Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Glukosa-Glisin-Sistein-Phenilalanin-
Isoleusin-Tirosin
Pendinginan
model:
Glu – 5.AA
18
15.08 15.28
16 14.41 14.11
periode induksi(jam)
14
12 10.85
10
8
6 b
ab
ab b a
4
2
0
F1 F2 F3 F4 kontrol
jenis fraksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
60
aktivitas antioksidan (%)
50
38.082
40 35.532
31.971
30
20 b
10 a a
a
0
F1 F2 F3 F4
jenis fraksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
80
70
aktivitas antioksidan(%)
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6
-10
lama oksidasi(hari)
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
1,2
1
absorbansi
0,8
0,6
0,4
0,2
0
200 250 300 350 400 450 500
panjang gelombang (nm)
a a
16 14.55 14.57
14 13.21
12.62
periode induksi(jam)
12 10.85
10
8
6 a a
a
a a
a
4
2
0
F1 F2 F3 F4 kontrol
jenis fraksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
sedangkan dengan DPPH, F4 memiliki tertinggi terjadi pada hari keempat sebesar
aktivitas antioksidan tertinggi sebesar 68% 27% dan 35%. Secara statistik (p=0.05),
(Gambar 7). Dengan tiosianat, aktivitas ketiga metode tidak memperlihatkan
terbesar dalam menghambat oksidasi asam perbedaan yang bermakna antar fraksi.
linoleat terdapat pada F2 sebesar 45%, untuk Gambar 8 memperlihatkan bahwa setiap
F1 aktivitas antioksidannya hanya sebesar fraksi mempunyai aktivitas antioksidan.
31%. Pada F3 dan F4 aktivitas antioksidan
80
68.243
aktivitas antioksidan (%)
70
56.737 57.967
60
48.709
50
40
30
20 a a a a
10
0
F1 F2 F3 F4
jenis faksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4:fraksi dengan berat molekul <10
kDa
Pada penelitian ini spektrum uv-vis Serapan yang tidak tajam ini juga
dari sistem model glu-gli-sis-phe tiap fraksi diindikasikan dengan warna dari model yang
diperlihatkan pada Gambar 9. Serapan tidak banyak mengalami perubahan (putih-
maksimum juga tidak cukup tajam bening).
ditunjukkan tiap fraksi. Semua fraksi
menunjukkan ada peak kecil di daerah 270
nm.
50
40
aktivitas antioksidan(%)
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6
-10
lama oksidasi(hari)
0,8
0,4
0
200 250 300 350 400 450 500
panjang gelombang (nm)
12 10.85
10
8
6 ab
ab b b a
4 a a
2
0
F1 F2 F3 F4 kontrol
jenis fraksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
60 55.475
aktivitas antioksidan (%)
50
40
28.263 28.551
30
20 a
c
9.879 a
b b
10
0 a
F1 F2 F3 F4
jenis fraksi
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
45
40
aktivitas antioksidan(%)
35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
lam a oksidasi(hari)
Dengan mengamati tiga macam sistem pada F2, akan tetapi ketika pada sistem
model di atas didapatkan bahwa ketiga model tersebut ditambahkan gugus aromatik
model mempunyai aktivitas sebagai dari asam amino fenilalanin menghasilkan
antioksidan. Ketiga model tersebut aktivitas antioksidan kurang kuat
menghasilkan produk reaksi Maillard, tidak dibandingkan model sebelumnya. Demikian
ada senyawa lain yang berperan sebagai juga ketika sistem model kedua ditambahkan
antioksidan kecuali hanya gula dan asam asam amino tirosin dan isoleusin yang
amino yang bereaksi untuk menghasilkan mengandung gugus aromatik dan alifatik,
produk reaksi Maillard. Pada sistem model tidak banyak meningkatkan aktivitas
Glu-gli-sis dan Glu-5.AA didapatkan bahwa antioksidannya. Kompleksitas berbagai
F2 memiliki aktivitas antioksidan terkuat. macam asam amino dalam bereaksi dengan
Sistem model glu-gli-sis menghasilkan suatu gula reduksi menghasilkan aktivitas
aktivitas antioksidan cukup kuat terutama antioksidan yang berbeda-beda.
