Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya kami selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi angkatan tahun
2018 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang saliva pada manusia. Hasil
dari diskusi kelompok dan bimbingan dari drg. Diana Wibowo, Sp.Ort selaku dosen
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat. Makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk pembaca dan untuk pembelajaran
selanjutnya di bidang kedokteran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………... 1
1.2 Identifikasi dan Klarifikasi Istilah Asing……………………….. 1
1.3 Identifikasi dan Analisis Masalah……………………………... 1
1.4 Problem Tree………………………………………………..... 2
1.5 Sasaran Belajar……………………………………………….. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Saliva……………………………………………….... 3
2.2 Biologi Saliva………………………………………………....... 3
2.3 Anatomi Saliva………………………………………………..... 3
2.4 Histologi Saliva……………………………………………….... 4
2.5 Fisiologi Saliva………………………………………………..... 6
2.6 Biokimia Saliva……………………………………………….... 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………........ 10
3.2 Saran……………………………………………...................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
f. Mengapa air liur Titi tiba-tiba bertambah banyak tanpa bisa ditahan?
Analisis : itu dikarenakan oleh faktor psikis dari orang tersebut, karena dia
sedang melihat makanan yang dia inginkan, maka kecepatan aliran saliva akan
meningkat. Sebaliknya jika orang tersebut membayangkan makanan yang tidak
dia sukai, maka kecepatan aliran saliva kita akan menurun.
2
Embriol
ogi
Histolo Anato
gis mi
Saliva
Fisiolog
is Definisi
Biokimia
BAB II
PEMBAHASAN
a. Histologi Saliva
1. Kelenjar Saliva
a. Kelenjar Saliva Mayor.2
1) Kelenjar parotis
Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat. Kelenjar
parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada manusia
adalah serosa murni. Kelenjar ini dikelilingi oleh kapsula jaringan
ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat termasuk kelenjar
dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis
mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir
semua duktus ontralobularis adalah duktus striata. Saluran keluar
yang utama yaitu duktus parotidikius steensen terdiri dari epitel
berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut
berhadapan dengan gigi molar kedua atas. Kelenjar parotis secara
khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis epidemika.
2) Kelenjar Submandibularis
Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat. Kelenjar
submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada
manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang
dominan, karena itu disebut mukoserosa. Terdapat duktus
interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam
sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan panjang.
Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton
bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga mulut
dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri bawah. Baik
kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar
submandibularis.
3) Kelenjar Sublingual
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan
kelenjar tubulosa kompleks. Pada manusia kelenjar ini adalah
kelenjar campur meskipun terutama kelenjar mukosa karena itu
disebut seromukosa. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya
ikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striata
jaringan terlihat. Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi
kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu
duktus sublingualis, yang bermuara kesepanjang lipatan mukosa
yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri.
Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor
bartholin bermuara pada karunkula sublingualis bersama-sama
dengan duktus wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu.
b. Kelenjar Saliva Minor.2
1) Kelenjar Glossopalatinal
6
a. Fisiologi Saliva
Kelenjar saliva berperan memproduksi saliva, dimulai dari
proksimal oleh asinus dan kemudian dimodifikasi di bagian distal oleh
duktus. Kelenjar saliva memiliki unit sekresi yang terdiri dari asinus,
tubulus sekretori,dan duktus kolektivus. Sel-sel asini dan duktus proksimal
dibentuk oleh sel-sel mioepitelial yang berperan untuk memproduksi sekret.
Sel asini menghasilkan saliva yang akan dialirkan dari duktus interkalasi
7
1. Derajat Hidrasi
Kadar cairan dalam tubuh kita dapat mempengaruhi kecepatan aliran
saliva kita. Jika kita mengalami kekurangan cairan tubuh, maka
kecepatan aliran saliva dapat menurun bahkan turun sampai 0%.
2. Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang dapat membuat kecepatan aliran saliva menjadi
meningkat adalah posisi berdiri. Jika tubuh dalam posisi berdiri, maka
kecepatan aliran saliva akan meningkat jika dibandingkan dengan
posisi duduk atau berbaring.
3. Paparan Cahaya
Aliran saliva akan meningkat dalam keadaan terang dan tubuh kita
terkena paparan cahaya pada siang hari. Sebaliknya, jika dalam
keadaan gelap, maka kecepatan aliran saliva akan menurun.
Contohnya, pada malam hari kecepatan aliran saliva akan menurun
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menurunkan kecepatan aliran saliva. Salah
satu jenis obat yang dapat menurunkan kecepatan aliran saliva adalah
Atropin.
5. Usia
Semakin meningkat usia, maka kecepatan aliran saliva dalam tubuh
kita akan menurun. Segingga Kecepatan aliran saliva pada anak-anak
lebih besar dibandingkan orang dewasa.
6. Psikis
Jika kita sedang berpikir tentang makanan, khususnya mengenai
makanan yang kita sukai, maka kecepatan aliran saliva akan
meningkat. Sebaliknya jika kita membayangkan makanan yang tidak
kita sukai, maka kecepatan aliran saliva kita akan menurun.
7. Jenis Kelamin
Pada laki-laki kecepatan aliran saliva akan lebih tinggi dibandingkan
perempuan, karena ukuran dari glandula saliva pada pria lebih besar
dibandingkan glandula saliva pada perempuan.8,9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saliva adalah cairan sekresi eksokrin di dalam mulut yang berkontak
dengan mukosa dan gigi, berasal terutama dari tiga pasang kelenjar saliva mayor
dan kelenjar saliva minor pada mukosa oral. Pembentukan kelenjar ludah dimulai
pada awal kehidupan fetus (4 – 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang
akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai
lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut.
Kelenjar saliva berkembang dari ectoderm. Kelenjar saliva terbagi menjadi 2 yaitu
kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor. Kelenjar saliva berperan
memproduksi saliva, dimulai dari proksimal oleh asinus dan kemudian
dimodifikasi di bagian distal oleh duktus. Kelenjar saliva memiliki unit sekresi
yang terdiri dari asinus, tubulus sekretori,dan duktus kolektivus. Sel-sel asini dan
duktus proksimal dibentuk oleh sel-sel mioepitelial yang berperan untuk
memproduksi sekret. Meskipun kandungan utamanya adalah air (99,5%), didalam
saliva juga terkandung unsur organik seperti urea, glukosa bebas, asam amino
bebas, laktat, dan asam-asam lemak lainnya. Saliva juga mengandung
makromolekul seperti protein, amilase, peroksidase, tiosianat, lisozim, lipid, dan
imunoglobin A, kemudian saliva juga mengandung unsur organik seperti kalium,
Kalsium, HCO3 (bikarbonat), F, Klorida dan NH4. Saliva juga mengandung unsur
Gas seperti Karbondioksida, Nitrogen, dan Oksigen.
3.2 Saran
Saran untuk pembaca agar lebih mendalami lagi tentang kelenjar saliva
dan manfaat dari saliva, selalu menjaga kebersihan mulut agar kandungan
kandungan yang ada di mulut tetap bersih.
11
DAFTAR PUSTAKA