Professional Documents
Culture Documents
Daftar Isi............................................................................................................................. 2
Bab I. Pendahuluan............................................................................................................ 3
A. Latar Belakang....................................................................................................... 3
B. Pengertian.............................................................................................................. 3
C. Tujuan.................................................................................................................... 3
D. Sasaran.................................................................................................................... 3
E. Kebijakan................................................................................................................ 3
F. Standar Keselamatan Pasien...................................................................................
Bab II. Organisasi dan Tata Laksana..................................................................................
A. Struktur Organisasi.................................................................................................
B. Tugas dan Fungsi....................................................................................................
C. Standar Kompetensi................................................................................................
D. Sembilan Solusi Keselamatan Pasien......................................................................
E. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien........................................................................
F. Perencanaan Program Keselamatan Pasien.............................................................
Bab III. Pencatatan dan Pelaporan.....................................................................................
A. Pelaporan Insiden....................................................................................................
B. Alur Pelaporan Internal............................................................................................
C. Formulir Laporan Insiden KNC, KTC, KTD, dan Kejadian Sentinel.....................
D. Formulir Laporan KPC...........................................................................................
Bab IV. Monitoring dan Evaluasi........................................................................................
Bab V. Penutup....................................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Lima hal yang terkait keselamatan dalam pelayanan Puskesmas diantaranya adalah keselamatan
pasien (patient safety), keselamatan petugas kesehatan atau keselamatan kerja, keselamatan
bangunan dan peralatan, keselamatan lingkungan (green productivity) dan keselamatan organisasi
atau administrasi.
Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
mengutamakan pelayanan dan keselamatan pasien. Perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan membuat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan menjadi semakin kompleks
dan berpotensi menyebabkan insiden-insiden yang tidak diharapkan bila tidak dilakukan dengan
hati-hati.
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk semakin berkembang dalam hal penyediaan obat,
pelaksanaan tes kesehatan, penyediaan fasilitas, dan prosedur lainnya, serta berbagai unit kerja
dengan tenaga kesehatan yang siap memberikan pelayanan kesehatan 24 jam. Hal tersebut jika
tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kejadian tidak diinginkan.
Resiko-resiko yang dapat dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas
antara lain resiko organisasi/administrasi (corporate risk), resiko pelayanan medis (clinical risk),
resiko lingkungan (non-clinical/physical risk) dan resiko keuangan (financial risk). Mengingat
banyaknya resiko yang dapat mengancam keselamatan baik pasien maupun tenaga kesehatan
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka pelaksanaan program tim manajemen resiko
serta acuan untuk melaksanakan program tersebut perlu dilakukan.
B. PENGERTIAN
1. Keselamatan Pasien/Pasien Safety (rumah sakit)
Suatu sistem dimana pelayanan kesehatan (rumah sakit) membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi : assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insisden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilaksanakan.
3
2. a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang menyebabkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat karena kesalahan medis
maupun non-medis karena tidak dapat dicegah.
b. KTD yang tidak dapat dicegah/Unpreventable Adverse Event
Suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang
mutakhir
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near Miss
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
serius tidak terjadi karena keberuntungan, pencegahan, atau peringanan.
4. Kesalahan Medis/ Medical Error
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan termasuk gagal melakukan sepenuhnya suatu
rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission).
5. Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident)
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
6. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Rumah Sakit)
Suatu sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja dan tidak
diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Sistem ini juga mendokumentasikan kejadian-kejadian yang tidak konsisten dengan
operasional rutin layanan kesehatan (rumah sakit) atau asuhan pasien.
7. Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)
Suatu proses terstruktur untuk mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya penyimpangan kinerja, termasuk KTD.
8. Manajemen Resiko (Risk Management)
Dalam hubungannya dengan operasional (rumah sakit), istilah manajemen resiko
dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman yang nyata atau
berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat kecelakaan, cedera atau malpraktik
medis.
4
9. Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
Suatu KTD yang menyebabkan kematian atau cedera yang serius, biasanya untuk
kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, terkait dengan keseriusan
cedera yang terjadi, sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya
masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan, terutama keselamatan pasien dan keselamatan kerja di
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
2. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Puskesmas
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
yang tidak diharapkan.
D. SASARAN
Kerangka acuan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Tim Manajemen
Resiko maupun tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dalam
melaksanakan program keselamatan dan manajemen resiko, sehingga program keselamatan dan
pencatatan insiden dapat terlaksana dengan sistematis dan terarah.
