Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Hari Yudha Sp.JP
Disusun oleh :
Amalia Ghanita Herdiana
hidayah-Nya, penulisan laporan kasus stase ilmu penyakit dalam ini dapat
diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Laporan kasus yang akan disampaikan dalam penulisan ini mengenai penyakit
Jantung Rematik Penulisan laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas
Dengan terselesaikannya laporan kasus ini kami ucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada dr. Hari Yudha Sp.JP, selaku pembimbing kami, yang telah
Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami tetap membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun. Akhirnya,
Lamongan,
akibat demam reumatik akut sebelumnya. Demam rematik akut (ARF) adalah hasil
dari respon autoimun terhadap faringitis yang disebabkan oleh infeksi dari anggota
katup jantung dengan potensi gagal jantung sekunder, chorea, kulit dan manifestasi
demam (HHS). ARF yang recurrences dapat menyebabkan kerusakan pada katup
jantung dan dapat mengawali untuk terjadinya komplikasi seperti congestive heart
failure atrial fibrillation, stroke atau endocarditis. Sekitar ¾ pasien yang melakukan
operasi rheumatic mitral valve mengalami congestive heart failure dan 1/4nya
HHS Public Access Author manuscript Nat Rev Dis Primers. Author manuscript;
Penyakit ini terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jarang
mengenai katup tricuspid dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.1 Setiap
tahunnya rata-rata ditemukan 55 kasus dengan demam reumatik akut (DRA) dan
kematian dini dan morbiditas di antara anak-anak dan dewasa muda di berpenghasilan
Penyakit jantung rematik merupakan hal yang tidak diharapkan dari sebuah penyakit
rendah sampai menengah. RHD menyerang pada sekitar 33 juta orang di seluruh
dunia oleh perkiraan studi dari Global Burden of Disease. Namun, hingga 80 juta
untuk melakukan penelitian yang aktif. Sebagian besar pernasalahan penyakit ini
telah diberantas pada awal abad dua puluhan. Namun, sebagian besar RHD diberantas
di negara maju pada pertengahan abad, dan usaha penelitian selanjutnya untuk
patofisiologi RHD dan pengobatan saat ini sebagian besar didasarkan pada studi
dekade lama.
.
BAB II
LAPORAN KASUS
Umur : 72 tahun
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Anamnesa
RPS : Nyeri perut di seluruh perut, yang paling berat di bagian ulu
(-)
tersebut.
sesak jika lelah saat beraktivitas, saat MRS pasien malas untuk
Vital Sign
Nadi : 75x/menit
Suhu : 37,6 oC
Nafas : 24x/menit
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : composmentis
GCS : 456
Kepala/Leher : anemis -, icterus -, cyanosis -, dyspnea -
Pembesaran kelenjar getah bening -
JVP dalam batas normal
Thorax :
Inspeksi : Simetris, retraksi -/-
Palpasi : Thrill (-),
Perkusi : Paru Redup/sonor, batas jantung dbn
Auskultasi : Paru ves/ves, rh -/-, wh -/-, Jantung S1S2 tunggal, murmur
diatolik +, gallop-, mitral stenosis (+)
Abdomen :
Inspeksi : flat, soepel, jejas-
Auskultasi : Meteorismus -, bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/Lien teraba membesar, nyeri tekan-
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Inspeksi : ikterik -, cyanosis -, edema -
Palpasi : Hangat, kering, merah, CRT <2”
Assasment
Mitral stenosis
Abdominal & pelvic pain
Hepatomegaly
Planning Diagnosis
DL
EKG
Foto thorax
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Urea 56 15-43
SGOT 92 0-35
SGPT 54 0-35
Neutropil 82 49-67
RDW 13 10-16.5
MPV 6 5-10
LED 1 20 0-1
LED 2 35 1-7
Pemeriksaan EKG
Pembacaan EKG :
1. Irama : sinus
2. Laju QRS
3. Regularitas
4. PR Interval
5. Aksis
6. Morfologi
Gelombang P
Kompleks QRS
Segmen ST
Gelombang T
7. Interpretasi :
Tachycardia
Abnormal Q
ST-T Abnormality
8. Diagnosis
Re-Assesment :
SOAP
Tanggal S O A P
26-07- Pasien mengeluh KU: lemah Mitral stenosis, Terapy
18 nyeri perut seluruh GCS : 456 Abnominal and Infus PZ
dan nyeri dada TD : 104/75 pelvic pain Lifeline
berpindah antara mmHg 500cc/24 jam
kiri dan kanan RR : 24x/menit Injeksi Antrain
menjalar ke Temp : 37.6 C 3x1
punggung, pusing Pemeriksaan Fisik Injeksi
(-), nyeri perut Primary Ranitidin 2x1
paling berat di ulu Survey
hati sejak 1 hari A : Clear, PO
SMRS nyeri terus gargling (-), Simmarc
menerus, perut snoring (-), speak 1x2mg
terasa penuh, mual fluently (+), HCT 1x100mg
muntah (-) potensial Hepamax 3x1
Pasien mempunyai obstruksi (-) Furosemid 3x1
riwayat HT (+) B : spontan, RR Digoxin
dan DM (+) 24x/menit Spironolactone
C : akral HKM, 1x50mg
CRT<2 detik
D : GCS 456, Pro :
lateralisasi (-), Pasang DK
PBI 3mm/3mm Cek UL
Secondary
Survey
GCS : 456
K/L : a-/i-/c-/d-
Thorax : Simetris,
retraksi (-)
Pulmo : ves/ves,
rh -/-, wh -/-
Cor :S1S2
tunggal, gallop (-
), murmur
diastolic (+)
Abdomen
Inspeksi:
flat, soepel, jejas-
Auskultasi:
Meteorismus-,
bising usus (+)
normal
Palpasi :
Hepar/Lien teraba
membesar, nyeri
tekan-
Perkusi:
Timpani
