Professional Documents
Culture Documents
Penyusun :
030.14.083
Pembimbing :
3 Tumor testis Diferensiasi sel-sel Genetik, Benjolan di dalam Inspeksi : Hidrokel, TransiluminasI Orkidektomi dan Melakukan pemeriksaan
germinal pada testis. kriptorkism skrotum yang terdapat epidimimitis, , USG, kemoterapi. secara berkala setelah
us, tidak nyeri dan benjolan pada orkitis. pemeriksaan pembedahan, dan
sindroma tidak tembus skrotum. petanda disarankan untuk
klinefelter, cahaya. Gejala Palpasi: untuk tumor yaitu : skrining pada anggota
dan dan tanda lain menilai apakah AFP, beta- keluarga pasien.
terpapar seperti nyeri terdapat nyeri HCG, dan LDH.
dietilbestro pinggang, perut tekan, Foto rontgent
l (DES). kembung, dispnea konsistensi, thorax, dan
atau batuk, dan hangat/ tidak, diagnosa
ginekomastia mobile atau pastinya
menunjukkan tidak dan dengan Biopsi.
metastasis yang ukuran.
luas. Metastasis
paraaorta sering
luas dan besar
sekali
menyebabkan
perut kembung
dan besar sekali,
kadang tanpa
nyeri pinggang.
4 Abses inguinal/ Kuman masuk ke dalam Reaksi Pembengkakan Inspeksi pada Tumor testis transaluminasi Insisi dan Mengobati penyakit
skrotum. tubuh mengeluarkan mikrobial, pada regio regio inguinal orkhitis evakuasi abses. dasarnya, meningkatkan
toksin (ekso dan Agen fisik : inguinal, nyeri terdapat 5 tanda Pemeriksaan Pemberian hygine di daerah organ
endotoksin) sebagai awal seperti lokal, nyeri tekan, radang. darah lengkap. antibiotik vital dan makan
proses radang, kemudian trauma dapat bertambah spektrum luas makanan yang bergizi.
terjadi perubahan dari fisik, UV, besar, kenaikan USG. seperti golongan
diameter pembuluh radiasi ion, suhu tubuh. Palpasi untuk URINALISIS. cephalosporin.
mengetahui
darah dan sel-sel darah Bahan KULTUR
konsistensi,
mengalir mendekati kimia iritan BAKTERI.
hangat/tidak,
dinding pembuluh darah dan ukuran, fluktuasi
yang mengalami infeksi. korosif: dan nyeri tekan.
keadaan ini dapat bahan
meningkatkan oksidan,
permeabilitas vaskular. asam dan
Lalu makrofag datang basa, dan
sebagai respon imun nekrosis
untuk memfagosit jaringan.
bakteri. Jika infeksi tidak
tertangani maka debris-
debris dan bakteri akan
mengumpul di suatu
rongga menjadi abses.
5 Hernia Diafragma Hernia kongenital : -Trauma Inspeksi pada Tumor Herniography Tindakan Dianjurkan untuk tidak
Gangguan fusi bagian -Kongenital abdomen Asites CT Scan Operatif mengangkat beban yang
sternal dan bagian kostal terdapat Konstipasi ULTRASONOG terlalu berat
diafragma di garis median benjolan pada Lipoma RAFI Konservatif Dianjurkan untuk tidak
mengakibatkan defek lokasi luka mengejan
yang disebut foramen operasi
morgagni. Jika penutupan
diafragma tidak Dapat
terganggu, foramen membesar
Morgagni dilalui oleh dengan
arteri mammaria interna rangsangan
dengan cabangnya arteri batuk
epigastrika superior.
Gangguan penutupan Dapat/ tidaknya
diafragma di sebelah dilakukan
posterolateral reduksi
meninggalkan foramen
Bochdalek yang Palpasi defek
mengakibatkan kelainan setelah reduksi
lipatan pleuroperitoneal dilaksanakan
atau tidak tepatnya atau
absennya migrasi dari
otot diafragma.
