Professional Documents
Culture Documents
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tn.M 45 tahun dibawa ke UGD karena mengalami kejang-kejang satu jam yang lalu, kejangnya kurang
lebih 5 menit, setelah kejang Tn. M gelisah
2. Satu minggu yang lalu Tn. M mengeluh sakit kepala.
3. Satu hari yang lalu Tn.M mual, muntah dan tidak BAK.
4. Riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur , penyakit jantung dan kencing manis tidak ada.
5. Pemeriksaan fisik, TD : 180/100 mmHg, nadi 112x/menit , RR 32x/menit kusmaul, Keadaan spesifik :
konjunctiva dan palpebral pucat dan bau napas seperti ammonia.
6. Pemeriksaan laboratorium, Hb : 8 mg/dl , ureum: 246 mg/dl , kreatinin 15 U/L, Na : 140 mEq/L, Cl =
4,6 , urea acid : 8 mg, SGOT: 32 U/L, SGPT : 23, protein total : 6,1 gr/dl, albumin : 3,7 gr/dl
PRIORITAS MASALAH
No 1
ANALISIS MASALAH
1. Tn.M 45 tahun dibawa ke UGD karena mengalami kejang-kejang satu jam yang lalu, kejangnya
kurang lebih 5 menit, setelah kejang Tn. M gelisah
a. Apa saja kemungkinan penyebab kejang?
Jawab:
- Tumor otak
- Penyakit serebrovaskular
- Gangguan metabolic (uremia, gagal hepar, abnormalitas elektrolit, hipoglikemia)
- Alkoholisme
Kemungkinan kejang yang terjadi pada kasus ini disebabkan oleh gangguan metabolic akibat gagal
ginjal akut.
Klasifikasi Karakteristik
PARSIAL Kesadaran utuh walaupun mungkin berubah; fokus di satu bagian tetapi dapat menyebar
ke bagian lain.
Parsial Sederhana Dapat bersifat motorik (gerakan abnormal, unilateral), sensorik (merasakan, membaui,
mendengar sesuatu yang abnormal), autonomik (takikardia, brakikardia, takipnu,
kemerahan, rasa tidak enak di epigastrium), psikik (disfagia, gangguan daya ingat)
Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
Parsial Kompleks Dimulai sebagai kejang parsial sederhana; berkembang menjadi perubahan kesadaran
yang disertai oleh
Gejala motorik, gejala sensorik, otomatisme (mengecap-ngecapkan bibir, mengunyah,
menarik-narik baju)
Beberapa kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang generalisata
Biasanya berlangsung 1-3 menit
GENERALISATA Hilangnya kesadaran; tidak ada awitan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura
Tonik-Klonik Spasme tonik-klonik otot; inkontinensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pascaiktus
Absence Sering salah didiagnosis sebagai melamun
Menatap kosong, kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara
cepat; tonus postural tidak hilang
Berlangsung selama beberapa detik
Mioklonik Kontraksi mirip-syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung
singkat
Atonik Hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh (drop attacks)
Klonik Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tunggal atau multipel di lengan, tungkai,
atau torso
Tonik Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas;
fleksi lengan dan ekstensi tungkai
Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi
Dapat menyebabkan henti napas
b. Apa hubungan 1 minggu yang lalu mengeluh sakit kepala dengan kejang?
Jwab:
Hipertensi tidak terkontrol vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun
iskemik ginjal aktivasi system RAA renin (angiotensinogen angiotensin 1) angiotensin
II (vasokonstriktor) sekresi aldosterone reabsorbsi Na dan air ↑ vol CES ↑ TD tekanan
intravaskuler ↑ tekanan pada otak ↑ sakit kepala
3. Satu hari yang lalu Tn.M mual, muntah dan tidak BAK.
a. Apa makna 1 hari yang lalu Tn.M mual, muntah, tidak BAK pada kasus?
Jawab:
Makna mual dan muntah pada kasus ini adalah akibat GGK yang menyebabkan peningkatan
ureum yang bersifat toksik pada saluran pencernaan dan menyebabkan mual, muntah.
Makna tidak BAK (Anuria akut atau oligouria berat) indicator spesifik untuk gagal ginjal,
yang dapat terjadi sebelum perubahan nilai-nilai biokimia darah.
c. Apa hubungan mual, muntah dan tidak BAK dengan keluhan pada kasus?
