You are on page 1of 8

Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)

Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017


ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017

Analisa Ketersediaan Air Bersih untuk Kebutuhan Penduduk


di Kecamatan Pauh Kota Padang
SYOFYAN, Z.
Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Padang, Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo,
Padang – 25 143, Indonesia
Corresponding author: syofyanz17@gmail.com

Abstrak: Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air
bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak, dan kebutuhan yang lain. Dalam
sebulan akan dibutuhkan beribu-ribu liter air bersih untuk keperluan lain seperti mandi, mencuci pakaian
dan perabotan rumah tangga. Untuk mengetahui besarnya potensi dan kebutuhan air serta keseimbangan
air, kajian neraca air DAS Sungai Gayo dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air domestik di Kecamatan
Pauh. Ketersediaan air sungai dihitung berdasarkan debit andalan 80% (Q80) yang didapat dari Sungai
Gayo. Debit ini dijadikan dasar dalam menentukan ketersediaan air dalam DAS Sungai Gayo. Hasil
analisis menunjukkan bahwa tersedia debit maksimum 0,25 m3/det terjadi pada bulan Januari, debit rata-
rata 0,04 m3/det, debit minimum -0,33 m3/det terjadi pada bulan Juni. Kebutuhan air bersih di Kecamatan
Pauh perkembangannya sangat signifikan dengan pesatnya pertambahan penduduk di Kecamatan Pauh,
untuk tahun 2011 kebutuhan air bersih 0,116 m3/dt dan sampai tahun 2020 kebutuhan air bersih
meningkat menjadi 0,156 m3/dt. Saat ini dari sumber air baku yang berasal dari air sungai mengalami
permasalahan tersendiri, dimana debitnya selalu berkurang apalagi pada musim kemarau. Permasalahan
ini disebabkan oleh adanya perluasan wilayah, penebangan hutan serta sebagian airnya harus berbagi
dengan masyarakat untuk mengairi sawah-sawah.maka dari itu kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat
perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius lagi karena masih banyaknya masyarakat yang belum
terlayani/mendapatkan air bersih di kecamatan Pauh.
Kata kunci: air bersih, ketersediaan, masyarakat

1. PENDAHULUAN terlayani suplai air bersih, dimana hal ini


Air merupakan unsur utama bagi perlu diantisipasi mengingat kebutuhan
hidup kita di planet ini. Keberadaannya akan air bersih bagi masyarakat dari
merupakan suatu kebutuhan baik di tahun ke tahun terus bertambah. Bila
musim kering ataupun musim hujan. kebutuhannya akan air bersih tidak
Kebutuhan air bersih menjadi indikator terpenuhi mengakibatkan penurunan
kualitas hidup manusia dari segi kondisi fisik maupun non fisik bagi
kesehatan dan kesejahteraan manusia, masyarakat.
akan kurang bila tanpa terpenuhinya Perusahaan Daerah Air Minum
kebutuhan air bersih. Selain itu sulit (PDAM) Kota Padang yang merupakan
dibayangkan tanpa adanya air akan perusahaan daerah yang bertugas untuk
tercipta suatu lingkungan hidup yang melakukan kegiatan penyediaan air
bersih dan sehat. bersih bagi masyarakat Kota Padang.
Dalam bidang kehidupan ekonomi PDAM mempunyai arti penting dalam
modern kita, air juga merupakan hal melakukan pelayanan kepada
utama untuk budidaya pertanian, masyarakat. Mengacu kepada kondisi
industri, pembangkit tenaga listrik, dan ideal, maka cakupan pelayanan air bersih
transportasi. Pada prinsipnya, seluruh PDAM adalah sebesar 80% dari jumlah
masyarakat Indonesia berhak untuk penduduk, PDAM sebagai perusahaan
mendapatkan pelayanan prasarana dan yang mengelola pelayanan air bersih
sarana air bersih yang layak dan harus mampu memenuhi kebutuhan air
terjangkau. Di Kecamatan Pauh saat ini bersih masyarakat yang sesuai dengan
masih banyak penduduknya yang belum