Hernia Traumatik :
Ruptur diafragma
traumatik dapat terjadi
karena cedera tajam atau
cedera tumpul.
6 Hernia Umbilicalis Hernia umbilikal Kelemahan Benjolan pada Inspeksi pada Tumor Herniography Konservatif Dianjurkan untuk tidak
merupakan hernia yang dinding lokasi abdomen Asites CT Scan mengangkat beban yang
terbentuk pada umbilikus abdomen hernia(Umbilikal) terdapat Konstipasi ULTRASONOG Tindakan terlalu berat
yang lemah, yang mana Rasa nyeri yang benjolan pada Lipoma RAFI Operatif Dianjurkan untuk tidak
merupakan sebagian hasil menjalak ke lokasi lokasi luka mengejan
dari kegagalan dari hernia operasi
round ligament Pembesaran
untuk melewati cincing hernia dengan Dapat
umbilikus dan sebagian berdiri dan membesar
dari ketidakadaan fasia peningkatan dengan
Richet. tekanan intra rangsangan
abdomen batuk
Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi
Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan
7 Hernia Anak Kanalis inguinalis adalah Patent Benjolan dilipat Finger test Hidrocelle ULTRASONOG Tindakan Dianjurkan untuk tidak
kanal yang normal pada Processus paha yang RAFI Operatif mengangkat beban yang
fetus. Pada bulan ke-8 Vaginalis muncul pada saat Pemeriksaan CT Scan terlalu berat
dari kehamilan, terjadinya bediri, batuk, Ziemen test Pemeriksaan Dianjurkan untuk tidak
desensus testikulorum bersin atau darah tepi mengejan
melalui kanalis inguinalis. mengejan dan Pemeriksaan
Penurunan testis itu akan menghilang Thumb test
menarik peritoneum ke setelah berbaring
daerah skrotum sehingga Dapat bersifat
terjadi tonjolan asimptomatiik
peritoneum yang disebut
dengan prosesus vaginalis
peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini
telah mengalami
obliterasi, sehingga isi
rongga perut tidak dapat
melalui kanalis tersebut.
Tetapi dalam beberapa
hal sering belum
menutup, karena testis
yang kiri turun terlebih
dahulu dari yang kanan,
maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering
terbuka. Dalam keadaan
normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka
sebagian, maka akan
timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena
prosesus tidak berox
bliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital
8 Torsio Testis Pada neonatus, testis Kongenital Gangguan BAK Testis bengkak, Hydrocelle Urinalysis Operatif Edukasi tentang operasi
sering belum turun ke Mual terangkat, Tumor testis dapat (Detorsion)
dalam skrotum, di mana Muntah hilangnya reflex Hematoma ditemukan
ia melekat pada tunika Nyeri cremaster leukositosis
vaginalis. Mobilitas testis
ini dapat menyebabkan Edema Skrotal, ULTRASONOG
torsi (torsi testis edema testis RAFI
ekstravaginal). Fusi testis MRI
yang tidak memadai ke
dinding skrotum biasanya
didiagnosis dalam 7-10
hari pertama kehidupan.
9 Varikokel Dilatasi plexus Lebih Dapat bersifat Terlihat seperti Spermatokel Doppler Operatif(micro Edukasi tentang operasi
pampiniformis dan vena sering asimptomatis kantung berisi Ektasia ULTRASONOG surgical
spermatica interna yang terjadi Dapat cacing Tubular RAFI varicocele
dapat menyebabkan pada testis menyebabkan repair)
penurunan fungsi testis kiri karena infertilitas
faktor
anatomis
10 Hidrokel Hidrokel disebabkan oleh Kongenital Benjolan di Posisi pasien Hernia Transiluminasi Pada anak dapat Edukasi tentang operasi
kelainan kongenital Obstruksi kantong skrotum supine, jika Scrotalis Ultrasonografi sembuh secara
(bawaan sejak lahir) aliran limfe yang tidak nyeri terdapat Varikokel spontan
ataupun Pada hidrokel perbaikan Torsi testis
ketidaksempurnaan dari testis, kantong benjolan akibat Hematocele Konservatif
prosesus vaginalis hidrokel seolah- perubahan
tersebut menyebabkan olah mengelilingi posisi, harus Hidrokelektomi
tidak menutupnya rongga testis dicurigai
peritoneum dengan sehinggatestis tak hidrokel Aspirasi-
prosessus vaginalis. dapat diraba komunikans skleroterapi
Sehingga terbentuklah Pada hidrokel atau hernia.
