Professional Documents
Culture Documents
(Skripsi)
Oleh
WAWAN SETIAWAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Wawan Setiawan
ABSTRACT
By
Wawan Setiawan
by people around was low. The conservation effort to make sustainable needs to
develop mangrove ecotourism so they can utilize mangrove forest existence. This
respondents. The data collection was undertaken through field observation, key
pedada fruit as food and counselling to the villagers not to cut mangrove and enter
the mangrove forest. The ecotourism activities were boating around the
Wawan Setiawan
mangrove, mangrove planting tourism, and bird watching. The conservation and
ABSTRAK
Oleh
Wawan Setiawan
masyarakat.
Oleh
WAWAN SETIAWAN
SKRIPSI
Pada
Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Zainal Arifin dan Ibu Wohniati.
Pendidikan formal penulis diawali pada tahun 2001 di Sekolah Dasar Negeri 03
Padang Tambak hingga tahun 2006. Pada tahun 2007 hingga 2010 pendidikan
periode 2015-2016. Penulis pernah menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah
Sakti, Kecamatan Penawar Aji, Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2015.
Bogangin BKPH Gombong Utara KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Tengah pada tahun 2016. Selain itu penulis juga pernah
karunia serta kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi sederhana dengan
Universitas Lampung (Unila) ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu
Penulis menyadari dalam proses penyelesaian skripsi ini bukanlah hasil jerih
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku pembimbing pertama atas
2. Ibu Rommy Qurniati, S.P., M.Si. selaku pembimbing kedua atas bimbingan,
3. Dr. Hj. Bainah Sari Dewi, S.Hut., M.P. selaku penguji skripsi atas saran yang
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Lampung.
9. Bapak Subag, Bapak Yani, Ibu Sudarlis, Mbak Yayah, dan Bapak Nanang
10. Mamakku Wohniati dan Bapakku Zainal Arifin serta dua saudariku Mb Erni
dan Ndok Ana yang terus mendukungku baik moril maupun materil hingga
11. FOCUS 13, Andari Mahardika Putri, Dendy Prasetyo dan Puja Angriana
12. Keluarga alm Bung Iwen Yovanho Ismarson yang telah mengarahkan dan
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT
mencatat dan mengganti semuanya sebagai amal soleh. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amiin.
Wawan Setiawan
iii
halaman
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............... ..................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
E. Kerangka Pemikiran ................................................................... 3
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2002 hutan mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terluas di
dunia selain Australia dan Brazil (Purnobasuki, 2012). Sekitar tiga juta hektar
ini mewakili 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia (Giri dkk, 2011).
keanekaragaman jenis sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis
palem, 19 jenis liana, 44 jenis herba, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Beragam
biota juga ditemukan di dalam ekosistem hutan mangrove yang meliputi kelabang,
bahan pencemar (Rochana, 2011). Ketebalan mangrove selebar 200 m dari garis
2012). Manfaat mangrove dalam bidang ekonomi juga dapat dirasakan secara
2010 sampai 2013 (Cesario dkk, 2015). Hal ini terjadi akibat adanya tanah
timbul dan upaya konservasi gerakan menanam yang dilakukan oleh masyarakat
Upaya konservasi mangrove yang dilakukan oleh masyarakat Desa Margasari dan
alam, dan pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari. Adanya upaya konservasi
2014). Namun sejauh ini belum terdapat penelitian mengenai upaya konservasi
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Desa Margasari.
D. Manfaat Penelitian
akan dilakukan dan juga sebagai pertimbangan pihak yang terlibat dalam
E. Kerangka Pemikiran
Luas hutan mangrove di Desa Margasari terus bertambah, sejak tahun 2010
sampai 2013 tercatat peningkatan 17%. Keadaan yang terus membaik ini erat
4
kaitanya dengan upaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa
kawasan hutan dan hasil hutan, (2) mencegah kerusakan akibat perbuatan
hutan, kawasan hutan serta hasil hutan, investasi serta perangkat yang
tumbuhan dan satwa liar. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam juga berkaitan
dengan ekowisata yang merujuk konsep wisata secara bijaksana untuk menjamin
konservasi.
menjamin keberadaanya oleh sebab itu perlu diketahui upaya konservasi dan
Gambar 1.
A. Hutan Mangrove
Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai suatu tipe hutan yang tumbuh di
daerah pasang surut yang bertoleransi dengan kadar garam (Kusuma, 1996).
Mangrove tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar
dan aliranya banyak mengandung lumpur sedangkan wilayah pesisir yang tidak
2001).
Hutan mangrove merupakan hutan lahan basah pesisir terdiri dari zona intertidal
dari muara, air payau, delta, anak sungai, laguna, rawa-rawa dan lumpur dari
tropis dan subtropis (Das dkk, 2011; Chandra dkk, 2011). Menurut Kustanti
dan semak serta lebih dari 20 jenis terdiri dari jenis tambahan yang merupakan
asosiasi mangrove, selain vegetasi yang terdapat di hutan mangrove tersebut, juga
terdapat lebih dari 2.000 biota air yang tergantung pada keberadaan hutan
tersebut.
