Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikaan gizi
masyarakat, dimana pada bab kali ini yang akan dibahas adalah Kesehatan
menurut WHO (World Health Organisation) adalah Suatu keseimbangan ekologi yang
harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
adalah Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
Dalam program Kesehatan Lingkungan ada lima (5) upaya dasar yang dapat
Sanitasi. Hal ini sebagai penjabaran dari visi misi Depkes RI 2010/2014 yaitu untuk
Setiap manusia, dimana saja berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang
layak : disebut rumah. Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi
dekat dengan air bersih, berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah, dekat dengan sarana pembersihan, serta berada di tempat dimana air hujan dan
lainnya. Persyaratan letak rumah merupakan persyaratan pertama dari sebuah rumah
sering digenangi banjir sudah jelas tidak baik menjadi tempat perumahan yang
permanen.
Tanah berbatu karang biasanya lembap dan dingin, karena air pada waktu
hujan tidak bisa meresap ke dalam tanah. Akan tetapi, dengan konstruksi yang baik
(lantai yang kedap air) rumah dengan kondisi tersebut bisa digunakan tanpa ada
utara akan menerima sinar matahari lebih sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya dapur dan
dan kuat, sehingga dapat mencegah kemungkina terjadinya kelembaban dan mudah
diperbaiki bila ada kerusakan. Persyaratan fisik menyangkut konstruksi rumah. Berdasarkan
yang kokoh supaya konstruksinya kuat. Tipe fondasi bermacam-macam bergantung pada
berat dari rumah atau gedung yang akan dibangun dan keadaan bawah tanah (subsoil).
Subsoil yang berbatu-batu atau kerikil akan dapat menahan beban yang berat, tetapi subsoil
yang terdiri atas tanah liat, kekuatan menahan bebannya tidak tetap. Kekuatannya bisa
bertambah dan bisa pula menurun, bergantung pada keadaan peresapan airnya yang juga
berubah-ubah mengikuti perubahan keadaan musim. Fondasi yang tidak sesuai akan
mengakibatkan rumah yang di atasnya bisa rontok. Ada tiga cara dalam membuat fondasi,
yaitu:
a. Membuat parit-parit yang diisi dengan adukan semen;
b. Membuat semacam rakit dengan adukan semen yang konkret;
c. Membangun tiang-tiang/pilar-pilar dari besi beton.
Luas bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah, luas lantai
bangunan disesuaikan dengan penghuninya. Luas bangunan yang tak sebanding dengan
jumlah penghuni akan mengakibatkan sesak, kurang bebas, dan akan menyebabkan tidak
sehat. Jika salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit infeksi menular, maka
kurangnya suplai oksigen akan memudahkan terjadinya penularan penyakit. Luas bangunan
yang optimum adalah 2,5-3 m² untuk tiap orang (tiap anggota keluarga) (2).
3. Persyaratan fisiologis
Rumah sehat harus dipenuhi criteria ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup,
terhindar dari kebisingan, dan adanya lapangan rekreasi, terutama untuk anak-anak bermain.
a. Ventilasi
Ventilasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, rumah sebaiknya dibuat
sedemikian rupa sehingga udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara bebas, sehingga
asap dan udara kotor dapat hilang secara tepat. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan
pintu dan jendela dalam posisi yang tepat, sehingga udara dapat masuk ke dalam kamar-
ruangan pada ventilasi alamiah terjadi secara alami melalui jendela, pintu, lubang-lubang,
dinding, angin-angin, dan sebagainya. Sedangkan pada ventilasi buatan aliran udar terjadi
karena adanya alat-alat khusus untuk mengalirkan udara seperti mesin pengisap (AC) dan
pencahayaan yang cukup. Hal ini dikarenakan cahaya mempunyai sifat dapat membunuh
bakteri atau kuman yang masuk ke dalam rumah. Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pencahayaan yang cukup dalam sebuah rumah sangat
mempengaruhi kesehatan orang-orang yang ada di dalamnya. Ada dua macam cahaya, yaitu
cahaya alamiah dan cahaya buatan. Cahaya alamiah merupakan cahaya langsung berasal dari
sumber cahaya matahari. Cahaya ini sangat penting sebab bermanfaat selain untuk
penerangan secara alami, tidak perlu mengeluarkan biaya, dan berfungsi membunuh bakteri-
bakteri patogen di dalam rumah, misalnya basil TBC. Idealnya, cahaya masuk luasnya
sekurang-kurangnya adalah 15-20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah.
