You are on page 1of 24

TUGAS UJIAN MAYOR DAN MINOR

Penyusun :

Hedaya Pancar Pangestu

030.14.083

Pembimbing :

dr. Santi Andiani, SpB

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH

PERIODE 10 DESEMBER 2018 – 15 FEBRUARI 2019


No Nama Penyakit Patofisiologi Etiologi Klinis PF DD Pemeriksaan Tindakan Edukasi
Penunjang
1 Hehidrokel Dapat disebabkan oleh Hidrokel Pasien mengeluh Pemeriksaan Hernia Pemeriksaan Operatif: Dianjurkan untuk
banyak faktor yang pada bayi adanya benjolan dilakukan scrotalis, darah tepi Eksisi dan mengurangi potensi
menyebabkan karena di kantong dengan posisi Hematocele, marsupialisasi trauma pada skrotum
peningkatan produksi tidak skrotum yang berdiri dan Varikokel, Transaluminas seperti menggunakan
cairan serosa. sempurnan tidak nyeri. Dan berbaring. Jika Tumor testis i pelindung khusus,
Peningkatan produksi ya pada pemeriksaan pada posisi USG mengangkat berat dan
cairan ini dapat penutupan penerawangan berdiri tonjolan beban fisik perlu
disebabkan oleh tumor, processus didapatkan dapat jelas disesuaikan bila telah
infeksi atau trauma. vaginalis. transaluminasi baringkan pada menjalani pembedahan
Faktor-faktor tersebut Pada orang (+). Pada hidrokel posisi supine jika dan menjaga kebersihan
akan membuat sel-sel dewasa, testis kantong terjadi resolusi testis.
atau jaringan tubuh hidrokel hidrokel seolah- spontan pikirkan
mengalami kerusakan dapat olah mengelilingi hernia atau
sehingga menyebabkan terjadi testis sehingga hidrokel
permeabilitas vaskular secara testis dapat komunikan, bila
terganggu, lalu terjadi idiopatik diraba. Hidrokel tonjolan tidak
kebocoran protein dan (primer) funniculus terlihat pada
cairan ke rongga serosa. dan disebelah kranial posisi berdiri
Pada keadaan normal sekunder, dari testis. lakukan valsava
diserap oleh sistem penyebab Hidrokel manuever.
limfatik, tetapi dalam sekunder komunikan dapat
keadaan patologis terjadi dapat bertambah besar
obstruksi saluran limfe terjadi karena terdapat
sehingga terjadi hidrokel. karena hubungan proc.
Pada anak karena tidak kelainan Vaginalis dengan
tertutupnya processus testis dan peritoneum.
vaginalis sehingga cairan epididimis
dari peritoneum dapat seperti
masuk ke dalam skrotum. infeksi,
trauma dan
tumor.
2 Orchitis Orchitis biasanya karena Virus paling Nyeri pada testis Pada inspeksi: Tumor testis, Pemeriksaan Biasanya dapat Menghindari trauma
komplikasi dari penyakit umum disertai pembesaran Hidrokel, darah tepi self limiting pada testis dengan
gondongan ( mumps). infeksi pembengkakan, testis dan Hernia disease karena memakai pelindung,
Sesudah virus masuk dan virus : demam, myalgia, skrotum, scrotalis , dan Radiologis paling umum menjaga hygine di
mulai membelah dalam coxsackievi nyeri kepala, mual eritematous epididimitis menggunakan penyebabnya daerah organ vital dan
sel saluran pernapasan, rus tipe A dan kadang- Pada palpasi: ULTRASONOG virus, apabila menhindari hubungan
virus dibawa aliran darah dan kadang pasien Hangat, nyeri RAFI dan test terdapat tanda- seksual berganti-ganti
ke banyak jaringan, varicella sebelumnya tekan, dan dapat transaluminasi tanda infeksi pasangan.
diantaranya ke kelenjar Infeksi mengeluh terjadi . bakteri seperti
ludah dan jaringan yang bakteri: gondongan pembesaran gonore dapat
lain yang paling rentan E.coli, KGB di regio diberikan
contohnya testis. Setelah klebsiella, inguinal. antibiotik
virus masuk ke dalam pseudomo spektrum luas
testis, virus akan nas, golongan
bereplikasi dan staphyloco sefalosporin :
menimbulkan respon ccus dan cefixim 100-200
antigen dan antibodi streptococc mg ceftriakson
(makrofag) terjadilah us. 1x 2gr atau
peradangan dengan Granuloma dapat diberikan
infiltasi sel mononuklear tous: azitromisin 1x2
sehingga testis menjadi mycobacte gr atau 500mg/
edema dan terjadi rium hari.
deskuamasi sel epitel tuberculosi
yang melapisi sel s,
nekrotik. traponema
pallidum.
Trauma di
sekitar
testis

