Professional Documents
Culture Documents
Disana-sini mulai
terdengar suara anak-anak dan bayi menangis. Ada sebersit rasa iri dihatiku.
Mereka lebih leluasa mengekspresikan rasa bosan, rasa sakit,gundah atau apa
saja yang dirasakan tidak nyaman dengan tangisan. Bahkan dibagian ujung dek
semua perasaanku yang menekan. Pengumuman dari crew kapal binaiya yang
Anak itu menangis hanya karena bosan, capek karena pengapnya kapal yang
harusnya bebas dari asap rokok, sempitnya lorong – lorong jalan karena
ingin menikmati jalan-jalan diatas kapal. Hal itu yang membuat anak kecil itu
Sedangkan aku, pengumuman tadi ibarat sudah jatuh ketimpa tangga. Dia
entah karena bosan juga atau apa, tiba-tiba dia berubah(kaya satria baja hitam)
tinggal mengenakan baju kaos warna hitam tanpa lengan dengan rambut
kembali wajah dik Ranti dipelupuk mataku.Suaranya yang lembut dan keluar
dari bibirnya yang mungil itu, yang selama dua tahun menghias mimpiku
mas, rasanya aku nggak bisa bersandiwara terus-menerus. Aku juga nggak bisa
lagi menipu perasaanku. Hubungan kita rupanya hanya bertambah umur tapi
nggak bertambah serasi. Tolong ..... ” Aku sungguh nggak sanggup menyimak
pernyataan : Sudahlah dik kamu sabarlah sedikit. Kalau ada kabar-kabar aneh
yang kamu dengar tentang aku selama kita berjauhan, kumohon kamu jangan
calon istriku. Kalau aku berteman dengan wanita lain itu hanya hubungan
pertemanan biasa. Yang akan kunikahi ya kamu. – Jadi sekarang ini mas puas-
puasin dulu berganti-ganti cewek , nanti kawinnya dengan aku. Ya mana ada to
mas perempuan yang mau digitukan. Mungkin egoku lebih besar dibanding
cintaku pada mas. Kalau ada perempuan yang mau diperlakukan kaya itu, yang
jelas itu bukan aku.... tangkas dik Ranti memotong perkataanku yang
tanpa kusadari justru aku yang sengaja tebar pesona dan berburu. Namun sekali
lagi, jujur juga semua yang kukatakan pada dik Ranti tentang perasaanku
hanyalah pada proses berburunya, tidak pada hasilnya. Makanya rasa milikku
semuanya sungguh mengoyak batinku. Selama ini dia tahu, dengan siapa saja
aku dekat dan selalu kutekankan dalam ceritaku bahwa mereka itu hanya teman
atau hanya salah satu dari sekian pengagumku. Sekaligus untuk memberikan
gadis. Siapa duga, bila akhirnya seperti ini? Siapa duga bibir indah yang
biasanya, terdiam dan tersenyum itu sanggup mengeluarkan vonis berakhir tuk
semua mimpi dan asaku? Oh God, it’s imposible! Aku belum bisa mengerti
dengan semua ini. Nafasku semakin terasa sesak. Kubalikkan badanku, sambil
setengah menghempas. Tanpa sadar kukeluarkan hembusan nafasku keras-keras
Paling mereka pikir, aku gelisah karena kapal yang terkandas hampir lebih 10
jam ini. Lagian bebanku ini memang terlalu berat, ngapain aku harus peduli
Biar semua tenggelam, semua beban ini. Semua kecewa,penyesalan dan sakit
hati ini. Andai waktu bisa kembali, andai ...... tiba-tiba aku bagai melihat
tayangan film kehidupanku sendiri. Satu per satu berbagai wajah muncul silih
berganti Mella, gadis tomboy dengan mata lebar, sikapnya yang semau gue,
kayak kagak butuh, akhirnya tekuk lutut juga dihadapanku. Segar lagi dalam
kepada. Sebenarnya apa artinya diriku ini bagimu...” – Aku memang blingsatan
mendapat pertanyaan itu.... eh anu ..... begini Mella. Aku mohon maaf kalau,
sikapku selama ini membuatmu salah ngerti , aku memang suka sama kamu,
tapi hanya perhatian seorang kakak pada adiknya lagian aku sudah punya