© 2017 ITP. All right reserved 55 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
syarat kualitas, kuantitas dan kontiniutas tertentu yang dapat dipakai untuk
dari persyaratan air bersih. keperluan penyediaan air. Jadi
Saat ini dari sumber air baku yang perhitungan debit andalan ini
berasal dari air sungai mengalami diperlukan untuk menghitung debit dari
permasalahan tersendiri, dimana sumber air yang dapat diandalkan
debitnya selalu berkurang apalagi pada untuk suatu keperluan tertentu.
musim kemarau. Permasalahan ini Ketersediaan air dapat diperkirakan
disebabkan oleh adanya perluasan dengan cara sebagai berikut:
wilayah, penebangan hutan serta 1. Debit andalan berdasar data debit.
sebagian airnya harus berbagi dengan Prosedur analisis debit andalan
masyarakat untuk mengairi sawah- sangat dipengaruhi oleh
sawah. Maka dari itu kebutuhan akan air ketersediaan data. Apabila terdapat
bersih bagi masyarakat perlu data debit dalam jumlah cukup
mendapatkan perhatian yang lebih serius panjang, maka analisis ketersediaan
lagi karena masih banyaknya masyarakat air dapat dilakukan dengan
yang belum terlayani/mendapatkan air melakukan analisis frekuensi
bersih di kecamatan Pauh dimana terhadap data debit tersebut. Untuk
sumber air yang penulis teliti yaitu mendapatkan ketersediaan air di
sungai Gayo. suatu stasiun diperlukan debit aliran
yang bersifat runtut (time series),
2. BATASAN MASALAH misalnya data debit harian
Dalam penelitian ini penulis membatasi sepanjang tahun selama beberapa
ruang lingkup sebagai berikut: tahun.
1. Memprediksi pertumbuhan 2. Penurunan data debit berdasarkan
penduduk dan kebutuhan air bersih data hujan. Apabila data debit tidak
untuk 10 mendatang. tersedia analisis ketersediaan air
2. Menghitung ketersediaan debit air dapat dilakukan dengan
yang ada. menggunakan model hujan aliran.
Disuatu Daerah Aliran Sungai pada
umumnya data hujan tersedia dalam
3. LANDASAN TEORI
jangka waktu panjang, sementara
a. Debit andalan data debit adalah pendek. Untuk itu
Debit andalan merupakan debit yang dibuat hubungan antara data debit
diandalkan untuk suatu probabilitas dengan data hujan dalam periode
tertentu. Probabilitas untuk debit waktu yang sama, selanjutnya
andalan ini berbeda-beda. Untuk berdasarkan hubungan tersebut
keperluan irigasi biasa digunakan dibangkitkan data debit berdasarkan
probabilitas 80%. Untuk keperluan air data hujan yang tersedia, dengan
bersih/minum dan industri tentu saja demikian akan diperoleh data debit
dituntut probabilitas yang lebih tinggi, dalam periode waktu yang sama
yaitu 90% sampai dengan 95% [1]. dengan data hujan. Ada beberapa
metode untuk mendapatkan
Makin besar persentase andalan hubungan antara data debit dan data
menunjukkan penting pemakaiannya dan hujan, diantaranya adalah model
menunjukkan prioritas yang makin awal regresi, model Mock dan sebagainya
yang harus diberi air. Dengan demikian [2].
debit andalan dapat disebut juga sebagai
debit minimum pada tingkat peluang

© 2017 ITP. All right reserved 56 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
b. Kebutuhan air Dalam menganalisa kebutuhan air
Kebutuhan air penduduk dihitung bersih, sebelumya kita harus menghitung
berdasarkan jumlah penduduk yang ada pertumbuhan penduduk pada tahun
di daerah tersebut. Faktor utama rencana dengan metoda-metoda sebagai
menentukan kebutuhan air penduduk berikut:
adalah dengan mengetahui jumlah dan 1. Metode Aritmatika
pertumbuhan penduduk. Untuk hal Pertambahanjumlahpenduduk yang
tersebut perlu dilakukan analisis untuk konstantasetiaptahunnya
memperkirakan jumlah penduduk pada Rumus:
beberapa tahun mendatang. Adapun cara Pn=Po(1+rn).................................(1)
perhitungan tersebut adalah Ps  Po
r=
menggunakan pertumbuhan penduduk. Po n
c. Pertumbuhanpenduduk 2. MetodeGeometrik
Pertambahanpendudukdimanarasio
Pertumbuhan penduduk dari tahun pertumbuhan adalah sama tiap
ke tahun terus meningkat, tahunnya
mengakibatkan penyediaan air bersih Rumus:
tidak mampu lagi melayani kebutuhan Pn= Po ( 1 + r )n..........................(2)
penduduk. Oleh karena itu penyediaan  1

r =   Ps 
n
untuk air bersih harus ditingkatkan lagi  -1
dalam arti kata penambahan penyediaan 
  