3 Tumor testis Diferensiasi sel-sel Genetik, Benjolan di dalam Inspeksi : Hidrokel, TransiluminasI Orkidektomi dan Melakukan pemeriksaan
germinal pada testis. kriptorkism skrotum yang terdapat epidimimitis, , USG, kemoterapi. secara berkala setelah
us, tidak nyeri dan benjolan pada orkitis. pemeriksaan pembedahan, dan
sindroma tidak tembus skrotum. petanda disarankan untuk
klinefelter, cahaya. Gejala Palpasi: untuk tumor yaitu : skrining pada anggota
dan dan tanda lain menilai apakah AFP, beta- keluarga pasien.
terpapar seperti nyeri terdapat nyeri HCG, dan LDH.
dietilbestro pinggang, perut tekan, Foto rontgent
l (DES). kembung, dispnea konsistensi, thorax, dan
atau batuk, dan hangat/ tidak, diagnosa
ginekomastia mobile atau pastinya
menunjukkan tidak dan dengan Biopsi.
metastasis yang ukuran.
luas. Metastasis
paraaorta sering
luas dan besar
sekali
menyebabkan
perut kembung
dan besar sekali,
kadang tanpa
nyeri pinggang.
4 Abses inguinal/ Kuman masuk ke dalam Reaksi Pembengkakan Inspeksi pada Tumor testis transaluminasi Insisi dan Mengobati penyakit
skrotum. tubuh mengeluarkan mikrobial, pada regio regio inguinal orkhitis evakuasi abses. dasarnya, meningkatkan
toksin (ekso dan Agen fisik : inguinal, nyeri terdapat 5 tanda Pemeriksaan Pemberian hygine di daerah organ
endotoksin) sebagai awal seperti lokal, nyeri tekan, radang. darah lengkap. antibiotik vital dan makan
proses radang, kemudian trauma dapat bertambah spektrum luas makanan yang bergizi.
terjadi perubahan dari fisik, UV, besar, kenaikan USG. seperti golongan
diameter pembuluh radiasi ion, suhu tubuh. Palpasi untuk URINALISIS. cephalosporin.
mengetahui
darah dan sel-sel darah Bahan KULTUR
konsistensi,
mengalir mendekati kimia iritan BAKTERI.
hangat/tidak,
dinding pembuluh darah dan ukuran, fluktuasi
yang mengalami infeksi. korosif: dan nyeri tekan.
keadaan ini dapat bahan
meningkatkan oksidan,
permeabilitas vaskular. asam dan
Lalu makrofag datang basa, dan
sebagai respon imun nekrosis
untuk memfagosit jaringan.
bakteri. Jika infeksi tidak
tertangani maka debris-
debris dan bakteri akan
mengumpul di suatu
rongga menjadi abses.
5 Hernia Diafragma Hernia kongenital : -Trauma Inspeksi pada Tumor Herniography Tindakan Dianjurkan untuk tidak
Gangguan fusi bagian -Kongenital abdomen Asites CT Scan Operatif mengangkat beban yang
sternal dan bagian kostal terdapat Konstipasi ULTRASONOG terlalu berat
diafragma di garis median benjolan pada Lipoma RAFI Konservatif Dianjurkan untuk tidak
mengakibatkan defek lokasi luka mengejan
yang disebut foramen operasi
morgagni. Jika penutupan
diafragma tidak Dapat
terganggu, foramen membesar
Morgagni dilalui oleh dengan
arteri mammaria interna rangsangan
dengan cabangnya arteri batuk
epigastrika superior.
Gangguan penutupan Dapat/ tidaknya
diafragma di sebelah dilakukan
posterolateral reduksi
meninggalkan foramen
Bochdalek yang Palpasi defek
mengakibatkan kelainan setelah reduksi
lipatan pleuroperitoneal dilaksanakan
atau tidak tepatnya atau
absennya migrasi dari
otot diafragma.

