Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok 2
Aisyah Kartika, S.Kep. 131813143045
Ani Rihlatun N, S.Kep. 131813143038
Astrid Anggreswari, S.Kep. 131813143104
Citra Intan Trisnalia, S.Kep. 131813143112
Diana Rachmawati, S.Kep. 131813143035
Elfira Fitria R, S.Kep. 131813143015
Auzan Muttaqin, S.Kep. 131813143101
Farida Rohmawati, S.Kep. 131813143060
Ika Lusdiana, S.Kep. 131813143086
Lucy Kartika D, S.Kep. 131813143019
Fitriana Nur A, S.Kep. 131813143026
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga kegiatan role play Penerimaan Pasien Baru (Hand Over)
Praktik Profesi Manajemen Keperawatan di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr.
Soetomo Surabaya telah selesai.
Laporan ini dibuat untuk pemenuhan kompetensi manajemen keperawatan
dalam penerapan model asuhan keperawatan profesional pada profesi manajemen.
Kegiatan ini dapat diselesaikan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons) selaku Penanggung Jawab Praktik
Manajemen Keperawatan yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan
praktik Profesi Ners.
2. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes, selaku dosen pembimbing Praktik Profesi
Manajemen Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas,
membimbing serta memotivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan praktik
profesi Ners Manajemen Keperawatan.
3. Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memotivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan praktik
profesi Ners Manajemen Keperawatan
4. R. Endang Herlianingsih, S.Kep.,Ns.,MM selaku Kepala Instalasi Pusat
Pelayanan Jantung Terpadu RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk melaksanakan Praktik Profesi Ners di PPJT Lantai
3.
5. Ratna Rosyidati R., S.ST selaku Kepala PPJT dan Pembimbing Klinik yang
telah memfasilitasi, membimbing dan memotivasi untuk mengikuti dan
menyelesaikan praktik profesi Ners Manajemen Keperawatan.
6. Binafsih, S.ST selaku Pembimbing Klinik yang telah membimbing dan
memotivasi untuk mengikuti dan menyelesaikan praktik profesi Ners
Manajemen Keperawatan.
7. Perawat dan pegawai Ruang PPJT Lantai 3 yang telah membantu selama
praktik profesi manajemen keperawatan.
8. Pasien dan keluarga serta teman-teman kelompok yang telah membantu dalam
proses penyelesaian proposal penerimaan pasien baru.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
tertuang dalam PMK No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 dibuat dengan mengacu
pada sembilan solusi keselamatan pasien oleh WHO bertujuan untuk mendorong
perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Penerimaan Pasien Baru pasien
termasuk pada sasaran yang kedua yaitu peningkatan komunikasi yang efektif.
Penyebab yang lazim terjadinya cedera pasien yaitu kolaborasi tindakan medis yang
tak terbaca dan rancu yang rentan untuk salah terjemahan, prosedur yang dijalankan
pasien yang keliru, pembedahan keliru tempat, kesalahan medis, penundaan ruang
darurat, para perawat yang tak berdaya untuk turun tangan saat mereka melaporkan
perubahan signifikan pasien, ketidakmauan bertindak sebelum suatu situasi menjadi
krisis, ketidakmauan membelanjakan uang untuk pencegahan, dokumentasi tak
memadai dan kurangnya komunikasi (Fabre, 2010).
Program keselamatan pasien (patient safety) adalah untuk menjamin
keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan bersifat kompleks dan
melibatkan berbagai praktisi klinis serta berbagai disiplin ilmu kedokteran dan ilmu
kesehatan. Kerjasama antarpetugas kesehatan sangat menentukan efektivitas dan
efisiensi penyediaan pelayanan kesehatan pada pasien. Rumah sakit sebagai
institusi pelayanan kesehatan harus merespons dan produktif dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu. Mutu pelayanan kesehatan
seharusnya menunjuk pada penampilan dari pelayanan kesehatan. Keselamatan
pasien merupakan upaya yang harus diutamakan dalam penyediaan pelayanan
kesehatan. Pasien harus memperoleh jaminan keselamatan selama mendapatkan
perawatan atau pelayanan di lembaga pelayanan kesehatan, yakni terhindar dari
berbagai kesalahan tindakan medis (medical error) maupun kejadian yang tidak
diharapkan (Koentjoro, 2007). Di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya, setiap Penerimaan Pasien Baru dihadiri oleh perawat yang bertugas dan
kepala ruangan kecuali untuk shift pagi ke sore dan shift sore ke malam tanpa kepala
ruangan. Penerimaan Pasien Baru dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruangan
dan dipimpin untuk berdoa, kemudian perawat primer atau perawat asosiet
dipersilakan melaporkan Penerimaan Pasien Baru namun perawat primer belum
menyampaikan keadaan umum pasien mencakup laporan (M1- M5).
