You are on page 1of 17

Telaah Jurnal

The Association of Decision-to-Incision Time for Cesarean Delivery


with Maternal and Neonatal Outcomes

Disusun oleh:

Ita Rahmatika, S.Ked 04054821719163


Leonardus Yogie Ricardo, S. Ked 04054821719164
Ayub, S. Ked 04054821719165
Revana Pramudita K, S. Ked 04084821719167
M Rizki Alkautsar, S. Ked 04084821719237
Muhammad Ridho, S. Ked 04084821719239

Pembimbing:
dr.H. Agustria Zainu Saleh, Sp.OG(K)

BAGIAN/ DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Telaah Jurnal

The Association of Decision-to-Incision Time for Cesarean Delivery


with Maternal and Neonatal Outcomes

Oleh:
Ita Rahmatika, S.Ked 04054821820044
Leonardus Yogie Ricardo, S. Ked 04053821719164
Ayub, S. Ked 04054821719165
Revana Pramudita K, S. Ked 04084821719167
M Rizki Alkautsar, S. Ked 04084821719237
Muhammad Ridho, S. Ked 04084821719239

Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan


Klinik di Departemen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode
13 Agustus – 22 Oktober 2018

Palembang, 5 Oktober 2018

dr. H. Agustria Zainu Saleh, Sp.OG(K)

2
Asosiasi Waktu Pengambilan Keputusan untuk Insisi Operasi
Caesar dengan Kondisi Maternal dan Neonatal
William A. Grobman, MD, MBA1 Jennifer Bailit, MD2 Grecio Sandoval, MA3 UmaM. Reddy,MD,
MPH4 Ronald J. Wapner, MD5 Michael W. Varner, MD6 John M. Thorp, Jr., MD7 Steve N. Caritis,
MD8 Mona Prasad, DO, MD9 Alan T. N. Tita, MD, PhD10 George R. Saade, MD11 Yoram Sorokin,
MD12 Dwight J. Rouse,MD13 Sean C. Blackwell,MD14 Jorge E. Tolosa, MD,MSCE15 for the Eunice
Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human DevelopmentMaternal-Fetal Medicine
Units (MFMU) Network
1 9
Department of Obstetrics and Gynecology, Department of Obstetrics and Gynecology,
Northwestern University, Chicago, Illinois The Ohio State University, Columbus, Ohio
2 10
Department of Obstetrics and Gynecology, Department of Obstetrics and Gynecology,
MetroHealth Medical Center, Case Western University of Alabama at Birmingham,
Reserve University, Cleveland, Ohio Birmingham, Alabama
3 11
Biostatistics Center, George Washington Department of Obstetrics and Gynecology,
University, Washington, District of Columbia University of Texas Medical Branch,
4 Galveston, Texas
Department of Obstetrics and Gynecology,
12
Eunice Kennedy Shriver National Institute of Department of Obstetrics and
Child Health and Human Development, Gynecology,Wayne State University, Detroit,
Bethesda, Maryland Michigan
5 13
Department of Obstetrics and Gynecology, Department of Obstetrics and Gynecology,
Columbia University, New York, New York Brown University, Providence, Rhode Island
6 14
Department of Obstetrics and Gynecology, Department of Obstetrics and Gynecology,
University of Utah Health Sciences Center, Children’s Memorial Hermann Hospital,
Salt Lake City, Utah University of Texas Health Science Center at
7 Houston, Houston, Texas
Department of Obstetrics and Gynecology,
15
University of North Carolina at Chapel Hill, Department of Obstetrics and Gynecology,
Chapel Hill, North Carolina Oregon Health & Science University,
8 Portland, Oregon
Department of Obstetrics and Gynecology,
University of Pittsburgh, Pittsburgh,
Pennsylvania