Hernia Traumatik :
Ruptur diafragma
traumatik dapat terjadi
karena cedera tajam atau
cedera tumpul.
6 Hernia Umbilicalis Hernia umbilikal Kelemahan Benjolan pada Inspeksi pada Tumor Herniography Konservatif Dianjurkan untuk tidak
merupakan hernia yang dinding lokasi abdomen Asites CT Scan mengangkat beban yang
terbentuk pada umbilikus abdomen hernia(Umbilikal) terdapat Konstipasi ULTRASONOG Tindakan terlalu berat
yang lemah, yang mana Rasa nyeri yang benjolan pada Lipoma RAFI Operatif Dianjurkan untuk tidak
merupakan sebagian hasil menjalak ke lokasi lokasi luka mengejan
dari kegagalan dari hernia operasi
round ligament Pembesaran
untuk melewati cincing hernia dengan Dapat
umbilikus dan sebagian berdiri dan membesar
dari ketidakadaan fasia peningkatan dengan
Richet. tekanan intra rangsangan
abdomen batuk

Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi

Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan
7 Hernia Anak Kanalis inguinalis adalah Patent Benjolan dilipat Finger test Hidrocelle ULTRASONOG Tindakan Dianjurkan untuk tidak
kanal yang normal pada Processus paha yang RAFI Operatif mengangkat beban yang
fetus. Pada bulan ke-8 Vaginalis muncul pada saat Pemeriksaan CT Scan terlalu berat
dari kehamilan, terjadinya bediri, batuk, Ziemen test Pemeriksaan Dianjurkan untuk tidak
desensus testikulorum bersin atau darah tepi mengejan
melalui kanalis inguinalis. mengejan dan Pemeriksaan
Penurunan testis itu akan menghilang Thumb test
menarik peritoneum ke setelah berbaring
daerah skrotum sehingga Dapat bersifat
terjadi tonjolan asimptomatiik
peritoneum yang disebut
dengan prosesus vaginalis
peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini
telah mengalami
obliterasi, sehingga isi
rongga perut tidak dapat
melalui kanalis tersebut.
Tetapi dalam beberapa
hal sering belum
menutup, karena testis
yang kiri turun terlebih
dahulu dari yang kanan,
maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering
terbuka. Dalam keadaan
normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka
sebagian, maka akan
timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena
prosesus tidak berox
bliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital
8 Torsio Testis Pada neonatus, testis Kongenital Gangguan BAK Testis bengkak, Hydrocelle Urinalysis Operatif Edukasi tentang operasi
sering belum turun ke Mual terangkat, Tumor testis dapat (Detorsion)
dalam skrotum, di mana Muntah hilangnya reflex Hematoma ditemukan
ia melekat pada tunika Nyeri cremaster leukositosis
vaginalis. Mobilitas testis
ini dapat menyebabkan Edema Skrotal, ULTRASONOG
torsi (torsi testis edema testis RAFI
ekstravaginal). Fusi testis MRI
yang tidak memadai ke
dinding skrotum biasanya
didiagnosis dalam 7-10
hari pertama kehidupan.
9 Varikokel Dilatasi plexus Lebih Dapat bersifat Terlihat seperti Spermatokel Doppler Operatif(micro Edukasi tentang operasi
pampiniformis dan vena sering asimptomatis kantung berisi Ektasia ULTRASONOG surgical
spermatica interna yang terjadi Dapat cacing Tubular RAFI varicocele
dapat menyebabkan pada testis menyebabkan repair)
penurunan fungsi testis kiri karena infertilitas
faktor
anatomis
10 Hidrokel Hidrokel disebabkan oleh Kongenital Benjolan di Posisi pasien Hernia Transiluminasi Pada anak dapat Edukasi tentang operasi
kelainan kongenital Obstruksi kantong skrotum supine, jika Scrotalis Ultrasonografi sembuh secara
(bawaan sejak lahir) aliran limfe yang tidak nyeri terdapat Varikokel spontan
ataupun Pada hidrokel perbaikan Torsi testis
ketidaksempurnaan dari testis, kantong benjolan akibat Hematocele Konservatif
prosesus vaginalis hidrokel seolah- perubahan
tersebut menyebabkan olah mengelilingi posisi, harus Hidrokelektomi
tidak menutupnya rongga testis dicurigai
peritoneum dengan sehinggatestis tak hidrokel Aspirasi-
prosessus vaginalis. dapat diraba komunikans skleroterapi
Sehingga terbentuklah Pada hidrokel atau hernia.
rongga antara tunika komunikan Jika benjolan
vaginalis dengan cavum terdapat tidak terlihat,
peritoneal dan hubungan antara dapat dilakukan
menyebabkan prosesus vaginalis valsava manuver
terakumulasinya cairan denganrongga Pemeriksaan
yang berasal dari sistem peritoneum transluminasi
limfatik disekitar. sehingga prosesus menggambarkan
vaginalis dapat cairan dalam
terisi cairan tunika vaginalis.
peritoneum.
Padaanamnesis,
kantong hidrokel
besarnya dapat
berubah-ubah
yaitu bertambah
besar pada saat
anak menangis.
Varikokel

