You are on page 1of 4

The “What” and the “How”

winningdifferently.com/the-what-and-the-how/

By Pambudi Sunarsihanto August 3, 2017

How to achieve your business objectives while securing your success in the future?

Bagaimana mencapai sebuah tujuan bisnis Anda sambil tetap mempertahankan


kesuksesan di masa depan?

“Pak Pam, I need your help.”

iPhone saya berdering pada saat saya menyetir bersama keluarga saya menuju de Ranch
di Lembang. Saya memang sedang memperkenalkan alam Indonesia kepada anak-anak
saya (yang lahir di luar negeri).

“Maaf Bu, saya sedang menyetir, boleh saya telpon satu jam lagi?”

Saya melihat layar ponsel saya, di situ tertera nama Pak Aji (bukan nama sebenarnya),
beliau adalah seorang HR Manager di sebuah perusahaan ternama di Jakarta.

Setelah saya selesai menyetir dan anak-anak saya mulai bermain-main di sana, saya pun
menelpon pak Aji.

“Begini Pak Pam, di perusahaan saya itu banyak sekali manajer yang performanya bagus,
tetapi perilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan kami. Sementara ada manajer
yang perilakunya baik dan sesuai nilai-nilai perusahaan kami, tetapi performanya jelek.

Padahal kami kan harus menilai performance mereka dan membayarkan bonus sesuai
performance tersebut.

1/4
Tetapi kalau hanya performance yang dinilai, kami takut sekali bahwa manajer-manajer
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan kami akan membahagiakan perusahaan
kami di masa depan karena manajer-manajer itu bisa saja melakukan tindak kecurangan,
korupsi atau bahkan menyuap ke pihak luar, dan itu bisa membahayakan perusahaan kami
di masa depan. Jadi bagaimana dong tahun depan kami bisa memberikan sasaran kerja
yang mencakup bukan hanya performanya tapi juga mencakup proses ke arah sana?
Karena dua-duanya kan sama pentingnya?”

Pak Aji, you asked a very smart question. Dan mari kita bahas bersama ya.

Kita semua menginginkan bahwa perusahaan itu akan mencapai kesuksesan bukan hanya
sekarang (jangka pendek) tetapi juga di masa yang akan datang (jangka panjang). Selama
ini kita hanya melakukan pengukuran pada hasil yang mereka capai. Contohnya orang
sales, kita mengukur berapa jumlah penjualan yang mereka hasilkan. Kemudian kepada
orang HR kita mengukur berapa rekrutmen atau berapa employee engagement sebagai
hasil dari jerih payah mereka.

Tetapi seringkali kita lupa mengukur “how” they did it. Akibatnya banyak manager atau
leader yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan bisnisnya.

Bahkan mereka bisa saja :

Melakukan kecurangan finansial (fraud)


Melakukan penyuapan dengan pihak luar (bribery)
Jahat kepada anak buahnya (bullying), dsb.

Dan hal-hal di atas tentunya akan membawa resiko yang besar pada perusahaan di masa
depan.

Don’t get me wrong. I am not saying that we will tolerate bad performance with good
behavior. I am saying that we have to balance both (performance and behavior).

Dan tentunya talenta-talenta yang cemerlang adalah talenta-talenta yang menghasilkan


excellent performance dengan perilaku yang sangat bagus dan bisa menjadi contoh (role
model) bagi yang lain.

Akibatnya sangat fatal, karena kita tidak mampu mengukur the “how”, kita terpaksa hanya
mengukur the “what”. Akibatnya para “good performers” yang berkelakuan minus dan tidak
sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, terpaksa kita kasih nilai bagus dan kita kasih bonus
yang tinggi. Karena itu memang itu yang dijanjikan di awal tahun. Kan tidak fair kalau kita
hanya memasukkan performance sebagai parameter penghitungan bonus tetapi kemudian
di akhir tahun kita mengukur parameter yang berhubungan dengan perilaku.

Jadi kalau Anda mau memperbaiki sistemnya jangan lakukan itu di akhir siklus
performance management, lakukanlah di awalnya.

Beberapa organisasi dan perusahaan yang canggih sudah mampu menyeimbangkan


pengukuran antara what (they have to achieve) and how (they achieve the result). Inilah
yang akan dinamakan Key Performance Indicator (KPI)—sebagai hasilnya, the “what” dan

2/4
Key Development Indicator (KDI)—sebagai prosesnya, the “how”. Bobotnya tentunya 50-
50 karena sama sama pentingnya.

Atau malah lebih bagus lagi kalau nilai keduanya (KPI and KDI) dikalikan. Sehingga terjadi
multiplication effect. Berarti kalau salah satu faktor jelek maka total nilainya akan jelek.
Misalnya sebagus apapun hasilnya kalau “how”-nya jelek ya nilai total akhirnya akan jelek.
Tetapi kalau dua faktor itu bagus berarti nilai total akhir akan bagus banget dan bonusnya
akan berlipat ganda.

Kalau KPI semuanya sudah tahu isinya apa karena semua perusahaan menjalankannya.

Yang juga harus diukur adalah KDI (Key development indicators), yang harus diukur
melalui 3 perspective of leadership (Lead Your Business, Lead Your Team, Lead Yourself).

Kita kupas satu persatu apa yang kita bisa ukur:

1. Lead Your Business

Apakah karyawan memahami (semua peraturan) dan selalu bertindak sesuai


peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku?
Apakah karyawan selalu mementingkan kepentingan perusahaan di atas
kepentingan pribadi?
Apakah karyawan menjaga keseimbangan antara pencapaian objective tahun ini
dengan kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan?

2. Lead Your Team

Apakah karyawan selalu memotivasi anak buahnya untuk mencapai yang terbaik
bagi perusahaan?
Apakah karyawan selalu mengembangkan anak buahnya melalui berbagai metode
pelatihan (training, coaching, mentoring, on the job learning)?
Apakah karyawan selalu mendorong anak buahnya untuk mengembangkan karirnya
dengan cara promosi (vertical move) atau rotasi ke jabatan di fungsi lain yang selevel
(lateral move)?

3. Lead Yourself

Apakah karyawan selalu menjadi role model (dalam menjalankan nilai-nilai budaya
perusahaan) bagi anak buahnya baik dalam kehidupan professional maupun pribadi?
Apakah karyawan selalu mengembangkan dirinya sendiri dalam hal pengembangan
kompetensi dan karir?
Apakah karyawan berani berinovasi (melakukan cara-cara yang berbeda) untuk
mengembangkan dirinya, timnya, dan bisnisnya?

Jadi ingat , demi kesusksesan perusahaan di masa sekarang dan masa depan, sangat
penting untuk mengukur bukan hanya “what” they achieve, tetapi juga “how” did they do to
achieve the objectives. Di situlah pentingnya melakukan pengukuran KPI dan KDI.

KPI itu menyangkut performance bisnis di setiap fungsi. KDI itu menyangkut bagaimana
karyawan bekerja sehari hari, ditinjau dari segi

3/4
Lead Your Business
Lead Your Team and
Lead Yourself

Salam hangat,

Pambudi Sunarsihanto

4/4

You might also like