaruh Pengeringan Terhadap Kadar
International. Senyawa Antinutrisi yang mempengaruhi Ketersediaan
Asfaruddin, dan Tranggono. 1988. Kehilangan minyak selama zat besi serta fortifikasi zat besi pada rempah-rempah.
penyimpanan hasil olahan cassia vera. Berkala (Tesis) Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Penelitian Pasca Sarjana Jilid 1 No. 2. :545-555. UGM PROSEA 13. 1999. Spices. Bogor Indonesia.
Barlow, S.M. 1989. Toxicological aspect of antioxidants used Rismunandar dan F.B. Paimin, 2001. Kayu Manis Budidaya
as food additives. Elsevier Applied Science, London. & Pengolahan, Penebar Swadaya, Jakarta
Dalimartha, S. 2002. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,
Kanker. Penebar Swadaya. Jakarta. Penerbit ITB, Bandung
Sastrohamidjojo, H. 1996. Sintesis Bahan Alam. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
------------------------------oo0oo------------------------------