2
Keakuratan data yang diberikan saat Penerimaan Pasien Baru sangat penting,
karena dengan Penerimaan Pasien Baru ini maka pelayanan asuhan keperawatan
yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang perawat. Bila Penerimaan Pasien
Baru tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan
sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Dokumentasi
keperawatan yang digunakan oleh Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo adalah
sistem pendokumentasian Penerimaan Pasien Baru dengan SBAR. SBAR
merupakan bagian terpenting dari proses Penerimaan Pasien Baru karena komponen
SBAR tersebut yang disampaikan oleh perawat kepada perawat yang akan dinas
selanjutnya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program S1
Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga akan melaksanakan
Penerimaan Pasien Baru pasien berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan
Profesional Primary Nursing di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan role play Penerimaan Pasien Baru, maka mahasiswa
praktik profesi manajemen dan perawat Ruang PPJT Lantai 3 dapat
mengomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik,
sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi, tujuan, manfaat, metode pada Penerimaan Pasien
Baru.
2. Mengetahui prosedur, alur dan evaluasi Penerimaan Pasien Baru.
3
3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penerimaan Pasien
Baru.
4. Mengetahui kriteria evaluasi proses Penerimaan Pasien Baru
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
2. Menjalin hubungan kerjasama dan meningkatkan rasa tanggung jawab
antarperawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkelanjutan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara menyeluruh.
5. Tidak terjadi kekeliruan dalam pemberian tindakan keperawatan.
1.4.2 Bagi Klien
1) Klien dapat menyampaikan keluhan secara langsung bila ada yang belum
disampaikan sebelumnya.
2) Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3) Klien merasa aman karena meningkatnya kepercayaan terhadap kinerja
perawat.
1.4.3 Bagi Rumah Sakit
1. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara menyeluruh.
2. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
3. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
4. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien.
5. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindak lanjuti oleh
rumah sakit.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Penerimaan Pasien Baru atau disebut overan atau komunikasi saat serah
terima tugas antarperawat memerlukan suatu komunikasi mengenai kebutuhan
pasien, intervensi yang telah dan belum dilaksanakan serta mengenai respon pasien.
Cara yang dilakukan adalah dengan berkeliling dari pasien ke pasien lain dan
melaporkan kondisi mereka secara akurat di dekat pasien. Cara ini lebih efektif
ketimbang hanya sekedar membaca dokumentasi yang telah dibuat karena perawat
dapat menerima overan secara nyata dan tidak terlalu menyita waktu (Nursalam,
2016).
Penerimaan Pasien Baru adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien
yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)
menyebutkan tentang definisi dari Penerimaan Pasien Baru adalah transfer tentang
informasi (termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat) selama perpindahan
perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan,
klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Penerimaan Pasien Baru juga meliputi
mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggung jawab utama dan
kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya
perawatan.
5
dan mengekspresikan perasaan perawat dan sebagai sumber informasi yang
akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan dan tindakan keperawatan.
2.3 Manfaat
Manfaat Penerimaan Pasien Baru menurut Nursalam (2013):
a. Bagi perawat
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
2) Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
4) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
bagi pasien
5) Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
6
5) Penerimaan Pasien Baru tidak disela dengan tindakan lain untuk meminimalkan
kegagalan informasi atau terlupa.
Berikut beberapa contoh model Penerimaan Pasien Baru, yaitu :
1) Penerimaan Pasien Baru dengan menggunakan SBAR
SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang
memerlukan perhatian atau tindakan segera (Nursalam, 2016).
