You are on page 1of 4

PORTOFOLIO

MALARIA VIVAX

Disusunoleh:
dr. Eka Ria Meydawati

Pembimbing:
dr. Yanny Muvitta Sari, Sp.PD

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.M PARIKESIT


KABUPATEN KUTAI KARTENEGARA
TENGGARONG
2019
LEMBAR PENGESAHAN PORTOFOLIO
MALARIA VIVAX
Diajukan oleh :
dr. Eka Ria Meydawati

Dipersentasikan :
Tanggal:

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Ibnoe Soedjarto, M.Si.Med., Sp.S dr. Nurindah Isty R, M.Si.Med.,Sp.KFR

Pembimbing kasus,

dr. Yanny Muvitta Sari, Sp.PD


PENDAHULUAN

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus Plasmodium, yang

penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Secara klinis ditandai dengan serangan

paroksismal dan periodik, disertai anemia, pembesaran limpa dan kadang-kadang dengan

komplikasi pernisiosa seperti ikterik, diare, black water fever, acutetubular necrosis, dan

malaria cerebral (1,2,3).

Malaria masih merupakan masalah kesehatan utama negara yang sedang berkembang

seperti di Indonesia. Dari empat spesies parasit malaria yang menginfeksi manusia yaitu

Plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium oval, dua

spesies yangg pertama merupakan penyebab lebih dari 95% kasus malaria di dunia (4).

Menurut WHO, sekitar 40% populasi dunia hidup dinegara miskin, populasi tersebut

memiliki resiko tinggi terkena malaria. Sekitar 2,5 milyar manusia beresiko dan Diperkirakan

350 – 500 juta manusia terkena malaria setiap tahun. Kebanyakan disebabkan oleh
(5)
P.falciparum dan P.vivax. Lebih dari 1 juta manusia meninggal karena malaria . Malaria

90% terjadi di Afrika. Peningkatan malaria di Afrika berkaitan dengan resistensi pengobatan

klorokuin dan sulfapiridoksin pirimetamin, resistensi terhadap insektisida dan status sosial

ekonomi. Tingkat mortalitas malaria pada anak sekitar 1 – 2 juta setiap tahunnya (1)
.

Hampir separuh populasi Indonesia sebanyak lebih dari 90 juta orang tinggal di

daerah endemik malaria. Diperkirakan ada 30 juta kasus malaria setiap tahunnya, kurang

lebih hanya 10 % saja yang mendapat pengobatan di fasilitas kesehatan. Menurut data dari

fasilitas kesehatan pada 2001, diperkirakan prevalensi malaria adalah 850,2 per 100.000

penduduk dengan angka yang tertinggi 20% di Gorontalo, 13% di NTT dan 10% di Papua.

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 memperkirakan angka kematian

spesifik akibat malaria di Indonesia adalah 11 per 100.000 untuk laki-laki dan 8 per 100.000

untuk perempuan. Prevalensi kasus malaria di Indonesia atau daerah-daerah endemi malaria
tidak sama, hal ini tergantung pada prilaku spesies nyamuk yang menjadi vektor. Di

Kalimantan Selatan sendiri merupakan daerah endemis malaria. Vektor malaria yang terdapat

di Kalimantan adalah Anopheles letifer dan Anopheles balabacensis (6,7).

Diseluruh dunia, kasus malaria vivax dibandingkan jenis malaria yang lain sekitar 70

– 80 juta per tahun (8)


. Menurut WHO, sekitar 40% kasus malaria di dunia disebabkan oleh

P.vivax. Kasus malaria vivax walaupun jarang fatal tapi merupakan penyebab utama
(9)
morbiditas dan mempengaruhi ekonomi baik tingkat individu maupun nasional . P.vivax

merupakan spesies parasit yang paling dominan di Asia Tenggara, Eropa Timur, Asia Utara,

Amerika tengah dan Selatan (10).

You might also like