 
P0 
air bersih. Penambahan tersebut 
dikarenakan makin banyak penduduk 3. MetodeExponensial
dan tiap-tiap perorangan atau individu Pertambahan penduduk secara terus-
tidak sama kebutuhan air pada waktu- menerus setiap hari dengan angka
waktu tertentu. Dan penggunaan air yang pertumbuhan yang konstan
berbeda-beda pada suatu daerah Rumus:
tergantung pula pada masalah Pn= Po.ern....................................(3)
lingkungan hidup kota, industri dan yang Ps
lainnya. Adapun dalam aspek sosial Log
r = Po
ekonomi meliput: kependudukan, n.Log .e
perekonomian daerah, perdagangan,
Keterangan:
pertanian dan peternakan, sedangkan
Ps = Jumlah penduduk pada akhir tahun
aspek lingkungan meliputi: keadaan
Pn = Jumlah penduduk pada tahun yang
geografi, topografi, hidrologi, iklim, tata
diperkirakan
guna lahan. Aspek-aspek tersebut
Po = Jumlah penduduk di awal tahun
mempengaruhi bagi perkembangan
n = Jumlah tahun yang diperhitungkan
penduduk, maka dari itu pengembangan
r = Angka pertumbuhan penduduk
dan pengelolaan air bersih mempunyai
e = Bilangan pokok system logaritma
jangkauan perencanaan 10 tahun.
natural = 2,7182818
Perkembangan penduduk di suatu daerah
tergantung pada besarnya angka d. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)
kelahiran dan kematian dan dapat pula
ditentukanoleh jumlah pendatang yang Untuk mengetahui kondisi DAS
masuk dalam suatu daerah serta jumlah dapat diperoleh berdasarkan ratio dari
penduduk yang pergi dalam suatu debit maksimumdan debit minimum
daerah. sungai.

© 2017 ITP. All right reserved 57 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Debit (Q)max: Debit maksimum tahunan angin, kelembaban relative dan lama
yang dimiliki oleh sungai, yaitu yang penyinaran matahari, data social
disebut alur sungai penuh (full bank ekonomi, kependudukan kecamatan
discharge). yang masuk dalam DAS. Analisis data
Debit (Q)min: Debit minimum yang diawali menghitung curah hujan,
dapat terjadi disungai tersebut dimusim kemudian menghitung evapotranspirasi
kering. dengan metode Penman Modifikasi.
Rasio Qmax: Qmin sangat berpengaruh Perhitungan ketersediaan air dengan
terhadap stabilitas alur sungai atau dapat data curah hujan. Setelah didapatkan
dikatakan sehat tidaknya sebuah sungai. data ketersediaan air bulanan pada tahun
Penggolongan (klasifikasi) kondisi tertentu dilanjutkan dengan menentukan
DAS dari hasil perbandingan debit andalan 80% (Q80). Debit
Qmax/Qmin adalah sebagai berikut: andalan (Q80) dijadikan sebagai dasar
dalam penentuan ketersediaan air dan
Q max
1. <50: Sungai masih dikatakan merupakan potensi air yang tersedia di
Q min DAS.
sehat (DAS dalam keadaan masih
BAIK). 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Q max
2. = 50-100: Sungai sudah
Q min a. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
perlu perhatian (DAS dalam Untuk itu jumlah penduduk
keadaan SUB KRITIS). diperhitungkan dalam kurun waktu
Q max tertentu dengan mengunakan
3. =100-200: Sungai sudah
Q min proyeksi penduduk dilakukan
mengalami penurunan stabilitasnya mulaitahun 2011 sampai 2020.
(DAS dalam keadaan KRITIS). Penentuan metoda proyeksi yang
Disini perlu segera diadakan akan digunakan adalah dengan
penanganan terhadap kerusakan berpedoman pada nilai koefisien
DAS yang terjadi serta pada alur korelasi (r). Nilai koefisien korelasi
sungainya. yang dipilih adalah nilai korelasi
Q max yang mendekati satu. Dari data Biro
4. >200: Sungai dikatakan Pusat Statistik (BPS) jumlah
Q min
penduduk dari tahun 2006 sampai
sudah sakit sehingga diperlukan dengan tahun 2010 di kecamatan
penanganan intensif agar mampu pauh adalah sebagai berikut:
mengalirkan Qmax yang juga makin
membesar. DAS dalam keadaan Tabel 1 :Data Jumlah Penduduk di
SUPER KRITIS perlu tindakan Kecamatan Pauh
yang betul-betul intensif dalam Jumlah Penduduk
memperbaikinya. No Tahun
(Jiwa)
1 2006 40975
4. METODE PENELITIAN 2 2007 41215
3 2008 42188
Langkah kegiatan penelitian dimulai 4 2009 47956
dengan melakukan survey dan observasi 5 2010 49163
serta pengumpulan data yang diperlukan Sumber: BPS Kota Padang
meliputi peta lokasi penelitian, data
curah hujan, data klimatologi yang
terdiri dari data temperatur, kecepatan