S: Situation (Kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
a) Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta
dokter yang merawat.
b) Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawtan yang belum atau
sudah teratasi/keluhan utama.
B: Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini)
a) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan.
b) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif dan
obat-obatan termasuk cairan infuse yang digunakan.
c) Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
A: Assessment (Hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
a) Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital,
skor nyeri, tingkat kesadaran, Braden Score, status restrain, risiko jatuh,
Pivas Score, status nutrisi, kemampuan eliminasi dan lain-lain.
b) Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
R: Recommendation
Merekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan
(refer to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien
dan keluarga.
2) Penerimaan Pasien Baru dengan metode tradisional
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kassesan dan Jagoo (2005) disebutkan
bahwa overan jaga (handover) yang masih tradisional adalah:
a) Dilakukan hanya di meja perawat.
7
b) Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan
munculnya pertanyaan atau diskusi.
c) Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara
umum.
d) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up to date.
3) Penerimaan Pasien Baru dengan metode bedside handover
Menurut Kassean dan Jagoo (2005) handover yang dilakukan sekarang sudah
menggunakan model bedside handover yaitu Penerimaan Pasien Baru yang
dilakukan di samping tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau
keluarga pasien secara langsung untuk mendapatkan feedback. Secara umum
materi yang disampaikan dalam proses overan jaga baik secara tradisional
maupun bedside handover tidak jauh berbeda, hanya pada handover memiliki
beberapa kelebihan di antaranya:
a. Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait
kondisi penyakitnya secara up to date.
b. Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan
perawat.
c. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien
secara khusus. Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang
kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya
komplikasi penyakit atau persepsi medis yang lain.
2.5 Langkah-langkah
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan dan menerima informasi perlu
mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya
meliputi:
a. Situation
Meliputi nama pasien, umur, dokter yang merawat, diagnosa medis dan
masalah keperawatan, lama hari perawatan dan keluhan utama.
b. Background
8
Meliputi perkembangan pasien saat ini. Riwayat alergi, riwayat
pembedahan, alat invasive yang terpasang dan program cairan.
c. Assesment
Meliputi penjelasan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti
keadaan umum, tanda tanda vital, tingkat kesadaran, pain score, resiko jatuh,
status nutrisi, kemampuan eliminasi serta menjelaskan informasi klinik lain
yang mendukung.
d. Recommendation
Meliputi rekomendasi intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga. Perawat
primer dan anggota kedua shift dinas bersama sama secara langsung melihat
keadaan klien.
9
c) Data fokus (keluhan subjektif dan objektif).
d) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan. intervensi
kolaboratif dan dependensi.
e) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
f) Perawat yang melakukan Penerimaan Pasien Baru dapat melakukan
klarifikasi
g) Tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas
3. Penyampaian informasi saat Penerimaan Pasien Baru disampaikan secara jelas
dan singkat.
4. Lama Penerimaan Pasien Baru untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan
rinci.
5. Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data
6. Pelaporan Penerimaan Pasien Baru ditulis secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat primer (Nursalam, 2016).
10
8) Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan syok sebaiknya dibicarakan
di nurse station.
11
2.8 Alur Penerimaan Pasien Baru
Situation
Background
Riwayat Keperawatan
Recommendation: Tindakan
yang sudah, dilanjutkan,
stop, modifikasi, strategi
baru.
Gambar 2.1. Alur Penerimaan Pasien Baru (Nursalam, 2016)
12
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Aisyah Kartika Sukmawati, S.Kep
PP (pagi) : Diana Rachmawati, S.Kep
PA (pagi) : Citra Intan Trisnalia., S.Kep
PP (sore) : Astrid Asnggreswari N.S., S.Kep
PA (sore) : Ani Rihlatun N., S.Kep
Dokumentasi : Fitriana Nur Aidah, S.Kep
PJ Roleplay : Diana Rachmawati, S.Kep
Pembimbing Pendidikan : Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
: Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ratna Rosyidati R.,S.ST
: Binafsih, S.ST
3.3 Metode
Roleplay
3.4 Media
1. Status Pasien (Rekam Medik)
2. Buku Inventaris Alat
3. Lembar susunan acara
4. Lembar doa
5. Lembar sasaran keselamatan pasien
6. Lembar 5 moment cuci tangan
13
3.5 Alur Penerimaan Pasien Baru
Situation
Background
Riwayat Keperawatan
Recommendation: Tindakan
yang sudah, dilanjutkan,
stop, modifikasi, strategi
baru.