Torsio Testis

Hidrokel

Groin Hernia
Abdominal Hernia

2. Stoma

2.1 Definisi stoma

Stoma intestinal adalah bukaan usus pada permukaan dinding abdomen yang tercipta
melalui tindakan pembedahan guna mengalirkan feses atau urin. Stoma intestinal berfungsi untuk
mengalihkan aliran isi pencernaan agar tidak sampai ke bagian distal usus dalam rangka untuk
memberi kesempatan bagian distal usus tersebut sembuh dan selain itu untuk membebaskan
obstruksi pada situasi darurat.

2.2 Jenis stoma

Berdasarkan organ penyusunnya stoma dibagi menjadi 3 jenis, yakni;i

 Kolostomi, adalah stoma yang dibuat pada kolon.


 Ileostomi, adalah stoma yang dibuat pada ileum.
 Urostomi, adalah stoma yang dibuat untuk sistem genitourinaria.

Berdasarkan bentuknya menjadi

 End stoma
 Loop stoma
2.3 Indikasi pembuatan stoma

Obstruksi atau blokade


usus atau kandung kemih
INDIKASI
UMUMNYA
Perforasi usus
STOMA
DIPERLUKAN Pengangkatan usus atau
kandung kemih yang
sakit berat

Kanker usus atau


kandung kemih

INDIKASI Penyakit divetikular


TERKADANG
Kolitis ulseratif
STOMA
DIPERLUKAN Penyakit Crohn

Abnormalitas usus atau


kandung kemih pada
anak

Tabel 1. Indikasi stoma


2.4 Operasi stoma

Gambar 1. Lokasi stoma dibuat pada kolon.

Gambar 2. Lokasi stoma dibuat pada ileum.


2.4.1 Kolostomi

Terkadang sebagaian rektum dan/atau kolon harus diangkat seluruhnya (atau di bypass).
Sehingga feses yang diproduksi tidak dapat meninggalkan saluran cerna secara biasa melalui
anus. Biasanya akan dilakukan pembedahan pembuatan kolostomi yang dijahit di permukaan
kulit pada dinding abdomen. Pembuatan kolostomi dapat dilakukan di mana saja namun biasanya
dipilih posisi sebelah kiri dari abdomen dan dapat dibuat untuk temporer maupun permanen.

Gambar 3. Tampakan stoma dan kantong kalostomi.

Gambar 4. Bagian kolon yang dioperasi.