3
ABSTRAK

Tujuan:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan apakah waktu pengambilan
keputusan untuk insisi (decision-to-incision/DTI) untuk kelahiran sesar (Cesarean
delivery/CD) dikaitkan dengan perbedaan kondisi maternal dan neonatal.
Metode:
Data bersumber dari wanita hamil yang teregisterasi di 25 pusat medis AS dengan
kriteria aterm, tunggal, kehamilan nonanomali, presentasi kepala dan tidak ada
riwayat CD sebelumnya, dan menjalani CD intrapartum. Dilakukan perbandingan
kondisi perinatal dan maternal yang terkait dengan interval DT yang berbeda yaitu
15, 16 hingga 30, dan >30 menit.
Hasil:
Di antara 3.482 wanita yang memenuhi syarat, rata-rata waktu DTI adalah 46 dan 27
menit untuk partus terhenti dan kondisi perburukan janin untuk CD (p <0,01).
Wanita dengan indikasi janin yang interval DTI-nya >30 menit memiliki peluang
yang sama dengan kelompok referensi (DTI 16-30 menit) dengan kondisi neonatal
dan maternal yang buruk (odds ratio [OR]: 0,83, interval kepercayaan 95% [CI]:
0,40-1,71 dan OR: 0,89, 95% CI: 0,63–1,27). Untuk partus terhenti, kemungkinan
terjadinya kondisi neonatal yang buruk lebih rendah di antara wanita dengan DTI>
30 menit (OR: 0,25, 95% CI: 0,08-0,77), dan tidak ada perbedaan pada kondisi
maternal yang buruk (OR: 1,15, 95% CI: 0,81-1,62).
Kesimpulan:
Dalam analisis ini, waktu DTI yang lebih lama dari 30 menit tidak terkait dengan
kondisi maternal atau neonatal yang buruk.

4
Pendahuluan
Seiring dengan fokus pada keselamatan pasien yang menjadi lebih luas, telah ada
peningkatan penggunaan indikator kualitas dalam kebidanan.1 Salah satu indikator
yang menilai kualitas pelayanan adalah seberapa cepat tim tenaga kesehatan dapat
menanggapi kebutuhan pasien. Sebagai contoh adalah "waktu dari pintu ke jarum"
(door-to-needle time) untuk individu dengan stroke yang membutuhkan trombolisis.2
Indikator ini telah didukung oleh bukti yang menyatakan bahwa individu yang
dirawat dalam jangka waktu yang ditargetkan memiliki hasil yang lebih baik. 3,4
Dalam kebidanan, lama waktu yang diperlukan untuk menatalaksana
digunakan untuk menilai performa suatu pusat kesehatan. Waktu pengambilan
keputusan untuk insisi (decision-to-incision/DTI) kelahiran sesar (Cesarean
delivery/CD) adalah salah satu contohnya di dalam kebidanan. Secara khusus, DTI
30 menit sering digunakan sebagai tolak ukur untuk menunjukkan apakah
intrapartum CD dilakukan tepat waktu.5 Namun, berbeda dengan ukuran “door-to-
needle”, ada sedikit data untuk mendukung terjadinya perbaikan pada kondisi ibu
atau neonatus pasca CD dalam interval DTI 30 menit. Sebagai gantinya, standar ini
didasarkan pada data dari rumah sakit yang disurvei di seluruh Amerika Serikat
mengenai persyaratan waktu minimal untuk memulai CD di fasilitas mereka.6 Studi
yang telah dilakukan dalam upaya untuk menilai standar ini dan asosiasi waktu DTI
dengan kondisi obstetri memiliki keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan tersebut
termasuk satu pusat kesehatan atau populasi yang kecil,6–10 terdapatnya bermacam-
macam indikasi untuk sesar (termasuk partus terhenti dan perburukan kondisi janin),
6–10
dan ketidakpastian tentang waktu keputusan aktual untuk intrapartum CD 10,11
Studi The Assessment Perinatal Excellence (APEX) adalah studi
observasional multisite lebih dari 100.000 wanita di mana personel penelitian terlatih
mengumpulkan data persalinan dengan rinci, termasuk waktu pengambilan
keputusan untuk sayatan.12 Tujuan dari analisis ini adalah menggunakan kumpulan
data ini untuk memperkirakan apakah waktu DTI dalam 30 menit atau selang waktu
lain berhubungan dengan perbedaan dalam kondisi maternal atau neonatal.