Jawab:
Mual dan muntah merupakan gejala klinis dari GGK akibat ureumia yang di ubah menjadi
amonik yang bersifat toksik bagi saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual muntah
Darah masuk ke ginjal (a. renalis) → masuk ke arteriol aferen dan mengalirkan darah ke glomerulus
→ darah di filtrasi di glomerulus, komponen yang bermolekul besar seperti protein dan eritrosit
tertahan dan zat terlarut dengan ukuran molekul kecil lewat (urin primer) → darah yang terfiltrasi di
kumpulkan di kapsula bowman → dialirkan ke tubulus proksimal untuk direabsorbsi kembali, zat-
zat yang berguna untuk tubuh seperti gula, asam amino dan zat lain diserap kembali (urin sekunder)
→ dibawa ke lengkung henle (U) → melewati aparatus jukstaglomerulus → masuk ke tubulus distal,
disini terjadi proses augmentasi yaitu penambahan urea → masuk ke tubulus kolingentes/kolektivus
→ ke ginjal pelvis → ureter (peristaltik dan gravitasi) → masuk ke vesica urinaria → setelah vesica
urinaria penuh, menyebabkan reseptor teregang → impuls dibawa ke medulla spinalis oleh saraf
aferen → merangsang saraf parasimpatis → sfingter internus terbuka dan disusul oleh sfingter
eksternus → kedua sfingter terbuka → urin terdorong akibat kontraksi vesica urinaria → urin
disalurkan melalui uretra → urin keluar (berkemih)
+
+
Reseptor regang
+ Neuron motoric ke
sfingter eksternus
Saraf parasimpatis
+ -
Tidak kemih
Berkemih
g. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi pada organ yang terlibat pada kasus?
Jawab:
1) Anatomi dan fisiologi Renal (ginjal)
Organ berpasangan, terdapat dibagian atas belakang rongga perut (retroperitoneal),
Berbentuk seperti kacang, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, diperdarahi oleh arteri
dan vena renalis dan mendapat persarafan dari saraf renalis (vasomotor).
Masing-masing tubulus ginjal dan membentuk kesatuan glumerulusnya (nefron).Nefron
adalah unit fungsional ginjal, Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, glomerular
kapiler tumbai, kontortus tubulus proksimal, lengkung Henle dan tubulus distal kontortus,
yang mengosongkan dirinya keduktus kolektor.
Fungsi ginjal membuang zat-zat beracun atau racun; menjaga keseimbangan cairan;
menjaga keseimbangan kadar asam dan basa cairan tubuh; mempertahankan
keseimbangan garam dan zat-zat lain dalam tubuh; menghapus sisa metabolisme hasil
ekstrak protein, urea, kreatinin dan amonia ".
Terdapat 3 lapisan yang membentuk membrane glomerulus
1. Dinding kapiler glomerulus
2. Membrane basal
3. Lapisan dalam kapsul bowman
Lapisan-lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang menahan sel darah dan
protein plasma tetapi membolehkan H2O dan zat terlarut dengan molekul kecil lewat.
Gaya-gaya yang berperan dalam filtrasi glomerulus
1. Tekanan darah kapiler glomerulus (mendorong filtrasi (55%))
2. Tekanan osmotic koloid plasma (melawan filtrasi (30%))
3. Tekanan hidrostatik kapsul bowman (melawan filtrasi (15%))
4. Tekanan filtrasi Netto (perbedaan antara gaya yang mendorong dan gaya yang
melawan filtrasi (mendorong filtrasi (10%)))
2) Histologi Ginjal
Ginjal terdiri dari bagian korteks dan medulla. Medula dibagi menjadi potongan segitiga
yang disebut piramida. Piramida-piramida ini dikelilingi oleh korteks dan terdiri dari segmen
tubular dan duktus pengumpul nefron.Papila atau puncak dari masing-masing bentuk piramida
duktus Bellini papilaris terbentuk dari penyatuan dari banyak bagian dari terminal saluran
pengumpul.
4. Riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur , penyakit jantung dan kencing manis tidak ada.
a. Apa makna riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur, penyakit jantung dan kencing
manis tidak adai?
Jawab:
Hipertensi yang tidak terobati pada kasus ini merupakan faktor predisposes terjadinya keluhan
yang dialami oleh Tn.M
5. Pemeriksaan fisik, TD : 180/100 mmHg, nadi 112x/menit , RR 32x/menit kusmaul, Keadaan spesifik :
konjunctiva dan palpebral pucat dan bau napas seperti ammonia.
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?