2.4.2 Ileostomi

Prosedur ileostomi mirip dengan kolostomi, keculi pada ileostomi stoma dibuat pada ileum
bukan ada kolon. Ileostomi dapat dibuat baik untuk temporer maupun untuk permanen. Biasanya
di buat di sebelah kanan dan dengan ujung yang lebih panjang karena produksinya yang lebih
cair dibandingkan pada kolostomi. Produksinya berikisar antara 500 – 800 ml dalam 24 jam.
Produksi abnormal dapat mencapai 1 liter cairan. Terkadang jika rektum belum diangkat, ada
dibuat bukaan lainnya yang disebut mucous fistula. Pada waktu awal setelah operasi biasanya
akan keluar produksi mukus eksesif terutama jika dilakukan operasi darurat. Feses terkadang
juga dapat kluar dari mucous fistula ini.
Pada pasien ileostomi biasany memerlukan kantong yang dapat dikosongkan (drainable
pouch) sehingga kantong dapat dikosongkan 4 – 6 kali dalam 24 jam. Kantong ileostomi sendiri
umumnya diganti setiap hari atau tergantung pilihan.

Gambar 5. Bagian ileum yang dioperasi dan kantong ileostomi.


2.4.3 Urostomi

Urostomi dibuat agar urin dari ureter tidak perlu diekskresi melalui kandung kemih dan
uretra. Pembuatan urostomi biasanya dilakukan pada abdomen sebelah kanan. Pembuatan
urostomi mengambil potongan kecil dari ileum lalu digunakan sebagai tabung atau moncong
yang disebut ileal conduit. Ileum yang dipotong kemudian disambung dengan sisa ileum yang
ada sehingga sistem pencernaan berfungsi seperti sebelumnya. Urostomi normalnya
mengeluarkan urin yang continuous atau berkelanjutan dan kadang mengandung mukus.
Kantong urostomi biasanya terdapat keran yang harus dikosongkan beberapa kali dalam sehari.
Urostomi biasanya disambungkan dengan kantong urin (bedakan dengan kantong urostomi) pada
malam hari. Kantong urostomi umumnya diganti setiap hari atau setiap beberapa hari.

Gambar 6. Bentuk urostomi, menggabungkan ureter kanan dan kiri pada ileal conduit
Gambar 7. Kantong urostomi.

2.5 Perawatan stoma pasca operasi

a. Monitor berkala kondisi tampakan stoma


b. Monitor berkala dan uktur produksi stoma
c. Pastikan peralatan tersedia:

1. Kantong (yang drainable untuk beberapa hari pertama setelah operasi, setelahnya
barulah diganti sesuai kebutuhan)
2. Penjepit kantung (pouch clip)
3. Semangkuk air
4. Kantong sampah
5. Kain bersih kering non-steril untuk membersihkan dan mengeringkan kulit
6. Pembersih lem
7. Deodoran ostomi semprot
8. Barrier wipes – untuk melindungi kulit
9. Aksesoris tambahan
10. Pengukur ostomi
11. Paper towel – untuk melindungi pakaian
d. Pastikan tidak ada kebocoran
e. Monitor adanya flatus dan bising usus
f. Setelah stoma mulai berfungsi baik, lakukan pengosongan dan penggantian secara rutin
g. Monitor tanda vital, intake dan output
h. Sediakan obat pengurang nyeri dan pemeriksaan rasa nyaman, seperti perubahan posisi
i. Evaluasi status pernapasan, sanggah abdomen dengan selimut atau bantal untuk membantu
pada saat batuk
j. Evaluasi posisi dan patensi NGT
k. Evaluasi warna, jumlah, dan bau pada drainase dan kolostomi serta bekuan darah.
l. Pemberian antasid, antagonis histamin 2-reseptor, dan terapi antibiotik
m. Pemberian cairan dan makanan oral dianjurkan. Makanan dapat berupa cairan, dan
kemudian diberikan sering dan porsi sedikit
2.6 Mengenali abnormalitas stoma

A. Warna stoma
Normal : merah muda / merah / hangat pada perabaan
Abnormal : hitam / kelabu / pucat / berlumpur

B. Kulit
Normal : kulit sekitar stoma intak
Abnormal : nyeri / ulkus / inflamasi atau kulit yang rusak

C. Edema (bengkak)
Normal : Pasca operasi stoma dapat menjadi agak bengkak dan akan berukurang
sekitar 6 minggu setelah operasi.
Abnormal : bengkak yang mendadak dan tidak dapat dijelaskan

D. Perdarahan stoma
Normal : sedikit darah pada pengusapan saat stoma dibersihkan atau dikeringkan.
Abnormal : perdarahan yang eksesif saat stoma dibersihkan / darah pada kantong /
perdarahan dari dalam stoma.
Gambar 8. Tampakkan stoma.