5
Metode
Penelitian ini adalah analisis sekunder dari studi APEX, sebuah pengamatan kohort
dari 115.502 wanita dan neonatus yang lahir di 25 pusat medis Eunice Kennedy
Shriver National Institute of Child Health and Human Development Maternal-Fetal
Medicine Units Network. Antara tahun 2008 dan 2011, informasi terperinci
mengenai karakteristik pasien, peristiwa intrapartum, dan kondisi pasca persalinan
dikumpulkan pada semua persalinan di rumah sakit pada hari-hari yang dipilih secara
acak sehingga mewakili sepertiga dari persalinan selama masa studi. Termasuk
dalam data adalah waktu pengambilan keputusan untuk insisi (decision-to-
incision/DTI) untuk kelahiran sesar (Cesarean delivery/CD), serta informasi rinci
tentang kondisi intrapartum dan indikasi untuk wanita yang menjalani CD.
Berhubungan dengan waktu keputusan, para pengumpul data diarahkan untuk
menemukan dan mencatat tanggal dan waktu dalam rekam medis saat keputusan
untuk melanjutkan operasi caesar dibuat. Setelah semua pusat penelitian memperoleh
persetujuan dari Institutional Review Board dengan menggunakan informed consent,
grafik data diolah oleh personil penelitian yang terlatih dan bersertifikat. Rincian
lengkap mengenai teknik pengumpulan data telah dijelaskan sebelumnya.12
Wanita hamil dianggap memenuhi syarat untuk analisis ini jika mereka hamil
cukup bulan, kehamilan tunggal, gestasi nonanomali, presentasi kepala dan tidak ada
riwayat CD sebelumnya, dimaksudkan untuk menjalani persalinan normal untuk
kehamilan saat ini (misalnya, tidak memiliki indikasi untuk caesar seperti human
immunodeficiency virus, herpes aktif, plasenta previa, atau myomectomy
sebelumnya), dan selanjutnya menjalani CD intrapartum. Perempuan dieksklusikan
jika mereka akan melahirkan dengan perburukan kondisi janin. Hal ini demikian
karena tidak bisa diketahui berapa lama waktu yang telah terlewatkan saat
perburukan kondisi janin terjadi (tidak dapat diketahui berapa lama waktu untuk
memutuskan bedah caesar jika pasien telah diamati sebelum onset perburukan
kondisi janin). Demikian pula, wanita hamil dikeluarkan dari analisis jika indikasi
untuk sesar adalah gangguan atau prolaps tali pusat, dua kondisi ini dirasakan
merupakan suatu kegawatdaruratan sehingga penilaian waktu DTI yang lebih lama
dianggap memiliki makna klinis yang kurang dan dapat sangat mempengaruhi
kondisi janin. Akhirnya, data wanita hamil di mana waktu untuk mengambil

6
keputusan untuk bedah caesar yang tidak ditemukan dalam rekam medis atau di
mana waktu DTI begitu lama sehingga menjadi tidak mungkin dalam kenyataannya
(didefinisikan sebagai lebih besar dari 3 jam) tidak dimasukan dalam analisis.
Untuk analisis, wanita hamil dikelompokkan berdasarkan apakah indikasi
utama untuk sesar intrapartum adalah partus terhenti atau perburukan kondisi janin.
Penggabungan kondisi neonatal yang buruk digunakan sebagai kondisi utama apabila
terjadi hal berikut: pH umbilikalis arteri<7.0, Apgar 5 menit <5, ensefalopati
hipoksik-iskemik, kejang, atau kematian. Kondisi maternal yang buruk juga
ditentukan apabila terjadi hal beriku: diagnosis perdarahan postpartum, perkiraan
kehilangan darah >1.000 mL, transfusi darah, endometritis, infeksi luka, luka saat
operatif, atau histerektomi.
Frekuensi kelahiran sesar dalam waktu DTI yang spefisik untuk sampel telah
ditentukan. Untuk analisis awal, waktu DTI dikelompokkan berdasarkan
kategorisasi: 15 menit, 16-30 menit, dan >30 menit. Karakteristik dari wanita hamil
dalam interval waktu berbeda ini dibandingkan, seperti juga dengan kondisi neonatal
dan maternal. Perbandingan data kontinyu dilakukan menggunakan tes Wilcoxon,
sementara data kategorinya dilakukan menggunakan uji chi-square. Odd ratios (OR)
dan 95% interval kepercayaan (CI) diperkirakan untuk kondisi komposit; metode
exact yang tepat digunakan untuk membandingkan data yang jarang. Perangkat lunak
SAS digunakan untuk analisis. Semua tes adalah two-tailed test dan p <0,05
digunakan untuk mendefinisikan statistik bermakna atau tidak. Tidak dilakukan
imputasi untuk data yang hilang.

