Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2016
FORM TU – 03
Rev. 00
PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
KERANGKA ACUAN
PENINGKATAN MANAJEMEN RESIKO
PUSKESMAS KECAMATAN DUREN SAWIT
1. Pendahuluan
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang
terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir. Risiko yang dicegah
berupa risiko klinis dan risiko non klinis . Risiko klinis adalah risiko yang dikaitkan
langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien selama di
puskesmas. Sementara risiko non medis ada yang berupa risiko bagi organisasi
maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan
komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua risiko yang
dapat mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapat
mengganggu kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya
dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang baik.
2. Latar Belakang
3. Tujuan
NO
PERMASALAHAN RENCANA KEGIATAN
.
PERENCANAAN
1. Belum adanya program manajemen resiko Pembentukan Tim PMKP
dan keselamatan pasien
2. Belum adanya kerangka acuan dan Pembentukan kerangka acuan dan
perencanaan program perencanaan program manajemen resiko dan
keselamatan pasien
3. Belum adanya sistem pelaporan insiden yang Pembuatan SOP pelaporan dan penanganan
terarah KTD,KTC,KPC,KNC dan kejadian sentinel
4. Belum adanya formulir pelaporan insiden yang Pembuatan formulir pelaporan insiden dan
baku kejadian potensial cedera
5. Belum adanya perencanaan program Pembuatan perencanaan peningkatan
peningkatan mutu manajemen resiko klinis keselamatan pasien dan manajemen resiko
dan keselamatan pasien
6. Belum adanya kerangka acuan, perencanaan Pembentukan kerangka acuan, perencanaan
program peningkatan manajemen resiko klinis program peningkatan manajemen resiko klinis
dan keselamatan pasien dan keselamatan pasien
7. Belum adanya sasaran target mutu Penetapan sasaran dan target mutu
keselamatan pasien keselamatan pasien
8. Kurangnya kesadaran petugas akan K3 dan pasien safety
pentingnya pelaksanaan keselamatan pasien
dan K3
9. Belum terlaksananya sistem perlindungan Screning anti HbsAg bagi petugas kesehatan
petugas kesehatan yang beresiko tertular Pelaksanaan vaksinasi hepatitis untuk
penyakit dari kecelakaan tertusuknya jarum petugas kesehatan
suntik
10. Belum lengkapnya sarana dan prasarana
program Keselamatan Pasien dan K3
Pengajuan pengadaan face shield, apron
disposible dan foot cape terutama untuk unit
kerja dengan tindakan
11. Adanya fasilitas puskesmas dalam kondisi Pengajuan pengadaan anti slip untuk lantai
tidak baik sehingga beresiko menimbulkan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
kecelakaan bagi pengunjung / pasien bagi petugas/pengunjung
12. Kurangnya usaha pencegahan resiko pasien Pengusulan lembar penilaian resiko pasien
jatuh jatuh untuk layanan 24 jam RB dan rawat
inap pada kajian awal pasien
13 Belum terlaksananya sistem pelaporan insiden Pelaksanaan sistem pelaporan KTD KNC
secara sistematis KPC dan kejadian sentinel
14 Belum adanya pertemuan rapat atau audit Rapat dan audit internal min.3 bln
internal rutin dari tim manajemen resiko dan
keselamatan pasien
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
Level DESKRIPSI
1 Rare(>5 thn/x) - JARANG TERJADI
2 Unlikely (2-5 thn/x) – HAMPIR TIDAK MUNGKIN
3 Possible (1-2 thn/x) – MUNGKIN TERJADI / bisa terjadi
4 Likely (Bebrp x /thn) – SANGAT MUNGKIN
5 Almost certain(Tiap mgg /bln)-- HAMPIR PASTI TERJADI
Proses menganalisa risiko yang perlu dipertimbangkan adalah dampak dari risiko
tersebut bila benar terjadi. Risiko yang dampaknya besar harus segera
ditindaklanjuti dan mendapat perhatian dari pimpinan . Risiko yang dampaknya
medium-rendah akan dikelola oleh Panitia PMKP bersama-sama Kepala Unit Kerja
untuk membuat rencana tindak lanjut dan pengawasan.
Membuat SPO
Melaksanakan prosedur
Menerima risiko
6. Sasaran
NO 2016
PERMASALAHAN RENCANA KEGIATAN
. Agus Sept Okt Nov Des
PERENCANAAN
1. Belum adanya program Pembentukan Tim PMKP √
manajemen resiko dan
keselamatan pasien
2. Belum adanya kerangka Pembentukan kerangka acuan dan √
acuan dan perencanaan perencanaan program manajemen
program resiko dan keselamatan pasien
3. Belum adanya sistem Pembuatan SOP pelaporan dan √
pelaporan insiden yang penanganan KTD,KTC,KPC,KNC
terarah dan kejadian sentinel
4. Belum adanya formulir Pembuatan formulir pelaporan √
pelaporan insiden yang insiden dan kejadian potensial
baku cedera
5. Belum adanya Pembuatan perencanaan √
perencanaan program peningkatan keselamatan pasien
peningkatan mutu dan manajemen resiko
manajemen resiko klinis
dan keselamatan pasien
6. Belum adanya kerangka Pembentukan kerangka acuan, √
acuan, perencanaan perencanaan program peningkatan
program peningkatan manajemen resiko klinis dan
manajemen resiko klinis keselamatan pasien
dan keselamatan pasien
7. Belum adanya sasaran Penetapan sasaran dan target √
target mutu keselamatan mutu keselamatan pasien
pasien
8. Kurangnya kesadaran Sosialisai K3 dan pasien safety √
petugas akan
pentingnya pelaksanaan
keselamatan pasien dan
K3
9. Belum terlaksananya Screning anti HbsAg bagi petugas √
sistem perlindungan kesehatan
petugas kesehatan yang Pelaksanaan vaksinasi hepatitis √
beresiko tertular untuk petugas kesehatan
penyakit dari kecelakaan
tertusuknya jarum suntik
10. Belum lengkapnya Pengajuan pengadaan face shield, √
sarana dan prasarana apron disposible dan foot cape
program Keselamatan terutama untuk unit kerja dengan
Pasien dan K3 tindakan
Evaluasi kegiatan program Lansia dilakukan dalam SPJ dan Laporan Tahunan,
sehingga pencapaian program dalam 1 tahun tercapai.