Extremitas :
Inspeksi :
ikterik -, cyanosis
-, edema -
Palpasi :
Hangat, kering,
merah, CRT <2”
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di
sebelah anterior dan vertebra (tulang belakang) di posterior. Letakkan tangan Anda
Meskipun secara anatomis jantung adalah organ tunggal, sisi kanan dan kiri
jantung berfungsi sebagai dua pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan
dan kiri serta memiliki empat rongga, satu rongga atas dan satu bawah di tiap-tiap
bagian
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang
membawa darah menjauhi ventrikel ke jaringan adalah arteri. Kedua paruh jantung
dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot kontinu yang mencegah pencampuran
darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh kanan
jantung menerima dan memompa darah miskin O2, sementara sisi kiri jantung
1. Suatu lapisan tipis di bagian dalam, endotel, yaitu jenis suatu jaringan epitel
2. Suatu lapisan tengah, miokardium, yang terdiri dari otot jantung dan
a. Katup-katup jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap, yaitu dari vena ke
atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya 4 katup jantung dengan aliran satu arah
sehingga membuka dan menutup secara pasif akibat perbedaan tekanan, serupa
dengan pintu satu arah. Gradien tekanan ke arah depan (yaitu, tekanan di
belakang katup lebih besar) memaksa katup terbuka, sedangkan tekanan di depan
Dua katup jantung, katup atrioventrikel (AV) kanan dan kiri, masing-masing
terletak di antara atrium dan ventrikel kanan dan kiri. Kedua katup ini membiarkan
darah mengalir dari atrium ke dalam. Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh korda tipis
dan kuat jaringan tipe tendinosa, korda tendinae, yang mencegah katup terbalik
(yaitu, dari dipaksa oleh tekanan ventrikel yang tinggi membuka ke arah
masing daun katup dan melekat ke otot papilaris yang kecil dan menonjol
balon udara panas. Hal ini membantu menjaga katup tertutup rapat ketika
tetapi mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke dalam atrium selama
darah akan secara tidak efisien mengalir balik ke dalam atrium dan vena dan
Demikian juga, katup AV kiri, yang memiliki dua daun katup, sering dinamai
BESAR Dua katup jantung yang lain, katup aorta dan pulmonaris, terletak
ini dikenal sebagai katup semilunar karena memiliki tiga daun katup yang
tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing melebihi tekanan di aorta dan
tekanan aorta dan tekanan arteri pulmonaris. Katup yang tertutup mencegah
darah mengalir dari arteri kembali ke dalam ventrikel tempat darah baru saja
dipompa. Katup semilunar dicegah berbalik oleh struktur anatomik dan posisi
belakang, semburan balik darah mengisi daun katup yang berbentuk seperti
Meskipun tidak terdapat katup antara atrium dan vena, aliran balik darah dari
atrium ke dalam vena biasanya bukan masalah signifikan karena dua alasan:
(1) tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih tinggi daripada tekanan vena, dan
(2) tempat vena kava masuk ke atrium mengalami penekanan parsial ketika
atrium berkontraksi.
Terdapat empat cincin jaringan ikat padat yang saling berhubungan yang
membentuk dasar bagi melekatnya keempat katup jantung. Rangka fibrosa ini,
yang memisahkan atrium dari ventrikel, juga membentuk struktur yang cukup
kaku bagi melekatnya otot-otot jantung. Massa otot atrium melekat di atas
1. Etiologi
mempunyai riwayat demam rematik (rheumatic fever/RF) merupakan hal yang luar
biasa, selain itu kasus yang jarang adalah kongenital MS dan kalsifikasi annulus
mitral.
2. Sejarah
Gejala paling sering dimulai pada dekade keempat, tetapi MS sering menyebabkan
gejala yang parah pada usia dini di negara berkembang. Gejala utama adalah dyspnea
dan edema paru, demam, anemia, takikardia, kehamilan, hubungan seksual, dan lain-
lain.
3. Pemeriksaan fisik
Right ventricular lift; palpable S1; opening snap (OS) follows A2 by 0.06–0.12 s;
4. Komplikasi
5. EKG
Menunjukkan Atrial Fibrilasi left atrial enlargement, right axis deviation, dan RV
7. Echocardiogram
Pemeriksaan yang berguna dan non invasive, menunjukkan adanya kalsifikasi dan
penebalan dari katup dan subvalvular apparatus dan LA enlargement. Doppler flow
dapat merekam perkiraan dari transvalvular gradient, katup mitral, dan derajat dari
pulmonary hipertensi
1–2 M units IM sebulan). Pada gejala klinis sesak nafas, sodium restriction and oral
AF. Warfarin (dengan target INR 2.0–3.0) untuk pasien dengan AF atau riwayat
konversi (chemical atau electrical) menjadi sinus rhythm, idealnya setelah ≥3 weeks
setelah pemberian anticoagulation. Mitral valvotomy pada keadaan gejala dan mitral
orifice ≤ ~1.5 cm2. Pada MS yang tidak terkompilasi, perkutan balloon valvuloplasty
valvotomy.harrison ed 19
Harrison ed 19
Jurnal The Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute
rheumatic fever and rheumatic heart disease (2nd edition)