Jawab:
Hipertensi grade 3 (180/100mmHg) normal 120/80 mmHg
Takikardi (112x/menit) normal 60-100 x/menit
RR (32x/menit) Normal 16-24 x/menit
Takikardi (112x/menit)
RR (32x/menit)
FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju
filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam
darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia asidosis metabolic Kusmaul
6. Pemeriksaan laboratorium, Hb : 8 mg/dl , ureum: 246 mg/dl , kreatinin 15 U/L, Na : 140 mEq/L,
Cl = 4,6 , urea acid : 8 mg, SGOT: 32 U/L, SGPT : 23, protein total : 6,1 gr/dl, albumin : 3,7 gr/dl
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan labor?
Jawab:
Hypernatremia
Hipertensi tidak terkontrol vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal
menurun iskemik ginjal aktivasi system RAA renin (angiotensinogen angiotensin 1)
angiotensin II (vasokonstriktor) sekresi aldosterone retensi Na & air hypernatremi
b. Apa makna adanya peningkatan nilai kadar ureum dan kreatinin ?
Jawab :
Adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin menandakan bahwa telah terjadi penurunan fungsi
ginjal karena persenyawaan zat nitrogen tersebut telah terjadi penimbunan akibat adanya gangguan
pada glomerulus ginjal. Penimbunan senyawa nitrogen tersebut juga menunjukkan bahwa telah
terjadi penurunan fungsi ginjal. Dilihat dari onset waktu terjadinya yaitu mendadak baik disertai
oliguria ataupun nonoliguria dapat dikatakan bahwa telah terjadi acute kidney injury (gagal ginjal
akut).
Bentuk Klinis :
GGA non oliguria:
Produksi urine normal
Peningkatan ureum dan keratin
GGA oliguria:
ditandai volume urine < 240 ml/m2/24 jam atau 0,5 - 1 ml/kgBB/jam,
Pada neonatus < 1ml/kgBB/jam
Jawab :
Kreatinin digunakan untuk mengukur LFG, semakin besar angka kreatinin sebagai pembagi maka
nilai LFG akan semakin kecil progress ke gagal ginjal
Stadium LFG (ml/mm/1,73m2) Penjelasan
1 ≥ 90 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑
2 60 – 89 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan
3 30 – 59 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang
4 15 - 29 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat
5 < 15 atau dialisis Gagal ginjal
1. Cara diagnosis
Jawab :
Dari anamnesis
- GGK biasanya disebabkan oleh penyakit DM, infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius,
hipertensi, hiperurikemia, SLE dll.
- Sindrom uremia lemah, letargi, anoreksia, mual, munth, nokturia, kelebihan volume cairan,
neuropati perifer, pruritus, uremic frost, pericarditis, kejang-kejang, sampai koma.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
2. DD
Jawab :
GGK disertai asidosis metabolik
GGKdisertai asidosis metabolik
3. Data tambahan
Jawab :
Pemeriksaan darah dan urin rutin
Ureum dan kreatinin
LFG
BNO / IVP
USG
Created By: Nanda Dian Ningsih 12
GGK
Renogram
RPG
Sistoskopi
AGD
5. Tatalaksana
Deteksi
dini PGK
Interventio
ns that Prevention of
delay uremic Modification Preparation
progression complications of for
comorbidity RRT
ACE Malnutrition Cardiac Education
inhibitors disease
BP control Anemia Vascular Informed
disease choice of
Osteodystrop RRT
Blood sugar Neuropathy
control hy (in diabetics) Timely
Protein Acidosis access
restriction placement
Retinopathy
(inCreated
diabetics)
By: Nanda DianTimely
Ningsih 13
initiation of
dialysis
GGK
1. DIET
2. Medikamentosal
6. Komplikasi
Hipertensi
Anemia
Osteodistrofi renal
Payah jantung
Gangguan keseimbangan elektrolit sodium. Kalium, klorida
Asidosis metabolic
7. Prognosis
Dubia at malam
Penurunan ginjal yang progresif penurunan fungsi ginjal yang ireversibel (harus dialysis atau
cangkok ginjal
8. KDU
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan..
9. PI
Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Az-Zumar ayat 53
Kesimpulan
Tn.m mengalami kejang, mual,muntah dan sakit kepala karena menderita GGK disertai asidosis metabolik
et causa hipertensi tidak terkontrol
Kerangka konsep
FR (Hipertensi tidak terkontrol) perfusi keginjal ↓ LFG ↓ GGK Asidosis metabolic kusmaul
Mual, muntah, sakit kepala, kejang