Gambar 3.1. Alur Penerimaan Pasien Baru (Nursalam, 2016)
14
4. Karu, PP dan PA
selanjutnya melakukan
Penerimaan Pasien Baru
di ruang Penerimaan
Pasien Baru
5. PP pagi menyampaikan
Penerimaan Pasien Baru
kepada Perawat primer
sore. Penyampaian
laporan yang singkat,
padat, jelas, berikutnya,
hal yang perlu
disampaikan alam
Penerimaan Pasien Baru:
S: Situation (kondisi
terkini yang terjadi pada
pasien)
Sebutkan nama pasien,
umur, tanggal masuk, dan
hari perawatan, serta
dokter yang merawat.
Sebutkan diagnosis
medis dan masalah
keperawatan yang belum
atau sudah
teratasi/keluhan utama.
B: Background (Info
Penting yang
berhubungan dengan
kondisi Pasien Terkini).
Jelaskan intervensi yang
telah dilakukan dan
respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan.
Sebutkan riwayat alergi,
riwayat pembedahan
pemasangan alat invasif,
dan obat- obatan
termasuk cairan infuse
yang digunakan. Jelaskan
pengetahuan pasien dan
keluarga terhadap
diagnosis medis.
A: Assessment (Hasil
Pengkajian dari Kondisi
Pasien Saat Ini) Jelaskan
secara lengkap hasil
pengkajian pasien terkini
15
seperti tanda vital, skor
nyeri, tingkat kesadaran,
braden score, status
restrain, risiko jatuh,
status nutrisi, kemam-
puan eliminasi dan lain-
lain. Jelaskan informasi
klinik lain yang
mendukung.
R: Recommendation
Merekomendasikan
intervensi keperawatan
yang telah dan perlu
dilanjutkan (refer to
Nursing care plan)
termasuk discharge
planning dan edukasi
pasien dan keluarga.
6. PP pagi dan PA siang
selanjutnya dapat
melakukan klarifikasi,
tanya jawab terhadap hal-
hal yang kurang jelas
penyampaian pada saat
Penerimaan Pasien Baru
secara singkat dan jelas
7. Hal khusus dan
memerlukan perincian
matang sebaiknya dicatat
untuk diserah terimakan
ke shift selanjutnya.
8. Klarifikasi atau tambahan
dari karu
9. Pembacaan SOP
keselamatan pasien
10. Pembacaan 5 momen
cuci tangan
11. Demontrasi cuci tangan
12. Validasi ke pasien
13. PP pagi memper-
kenalkan PJ siang
selanjutnya yang
bertugas
14. PJ sore mengklarifikasi
langsung ke pasien al-
hal yang perlu
diklarifikasi.
16
Pos 1. Cuci tangan 10 menit Nurse Karu, PP
timbang 2. Diskusi dan klarifikasi station dan PA
terima dari hasil validasi yang
sudah dilakukan
3. Pelaporan langsung
dituliskan pada buku
Penerimaan Pasien Baru
dengan ditandatangani
PP malam dan PP pagi
berikutnya, diketahui
oleh Karu
4. Ditutup oleh Karu
3.7 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Menentukan penanggung jawab Penerimaan Pasien Baru
2) Menyusun teknik Penerimaan Pasien Baru bersama-sama dengan staf
keperawatan
3) Menentukan materi Penerimaan Pasien Baru
4) Menyiapkan rekam medis pasien yang akan digunakan dalam Penerimaan
Pasien Baru
5) Mempersiapkan buku laporan
2. Evaluasi Proses
1) Melakukan Penerimaan Pasien Baru bersama dengan kepala ruangan dan
staf keperawatan pada setiap pergantian shift
2) Penerimaan Pasien Baru dipimpin oleh kepala ruangan
3) Penerimaan Pasien Baru diikuti oleh perawat, mahasiswa yang berdinas
dan yang akan dinas.