Tabel 1. Indeks protektif aktivitas antioksidan sistem model (dengan rancimat)
Keterangan: F1: fraksi dengan berat molekul >100 kDa; F2: fraksi dengan berat molekul 30-
100 kDa;
F3: fraksi dengan berat molekul 10-30 kDa; F4: fraksi dengan berat molekul <10
kDa
glu: glukosa; gli: glisin; sis: sistein; phe: phenilalanin; 5 jenis asam amino: glisin, sistein,
phenilalanin, isoleusin, tirosin
1,6
absorbansi
1,2
0,8
0,4
0
200 250 300 350 400 450 500
panjang gelombang (nm)
Pada penelitian ini spektrum uv-vis ditunjukkan oleh tiap fraksi. Semua fraksi
dari sistem model glu-5.AA tiap fraksi menunjukkan ada peak kecil pada daerah
diperlihatkan pada Gambar 13. Serapan 270 nm. Serapan yang tidak tajam ini juga
maksimum juga tidak cukup tajam diindikasikan dengan warna dari model yang
tidak banyak mengalami perubahan (putih- Bedinghaus AJ dan Ockerman HW . 1995.
bening). Hal ini diduga disebabkan Antioxidative Maillard reaction
konsentrasi asam amino yang dipergunakan products from reducing sugars and
sedikit (0.01-0.02 mmol ) dan waktu free amino acids in cooked ground
pemanasan yang kurang lama (65 menit). pork patties. J. Of food of science (60)
5- 992-995
Kesimpulan Cheung LM, Peter CK Cheung dan Vincent
Aktivitas antioksidan pada model EC Ooi. 2003. Antioxidant activity
didapatkan pada berat molekul yang besar (> and total phenolics of edible
30 kDa) mampu menghambat oksidasi mushroom extracts. Food chemistry
minyak atau asam lemak dan menangkap 81. 249-255
radikal DPPH lebih kuat dibandingkan fraksi Hofmann 1998b. Studies on relationship
yang lain. Fraksi dengan berat molekul < 30 between molecular weght and the
kDa hanya mampu menghambat oksidasi color potency of fractions obtained by
minyak atau asam lemak lebih kuat. Jenis thermal treatment of glucose/amino
asam amino lebih menentukan kekuatan acid and glucose/protein solutions by
akivitas antioksidan daripada jumlah dari using ultrasentrifugation and color
asam amino. Model dari glukosa dan asam dilution techniques. J.Agric.Food
amino mempunyai aktivitas antioksidan dan Chem.46: 3891-3895
aktivitasnya kurang kuat jika dibandingkan Ledl F dan Schleicher E. 1990. New aspects
aktivitas antioksidan pada moromi dan of the Maillard reaction in foods and
kecap manis. Indek protektif model hanya in human body. Angewandte Chemie.
pada kisaran 1.21-1.41 sedangkan pada International edition in English.
kecap manis mencapai 1.31-2.34. Asam Vol.29 (6):565-706
amino sistein dalam model produk reaksi Miller DD. 1998. Food Chemistry. A
Maillard memberikan aktivitas antioksidan Laboratory manual. New York: J
lebih kuat dibandingkan dengan asam amino Wiley & Sons Inc.
yang lain dalam model yang dibuat. Shaker ES, Ghazy MA dan Shibamoto T.
1995. Antioxidative activity of volatile
Reference browning reaction products and
Alaiz M., Zamora R, Hidalgo F J. 1995 related compounds in a
Antioxidative activity of (E)-2- hexanal/hexanoic acid system.
octenal/amino acids reaction products. J.Agric.Food Chem. (43): 1017-1022
J. Agric. Food Chem. 43: 795-800 Terasawa N, Murata M, Homma S . 1991.
Antony SM, Han LY, Rieck JR dan Dawson Separation of model melanoidin into
PL. 2000. Antioxidative effect of components with copper chelating
Maillard reaction products formed sepharose 6B column chromatography
from honey at different reaction times. and comparison of chelating activity.
J. Agric. Food Chem. 48: 3985-3989 J.Agric.Biol.Chem.55(6): 1507-1514
Apriyantono A, Marianti S, Bailey RG, Tressl R dan Wondrak GT. 1998. New
Royle L, Ames JM. 1997. Separation melanoidin-like Maillard polymers
of coloured of kecap manis (a typical from 2-deoxypentoses.
Indonesian soy sauce) using HPLC J.Agric.Food.Chem. 46. p.104-110
and capillary electrophoresis. in Whistler R, Daniel JR. 1985. Carbohydrate.
prosiding 6th Maillard Symposium, Di dalam: Fennema OR (eds). Food
London 27-30 July 1997 Chemistry. New York : Marcel
Bailey ME, Won Um K. 1992. Maillard Dekker. Inc
reaction and lipid oxidation. Di
dalam: Angelo AJS. Lipid Oxidation
in Food. ACS symposium series.
.New York: August 25-30