© 2017 ITP. All right reserved 58 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Dari ketiga metoda tersebut, maka Dalam usaha mengoptimalkan
didapat nilai korelasinya adalah: kebutuhan air bersih untuk penduduk di
Kecamatan Pauh, berdasarkan kebijakan
Tabel 2 :Koefisien korelasi pemerintah dan standar target
Metode Korelasi ( r ) pengoptimalan dalam pelayanan air
bersih untuk tahun proyeksi pada suatu
Arithmatik 0,04 kota adalah 80% penduduk sudah
Geometrik 0,0371
terlayani oleh jaringan air bersih yang
Exponential 0,0364
dikelola PDAM dengan system
perpipaan. Karena pencapaian PDAM
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
Kota Padang belum terpenuhi maka
nilai korelasi yang paling mendekati satu
Kecamatan Pauh direncanakan
adalah metoda aritmatik yaitu sebesar
menyediakan pelayanan air bersih
0,04. Maka dengan mengunakan
sebesar 80% untuk masa yang akan
persamaan (2) dapat ditentukan proyeksi
datang.
penduduknya dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2020 dengan mengunakan Dalam memperkirakan kebutuhan
metoda Aritmatik. air bersih di Kecamatan Pauh, ada
beberapa faktor yang berpengaruh
Tabel 3:Perkiraan Jumlah Penduduk terhadap perhitungan kebutuhan air,
Dengan Metode Arithmetic yaitu:
No Tahun
Jumlah Penduduk  ProyeksiPenduduk
(Jiwa)  Kebutuhan air domestik
1 2011 51130
2 2012 53096  Kehilangan air disepanjangsistem
3 2013 55063  Data pendukunglainnya.
4 2014 57029
Dari hasil perhitungan diperoleh
5 2015 58996
6 2016 60962 kebutuhan air bersih domestik untuk
7 2017 62929 rumah tangga pada tahun awal (2011)
8 2018 64895 adalah 71,01 lt/dt.
9 2019 66862
10 2020 68828 Kebutuhan Air Non Domestik

b. Proyeksi kebutuhan air bersih Dalam menghitung kebutuhan air


bersih untuk Kebutuhan Non Domestik
Kebutuhan Air Domestik berdasarkan standart yang dipakai oleh
Dalam memproyeksikan kebutuhan PDAM adalah sebesar dua puluh persen
air bersih ini didasarkan pada proyeksi (20 %) dari kebutuhan Domestik. Jadi
jumlah penduduk Kecamatan Pauh. kebutuhan air bersih untuk Non
Kebutuhan air domestik adalah jumlah Domestik pada tahun awal (2011) adalah
air yang diperlukan secara wajar untuk 14,21 lt/dt.
keperluan pokok manusia. Proyeksi
kebutuhan air bersih ini ditentukan c. Proyeksi kehilangan air bersih
dengan cara mengalikan jumlah Dalam menghitung kehilangan air
penduduk Kecamatan Pauh pada tahun bersih berdasarkan data yang ada sebesar
proyeksi dengan standar kebutuhan air 35,65% dari Jumlah Kebutuhan
bersih untuk Kecamatan Pauh sebanyak Domestik ditambah Kebutuhan Non
150 liter/org/hari. Domestik. Jadi kehilangan air pada
tahun awal (2011) adalah 30,38 lt/dt.

© 2017 ITP. All right reserved 59 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Hasil perhitungan kebutuhan air bersih perhitungan metode yang dipergunakan
untuk Kecamatan Pauh pada Tabel 4 dan merupakan hasil riset yang banyak
Gambar 1. dilakukan pada daerah aliran sungai di
Indonesia. Hasil perhitungan
d. Perhitungan ketersediaan air ketersediaan Air Sungai Gayo dengan
Perhitungan debit andalan dilakukan menggunakan Metode FJ. Mock
dengan metode FJ. Mock, adapun didapatkan debit/tahun pada Tabel 5 dan
pengambilan metode neraca air dari FJ. Gambar 2.
Mock karena metode perhitungan-