Hasil
Data tentang 115.502 wanita diperoleh dari studi APEX. Setelah kriteria inklusi dan
eksklusi diterapkan, 3.907 wanita hamil cukup bulan dan presentasi kepala menjalani
intrapartum CD, di antaranya 3.482 (89%) memiliki data yang diperlukan untuk
analisis (Fig. 1). Karakteristik populasi penelitian dapat ditemukan pada tabel 1.
Lima puluh sembilan persen (n = 2.069) dan 41% (n = 1.413) dari sampel penelitian
menjalani sesar masing-masing untuk indikasi partus terhenti dan perburukan janin.

7
Fig. 1 Diagram alur untuk populasi penelitian. DTI, decision-to-incision time; EGA,
estimated gestational age.

8
Waktu DTI median adalah 46 menit (kisaran interkuartil: 34-66) untuk wanita
dengan indikasi partus terhenti dan 27 menit (kisaran interkuartil: 16-40) untuk
wanita dengan indikasi janin untuk CD (p <0,01). Meskipun ini adalah waktu yang
singkat untuk wanita yang menjalani CD untuk indikasi janin, proporsi substansial
pada kedua kelompok (83% untuk indikasi partus terhenti dan 41% untuk indikasi
janin) memiliki waktu DTI yang melebihi 30 menit. Untuk membantu dalam
pengolahan data, waktu DTI dikelompokkan dalam interval kurang dari 15 menit, 15
sampai 30 menit dan lebih dari 30 menit; frekuensi kelahiran sesar dalam interval
waktu yang telah ditetapkan dapat ditemukan dalam Tabel 2.

Frekuensi dari gabungan kondisi neonatal dan maternal yang buruk, serta
kondisi masing-masing perburukan yang berkontribusi ke gabungan, untuk setiap
waktu interval DTI (yaitu, 15 menit, 16–30 menit, dan lebih dari 30 menit)
distratifikasi dengan indikasi untuk sesar, disajikan dalam Tabel 3. Mengingat
rendahnya frekuensi hasil individu, OR dan 95% CI, menggunakan interval 16
hingga 30 menit sebagai kategori referensi, disajikan hanya untuk hasil gabungan

9
(Tabel 4). Bahkan setelah stratifikasi dengan indikasi untuk bedah caesar, waktu DTI
yang melebihi 30 menit tidak dikaitkan dengan hasil buruk dibandingkan dengan
waktu DTI antara 16 dan 30 menit. Untuk wanita dengan indikasi partus terhenti,
neonatus dilahirkan setelah waktu DTI yang lebih lama memiliki morbiditas
komposit yang lebih rendah dan untuk wanita dengan indikasi janin, neonatus
dilahirkan setelah DTI yang lebih pendek memiliki morbiditas komposit yang lebih
tinggi.