rongga antara tunika komunikan Jika benjolan
vaginalis dengan cavum terdapat tidak terlihat,
peritoneal dan hubungan antara dapat dilakukan
menyebabkan prosesus vaginalis valsava manuver
terakumulasinya cairan denganrongga Pemeriksaan
yang berasal dari sistem peritoneum transluminasi
limfatik disekitar. sehingga prosesus menggambarkan
vaginalis dapat cairan dalam
terisi cairan tunika vaginalis.
peritoneum.
Padaanamnesis,
kantong hidrokel
besarnya dapat
berubah-ubah
yaitu bertambah
besar pada saat
anak menangis.
Varikokel
Torsio Testis
Hidrokel
Groin Hernia
Abdominal Hernia
2. Stoma
Stoma intestinal adalah bukaan usus pada permukaan dinding abdomen yang tercipta
melalui tindakan pembedahan guna mengalirkan feses atau urin. Stoma intestinal berfungsi untuk
mengalihkan aliran isi pencernaan agar tidak sampai ke bagian distal usus dalam rangka untuk
memberi kesempatan bagian distal usus tersebut sembuh dan selain itu untuk membebaskan
obstruksi pada situasi darurat.
End stoma
Loop stoma
2.3 Indikasi pembuatan stoma
Terkadang sebagaian rektum dan/atau kolon harus diangkat seluruhnya (atau di bypass).
Sehingga feses yang diproduksi tidak dapat meninggalkan saluran cerna secara biasa melalui
anus. Biasanya akan dilakukan pembedahan pembuatan kolostomi yang dijahit di permukaan
kulit pada dinding abdomen. Pembuatan kolostomi dapat dilakukan di mana saja namun biasanya
dipilih posisi sebelah kiri dari abdomen dan dapat dibuat untuk temporer maupun permanen.
Prosedur ileostomi mirip dengan kolostomi, keculi pada ileostomi stoma dibuat pada ileum
bukan ada kolon. Ileostomi dapat dibuat baik untuk temporer maupun untuk permanen. Biasanya
di buat di sebelah kanan dan dengan ujung yang lebih panjang karena produksinya yang lebih
cair dibandingkan pada kolostomi. Produksinya berikisar antara 500 – 800 ml dalam 24 jam.
Produksi abnormal dapat mencapai 1 liter cairan. Terkadang jika rektum belum diangkat, ada
dibuat bukaan lainnya yang disebut mucous fistula. Pada waktu awal setelah operasi biasanya
akan keluar produksi mukus eksesif terutama jika dilakukan operasi darurat. Feses terkadang
juga dapat kluar dari mucous fistula ini.
Pada pasien ileostomi biasany memerlukan kantong yang dapat dikosongkan (drainable
pouch) sehingga kantong dapat dikosongkan 4 – 6 kali dalam 24 jam. Kantong ileostomi sendiri
umumnya diganti setiap hari atau tergantung pilihan.
Urostomi dibuat agar urin dari ureter tidak perlu diekskresi melalui kandung kemih dan
uretra. Pembuatan urostomi biasanya dilakukan pada abdomen sebelah kanan. Pembuatan
urostomi mengambil potongan kecil dari ileum lalu digunakan sebagai tabung atau moncong
yang disebut ileal conduit. Ileum yang dipotong kemudian disambung dengan sisa ileum yang
ada sehingga sistem pencernaan berfungsi seperti sebelumnya. Urostomi normalnya
mengeluarkan urin yang continuous atau berkelanjutan dan kadang mengandung mukus.
