Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN PENDIDIKAN
ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN
OLEH KELOMPOK 2
ARON R. KOMEA
DESTI MASENGI
NADYA A. TAMBAANI
NURLAILA E. P. UMACINA
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
dengan judul Organisasi Lembaga Pendidikan dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
PENUTUP..................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................................................. 13
Oleh karena itu pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang
lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam
proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses
menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik
dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD
1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dikaji pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini agar kita dapat mengetahui tentang pengertian dan
struktur lembaga pendidikan , jalur jenjang dan jenis lembaga pendidikan , serta agar kita
tahu apa saja kriteria keberhasilan suatu lembaga pendidikan.
A. Pengertian Organisasi
Pengertian / definisi Organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau
lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian
adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
Robbins (1996)
Organisasi dipandang pula sebagai satuan sosial yang dikoordinasi secara sadar,
yang tersususn atas dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus-
menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama.
Sutarto (1998)
Organisasi adalah sistem saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai definisi para ahli mengenai organisasi, Pada intinya dapat
disimpulkan bahwa organisasi adalah koordinasi /secara rasional kegiatan sejumlah orang
untuk mencapai tujuan bersama yang dirumuskan secara eksplisit, melalui peraturan dan
pembagian kerja serta melalui hierarkhi kekuasaan dan tanggung jawab. Organisasi dapat
didefinisikan dengan bermacam cara yang pada intinya mencakup berbagai faktor yang
menimbulkan organisasi yaitu kumpulan orang, ada kerjasama, dan tujuan yang telah
ditetapkan yang merupakan sistem yang saling berkaitan dalam kebulatan.
B. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan
potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas
kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa lembaga pendidikan memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap corak dan karakter masyarakat. Belajar dari sejarah
perkembanganya lembaga pendidikan yang ada di indonesia memiliki beragam corak dan
tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang melingkupi.
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan peran dalam
perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala lini. Dalam hal ini lembaga
pendidikan memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi
dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sitem. Kedua mengenali individu yang
berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan.
Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi sebagai alat:
1) Pengembangan pribadi
2) Pengembangan warga
3) Pengembangan Budaya
4) Pengembangan bangsa
Salah satu bentuk yang digunakan dalam suatu institusi atau lembaga pendidikan
adalah struktur organisasi garis atau staff. Sebelum mengetahui tentang apa yang dimaksud
dengan struktur organisasi garis dan staff ada baiknya kita mengetahui organisasi garis.
Dan yang dimaksud dengan struktur organisasi garis dan staff adalah suatu bentuk
organisasi yang terdiri dari satu pimpinan dimana pelimpahan wewenang terjadi secara
1. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun
pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 17). Pendidikan
dasar merupakan pendidikan sembilan tahun terdiri dari program pendidikan enam tahun
di sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan pertama (PP Nomor
28 tahun 1990).
Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi anak usia 0-6 tahun
diselenggarakan pendidikan anak usia dini, tetapi bukan merupakan prasyarat untuk
mengikuti pendidikan dasar. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV pasal 28 disebutkan bahwa :
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.Pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul
athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA),
2. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah
aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 18.
3. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hanya saja, jika anak-anak yang dididik secara informal ini menghendaki ijazah
karena berniat memasuki pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi, maka peserta
pendidikan informal bisa mengikuti ujian persamaan melalui PKBM atau lembaga
nonformal sejenis yang menyelenggrakan ujian kesetaraan. Hal paling khas yang menjadi
nilai lebih pendidikan informal dibandingkan model pendidikan lainnya adalah,
kemungkinan yang lebih besar akan tergali dan terkelolanya potensi setiap anak secara
maksimal.
1. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
2. Pendidikan kejuruan
3. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan
oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan
berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan
bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah
nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal
dan nonformal.
5. Pendidikam Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4
setara dengan program sarjana (strata 1).
6. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan
secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus
pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
A. Kesimpulan
1. Organisasi yaitu sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi).
3. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
4. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan.
5. Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam belajar dan ketuntasan
dalam proses pembelajaran. Artinya tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
B. Saran
Makalah yang dibuat ini masih banyak kekuranggannya, dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu Saya mohon kritik, saran serta masukan-masukan dari rekan-rekan
yang membaca makalah ini, agar kedepannya dalam pembuatan makalah bisa lebih baik lagi.
http://linasusilawati1006.blogspot.com/2014/02/organisasi-lembaga-pendidikan.html