10
Diskusi
Dalam analisis ini, kami telah menunjukkan bahwa terdapat porsi substansial dari
wanita yang menjalani bedah caesar intrapartum memiliki DTI waktu yang melebihi
30 menit. Ini dapat ditemukan tanpa memandang apakah sesar dilakukan sebagai
indikasi partus terhenti atau perburukan janin. Selain itu, penelitian ini tidak dapat
menunjukkan bahwa waktu DTI yang lebih lama dikaitkan dengan kondisi ibu atau
bayi yang buruk.
Analisis ini mendukung dan memperluas temuan sebelumnya tentang interval
DTI untuk CD. Misalnya, Tolcher et al, berdasarkan data ringkasan dari tinjauan
sistematis dan meta-analisis dari studi tersebut, menyimpulkan bahwa 40% dari
sayatan dilakukan lebih dari 30 menit setelah keputusan untuk CD intrapartum yang
telah dibuat.10 Para peneliti juga menyimpulkan — seperti halnya studi individu
sebelumnya — bahwa interval 30 menit tidak jelas dibuktikan kaitannya dengan
morbiditas neonatal. Memang, bayi yang dilahirkan di dalam 30 menit memiliki skor
Apgar 5 menit dan pH arteri umbilical yang lebih buruk; bahkan setelah analisis
dibatasi untuk sebagian besar kasus emergensi, tidak ada perbedaan dalam kondisi
neonatal yang terlihat berdasarkan perbedaan interval DTI.
Meskipun banyak analisis telah mengevaluasi waktu DTI dalam
hubungannya dengan kondisi neonatal, relatif lebih sedikit studi telah dikhususkan
untuk mengetahui kondisi ibu dari interval DTI yang lebih pendek. Beberapa peneliti
telah mendalilkan bahwa pengambilan keputusan bedah yang sangat cepat bisa
meningkat morbiditas untuk ibu. Moroz et al, misalnya, mempelajari mengenai
waktu pengambilan keputusan untuk insisi di antara wanita yang sedang menjalani
percobaan persalinan setelah bedah caesar dan menemukan bahwa secara khusus
waktu singkat (yaitu, 2 menit) dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi pada
ibu.13 Sebaliknya, pada analisis oleh Bloom dkk, komplikasi maternal tidak tampak
meningkat pada waktu DTI lebih dari 30 menit.11
Artikel ini memperluas temuan sebelumnya dengan cara memperbesar dan
mevariasikan demografi populasi dan mengambil data dari pusat-pusat yang berbeda
dan yang keadaan intrapartumnya dikarakterisasi dengan baik. Penelitian sebelumnya
sering mengelompokkan studi dengan indikasi yang sangat berbeda, termasuk kasus
emergensi yang nyata (misalnya, prolaps tali pusat) dengan kasus yang tidak terlalu

11
emergensi (misalnya, status janin yang kurang baik atau pembukaan yang lama), atau
tidak dapat mengkarakterisasi secara akurat indikasi untuk sesar.6–10 Oleh karena itu,
satu alasan penelitian sebelumnya belum menemukan hubungan antara DTI dan
kondisi neonatal adalah potensi variabel perancu yang mempengaruhi indikasi CD;
yaitu, bahwa operasi caesar di mana janin dengan risiko paling besar dilakukan
paling cepat, sehingga mengarah ke DTI yang lebih pendek dikaitkan dengan hasil
buruk. Dalam studi ini, kami mengeluarkan wanita dengan kondisi emergensi dan
memerlukan CD segera. Oleh karena grafik dibuat oleh personil terlatih, data yang
diperoleh secara akurat dapat menentukan waktu DTI dan juga indikasi-indikasi
untuk CD. Kami juga tidak melakukan penyesuaian untuk faktor demografi yang
bukan faktor perancu aktual, seperti indeks massa tubuh, tetapi lebih cenderung pada
jalur kausal; menyesuaikan untuk ini dapat menyebabkan bias collider dan
mengaburkan asosiasi dengan DTI waktu dan hasil yang mungkin ada. Namun
demikian, kami juga tidak dapat menemukan bahwa interval yang melebihi 30 menit
dikaitkan dengan hasil yang buruk, atau interval apa pun yang dapat digunakan
sebagai demarkasi berbasis bukti untuk perawatan terbaik.
Meskipun seseorang dapat mengklaim bahwa itu selalu lebih baik untuk
melakukan caesar lebih cepat, tetap terdapat bahaya dalam menggunakan 30 menit
sebagai suatu standar DTI yang tidak didukung oleh bukti klinis. Bahaya yang
mungkin terjadi seperti potensi perburukan kondisi ibu dan janin dan juga
konsekuensi yang tidak diinginkan dari tindakan operatif, mengingat bahwa sumber
daya seperti kamar operasi terbatas dan mungkin terjadinya hal yang tidak terduga
selama operasi. Oleh sebab itu, hasil terbaik lebih mungkin diperoleh dari keputusan
triase yang bijak daripada standar universal.