7
B. Upaya Konservasi
dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana untuk
tercapainya tiga sasaran pokok konservasi atau yang disebut dengan strategi
C. Ekowisata
Kata ekowisata merupakan perpaduan antara eko (lingkungan) dan wisata, jika
kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-
sejalan dengan pergeseran minat wisatawan yang hanya datang melakukan wisata
saja tanpa ada unsur pendidikan dan konservasi menjadi sebaliknya (Agussalim
meliputi: (1) kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata; (2) konservasi
alam yang digunakan untuk ekowisata; (3) ekonomis yaitu memberikan manfaat
D. Persepsi
yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang
a. Faktor internal
latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf,
waktu tertentu.
b. Faktor eksternal
Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan,
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2017. Lokasi penelitian di
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: alat tulis, kamera, kuisioner
dan laptop. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah masyarakat Desa
C. Jenis Data
a. Data primer
Data primer yang diambil pada penelitian ini mencakup data mengenai upaya
kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia,
dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan
tumbuhan.
liar.
Data primer yang diambil pada pengembangan ekowisata di hutan mangrove Desa
Data sekunder yang diambil adalah data dalam bentuk catatan tertulis yang
dihimpun melalui studi literatur maupun laporan terkait dengan upaya konservasi
lokasi, luas hutan mangrove, masyarakat yang terlibat dalam upaya konservasi,
a. Observasi
yang didapat dari wawancara dan studi pustaka. Observasi dilakukan dengan
melihat upaya apa yang telah dilakukan di lokasi dan survei objek ekowisata di
b. Teknik wawancara
buku, media, pakar dan juga hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk
a. Upaya konservasi
pendekatan ini beberapa orang yang mengetahui dan terlibat dalam kegiatan
b. Pengembangan ekowisata
mangrove yaitu dusun I, IX, XI dan XII. Empat dusun ini memiliki jumlah
14
populasi 989 kepala keluarga. Penentuan jumlah sampel menggunakan
Keterangan:
n = ukuran sampel/jumlah sampel yang diambil
N = ukuran populasi
e = batas toleransi 15%
1 = bilangan konstan
Untuk jumlah responden empat dusun dihitung dengan rumus (Sugiyono, 2010).
n=
Keterangan :
n = Jumlah seluruh responden
ni = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Ni = Jumlah populasi masing-masing dusun
F. Analisis Data
a. Upaya konservasi
Penelitian ini menganalisa data mengenai kegiatan upaya konservasi yang telah
secara lestari. Dari ketiga kegiatan tersebut mencakup beberapa contoh kegiatan
b. Pengembangan ekowisata
pilihan jawaban pertama, 2 pada pilihan jawaban kedua dan 1 pada pilihan
pengembangan ekowisata.
Desa Margasari berada pada ketinggian 1,5 mdpl ini memiliki suhu rata-rata
harian 28-40 0 C. Margasari merupakan salah satu desa yang memiliki pantai
dengan tekstur tanah pasiran yang didominasi oleh tanah berwarna hitam.
jarak 121km.
sebagai berikut:
A. Simpulan
dan pembibitan, pemanfaatan melalui ekowisata dan pengolahan daun jeruju serta
ini ekowisata yang masih berjalan yaitu berperahu mengelilingi mangrove, paket
B. Saran
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Ariftia, R.I., Qurniati, R. dan Herwanti, S. 2014. Nilai ekonomi total hutan
mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten
Lampung Timur. J. Sylva Lestari. 2 (3): 19-28.
Dahuri, R., Rais, Y., Putra, S. dan Sitepu, M. J. 2001. Pengelolaan Sumber daya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Buku. PT. Pradnya
Paramita. Jakarta. 45 hlm.
Das, S., De, M., Ray, R., Ganguly, D., Jana, T.K. dan De, T. K. 2011. Salt tolerant
culturable microbes accessible in the soil of the Sundarban Mangrove
Forest, India. J. Ecology. 1 (2): 35-40.
Giri, C., Ochieng, E., Tieszen, L. L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T. dan Duke,
N. 2011. Status and distribution of mangrove forests of the world using
35
earth observation satellite data. J. Global Ecology and Biogeography.
20(2):154-159.
Hendy, I.W., Michie, L. dan Taylor, W. 2014. Habitat creation and biodiversity
maintenance in mangrove forests: teredinid bivalves as ecosystem
engineers. J. Peer. 10(4):1-19.
Johan, Y. 2016. Analisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari Pulau
Sebesi Provinsi Lampung. J. Depik. 5(2): 41-47.
Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Buku. IPB Press. Bogor. 248
hlm.
Qurniati, R., Febryano. I.G. dan Zulfiani, D. 2017b. How trust influence social
capital to support collective action in agroforestry development? J.
Biodiversitas. 18(3): 1201-1206.
Saputra, E.S. dan Setiawan, A. 2014. Potensi ekowisata hutan mangrove di Desa
Merak Belatung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. J.
Sylva Lestari. 2 (2): 49-60.