Tipe stoma Produksi normal Produksi abnormal


Kolostomi Flatus (angin) adalah tanda bahwa Konstipasi – feses keras / tidak ada
usus kembali bekerja setelah output selama > 2 hari.
operasi selain bising usus yang Obstruksi – tidak ada output yang
kembali normal. disertai nyeri / muntah / distensi
Feses yang lembek dan padat 1 – abdomen.
3 kali sehari (membutuhkan Diare
beberapa hari untuk berfungsi dan Darah bercampur dengan output.
dapat selama periode pasca
operasi feses dapat berbentu cair)
Ileostomi Feses cair hingga lembek – Tidak akan pernah konstipasi.
konsistensi bervariasi antara Produksi encer / bile stained.
“bubur” sampai encer. [Cairan Tidak ada output lebih dari 12 jam.
hemo-serosa (cairan merah muda, Darah bercampur dengan output.
jernih) dan flatus (angin) adalah
normal selama 48 jam pertama
setelah operasi].
Dalam 24 jam output sekitar 500-
800 ml.
Urostomi Urin mengalir terus, jernih, warna Urin keruh / gelap / pekat.
kekuningan. Kadang terdapat Peningkatan produksi mukus /
mukus. darah pada urin.
Tidak ada urin
Produksi rektal Mukus dan kadang terdapat Darah/pus
sedikit feses jika sebelum operasi
memang sudah ada feses pada
rectum.
Tabel 2. Abnormalitas pada stoma

2.7 Penutupan stoma

No Nama Penyakit Patofisiologi Etiologi Klinis PF DD Pemeriksaan


Penunjang
1 Paronikia Terjadi karena trauma Trauma 5 tanda radang Inspeksi : untuk Herpetic Pemeriksaan
langsung/ tidak langsung. langsung pada jari yang mengetahui 5 whitlow darah tepi
Trauma langsung seperti dan tidak terinfeksi. Dan tanda radang Kuku psoriasis
hilangnya kutikula, langsung. terdapat pada jari yang Kultur bakteri
menggunting kuku yang pemisahan terinfeksi.
terlalu pendek, menicure, lempeng kuku Palpasi : untuk
pedicure. Sedangkan, dari eponikium. mengetahui
trauma tidak langsung apakah ada
contohnya pemakaian nyeri tekan/
kuku palsu. Faktor-faktor tidak,
tersebut membuat konsistensi,
barrier pelindung antara hangat/ tidak
kuku & lipatan kuku pada permukaan
terbuka, kemudian yang terinfeksi
bakteri masuk ke celah
tersebut dan terjadi
reaksi imun berupa
fagositosis oleh makrofag
sehingga terjadi
perlunakan dan infeksi di
lipat kuku. Jika, proses
infeksi tidak ditangani
maka debris dan bakteri
akan berkumpul di celah
tersebut menjadi abses.
2 Herpetic whitlow Virus masuk ke dalam Virus Muncul satu atau Inspeksi: Kuku psoriasis Pemeriksaan
tubuh, kemudian virus herpes sekelompok bula terdapat bula di paronikia darah tepi
menginvasi sel pejamu simplek dengan sekitar lipatan
dan cepat berkembang penampilan kuku seperti Kultur virus.
biak menghancurkan sel seperti sarang sarang lebah Tzank test
pejamu dan melepaskan lebah dekat Palpasi : nyeri
lebih banyak virion. dengan kuku. tekan/ tidak.
Kemudian, tubuh Selain itu
melakukan respon imun terdapat gejala
seluler dan humoral yang sistemik seperti
menahan infeksi. setelah demam, myalgia
infeksi awal, timbul fase dan athralgia dan
laten. Selama masa ini sakit kepala
virus masuk ke dalam sel-
sel sensorik yang
mempersarafi daerah
yang terinfeksi dan
bermigrasi di sepanjang
akson untuk bersembunyi
pada ganglion radiks
dorsalis.