12
TELAAH KRITIS JURNAL

Jurnal yang diakses dari American Journal of Perinatology American


Journal of Perinatology ini merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti
(evidence-based medicine) diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan
sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan
kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical
appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu
penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klinis menempati
urutan tertinggi. Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai
dari komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing
komponen memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah
hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.

Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome,


Validity, Importancy, Applicability)
1. Population
Penelitian ini adalah analisis sekunder dari studi APEX, sebuah pengamatan
kohort dari 115.502 wanita dan neonatus yang lahir di 25 pusat medis Eunice
Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development
Maternal-Fetal Medicine Units Network antara tahun 2008 dan 2011. Informasi
terperinci mengenai karakteristik pasien, peristiwa intrapartum, dan kondisi
pasca persalinan dikumpulkan pada semua persalinan di rumah sakit pada hari-
hari yang dipilih secara acak sehingga mewakili sepertiga dari persalinan selama
masa studi. Termasuk dalam data adalah waktu pengambilan keputusan untuk
insisi (decision-to-incision/DTI) untuk kelahiran sesar (Cesarean delivery/CD),
serta informasi rinci tentang kondisi intrapartum dan indikasi untuk wanita yang
menjalani CD.

2. Intervention
Penelitian ini tidak melakukan intervensi terhadap wanita yang menjadi subjek
penelitian
3. Comparison
Penelitian ini membandingkan waktu pengambilan keputusan untuk insisi seksio
sesarean dengan interval yang berbeda (15 menit, 16-30 menit, dan lebih dari 30
menit) terhadap kondisi maternal dan neonatal.

4. Outcome
Data tentang 115.502 wanita diperoleh dari studi APEX. Setelah kriteria inklusi
dan eksklusi diterapkan, 3.907 wanita hamil cukup bulan dan presentasi kepala
menjalani intrapartum CD, di antaranya 3.482 (89%) memiliki data yang
diperlukan untuk analisis Lima puluh sembilan persen (n = 2.069) dan 41% (n =
1.413) dari sampel penelitian menjalani sesar untuk indikasi partus terhenti dan
perburukan janin masing-masing.
Waktu DTI median adalah 46 menit (kisaran interkuartil: 34-66) untuk
wanita dengan indikasi partus terhenti dan 27 menit (kisaran interkuartil: 16-40)
untuk wanita dengan indikasi janin untuk CD. Frekuensi dari gabungan kondisi
neonatal dan maternal yang buruk, serta kondisi masing-masing perburukan
yang berkontribusi ke gabungan, untuk setiap waktu interval DTI (yaitu, 15
menit, 16–30 menit, dan lebih dari 30 menit) distratifikasi dengan indikasi untuk
sesar, disajikan dalam Tabel 3.
Mengingat rendahnya frekuensi hasil individu, OR dan 95% CI,
menggunakan interval 16 hingga 30 menit sebagai kategori referensi, disajikan
hanya untuk hasil gabungan (Tabel 4). Bahkan setelah stratifikasi dengan
indikasi untuk bedah caesar, waktu DTI yang melebihi 30 menit tidak dikaitkan
dengan hasil buruk dibandingkan dengan waktu DTI antara 16 dan 30 menit.
Sebaliknya, untuk wanita dengan indikasi partus terhenti, neonatus dilahirkan
setelah DTI yang lebih lama memiliki morbiditas komposit yang lebih rendah
morbiditas dan untuk wanita dengan indikasi janin, neonatus dilahirkan setelah
DTI yang lebih pendek memiliki morbiditas komposit yang lebih tinggi.

14
5. Study Validity
5.1. Research question
5.1.1. Is the research question well-defined that can be answered using this study
design?
Ya, pada penelitian ini sudah cukup jelas permasalahan yang dibahas, dan tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui asosiasi waktu pengambilan keputusan untuk insisi
operasi caesar dengan kondisi maternal dan neonatal.