Cahaya buatan merupakan cahaya yang bersumber dari listrik, lampu, api, lampu minyak
kalau datangnya tiba-tiba seperti letusan yang sangat mengganggu kehidupan. Orang yang
memiliki penyakit jantung dapat meninggal seketika karena adanya letusan tersebut. Rumah
sehat adalah sebuah rumah yang bisa terhindar dari kebisingan/letaknya jauh dari sumber
kebisingan (2).
4. Persyaratan psikologis
Rumah sehat harus memiliki pembagian ruangan yang baik, penataan perabot yang
rapi, tidak over crowding, dan sebagainya. Over crowding menimbulkan efek-efek negative
rumah yang padat penghuninya cepat terjadi. Selain itu, di daerah yang seperti ini, kesibukan
dan kebisingan akan meningkat, yang akan menimbulkan gangguan terhadap ketenangan,
kerahasiaan setiap individu tidak akan terjamin dan akan mengakibatkan akses-akses
kepada pemerintah untuk menanggulangi masalah seperti ini. Rumah tempat tinggal
dinyatakan over crowding bila jumlah orang yang tidur di rumah tersebut menunjukkan hal-
mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci, mandi dan buang kotoran;
serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan, meracik, dan memasak
makanan. Pada tahun 1946 di Inggris ada sebuah Sub Committee on Standards of Fitness
for Habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni, antara lain
kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Disamping
lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya
sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul
berbagai permasalahan, seperti kematian ibu melahirkan yang tinggi, angka harapan
hidup yang rendah, tingginya angka rata-rata prevalensi malnutrisi dan penyakit menular,
serta rendahnya kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
status kesehatan yang menurut WHO dapat dilakukan dengan memperkuat sistem
pelayanan primer. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melaksanakan pelayanan
kedokteran keluarga.
BAB II
PERMASALAHAN
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat yaitu hanya 48%,
membuat kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah sehat juga rendah. Sedangkan
Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat rumah sehat sangat erat hubunganya
lingkungan dan rumah sehat. Berdasarkan laporan di Kabupaten Probolinggo pada tahun
2014 sebanyak 27 penderita kusta dengan tipe PB (Pausi Basiler) yang telah selesai
Sementara dari 179 penderita kusta tipe MB (Multi Basiler) pada tahun 2013 yang telah
melakukan pengobatan sampai tahun 2015 sebanyak 159 penderita (88,83%), sedangkan
tahun 2015 sebanyak 182 orang. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya
BAB III
BAB IV
PELAKSANAAN
Kunjungan rumah untuk menilai tempat tinggal di ikuti oleh 2 dokter interenship dan 1 orang
dapur
b. Ada, luas lubang ventilasi/asap dapur 10% luas -
lantai dapur
c. Ada, luas lubang ventilasi/asap dapur > 10% luas -
lantai dapur (Asap keluar sempurna atau ada
exhaust fan)
Pencahayaan a. Tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk -
membaca
b. Kurang terang sehingga kurang jelas untuk -
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2 70
sampah)
b. Ada, kedap air dan tertutup
Keterangan :
Memodifikasi formulir observasi sarana sanitasi dasar rumah
Sumber dari Depkes RI
Keterangan hasilpenilaian :
Sekor = Nilai x Bobot
Kriteria :
Rumah sehat : 1068 - 1200
Rumah tidak sehat : < 1068
Dari hasil penilaian rumah di dapatkan skor 610. Dari skor yang di dapatkan < 1068 dari
hasil ini dapat disimpulan bahwa rumah tersebut termasuk rumah yang tidak sehat.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring :
• Dari hasil penilaian di dapatkan nilai 610 < 1068 dimana dapat di kategorikan rumah
tidak sehat.
• Pelaksanaan penilaian berjalan dengan lancar
• Pemilik rumah ramah dan mempersilahkan petugas untuk melakukan penilaian
Evaluasi :
• Rumah berkesan cukup dalam pencahayaan untuk bagian depan, untuk bagian
rumah yang di kunjungi tergolong kedalam rumah yang tidak sehat. Rumah yang belum
memenuhi syarat kesehatan. Dan harus dilakukan pemeriksaan dan pembinaan penyehatan
perumahan meliputi sarana sanitasi dan perilaku penghuninya karena rumah yang sehat dan
lingkungan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif. Adapun pelaksanaannya
bermakna terhadap kesehatan masyarakat karena kondisi lingkungan yang sehat merupakan
2. Mubarak, Wahid Iqbal., Nurul Chayatin.2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan
Cipta. Jakarta
4. Profil kesehatan kabupaten probolinggo tahun 2014. WWW.depkes.go.id
Lampiran
LAPORAN PUSKESMAS DOKTER INTERENSHIP
F.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
Oleh:
Pendamping:
2016-2017