4) Penerimaan Pasien Baru dilaksanakan di ruang perawat dengan pelaporan
tiap pasien maksimal 5 menit
5) Menjelaskan masalah yang berfokus pada masalah keperawatan
3. Evaluasi Hasil
1) Perawat mampu melakukan Penerimaan Pasien Baru sesuai dengan
konsep SBAR
2) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
3) Dapat meningkatkan kemampuan dan komunikasi antar perawat
17
4) Menjalin hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar perawat
5) Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
berkesinambungan.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Persiapan
Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru di ruang pandan wangi ini dilakukan
melalui beberapa persiapan seperti pembuatan proposal Penerimaan Pasien Baru,
pembagian peran, mekanisme yang harus dilakukan saat Penerimaan Pasien Baru.
Kontrak waktu ke klien dilakukan sehari sebelumnya, sedangkan koordinasi dengan
pembimbing telah dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan. Tahap-tahap persiapan
role play Penerimaan Pasien Baru antara lain:
1) Menentukan penanggung jawab role play Penerimaan Pasien Baru.
2) Membuat proposal role play Penerimaan Pasien Baru.
3) Menetapkan Karu, PP, dan PA untuk role play Penerimaan Pasien Baru.
4) Menyiapkan materi Penerimaan Pasien Baru, meliputi proposal role play
Penerimaan Pasien Baru dan SPO mekanisme Penerimaan Pasien Baru.
5) Memilih pasien untuk dilakukan Penerimaan Pasien Baru.
6) Menyiapkan media Penerimaan Pasien Baru meliputi status pasien, lembar
penilaian, dan lembar evaluasi Penerimaan Pasien Baru.
7) Menentukan waktu untuk pelaksaan Penerimaan Pasien Baru.
4.2 Pelaksanaan
Topik : Penerimaan Pasien Baru
Hari, tanggal : Senin, 18 Maret 2019
Waktu : 13.30
Tempat : Ruang PPJT Lt. 3 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Dihadiri oleh :
Pembimbing akademik : Erna Dwi Wahyuni., S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ratna Rosyidah R, S.ST
Kaper Instalasi PPJT : R. Endang Herlianingsih, S.Kep., Ns., MM
18
PP (sore) : Astrid Asnggreswari N.S., S.Kep
PA (sore) : Ani Rihlatun N., S.Kep
Narator : Ika Lusdiana, S.Kep
Dokumentasi : Farida Rohmawati, S.Kep
PJ Roleplay : Diana Rachmawati, S.Kep
Narator : Ika Lusdiana, S.Kep
Pembimbing Pendidikan : Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
: Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ratna Rosyidati R.,S.ST
4.4 Hambatan
Tabel 4.1 Hambatan Pelaksanaan Role Play Penerimaan Pasien Baru
Masalah Sebab (5W) Rekomendasi
Mekanisme Pembimbing Akademik Jadwal dan jam kegiatan
Pelaksanaan roleplay harus menghadiri acara roleplay harus dipastikan
tidak tepat waktu. lain terlebih dahulu ke Pembimbing Klinik
sehingga acara roleplay dan Akademik sehari
diundur dari jam 07.00 sebelum kegiatan
WIB menjadi jam 07.30 roleplay.
WIB.
Peran Volume suara PP kurang Menambah volume suara
Penyampaian PP kurang nyaring. sehingga cukup terdengar
jelas dalam pelaksanaan saat Penerimaan Pasien
Penerimaan Pasien Baru Baru.
di nurse station.
Isi
Tidak melibatkan rekam Belum ditambahkan di Menambahkan rekam
medis pasien dalam proposal. medis pasien selain buku
Penerimaan Pasien Baru catatan Penerimaan
dan hanya menggunakan Pasien Baru pada
buku Penerimaan Pasien persiapan Penerimaan
Baru. Pasien Baru di proposal.
4.5 Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play
Penerimaan Pasien Baru yaitu dalam bentuk fasilitas, bimbingan dari pembimbing,
dukungan dari perawat ruangan, dari pasien serta keluarga pasien yang
diikutsertakan dalam role play sehingga pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru dapat
berjalan dengan lancar.
19
BAB 5
EVALUASI KEGIATAN
20
14.00 Kegiatan Penerimaan Pasien Baru berakhir
5.3 Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa mampu melakukan Penerimaan Pasien Baru dengan
menjalankan tugasnya sesuai peran masing-masing.