5.1.2. Does the author use appropriate methods to answer their question?
Ya, metode penelitian dengan analisis kohort dapat menjawab tujuan dari penelitian
ini yaitu membandingkan waktu pengambilan keputusan insisi untuk SC dengan
kondisi ibu dan janin. Penelitian ini juga menggunakan uji statistitik yang tepat.
Perbandingan data kontinyu dilakukan menggunakan tes Wilcoxon, sementara data
kategorinya ada dilakukan menggunakan uji chi-square. Odd ratios (OR) dan 95%
interval kepercayaan (CI) diperkirakan untuk kondisi komposit; metode exact yang
tepat digunakan untuk membandingkan data yang jarang. Perangkat lunak SAS
digunakan untuk analisis. Semua tes adalah two-tailed test dan p <0,05 digunakan
untuk mendefinisikan statistik bermakna atau tidak.

5.1.3. Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Ya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian. Data berasal dari data medis
wanita dan neonatus yang terdata pada APEX, sebanyak 115.502 wanita dan
neonatus yang lahir di 25 pusat medis Eunice Kennedy Shriver National Institute of
Child Health and Human Development Maternal-Fetal Medicine Units Network
antara tahun 2008 dan 2011. Selain itu, penelitian ini juga telah mengelompokkan
waktu DTI berdasarkan kategorisasi untuk analisis awal. Karakteristik dari wanita
hamil, kondisi maternal dan neonatal dibandingkan dalam interval waktu yang
berbeda. Subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat karena telah
menggunakan kriteria inklusi (hamil cukup bulan, kehamilan tunggal,gestasi
nonanomalous, presentasi kepala dan tidak ada riwayat CD sebelumnya,
dimaksudkan untuk menjalani persalinan normal untuk kehamilan saat ini dan
selanjutnya menjalani CD intrapartum ) dan eksklusi (kondisi janin yang buruk,

15
gangguan atau prolaps tali pusat, data untuk mengambil keputusan tidak ditemukan
dalam rekam medis, dan waktu DTI begitu lama) yang jelas.

5.2. Randomization
5.2.1 Were the patients randomized to the intervention and control groups by a well-
defined method of randomization?Was the randomization list concealed from
patients, clinicians, and researchers?
Ya, pada penelitian ini dilakukan randomisasi. Antara tahun 2008 dan 2011,
informasi terperinci mengenai karakteristik pasien, peristiwa intrapartum, dan
kondisi pasca persalinan dikumpulkan pada semua persalinan di rumah sakit pada
hari-hari yang dipilih secara acak sehingga mewakili sepertiga dari persalinan selama
masa studi

5.3. Interventions and co-interventions


Were the performed interventions described in sufficient detail to be followed by
others? Other than intervention, were the two groups cared for in similar way of
treatment?
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi pada subjek penelitian.

6. Importance
6.1. Is this study important?
Ya, penelitian ini penting karena hasil penelitian ini dapat membantu dalam
pengambilan keputusan apakah tindakan SC harus dilakukan sesegara mungkin atau
dapat ditunda sehingga dapat memberikan hasil yang baik bagi ibu dan janin

7. Applicability
7.1. Are your patient so different from these studied that the results may not apply
to them?
Tidak, pasien pada penelitian ini tidak terlalu berbeda dengan yang terdapat di
Rumah Sakit Mohammad Hoesin. Hal ini demikian karena penelitian ini telah
mevariasikan demografi populasi sampel dan mengambil data dari pusat-pusat yang

16
berbeda. Akan tetapi, diperlukan penyesuaian data karena terdapat perbedaan dari
antropometri dan kondisi biologis antara orang Barat dengan orang Indonesia.

7.2. Is your environment so different from the one in the study that the methods
could not be use there?
Tidak, pada penelitian ini tidak melibatkan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi hasil sehingga dapat diaplikasikan di Rumah Sakit Mohammad
Hoesin. Selain itu, pembedahan sectio caesarea juga merupakan tindakan operatif
yang dapat dilakukan di RSMH.

Kesimpulan: Jurnal ini valid, penting dan dapat diterapkan sehingga jurnal ini dapat
digunakan sebagai referensi.

17

You might also like