Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SUPERCRITICAL FLUID EXTRACTION
1. Definisi
Ektraski fluida superkritis adalah cara ekstraksi dengan menggunakan prinsip
peningkatan kelarutan komponen di atas tekanan dan suhu kritis suatu pelarut. Pada kondisi
tersebut daya larut dari pelarut yang digunakan sangat besar tergantung dari tekanan dan
temperatur yang digunakan. Umumnya produk biodesel dengan dengan teknologi fluida
superkritis ini memerlukan suhu 300-400°C dan tekanan sekitar 80 atm. Alasan utama
penggunaan ekstraksi fluida superkritis adalah kemungkinan melakukan ekstraksi pada suhu
sskitar ruang sehingga mencegah substansi yang diinginkan tidak mengalami degradasi
termal.
2. Komponen
Komponen utama supercritical fluid extraction yaitu menggunakan senyawa yang
berada diatas temperatur dan tekanan kritisnya dan berfungsi sebagai solvent/pelarut.
Solvent/pelarut yang dapat digunakan dalam supercritical fluid extraction antara lain
karbondioksida (CO2), air (H2O), metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), etilen (C2H4),
propilen (C3H6), metanol (CH3OH), etanol (C2H5OH), dan aseton (C3H6O). Namun, pelarut
yang biasa digunakan adalah karbondioksida (CO2) karena bersifat non toksik, tidak mudah
terbakar, tidak berwarna, tidak berasa/berbau, inert, dan murah. Selain itu, karbondioksida
memiliki suhu kritis yang rendah sekitar 31oC sehingga materi biologis seperti simplisia dapat
diekstraksi pada suhu yang tidak terlalu tinggi sekitar 35oC jadi tidak akan mengalami
kerusakan. Alat yang digunakan dalam metode ini yaitu pompa tekanan tinggi (50C tekanan
50 bar), bejana bertekanan tinggi, oven, dan lemari pendingin.
3. Prinsip Kerja
Teknik ekstraksi dengan fluida superkritik adalah teknik pemisahan yang memanfaatkan
daya larut dari fluida superkritik pada suhu dan tekanan di sekitar titik kritis. Tekanan dan
suhu yang digunakan dalam ekstraksi merupakan parameter utama dalam menentukan
besarnya daya larut. Ekstraksi dengan fluida superkritik memanfaatkan sifat-sifat unik dari
pelarut yang berada di atas titik kritiknya untuk mengekstrak komponen-komponen dari suatu
campuran, sebab kondisi tersebut mempunyai daya melarutkan yang lebih tinggi dan lebih
selektif daripada bentuk cair atau bentuk gas.
Prinsip pertama dalam ekstraksi CO2 superkritik adalah optimasi kelarutan dari bahan
yang akan diekstraksi (lipid, logam berat, bahan alam) pada ekstraksi CO2 superkritik dan
merupakan perbaikan dari fraksinasi yang berkaitan dengan kelompok lipid, bahan alam.
Prinsip yang kedua yaitu peningkatan fraksinasi dengan jenis lipid tertentu. Densitas
yang relatif tinggi seperti pada fase cair dapat meningkatkan kelarutan komponen. Viskositas
yang rendah menyebabkan kemampuan difusi yang tinggi sehingga terjadi peningkatan
kekuatan penetrasi fluida dalam matriks pelarut dan fluida dapat menembus materi padat lebih
cepat.