2. Mahasiswa mampu mengomunikasikan hal-hal yang penting dalam
Penerimaan Pasien Baru.
3. Kegiatan roleplay dihadiri oleh pembimbing akademik yaitu Ibu Erna Dwi
Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep, pembimbing klinik yaitu Ibu Ratna Rosyidati
R, S.ST, Kepala Keperawatan Instalasi PPJT Lantai 3 yaitu Ibu R. Endang
Herlianingsih, S.Kep., Ns., MM dan Staf Instalasi PPJT, Ibu Sumiyati.
4. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
5. Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Lampiran 1
Prolog
(On Monday, March 18th, 2019 at 01.30 p.m all nurses (PN and AN) morning shift
and afternoon shift gathered at nurse station to hand over.)
23
respons moderat + ADHF + severe RHD MS + severe PHT
and nursing problem is risk of decresing cardiac output,
DPJP dr. Rosi, Sp.Jp(K)
B: Patient gets Lasix pump 5 mg/hour per IV and Ventolin
1 ampul
A: The patient's condition is compos mentis, GCS 456,
vital sign at 12.00 am (blood presure = 1110/80 mmHg,
pulse rate= 50 x/minute, RR = 24 x/min, temperature =
36,8ºC). Client still dyspnea.
R:
1. Obsevation vital sign
2. Keep the nasal O2 2 lpm
3. Position the patient semifowler
4. Collaboration with the doctor for medical therapy
according RPO
5. Monitor intake-output
6. Do vulva hygiene every morning
NUM : Thank you Ns. Citra. Is there any questions for the report?
AN Morning : "No, Ners. All is clear."
NUM : “Ok next please Ns. Diana read your report.
AN Morning : “Ok, thank you. Now, I would like to report a patient one
by one, starts from:
305 C (example)
S: Miss B, 46 years old, the first day care, medical record
number is 3053001, wih medical diagnoses are Unstable
Angina low risk + ACKD+ hypronatremia and nursing
problem is risk of decresing cardiac output, DPJP dr.
Iswanto, Sp.Jp(K).
B: The patient has an IV line in her right hand day 1, uses
dower cathether day 1 and gets NaCl + KCl 25 meq/ 24
hours.
A: The patient's condition is compos mentis, GCS 456,
vital sign at 12.00 am (blood presure = 110/80 mmHg,
pulse rate= 71 x/minute, RR = 20 x/min, temperature =
36,6ºC).
R:
1. Obsevation vital sign
2. Keep the nasal O2 2 lpm
3. Position the patient semifowler
4. Collaboration with the doctor for medical therapy
according RPO
5. Monitor fluid balance
NUM : “Any question or clarrificassion from Ns. Diana’s report?”
AN Morning : “Mrs. B fluid intake is limited to 700cc/24 hours.”
PN afternoon : "O Yeah I'll remind Mrs. B again."
24
PN morning : "Done, Ners.”
AN morning : Yes ners, it complete"
NUM : Ok, Ns. Astrid, if no more question, next read the IPSG
please.
PN afternoon : (read IPSG)
NUM : Next read the 5 moment hand hygiene and demonstration.
Ns. Ani, Please
AN afternoon : 5 moment …………………, lets we do hand hygene
NUM : “Next, we go to validation to the patient, and then we
going back to nurse station.”
25
“Now please prepare the patients medicine theraphy.”
AN afternoon : “Ok, Ners. I will prepare it.”
NUM : “Thank you, next please Ns. Citra read the room
inventory.”
AN morning “Ok, thermometer 2, stetoskop 2, tensimeter 3, syring pum
1, infus pump 1. oksigen camber 3, all in good condition.”
NUM “Thank you, there are any clarifications? Well, I think
enough.. Thanks you for your participations all of you has
worked well.”
“So, I hopefully what we've done today provides many
benefits for all of us, and we are given a smooth in carrying
out each task. For the morning service happy rest. An
afternoon service for the good work. Wassalamu'alaikum
wr wb.”
26
Lampiran 2
DOA SEBELUM BEKERJA
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
AAMIIN.
27
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
28
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan
29