Tabel 4:Perhitungan kebutuhan air

Gambar1: Perhitungan kebutuhan air

© 2017 ITP. All right reserved 60 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Tabel 5:Perhitungan ketersediaan air

Gambar2 :Perhitungan ketersediaan air

Hasil analisis hidrologi terhadap rata-rata pertahunnya sebesar 0,04


DAS Sungai Gayo dengan menggunakan m3/dt.
debit berdasarkan data hujan, dengan 2. Kebutuhan air bersih di Kecamatan
perkiraan ketersediaan air menggunakan Pauh perkembangannya sangat
debit andalan 90% atau pada probabilitas signifikan dengan pesatnya
90% untuk keperluan air bersih / pertambahan penduduk di
minum dan industri adalah sebagai Kecamatan Pauh, untuk tahun 2011
berikut: kebutuhan air bersih 0,116 m3/dt
Debit maksimum = 0,25 m3/dt dan sampai tahun 2020 kebutuhan
Debit minimum = - 0,33 m3/dt air bersih meningkat menjadi 0,156
Debit rata – rata = 0,04 m3/dt m3/dt.
Debit median = 0,01 m3/dt 3. Berdasarkan klasifikasi
penggolongan kondisi DAS sungai
6. KESIMPULAN diatas dari hasil perhitungan Debit
Kesimpulan yang diperoleh adalah: Run Off maka Sungai Gayo
1. Ketersediaan air baku dalam kurun termasuk golongan sebagai berikut:
waktu 10 tahun dengan Q min = -0,33 m3/dt (Debit
menggunakan Metode FJ. Mock, minimum sungai )
didapat suatu ketersediaan air baku Q max = 0,25 m3/dt (Debit
maksimum sungai)

© 2017 ITP. All right reserved 61 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62


Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke-3 (SPI-3)
Institut Teknologi Padang, 27 Juli 2017
ISBN: 978-602-70570-6-7
http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi2017
Q max 0,25 9. Limantara, L. M (2009)Hidrologi
= = -0,76 m3/dt Teknik Sumber Daya Air, Malang,Citra.
Q min  0,33
Rasio Qmax/Qmin Sungai Gayo 10. Limantara, Lily Montarcih
Q max (2010)Hidrologi Praktis, Bandung:
termasuk dalam range <50, Lubuk Agung.
Q min
11. Lonsley, Ray K (1989) Teknik
karena itu Sungai Gayo kondisi
Sumber Daya Air, JakartaErlangga.
DAS sungainya dikatakan sehat
(DAS dalam keadaan masih baik). 12. Soewarno (2014)Aplikasi Metoda
4. Karena debit air Sungai Gayo Statistik Untuk Analisa Data Hidrologi,
mampu untuk melayani kebutuhan Yogyakarta, Penerbit Grahara Ilmu.
penduduk hingga tahun 2010, maka 13. Suripin,(2002)Pelestarian Sumber
permasalahan yang dihadapi oleh Daya Tanah dan Air. Andi,
penduduk dalam hal air kekurangan Jogjakarta.
air bersih adalah bukan yang berasal 14. Tatok, S., dan Suciastuti, E
dari sumber air baku (Sungai Gayo). (2004)Teknologi Penyediaan Air
Bersih. Reneka Cipta,Jakarta.
7. DAFTAR PUSTAKA 15. Triamodjo, Bambang (2013)Hidrologi
1. Anonim, (2008)Undang-undang Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Fokusmedia, Bandung
2. Asdak, Chay (2004)Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
3. Badan Pusat Statistik Kota Padang
(2012) Padang Dalam Angka, Padang.
4. Departemen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
(1996)Analisis Kebutuhan Air Bersih,
Jakarta.
5. Depkes (2010)Peraturan Menteri
Kesehatan RI No
492/Menkes/Per/IV/2010. Jakarta.
6. Direktorat Jenderal Pengairan
Depertemen Pekerjaan Umum
(2010)Standard Perencanaan Irigasi,
Revisi ,Bandung, Galang Persada.
7. Direktorat Jendral Pengairan Proyek
Pendidikan, Latihan dan Peningkatan
Tenaga Ahli Pengairan. (1997)Tata
Cara Perhitungan Ketersediaan Air
Irigasi. Proyek Irigasi Jawa Barat,
Bandung.
8. DPU. DIRJEN Cipta Karya,
(2009)Pelatihan Ahli Perencanaan
Distribusi Air Bersih, Jakarta.

© 2017 ITP. All right reserved 62 DOI 10.21063/SPI3.1017.55-62

You might also like