3 Kuku psoriasis . Genetik, Benjolan di dalam Inspeksi : Hidrokel, TransiluminasI


kriptorkism skrotum yang terdapat epidimimitis, , USG,
us, tidak nyeri dan benjolan pada orkitis. pemeriksaan
sindroma tidak tembus skrotum. petanda
klinefelter, cahaya. Gejala Palpasi: untuk tumor yaitu :
dan dan tanda lain menilai apakah AFP, beta-
terpapar seperti nyeri terdapat nyeri HCG, dan LDH.
dietilbestro pinggang, perut tekan, Foto rontgent
l (DES). kembung, dispnea konsistensi, thorax, dan
atau batuk, dan hangat/ tidak, diagnosa
ginekomastia mobile atau pastinya
menunjukkan tidak dan dengan Biopsi.
metastasis yang ukuran.
luas. Metastasis
paraaorta sering
luas dan besar
sekali
menyebabkan
perut kembung
dan besar sekali,
kadang tanpa
nyeri pinggang.
4 Abses inguinal/ Kuman masuk ke dalam Reaksi Pembengkakan Inspeksi pada Tumor testis transaluminasi
skrotum. tubuh mengeluarkan mikrobial, pada regio regio inguinal orkhitis
toksin (ekso dan Agen fisik : inguinal, nyeri terdapat 5 tanda Pemeriksaan
endotoksin) sebagai awal seperti lokal, nyeri tekan, radang. darah lengkap.
proses radang, kemudian trauma dapat bertambah
terjadi perubahan dari fisik, UV, besar, kenaikan USG.
diameter pembuluh radiasi ion, suhu tubuh. Palpasi untuk URINALISIS.
mengetahui
darah dan sel-sel darah Bahan KULTUR
konsistensi,
mengalir mendekati kimia iritan BAKTERI.
hangat/tidak,
dinding pembuluh darah dan ukuran, fluktuasi
yang mengalami infeksi. korosif: dan nyeri tekan.
keadaan ini dapat bahan
meningkatkan oksidan,
permeabilitas vaskular. asam dan
Lalu makrofag datang basa, dan
sebagai respon imun nekrosis
untuk memfagosit jaringan.
bakteri. Jika infeksi tidak
tertangani maka debris-
debris dan bakteri akan
mengumpul di suatu
rongga menjadi abses.
5 Hernia Incisional Merupakan hernia infeksi, Terdapat benjolan Inspeksi pada Tumor Herniography
terbanyak dari jenis tegangan, di bekas luka abdomen Asites CT Scan
hernia ventral, hasil dari malnutrisi, operasi yang terdapat Konstipasi ULTRASONOG
ketidaksempurnaan peny tekanan semakin parah benjolan pada Lipoma RAFI
embuhan intra dengan batuk dan lokasi luka
luka sebelumnya abdomen peningkatan operasi
akibat insisi bedah yang tinggi tekanan intra
abdominal Dapat
membesar
dengan
rangsangan
batuk

Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi

Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan

6 Hernia Umbilicalis Hernia umbilikal Kelemahan Benjolan pada Inspeksi pada Tumor Herniography
merupakan hernia yang dinding lokasi abdomen Asites CT Scan
terbentuk pada umbilikus abdomen hernia(Umbilikal) terdapat Konstipasi ULTRASONOG
yang lemah, yang mana Rasa nyeri yang benjolan pada Lipoma RAFI
merupakan sebagian hasil menjalak ke lokasi lokasi luka
dari kegagalan dari hernia operasi
round ligament Pembesaran
untuk melewati cincing hernia dengan Dapat
umbilikus dan sebagian berdiri dan membesar
dari ketidakadaan fasia peningkatan dengan
Richet. tekanan intra rangsangan
abdomen batuk

Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi

Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan
7 Hernia Anak Kanalis inguinalis adalah Patent Benjolan dilipat Finger test Hidrocelle ULTRASONOG
kanal yang normal pada Processus paha yang RAFI
fetus. Pada bulan ke-8 Vaginalis muncul pada saat Pemeriksaan CT Scan
dari kehamilan, terjadinya bediri, batuk, Ziemen test Pemeriksaan
desensus testikulorum bersin atau darah tepi
melalui kanalis inguinalis. mengejan dan Pemeriksaan
Penurunan testis itu akan menghilang Thumb test
menarik peritoneum ke setelah berbaring
daerah skrotum sehingga Dapat bersifat
terjadi tonjolan asimptomatiik
peritoneum yang disebut
dengan prosesus vaginalis
peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini
telah mengalami
obliterasi, sehingga isi
rongga perut tidak dapat
melalui kanalis tersebut.
Tetapi dalam beberapa
hal sering belum
menutup, karena testis
yang kiri turun terlebih
dahulu dari yang kanan,
maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering
terbuka. Dalam keadaan
normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka
sebagian, maka akan
timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena
prosesus tidak berox
bliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital
8 Torsio Testis Pada neonatus, testis Kongenital Gangguan BAK Testis bengkak, Hydrocelle Urinalysis
sering belum turun ke Mual terangkat, Tumor testis dapat
dalam skrotum, di mana Muntah hilangnya reflex Hematoma ditemukan
ia melekat pada tunika Nyeri cremaster leukositosis
vaginalis. Mobilitas testis
ini dapat menyebabkan Edema Skrotal, ULTRASONOG
torsi (torsi testis edema testis RAFI
ekstravaginal). Fusi testis MRI
yang tidak memadai ke
dinding skrotum biasanya
didiagnosis dalam 7-10
hari pertama kehidupan.
9 Varikokel Dilatasi plexus Lebih Dapat bersifat Terlihat seperti Spermatokel Doppler
pampiniformis dan vena sering asimptomatis kantung berisi Ektasia ULTRASONOG
spermatica interna yang terjadi Dapat cacing Tubular RAFI
dapat menyebabkan pada testis menyebabkan
penurunan fungsi testis kiri karena infertilitas
faktor
anatomis
10 Hidrokel Hidrokel disebabkan oleh Kongenital Benjolan di Posisi pasien Hernia Transiluminasi
kelainan kongenital Obstruksi kantong skrotum supine, jika Scrotalis Ultrasonografi
(bawaan sejak lahir) aliran limfe yang tidak nyeri terdapat Varikokel
ataupun Pada hidrokel perbaikan Torsi testis
ketidaksempurnaan dari testis, kantong benjolan akibat Hematocele
prosesus vaginalis hidrokel seolah- perubahan
tersebut menyebabkan olah mengelilingi posisi, harus
tidak menutupnya rongga testis dicurigai
peritoneum dengan sehinggatestis tak hidrokel
prosessus vaginalis. dapat diraba komunikans
Sehingga terbentuklah Pada hidrokel atau hernia.
rongga antara tunika komunikan Jika benjolan
vaginalis dengan cavum terdapat tidak terlihat,
peritoneal dan hubungan antara dapat dilakukan
menyebabkan prosesus vaginalis valsava manuver
terakumulasinya cairan denganrongga Pemeriksaan
yang berasal dari sistem peritoneum transluminasi
limfatik disekitar. sehingga prosesus menggambarkan
vaginalis dapat cairan dalam
terisi cairan tunika vaginalis.
peritoneum.
Padaanamnesis,
kantong hidrokel
besarnya dapat
berubah-ubah
yaitu bertambah
besar pada saat
anak menangis.

Management Hernia inkarserata di IGD:


 Assessment pasien(Anamnesis menunjukan adanya gejala-gejala obstruksi dan riwayat
perjalanan dari hernia dan Pemeriksaan fisik pada herniasi)
 Jika dicurigai terjadinya hernia inkarserata, lakukan dekompresi dengan cara:
o Pasien dipuasakan dan pasang iv line
o Memasang NGT untuk mengosongkan lambung
o Memasang Folley Catheter untuk mengosongkan vesica urinaria
o Pemberian obat analgetik untuk menangani nyeri yang dirasakan pasien dan
merilekskan otot perut
o Pemberian antibiotik
 Pasien diposisikan dalam posisi trendelenburg dengan harapan hernia dapat masuk secara
spontan melalui gravitasi
 Pasien dikonsulkan ke dokter spesialis bedah
 Observasi pasien untuk tanda-tanda akut abdomen, pasien dirawat

i
Kelli M. Bullard Dunn and David A. Rothenberger. Colon, rectum, and anus. Dalam: Schwartz
principles of surgery. 2015. h.1177-99

You might also like