Kantong urostomi biasanya terdapat keran yang harus dikosongkan beberapa kali dalam sehari.
Urostomi biasanya disambungkan dengan kantong urin (bedakan dengan kantong urostomi) pada
malam hari. Kantong urostomi umumnya diganti setiap hari atau setiap beberapa hari.
Gambar 6. Bentuk urostomi, menggabungkan ureter kanan dan kiri pada ileal conduit
Gambar 7. Kantong urostomi.
1. Kantong (yang drainable untuk beberapa hari pertama setelah operasi, setelahnya
barulah diganti sesuai kebutuhan)
2. Penjepit kantung (pouch clip)
3. Semangkuk air
4. Kantong sampah
5. Kain bersih kering non-steril untuk membersihkan dan mengeringkan kulit
6. Pembersih lem
7. Deodoran ostomi semprot
8. Barrier wipes – untuk melindungi kulit
9. Aksesoris tambahan
10. Pengukur ostomi
11. Paper towel – untuk melindungi pakaian
d. Pastikan tidak ada kebocoran
e. Monitor adanya flatus dan bising usus
f. Setelah stoma mulai berfungsi baik, lakukan pengosongan dan penggantian secara rutin
g. Monitor tanda vital, intake dan output
h. Sediakan obat pengurang nyeri dan pemeriksaan rasa nyaman, seperti perubahan posisi
i. Evaluasi status pernapasan, sanggah abdomen dengan selimut atau bantal untuk membantu
pada saat batuk
j. Evaluasi posisi dan patensi NGT
k. Evaluasi warna, jumlah, dan bau pada drainase dan kolostomi serta bekuan darah.
l. Pemberian antasid, antagonis histamin 2-reseptor, dan terapi antibiotik
m. Pemberian cairan dan makanan oral dianjurkan. Makanan dapat berupa cairan, dan
kemudian diberikan sering dan porsi sedikit
2.6 Mengenali abnormalitas stoma
A. Warna stoma
Normal : merah muda / merah / hangat pada perabaan
Abnormal : hitam / kelabu / pucat / berlumpur
B. Kulit
Normal : kulit sekitar stoma intak
Abnormal : nyeri / ulkus / inflamasi atau kulit yang rusak
C. Edema (bengkak)
Normal : Pasca operasi stoma dapat menjadi agak bengkak dan akan berukurang
sekitar 6 minggu setelah operasi.
Abnormal : bengkak yang mendadak dan tidak dapat dijelaskan
D. Perdarahan stoma
Normal : sedikit darah pada pengusapan saat stoma dibersihkan atau dikeringkan.
Abnormal : perdarahan yang eksesif saat stoma dibersihkan / darah pada kantong /
perdarahan dari dalam stoma.
Gambar 8. Tampakkan stoma.
Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi
Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan
6 Hernia Umbilicalis Hernia umbilikal Kelemahan Benjolan pada Inspeksi pada Tumor Herniography
merupakan hernia yang dinding lokasi abdomen Asites CT Scan
terbentuk pada umbilikus abdomen hernia(Umbilikal) terdapat Konstipasi ULTRASONOG
yang lemah, yang mana Rasa nyeri yang benjolan pada Lipoma RAFI
merupakan sebagian hasil menjalak ke lokasi lokasi luka
dari kegagalan dari hernia operasi
round ligament Pembesaran
untuk melewati cincing hernia dengan Dapat
umbilikus dan sebagian berdiri dan membesar
dari ketidakadaan fasia peningkatan dengan
Richet. tekanan intra rangsangan
abdomen batuk
Dapat/ tidaknya
dilakukan
reduksi
Palpasi defek
setelah reduksi
dilaksanakan
7 Hernia Anak Kanalis inguinalis adalah Patent Benjolan dilipat Finger test Hidrocelle ULTRASONOG
kanal yang normal pada Processus paha yang RAFI
fetus. Pada bulan ke-8 Vaginalis muncul pada saat Pemeriksaan CT Scan
dari kehamilan, terjadinya bediri, batuk, Ziemen test Pemeriksaan
desensus testikulorum bersin atau darah tepi
melalui kanalis inguinalis. mengejan dan Pemeriksaan
Penurunan testis itu akan menghilang Thumb test
menarik peritoneum ke setelah berbaring
daerah skrotum sehingga Dapat bersifat
terjadi tonjolan asimptomatiik
peritoneum yang disebut
dengan prosesus vaginalis
peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini
telah mengalami
obliterasi, sehingga isi
rongga perut tidak dapat
melalui kanalis tersebut.
Tetapi dalam beberapa
hal sering belum
menutup, karena testis
yang kiri turun terlebih
dahulu dari yang kanan,
maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering
terbuka. Dalam keadaan
normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup
pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka
sebagian, maka akan
timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena
prosesus tidak berox
bliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital
8 Torsio Testis Pada neonatus, testis Kongenital Gangguan BAK Testis bengkak, Hydrocelle Urinalysis
sering belum turun ke Mual terangkat, Tumor testis dapat
dalam skrotum, di mana Muntah hilangnya reflex Hematoma ditemukan
ia melekat pada tunika Nyeri cremaster leukositosis
vaginalis. Mobilitas testis
ini dapat menyebabkan Edema Skrotal, ULTRASONOG
torsi (torsi testis edema testis RAFI
ekstravaginal). Fusi testis MRI
yang tidak memadai ke
dinding skrotum biasanya
didiagnosis dalam 7-10
hari pertama kehidupan.
9 Varikokel Dilatasi plexus Lebih Dapat bersifat Terlihat seperti Spermatokel Doppler
pampiniformis dan vena sering asimptomatis kantung berisi Ektasia ULTRASONOG
spermatica interna yang terjadi Dapat cacing Tubular RAFI
dapat menyebabkan pada testis menyebabkan
penurunan fungsi testis kiri karena infertilitas
faktor
anatomis
10 Hidrokel Hidrokel disebabkan oleh Kongenital Benjolan di Posisi pasien Hernia Transiluminasi
kelainan kongenital Obstruksi kantong skrotum supine, jika Scrotalis Ultrasonografi
(bawaan sejak lahir) aliran limfe yang tidak nyeri terdapat Varikokel
ataupun Pada hidrokel perbaikan Torsi testis
ketidaksempurnaan dari testis, kantong benjolan akibat Hematocele
prosesus vaginalis hidrokel seolah- perubahan
tersebut menyebabkan olah mengelilingi posisi, harus
tidak menutupnya rongga testis dicurigai
peritoneum dengan sehinggatestis tak hidrokel
prosessus vaginalis. dapat diraba komunikans
Sehingga terbentuklah Pada hidrokel atau hernia.
rongga antara tunika komunikan Jika benjolan
vaginalis dengan cavum terdapat tidak terlihat,
peritoneal dan hubungan antara dapat dilakukan
menyebabkan prosesus vaginalis valsava manuver
terakumulasinya cairan denganrongga Pemeriksaan
yang berasal dari sistem peritoneum transluminasi
limfatik disekitar. sehingga prosesus menggambarkan
vaginalis dapat cairan dalam
terisi cairan tunika vaginalis.
peritoneum.
Padaanamnesis,
kantong hidrokel
besarnya dapat
berubah-ubah
yaitu bertambah
besar pada saat
anak menangis.
i
Kelli M. Bullard Dunn and David A. Rothenberger. Colon, rectum, and anus. Dalam: Schwartz
principles of surgery. 2015. h.1177-99