E. KEBIJAKAN
Berdasarkan Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa
setiap tenaga kesehatan harus bekerja sesuai dengan standar tertentu, salah satunya adalah
standar profesi, serta mengutamakan keselamatan pasien. Pada Undang-undang nomor 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa praktik kedokteran harus
didasarkan pada, salah satunya, nilai keselamatan pasien, sehingga upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien harus dilakukan. Sehingga dalam pelaksanaannya, keselamatan
pasien dilakukan berdasarkan kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5
F. STANDAR KESELAMATAN PASIEN
1. Hak pasien
Standar :
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria :
Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
DPJP wajib membuat rencana pelayanan
DPJP wajib menjelaskan rencana pelayanan secara jelas dan benar kepada pasien dan
keluarga tentang rencana, hasil pelayanan, pengobatan, atau perosedur untuk pasien
termasuk kemungkinan terjadinya KTD.
2. Mendidik Pasien dan Keluarga
Standar :
Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan keluarga.
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien
yang merupakan partner dengan proses pelayanan.
3. Keselamatan Pasien dan Keseimbangan Pelayanan
Standar :
Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
dan unit pelayanan.
Kriteria :
Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh (mulai dari pasien masuk,
pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan) yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya.
Terdapat koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi untuk
memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial,
konsultasi dan rujukan, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial, dan lainnya.
Terdapatnya informasi dan transer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapai proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melaksanakan evaluasi dan Peroram
peningkatan keselamatan pasien
Standar :
6
Puskesmas harus mendesain proses baru, memperbaiki proses yang ada, memonitor, dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD.
Kriteria :
Melakukan proses perencanaan/design yang baik
Melakukan pengumpulan data kinerja
Melakukan evaluasi intensif terhadap KTD
Menggunakan data dan hasil analisis untuk perubahan sistem yang diperlukan.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar :
Pimpinan mendorong dan mengimplementasi program keselamatan pasien; menjamin
berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan menekan KTD;
mendorong komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu; mengalokasikan sumber daya
untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan
keselamatan pasien.
Kriteria :
Terdapat tim antar profesi untuk mengelola program keselamatan pasien
Tersedia program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen Puskesmas
berpartisipasi dalam keselamatan pasien
Terdapat metode “cepat tanggap” terhadap insiden
Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden
Tersedia mekanisme menangani berbagai jenis insiden
Ada kolaborasi dan komunikasi terbuka antar unit
Tersedia sumber daya dan sistem komunikasi
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar:
Pelayanan kesehatan (rumah sakit) memiliki proses pendidikan, pelatihan, dan orientasi untuk
setiap jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi staf
Kriteria:
Memiliki proses orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
sesuai tugas masing-masing
7
Mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam kegiatan training dan memberikan
pedoman jelas tentang pelaporan insiden
Menyelenggarakan pelatihan teamwork
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Standar :
Merencanakan proses manajemen informasi keselamatan pasien, serta transmisi dan
informaso harus tepat waktu dan akurat.
Kriteria :
Merencanakan proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-
hal terkait keselamatan pasien.
Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada.
8
BAB II
ORGANISASI DAN TATALAKSANA
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Tim Manajemen Resiko Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
berdasarkan SK tentang Penetapan Tim Manajemen Resiko No. 4334.A tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
KEPALA PUSKESMAS
MR
SEKRETARIS
9
8. Anggota Div. PPI : Drg. Sandy Saskia Ramadhan
Farid Sudrajat, A. Md. Kep.
Wenny Media Wulandari
9. PJ Sub Div K3 : Dr. Siti Zuhroh
10. Anggota K3 : Moh. Yasni Thamzil
Raisa Magdalena, A.md. Kep
Luthfi Hafiz
10
Tugas Sub Divisi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah :
1. Assesment resiko
2. Identifikasi & manajemen resiko terhadap pengendalian infeksi Puskesmas
3. Pelaporan & analisis insiden
4. Kemampuan belajar dan menindaklanjutkan insiden
5. Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir resiko
C. STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi sesuai berdasarkan Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, dan Undang-undang No. 36
tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
11
Bentuk forum untuk mendiskusikan isu keselamatan pasien
Pastikan ada penilaian resiko pada individu pasien dalam proses assesmen resiko
Lakukan proses assesmen resiko secara berkala
4. Kembangkan sistem pelaporan
Berikan semangat kepada teman sekerja untuk melaporkan insiden yang memiliki nilai
pembelajaran
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Dukung dan hargai keterlibatan pasien/keluarga bila ada insiden
Prioritaskan informasi kepada pasien/keluarga bila ada insiden dengan informasi yang
jelas dan benar
Menunjukan empati kepada pasien/keluarga bila ada insiden
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
Diskusikan hasil analisis insiden
Identifikasi kemungkinan dampak lain di masa depan
7. Cegah cedera dengan implementasi sistem keselamatan pasien
12
F. PERENCANAAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN
NO KEGIATAN 2015-2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan Tim Manajemen Resiko X
2 Rapat tim X
3 Assesment resiko X
4 Pembentukan kerangka acuan dan perencanaan program X
keselamatan pasien.
5 Pembuatan SOP Pelaporan dan Penanganan KTD, KTC, X
KPC, KNC dan kejadian sentinel
6 Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan penanganan X X X X X X X X X X X
KTD, KTC, KPC, KNC dan kejadian sentinel.
7 Penyusunan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC x
8 Perencanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien X X X X
9 Pembentukan kerangka acuan, perencanaan program X
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
10 Melaksanakan peningkatan mutu klinis dan keselamatan X X X X X X X X X X
pasien
11 Penetapan target indikator keberhasilan keselamatan
pasien
BAB III
13
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. PELAPORAN INSIDEN
Berbagai metode dapat dilakukan untuk mengidentifikasi resiko, salah satunya dengan
mengembangkan sistem pelaporan dan analisis. Pelaporan insiden menjadi sangat penting karena
merupakan proses awal pembelajaran demi mencegah kejadian yang sama terulang lagi. Oleh
sebab itu maka sistem pelaporan insiden diperlukan, meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir
pelaporan, prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.
Insiden-insiden yang perlu dilaporkan termasuk diantaranya kejadian yang sudah terjadi,
potensial terjadi ataupun nyaris terjadi. Maka diperlukan kerjasama dan partisipasi dari seluruh
pihak baik dari tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien atau siapapun yang pertama
menemukan atau terlibat dalam suatu insiden. Selain itu perlu diwaspadai berbagai masalah yang
mungkin timbul dalam pelaporan insiden seperti laporan dipersepsikan sebagai pekerja perawat,
disembunyikan (under report) karena takut disalahkan, laporan sering terlambat diketahui, dan
budaya menyalahkan (blame culture).
Dalam sosialisasi sistem pelaporan, sebaiknya tenaga kesehatan dan staf diberikan
pelatihan, mulai dari maksud, tujuan, manfaat pelaporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi
formulir laporan insiden, kapan harus melapor dan pengertian yang digunakan dalam sistem
pelaporan dan cara mnganalisa laporan.
14
Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
KEPALA
TIM MANAJEMEN KEPALA
UNIT PUSKESMAS
RESIKO PUSKESMAS
TANGANI ATASAN
SEGERA LANGSUNG
GRADING
BIRU/HIJAU MERAH/KUNING
INVESTIGASI
SEDERHANA
LAPORAN
REKOMENDASI
KEJADIAN HASIL
INVESTIGASI
ANALISA
REGRADING
RCA
PEMBELAJARAN LAPORAN
FEED BACK KE UNIT REKOMENDASI
15
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK
1. DATA PASIEN
2. Insiden : .........................................................................................................................
3. Kronologis Insiden
...........................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak Cedera/KTC (No Harm Incident)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
16
Pasien
Lain-lain ..................................................................................(sebutkan)
Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ............................................................................(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
17
Tim : terdiri dari : ...................................................................................
Dokter
Perawat
Petugas lainnya : ....................................................................................
GRADING RESIKO KEJADIAN (DIISI OLEH KEPALA UNIT, PILIH SALAH SATU):
BIRU / HIJAU / KUNING / MERAH
18
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK
2. KPC : ......................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
6. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi KPC selama ini, dan hasilnya :
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
19
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
20
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
21
BAB V
PENUTUP
22
Daftar Pustaka
1. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
3. Departemen Kesehatan RI. Permenkes No. 1691 tahun tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit, 2011.
4. Departemen Kesehatan RI. Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (pasien
safety), Ed. 2. Jakarta : 2008.
5. Pusdokkes Polri. Kerangka acuan pedoman keselamatan pasien RSP Kepolisian R. Said
Sukanto Jakarta. RSP Kepolisian RS Sukanto, Jakarta.
23